BAHAN ANTIMIKROBIAL:
–Bahan Antibakterial
–Bahan Antifungal
–Bahan Antiprotozoa
–Bahan Antihelmenthik
SEJARAH ANTIMIKROBIAL
• Antibiotik
Berasal dari bahasa yunani: Anti (lawan),Bios
(hidup )
• Antibiotik adalah Suatu zat kimia yang dihasilkan
oleh bakteri ataupun jamur yang berkhasiat obat
apabila digunakan dalam dosis tertentu dan
berkhasiat mematikan atau menghambat
pertumbuhan kuman dan toksisitasnya tidak
berbahaya bagi manusia.
Bactericidal vs bacteriostatic
Penggolongan atas dasar mekanisme kerjanya
• Zat bakterisidal, pada dosis normal berkhasiat mematikan
kuman
1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh, ex: penisilin dan
sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin,
asam nalidiksat dan kuinolon.
2. Zat yang bekerja terhadap fase istirahat, ex: aminoglikosida,
nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.
Figure 20.2
Menghambat sintesis protein mikroba
Figure 20.4
2. Menghambat Sintesis Dinding Sel
Figure 20.2
Menghambat sintesis dinding sel
– Dinding sel mempertahankan bentuk
mikroorganisme dan pelindung sel bakteri
– Dinding sel juga mempunyai tekanan osmotik
internal yang tinggi (5-20 atm)
– Dinding sel berisi peptidoglikan
– Trauma pada dinding sel atau penghambatan
pembentukannya dapat menyebabkan lisis pada sel
Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel
• Penicilin (Beta laktam)
• Sefalosporin (Beta laktam)
• Bacitracin
• Vankomicin
• Sikloserin
Reaksi Obat
Ikatan obat pada dinding sel bakteri penghambatan
reaksi transpeptidase sintesis Peptidoglikan dihentikan
kerusakan dinding sel/aktivasi enzim otolitik lisis
Penicillins
Figure 20.6
Antibacterial Antibiotics
Menghambat sintesis dinding sel: Cephalosporins
• Cephalosporins
– Generasi ke 2, 3,
dan 4 lebih efektif
terhadap Gram
negatif.
Figure 20.9
Antibacterial Antibiotics
Menghambat sintesis dinding sel: Polypeptides
• Antibiotik Polypeptida
– Bacitracin
• Aplikasi secara topikal
• Efektif terhadap Gram positif
• Vancomycin
• Glycopeptida
Antibacterial Antibiotics
Menghambat sintesis dinding sel : Anti-Mycobacterials
• Antimycobacterium antibiotics
– Isoniazid (INH)
• Menghambat sintesis mycolic acid
• Ethambutol
• Menghambat incorporation mycolic acid
3. Merusak Membran Plasma
Figure 20.2
Mengganggu fungsi membran sel
• Fungsi membran sel sebagai barrier permeabilitas, pembawa
transpor aktif, mengontrol komposisi internal sel
• Jika membran sel rusak, makromolekul dan ion akan keluar
dari sel
• Anti mikrobial yang mengganggu fungsi membran sel:
– Polimiksin pada bakteri
– Gol. Polien pada fungi bereaksi dengan sterol
• Reaksi Obat
Polimiksin reaksi dengan posfat merusak membran sel
komponen sel keluar protein, asam nukleat, nukleotida
Antibacterial Antibiotics
Merusak membran plasma: Polymyxin
• Polymyxin B
– Topikal
– Dikombinasikan dengan bacitracin dan neomycin dalam
preparasi.
Mekanisme Kerja antimikrobial
Menghanbat Sintesis Asam Nukleat
Figure 20.2
Menghambat sintesis asam nukleat
• Rifampin, menghambat sintesis RNA
polimerase
• Kuinolon, menghambat sintesis DNA dengan
memblokir helix DNA
• Trimetoprim, menghambat enzim reduktase
dihidrofolat (mereduksi dihidrofilik terhadap
asam tetrahidrofolat yang merupakan
rangkaian sintesis purin dan DNA
Antibacterial Antibiotics
Menghambat sintesis Asam Nukleat: Rifamycin, Quinolones and
fluoroquinolones
• Rifamycin
– Menghambat sistesis RNA oleh RNA polymerase
– Antituberculosis
• Quinolones and fluoroquinolones
– Ciprofloxacin
– menghambat DNA gyrase shg memblokir aktivitas DNA
polymerase
– Infeksi organ Urinary
Mekanisme Kerja Antimikrobial
menghambat sintesis Metabolit Essensial
Figure 20.2
Antibacterial Antibiotics
Menghambat sintesis metabolit essensial: Sulfonamides
Figure 5.7
Menghambat pertumbuhan oleh analog /
mengganggu metabolisme sel bakteri
– Bakteri memerlukan para-aminobenzoat (PABA)
untuk sintesis asam folat yang diperlukan dalam
sintesis purin
– Sulfonamid, memiliki struktur seperti PABA yang
akan bersaing dengan PABA pada sasaran enzim yang
aktif membentuk asam folat analog yang tidak
fungsionil sehingga bakteri tidak bisa tumbuh
PEMILIHAN ANTIBIOTIKA
• Tidak bersifat toxic
• Spektrum antibiotika
– Spektrum luas
– Spektrum sempit
• Sensitivitas
• Resistensi
Toksisitas
• Reaksi toksik berkaitan dengan dosis yang diberikan
• Reaksi toksik yang tidak berkaitan dengan dosis yang digunakan, a.l:
- Alergi,
- Degenerasi sistem organ
Misalnya:
• Pada insufisiensi ginjal atau hati perlu diadakan perubahan dosis untuk
mencegah reaksi toksik karena dosis berlebihan
• Kloramfenikol bersama barbital, tolbutamid terjadi kompetisi untuk
konjugasi di hati
KEGAGALAN TERAPI