Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

dr. Ratia Diarti


Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Intoksikasi membutuhkan penanganan


segera. Banyak zat yang menjadi penyebab
intoksikasi dan tiap zat tersebut membutuhkan
tatalaksana yang berbeda. Kasus intoksikasi
merupakan kasus emergensi di Unit Gawat Darurat
Rumah Sakit, yang memerlukan tindakan segera,
adekuat dan menyeluruh dalam penanganannya.
Pestisida sering menjadi penyebab keracunan
baik tidak disengaja maupun disengaja, dalam hal
ini untuk bunuh diri. Keracunan pestisida dapat
berasal dari pestisida golongan organofosfat,
organoklorin, karbamat, dan yang lainnya.
Bab 2
Tinjuan Pustaka
Identifikasi Keracunan

Keracunan adalah masuknya suatu zat dalam tubuh dalam


jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak
diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian
1.Bahan-bahan kimia beracun
2.Racun yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan
3.Racun binatang berbisa
4.Racun yang terdapat pada bahan-bahan makanan
Liquid
(cairan/larutan).

Padat (debu,
Gas dan uap.
kabut).

Bentuk
bahan-
bahan
beracun
Pengaruh bahan-bahan racun pada tubuh

Mempengaruhi sistem sirkulasi darah

Mempengaruhi sistem sarap pusat

Pengaruh terhadap alat pencernaan

Pengaruh terhadap alat saluran kemih

Kerusakan pada hati

Pengaruh terhadap keseimbangan air


dalam elektrolit dalam tubuh
Luka bakar kimia pada kulit, selaput lendir
pada mulut/tenggorok
Diagnosis keracunan

Penatalaksanaan awal pasien koma,


kejang, atau perubahan keadaan mental
lainnya mengikuti cara pendekatan yang
sama tanpa memandang jenis racun
penyebab.

Usaha untuk membuat diagnosis


toksikologi khusus hanya memperlambat
penggunaan tindakan suporitif yang
merupakan bentuk dasar (ABCD) pada
pengobatan keracunan
Penetrasi
lewat kulit

Masuk
melalui
saluran
pencernaan
Pestisida
dapat masuk
Terhisap kedalam
melalui tubuh
saluran manusia
pernapasan melalui
Gejala Keracunan Organofosfat

mual / rasa penuh di


perut
Gejala awal :
muntah
rasa lemas
sakit kepala
gangguan
penglihatan.
keluar ludah yang
berlebihan,
pengeluaran lendir dari
hidung (terutama pada
keracunan melalui
hidung),
kejang usus dan diare,
Gejala Lanjutan keringat berlebihan,
air mata yang
berlebihan,
kelemahan yang disertai
sesak nafas,
kelumpuhan otot rangka.
sukar bicara
Gejala kebingungan
nya hilangnya
Sentral reflek kejang
dan koma.
Apabila tidak
segera di beri
pertolongan
berakibat kematian
dikarenakan
kelumpuhan otot
pernafasan.
Gejala-gejala
Kematian
tersebut akan
muncul kurang
dari 6 jam, bila
lebih dari itu maka
dipastikan
penyebabnya
bukan golongan
organofosfat.
Diagnosis

hiperaktivitas kelenjar-kelenjar
Gambaran klinik
ludah/air
mata/keringat/urine/saluran
pencernaan makanan
(disngkat dengan SLUD =
Salivasi, Lakrimasi, Urinasi
dan diare), kelainan visus dan
kesukaran bernapas.
Keracunan ringan
Anoriksia
Nyeri kepala
Rasa lemah
Rasa takut
Tremor lidah
Tremor kelopak mata
Pupil miosis
Keracunan sedang
Nausea
Muntah-muntah
Kejang/keram perut
Hipersalivasi
Hiperhidrosis
Fasikulasi otot
Bradikardi
Keracunan berat
Diare
Pupil pin-Point
Reaksi cahaya (-)
Sesak napas
Sianosos
Edema paruInkonteinensia urine
Inkotinensia feses
Konvulsi
Koma
Blokade jantung
Akhirnya meninggal
Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan
khusus :
pengukuran kadar
kHE dalam sel
Pemeriksaan rutin
darah merah dan
tidak banyak
plasma, penting
menolong
untuk memastikan
diagnosis
keracunan akut
maupun kronik
Pengobatan

Resusitasi

Hindari obat-obatan
Bebaskan jalan napas
penekan SSP

Napas buatan + O2,


kalau perlu gunakan
respirator pada Infus cairan kristaloid.
kegagalan napas
yang berat.
Eliminasi

Emesis, katarsis,
kumbah lambung,
keramas rambut dan
mandikan seluruh
tubuh dengan sabun.
Atropin sulfat
(SA) bekerja
dengan
menghambat
Antidotum
efek akumulasi
Akh pada pada
tempat-tempat
penumpukannya.
Prognosis

Pada umumnya baik,


bila pengobatan
belum terlambat
IDENTITAS PASIEN
Nama : Mariwan Saragih
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Parbuluan
Pekerjaan : Petani
Agama : Kristen Protestan
Tgl masuk RS : 11 Februari 2017 jam 11.00
WIB
No.RM : 127096
Mual dan-
muntah
setelah
minum
Keluhan racun
Utama rumput
Pasien datang ke IGD
dengan keluhan mual
dan muntah, setelah
sebelumnya pasien
minum racun rumput,
2 jam SMRS. Muntah
kurang lebih 3 kali,
muntah cair, warna
putih, lendir(-), darah
(-). Pasien juga
mengeluh pusing dan
perut terasa panas.
Riwayat Penyakit Dirumah os sudah
Sekarang dikasi minum susu
kental oleh keluarga.
Susu sekitar 2 gelas.
Riwayat alergi
D. Riwayat
Penyakit Dahulu :
disangkal

Riwayat asma/
Riwayat penyakit
Alergi :
gula : didapati
disangkal

Riwayat
Riwayat keluhan
hipertensi
serupa :
:
disangkal
disangkal
E. Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu badan : 36,4oC
Pemeriksaan kulit
Turgor dan elastisitas : DBN
kelainan kulit : (-)
sianosis : (-)
Pemeriksaan kepala
Rambut : Warna hitam, tidak mudah
dicabut, distribusi merata
Pemeriksaan mata
Palpebra edema : (-/-)
Konjungtiva pucat : DBN
Sklera ikterik : (-/-)
Pupil : midriasis (+)
Pemeriksaan Telinga
Otore : (-/-)
nyeri tekan : tidak dijumpai
serumen : (-/-)
Pemeriksaan Hidung
Sekret : (-/-)
epistaksis : (-)
Pemeriksaan Leher
Kelenjar tiroid : tidak membesar
nyeri : tidak dijumpai
Pemerikasaan dada
Inspeksi : simetris fusiformis
Palpasi : ketinggalan gerak (-)
Perkusi : Sonor pada seluruh
lapang paru
Auskultasi : Suara pernapasan
vesikuler
Suara tambahan : Tidak dijumpai
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Soepel
Palpasi : Nyeri tekan
abdomen dijumpai, massa tidak dijumpai.
Perkusi : Timpani, nyeri ketok
kostovertebra (-), pekak beralih (-),
undulasi (-)
Auskultasi: : Peristaltik usus
normal

Extremitas atas : Akral hangat


Extremitas bawah : Akral hangat
F. Hasil lab
Darah rutin
Hemoglobin : 17 g%
Eritrosit : 5,73 103 / mm3
Leukosit : 10,400 103 / mm3
Trombosit : 281.000 103 / mm3
Hematocrit : 47,7 %
Faal hati
SGOT : 21,1 U/L
SGPT : 37,3 U/L
Gamma GT : 56,9 U/L
Faal ginjal
Ureum : 15,3 mg/dl
Creatinin : 0,65 mg/dl
Urid Acid : 6,8 mg/dl
KGD ad random : 209,4 mg%
Diaknosa Intoksikasi
kerja organofosfat
H. Terapi
Tindakan : kumbah lambung
Obat-obatan :
IFVD Asering 20 gtt/i
Inj ceftriaxone 1 gr IV /12j
Inj esomeprazole NaCl 0,9% 100ml
10gtt/i
Inj metyl prednisolone 40 mg IV/24j
Inj sulfas atropine 2 mg IV ulangi 15
menit kemudian (mencapai atropinisasi
pada pemberian kedua)
Bila mencapai atropinisasi dilanjutkan
dengan
Inj 1 mg 1 jam berikutnya
Inj 1 mg 2 jam berikutnya
Inj 1 mg 2 jam berikutnya
Inj 1 mg 4 jam berikutnya
Inj 1 mg 6 jam berikutnya
Inj 0,5 mg 12 jam berikutnya
Inj 0,5 mg 24 jam berikutnya
Inj 0,5 mg 32 jam berikutnya
Inj 0,5 mg 48 jam berikutnya
N. acetylsistein tab 3x1
prognosis

Dubia Ad
Malam
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai