Anda di halaman 1dari 17

Pembimbing : dr. M. Jaelani Sp.

Bp
Definisi
Graft adalah jaringan hidup yang dicangkokkan,
misalnya kulit, tulang, sumsum tulang, kornea dan
organ-organ lain seperti ginjal, jantung, paru-paru,
pankreas serta hepar.
Skin graft adalah penempatan lapisan kulit baru yang
sehat pada daerah luka.
Menurut Heriady (2005), skin graft adalah menanam
kulit dengan ketebalan tertentu baik sebagian maupun
seluruh kulit yang diambil atau dilepaskan dari satu
bagian tubuh yang sehat (disebut daerah donor)
kemudian dipindahkan atau ditanamkan ke daerah
tubuh lain yang membutuhkannya (disebut daerah
resipien).
Indikasi

Skin graft dilakukan pada pasien yang mengalami


kerusakan kulit yang hebat sehingga terjadi gangguan
pada fungsi kulit itu sendiri, misalnya pada luka bakar
yang hebat, ulserasi, biopsi, luka karena trauma atau
area yang terinfeksi dengan kehilangan kulit yang
luas.
Daerah resipien : luka-luka bekas operasi yang luas
sehingga tidak dapat ditutup secara langsung dengan
kulit yang ada di sekitarnya dan memerlukan
tambahan kulit agar daerah bekas operasi dapat
tertutup sehingga proses penyembuhan dapat
berlangsung secara optimal.
Klasifikasi Skin Graft
Beberapa perbedaan jenis skin graft menurut Blanchard
(2006) adalah:
1. Autograft
Pemindahan atau pemotongan kulit dari satu lokasi ke lokasi
lain pada orang yang sama.
2. Allograft
Kulit berasal dari individu lain atau dari kulit pengganti.
3. Xenograft
Pencangkokkan dibuat dari kulit binatang atau
pencangkokkan antara dua spesies yang berbeda. Biasanya
yang digunakan adalah kulit babi.
Klasifikasi skin graft berdasarkan ketebalan kulit yang
diambil dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Split Thicknes Skin Graft ( STSG ), mengambil
epidermis dan sebagian dermis berdasarkan
ketebalan kulit yang dipotong
2. Full Thickness Skin Graft ( FTSG ), FTSG lebih sesuai
pada area yang tampak pada wajah bila flap (potongan
kulit yang disayat dan dilipat) pada daerah setempat
tidak diperoleh atau bila flap dari daerah setempat
tidak dianjurkan
Daerah donor skin graft:
- daerah donor untuk FTSG dapat diambil dari kulit di
belakang telinga, di bawah atau di atas klavikula,
kelopak mata, perut, lipat paha dan lipat siku.
- daerah donor untuk STSG dapat diambil dari daerah
mana saja di tubuh seperti perut, dada, punggung,
bokong, anggota gerak lainnya. Namun, umumnya
yang sering dilakukan diambil dari kulit daerah paha.
Skin graft tidak akan dapat bertahan hidup pada
jaringan yang tidak dialiri darah. Skin graft akan dapat
bertahan hidup pada periosteum, perikondrium,
dermis, fasia, otot, dan jaringan granulasi.
Prosedur Operasi
Teknik operasi yang hati-hati adalah syarat penting agar
graft dapat hidup.
Setelah melakukan prosedur anestesi dengan tepat baik
menggunakan lokal, regional atau general anestesi,
tindakan selanjutnya adalah mempersiapkan luka untuk
pemindahan kulit. Ini termasuk membersihkan luka
dengan larutan garam atau betadine yang diencerkan,
kemudian membersihkan luka dengan pengeluaran benda
asing dan membuang jaringan yang rusak atau yang
terinfeksi atau biasa disebut debridement serta mencapai
hemostasis dengan cermat
teknik operasi yang dilakukan :
a. Full Thickness Skin Graft (FTSG)
b. Split Thickness Skin Graft (STSG)
A. Full Thickness Skin Graft (FTSG)

FTSG dipotong menggunakan pisau bedah

pengukuran pada luka, pembuatan pola

Infiltrasi daerah donor

Pengangkatan kulit pada sisi epidermis

Pemotongan sisa jaringan lemak dari sisi bawah graft


B. Split Thickness Skin Graft (STSG)

Ada beberapa tahap pelaksanaan prosedur skin graft


dengan jenis STSG, antara lain: proses pemotongan,
pemasukan graft, dan proses pembalutan.
Pemotongan pada STSG dapat
ditempuh dengan beberapa cara
yaitu
1) Mata pisau dermatom
2) Drum Dermatom
3) Free-Hand
4) Dermatom dengan tenaga udara dan listrik
Proses Penyembuhan
masa penyembuhan dan kelangsungan hidup graft
terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Perlekatan dasar
2. Penyerapan Plasma
3. Revaskularisasi
4. Pengerutan luka
5. Regenerasi
6. Reinnervasi
7. Pigmentasi
Komplikasi

1. kegagalan skin graft


2. Reaksi penolakan terhadap skin graft
3. Infeksi pada daerah donor atau daerah resipien.
4. Cairan yang mengalir keluar dari daerah graft.
5. Munculnya jaringan parut
6. Hiperpigmentasi
7. Nyeri
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai