E-Mail :
mudrajadk@psekp.ugm.ac.id
HP : 0811 25 4255
KUNJUNGI SITUS:
http://www.mudrajad.com
@www.mudrajad.com 1
Sektor Riil dalam Dinamika
Perekonomian Indonesia
GEJOLAK EKSTERNAL OTONOMI DAERAH
Harga minyak terkoreksi
Harga komoditas ekspor utama Grand strategy?
Volatilitas the fed fund rate
FAKTOR INTERNAL
Struktur perekonomian yang SEKTOR RIIL
rentan terhadap gejolak
Deindustrialisasi
Ketimpangan antar gol
Daya beli menurun
pendapatan & daerah
Daya saing ekonomi dan efisiensi menurun
meningkat
Problem ketenagakerjaan
Permasalahan struktural
Dominasi hot money
Infrastruktur lemah
Bencana alam
Indikator Rata-rata
Pertumbuhan sisi per tahun
permintaan (%) 2000 2002 2004 2005 2006* (2000-6)
Pertumbuhan
ekonomi 4.9 3.7 5.1 5.6 5.5 4.6
# Konsumsi 2.0 4.7 4.9 4.0 3.2 3.9
# Investasi (PMTB) 16.7 0.2 14.7 10.8 2.9 7.6
# Ekspor 26.5 -0.6 13.5 16.4 9.2 10.3
# Impor 25.9 -5.0 26.7 17.1 7.6 11.8
@www.mudrajad.com 3
2002
40,62 16,54 57,16 42,84 100,00
2003
40,35 16,71 57,06 42,94 100,00
2004
39,36 16.59 55.96 44.04 100,00
2005
38,08 16.13 54.22 45,78 100,00
@www.mudrajad.com 6
Sumber : Menegkop & UKM dan BPS (2005)
Sumbangan UKM terhadap laju pertumbuhan ekonomi cenderung
meningkat. Dari pertumbuhan ekonomi 2005 sebesar 5,6 persen,
sumbangan UKM adalah 3,16 persen.
100%
UB
80% 2.01 2.11 2.22 2.44
UM
60% UK
0.74 0.80 0.86 0.96
40% UKM
UKM UKM UKM
2,49 2,84 3,16
2,67
20% 1.75 1.87 1.98 2.20
0%
2002 2003 2004 2005
@www.mudrajad.com 7
Sumber : Menegkop dan UKM dan BPS (2005)
UKM mendominasi sektor pertanian, bangunan, perdagangan-hotel-
restoran, pengangkutan-komunikasi, dan keuangan-persewaan-jasa
9
Sumber : Departemen Perindustrian (2005)
Sektor Industri Manufaktur Indonesia
Pertumbuhan sektor industri manufaktur di Indonesia 2001-2006
menunjukkan tren yang secara umum meningkat antara 2,8%
hingga 4,63%. Pertumbuhan sektor industri di Indonesia 2005-
2006 hanya meningkat sebesar 4.6%. Padahal, pemerintah
menargetkan industri tumbuh sebesar 8,56% tahun selama
2004-2009.
4 4.63
3.4
4.19
3.5
3
2.5
2.8
2
1.5
1
0.5
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006
10
50 50
40 40
30
30
20
20
10
0 10
-10 0
-20
-10
-30
-20
-40
-30
-50
-60 -40
Apr-2005 Jul-2005 Oct-2005 Jan-2006 Apr-2006 Jul-2006 Oct-2006 Jan-2007 Apr-2005 Jul-2005 Oct-2005 Jan-2006 Apr-2006 Jul-2006 Oct-2006 Jan-2007
@www.mudrajad.com 11
Some leading indicators
Growth of Cement Sales
% change
Pertumbuhan Tahunan Total Penjualan Listrik (KWH)
60
16
50
40 12
dalam persen
30
8
20
10 4
0
0
Mei
Jul
Jul
Jan
Jun
Jan
Jun
Jan
Feb
Oct
Feb
Oct
Mar
Mar
May
Nov
Dec
Nov
Dec
Sep
Sep
Aug
Aug
Apr
Apr
-10
-20 -4
Apr-2005 Jul-2005 Oct-2005 Jan-2006 Apr-2006 Jul-2006 Oct-2006 Jan-2007 2005 2006 2007
Source: CEIC
Indonesia 60 59 58 47 43 40
Argentina 55 58 59 48 42 -
Venezuela 61 60 60 46 46 -
@www.mudrajad.com 13
Jumlah negara (n) (n= 61) (n = 60) (n = 60) (n = 49) (n = 49) (n = 49)
PERMASALAHAN STRUKTURAL INDUSTRI INDONESIA
1. Industri Indonesia terkonsentrasi secara geografis ke Kabarin (Kawasan Barat
Indonesia), yaitu Jawa, Bali dan Sumatra. Ini terlihat dari aktivitas industri manufaktur,
pajak-pajak pusat, dana & kredit perbankan
Penyerapan
Figure Tenaga Kerja
1.1. LME Industri Manufaktur
Employment Menurut
by Main Island Pulau: 1976-2001
1976-2001 (%) (%)
100
80
60
40
20
0
Other
Sumatera Jawa Bali Kalimantan Sulawesi
Sumber: Diolah dari BPS Eastern
43.45
60 54.90 45 39.23
Input Impor/Total Input (%)
51.66
50 40
37.84 35
40 33.48 25.68
30
30 25
20
20
15
10 10
0 5
INDUSTRI KIMIA INDUSTRI INDUSTRI INDUSTRI ALAT
0
HULU PERMESINAN KOMPONEN LISTRIK INDUSTRI TEKSTIL INDUSTRI GARMEN INDUSTRI ALAS KAKI
ALAT ANGKUT @www.mudrajad.com 15
15
Sumber : BPS (diolah)
3. Lemahnya penguasaan dan penerapan teknologi karena:
industri kita masih banyak yang bertipe tukang jahit
(industri tekstil & garmen) dan tukang rakit (industri
elektronik).
transfer teknologi dari perusahaan asing kepada
perusahaan domestik hanya sekedarnya di indonesia:
Kurangnya kemajuan perkembangan dari pemasok domestik
dan industri pendukung.
Kurangnya pendalaman dan diversifikasi teknologi pada
struktur industri Indonesia.
Tidak ada bukti bahwa perusahaan asing pada industri yang
padat tenaga kerja berorientasi ekspor melakukan banyak
pelatihan pada pekerjanya dibanding perusahaan domestik.
Hubungan eksternal dari perusahaan domestik tetap lemah,
sebab mereka secara terus-menerus mengandalkan agen
asing dan perantara asing untuk mendapat input dan
memasarkan produk akhir mereka pada pasar dunia.
@www.mudrajad.com 16
4. Gejala deindustrialisasi terjadi
untuk industri padat karya
Setidaknya 467
perusahaan tekstil,
% Ekspor Industri Padat Karya pemintalan, pencelupan,
45.0
dan garmen di Jawa-Bali
40.0
menutup usaha (API,
35.0
2006). Ditutupnya
30.0
perusahaan berarti
25.0
menambah panjang
barisan pengangguran
%
20.0
15.0
Indonesia.
10.0 Masalah:
5.0 Kenaikan harga BBM dan
0.0 UMK
Textile Furniture Garment Footwear
Banjir impor dari China dll
Komoditi
Tak ada peremajaan
mesin
1990 1993 1996 2000 2001 2003
@www.mudrajad.com 17
Selundupan
Struktur Biaya Perusahaan Per Industri
Kayu &
no Biaya Tekstil Garmen Sepatu Furnitur Elektronik bambu Rata-
rata
Retribusi/
4 pajak daerah
2.0 2.2 3.2 3.2 6.0 4.0 3.8
79
Economic Policy Uncertainty 57
63
41
Transportation 44
52
62
Local Corruption 52
54
43
Electricity 41
48
63
National Corruption 49
48
57
Tax Administration 43
47
54
Legal System&Conflict 44
45
63
Tax rate 42
45
53
Labor skills & Education 44
44
58
Cost of Finance 42
44
46
License&Permits-Local 40
42
56
Labor Regulation-National 38
40
56
Labor Regulation-Local 39
42
44
License&Permits-National 34
38
51
Customs&Trade Regulation - 35
40
48
Customs&Trade Regulation-Local 34
41
50
Crime 30
33
45
Access to Finance 26
31
@www.mudrajad.com
0 10 20 30 40 50 60 70 1980
Biaya transportasi
Tingkat bunga
Akses ke pasar
Kualitas jalan
Kualitas listrik
Korupsi
300000
250000
(bilions Rp)
200000
150000
100000
50000
69
71
73
75
77
79
81
83
85
87
89
91
93
95
97
99
01
03
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
20
20
Year
@www.mudrajad.com
PMDN PMA 21
Source: BKPM
MULTILEVEL CORRUPTION ATAU KORUPSI BERJAMAAH?
@www.mudrajad.com 22
http://www.presidensby.info/index.php/topik/index.html
Sasaran Kebijakan Industri Era SBY-JK
Jangka Menengah
2004 - 2009 Keluaran Yang
Diharapkan
SUMBERDAYA MANUSIA
@www.mudrajad.com 25
Sumber: Departemen Perindustrian (2005) 25
Inpres No.3/2006 tentang Paket
Perbaikan Iklim Investasi
Issues Actions Completed Pending On
going
Sampai Desember
2006, baru 71%
General 19 14 1 4 rencana aksi yang
dinyatakan selesai
Customs 17 7 2 8 Aksi yang belum
selesai karena
terganjal 3 RUU
Tax 20 4 2 14 yang masih
dibahas di DPR
Labor 19 6 4 9 (RUU Penanaman
Modal,
Ketenagakerjaan,
SME 10 4 6 0
Perpajakan).
Total 85 35 15 35
@www.mudrajad.com 26
1. Development change
(Perubahan Pengembangan)
Perbaikan ketrampilan,
metode, atau kondisi
do better than atau do more
of yang sudah ada
Memfasilitasi organisasi agar A
berubah dari titik A (awal) ke
B (akhir), yang dapat
diidentifikasi dan tidak terlalu
jauh
@www.mudrajad.com 27
2. Transitional Change
( Perubahan Transisional)
Mengelola perubahan yang perlahan (evolutif)
Kebiasaan perilaku organisasi yang ada diganti
dengan yang baru (misal: reorganisasi, merjer,
proses baru)
Mencakup banyak tahapan transisi
@www.mudrajad.com 28
BASIS: BASIS: BASIS:
Low labor cost Efficiency in Product Innovation
Abundence of Products & By global &
resources Services sophisticated technology
@www.mudrajad.com 29
3.Transformational Change
Mencakup perubahan pengembangan dan
transisional
Mengelola perubahan yang mencakup beberapa
tahapan perubahan transisional
Keadaan baru biasanya tidak diketahui sampai
perubahan itu mulai berbentuk
Plateau
Chaos
Growth
Reemergence
Death
Birth @www.mudrajad.com 30
KEUNGGULAN KOMPETITIF
From comparative to competitive advantage
@www.mudrajad.com 31
CHANGE AND STRATEGY
Level of change Events Strategy
akhirnya.
Lebih Kurang Mohon Dimaafkan
Lain Kali Mohon Diundang
@www.mudrajad.com 33
BACAAN YANG DIANJURKAN
@www.mudrajad.com 34