1. Landasan Ilmiah
Landasannya pada :
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR No. II/MPR/1999
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 1982
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
5. Pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006
BAB II
FILSAFAT
PANCASILA
A. Pengertian Filsafat
IDENTITAS NASIONAL
Sifat khas / jati diri yang melekat pada suatu
bangsa
18
FAKTOR PENDUKUNG KELAHIRAN IDENTITAS
NASIONAL
FAKTOR OBJEKTIF FAKTOR SUBJEKTIF
IDENTITAS NASIONAL
19
Robert de Ventos, diadaptasi oleh Manuel Castells & Suryo, 2002
KEMUNCULAN IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONAL
1. Sejarah
2. Kebudayaan
3. Suku Bangsa
4. Agama
21
5. Bahasa
Identitas Nasional Indones
SIFAT KHAS YANG MENJADI JATI DIRI BANGSA
INDONESIA
Bahasa Negara : Bahasa Indonesia
PKN MBKL- NZ
Lagu Kebangsaan : Indonesia Raya
PKN MBKL- NZ
a. Horizontal: ditandai kenyataan bahwa kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan suku, agama, adat istiadat dan
kedaerahan
b. Vertikal : ditandai adanya perbedaan antara lapisan atas
& lapisan bawah yang cukup tajam (Nasikun, 1989:30)
25
Dalam ke-Bhinnekaan, persoalan penting yang dihadapi
1.Adanya pembelahan
horizontal masyarakat yang
PKN MBKL- NZ
berakar pada perbedaan suku,
ras, agama dan geografi
2. Adanya pembelahan vertikal,
celah perbedaan antara elite dan
massa; latar belakang pendidikan
26 masyarakat perkotaan
menyebabkan kaum elite berbeda
dari massa yang berpan-dangan
tradisional di pedesaan.
Menggalakkan kembali
SOLUSINYA ADALAH kesadaran tentang
MELALUI:
identitas nasional bangsa
Indonesia yang salah satu
TINDAKAN
STRATEGIS
cirinya adalah Majemuk.
Penghargaan terhadap
perbedaan baik etnis,
agama, politik, kultural dan
sebagainya dapat mem-
bantu tumbuhnya per-
saudaraan nasional. 27
MULTIKULTURALISME
1. Multikulturalisme intinya adalah kesediaan
menerima kelompok lain secara sama sebagai
satu kesatuan tanpa memedulikan perbedaan
budaya, etnik, gender, bahasa ataupun agama.
2. Multikulturalisme memberi penegasan sese-
orang atau kelompok bahwa dengan segala
perbedaannya diakui dan sama di dalam ruang
publik.
3. Multikulturalisme sangat menjunjung
perbedaan bahkan menjaganya agar tetap
hidup dan berkembang secara dinamis
4. Multikulturalisme memandang hakikat kema-
28
nusiaan sebagai sesuatu yang universal
5. Karakter masyarakat multikultural adalah
TOLERAN- hidup berdampingan secara damai
jalinan komunikasi, dialog & toleransi kreatif.
MULTIKULTURALISME ANTARA
NASIONALISME DAN GLOBALISASI
ADA 4 TAHAP PERKEMBANGAN NASIONALISME
INDONESIA :
Tahap 1, ditandai tumbuhnya perasaan
kebangsaan dan rasa senasib perlawanan pada
penjajah
Tahap 2, kelanjutan dari semangat revolusioner
&masa perjuangan kemerdekaan & peran
pemimpin nasional sangat besar.
Tahap 3, Nasionalisme persatuan dan kesatuan
(perbedaan diredam bukan dengan menyele-
saikan pokok persoalan tapi ditindas /dilindas
29
/disembunyikan di bawah karpet an kedaulatan,
integritas dan identitas bangsa)
Tahap 4, Nasionalisme kosmopolitan : Indonesia
bagian dari masyarakat global-aktor kosmopolit
dan eforia politik pasca reformasi
1. Konsep multikulturalisme
menyebar luas dan dipa-hami
UPAYA MEMBANGUN oleh masyarakat Indonesia, serta
INDONESIA YANG adanya keinginan bangsa Indo-
MULTIKULTURAL nesia pada tingkat nasional
untuk mengadopsi &
TERWUJUD JIKA: menjadikan sbg pedoman
2. Kesamaan pemahaman diantara
masyarakat me-ngenai makna
multikul-turalisme dan
bangunan konsep yang
mendukung-nya.
30
HUBUNGAN PANCASILA DENGAN
MULTIKULTURALISME
Multikulturalisme : pandangan kebudayaan yang berorientasi
Multikulturalisme :
pandangan kebudayaan
yang berorientasi praktis
praktis => multikulturalisme diartikan sebagai penerjemahan
=> multikulturalisme
diartikan sebagai
penerjemahan Pancasila
Pancasila ke dalam kontks yang lebih konkret & praktis.
ke dalam konteks yang
lebih konkret & praktis.
Memosisikan
Memosisikan multikulturalisme sebagai perwu-judan Pancasila,
multikulturalisme
sebagai perwu-judan
Pancasila, kebudayaan
kebudayaan tidak lagi dijadikan sampiran atau embel-embel saja
tidak lagi dijadikan
sampiran atau embel-
embel saja tapi sebagai
tapi sebagai satu prioritas utama dalam membangun bangsa.
satu prioritas utama
dalam membangun
bangsa.
31
PEMBIASAAN DIRI BERINTERAKSI DALAM TATANAN MASYARAKAT
MULTIKULTURAL BERDASARKAN PRINSIP BHINNEKA TUNGGAL IKA
PKN MBKL- NZ
multi religi dalam konteks ekonomi dan
kekuatan bangsa
Menghormati hak individu warga negara tanpa
membedakan etnik, agama, bahasa dan budaya
mereka
Memberi peluang pada semua warga negara
untuk mewakili gagasan & aspirasinya dalam
lembaga- lembaga pemerintah
Mengembangkan sikap adil pada semua war-ga
negara tanpa membedakan latar belakang etnik,
budaya, agama, bahasa masing-masing
32
Mengembangkan & beradaptasi dengan nilai
kerifan lokal masyarakat malang tanpa
membedakan latar belakang masing-masing
CARA PANDANG LOKAL DALAM
KONTEKS WAWASAN
NASIONAL
Masyarakat Indonesia harus memiliki cara pandang yang
sama dalam memandang kehidupan sosial budaya
bangsanya.
Cara pandang lokal dirasakan sangat perlu bagi kehidupan
masyarakat di daerah, karena dapat digunakan dalam
mengembangkan potensi dan kelebihan daerah
Cara pandang lokal juga berguna untuk memperbaiki berbagai
kekurangan yang dimiliki masing-masing daerah
Munculnya keanekaragaman cara pandang lokal jangan
sampai dikatakan sebagai penyebab timbulnya perpecahan
(desintegrasi bangsa)
Bagaimana eksistensi cara pandang lokal yang melekat
dalam pluralisme bangsa Indonesia itu memiliki keber-
maknaan dalam membangun cara pandang nasional?
Cara pandang nasional digunakan sebagai jembatan
penghubung dan pemersatu bagi cara pandang lokal di setiap
daerah di Nusantara ini
Cara pandang lokal tidak boleh bertentangan dengan cara
pandang nasional
Cara pandang nasional sebagai resultant (hasil) interaksi cara
pandang lokal yang beranekaragam
33
BAB IV
DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI DAN IMPLEMENTASINYA
Dalam hubungannya dengan implementasi ke
dalam system pemerintahan, demokrasi juga
melahirkan sistem yang bermacam-macam seperti,
sistem presidensil, sistem parlementer, sistem
referendum (meletakkan pemerintah sebagai
bagian/ badan pekerja dari parlemen). Di beberapa
Negara ada yang menggunakan sistem campuran
antara presidensial dengan parlementer.
ARTI DAN PERKEMBANGAN DEMOKRASI
Negara demokrasi adalah negara yang
diselenggarakan berdasarkan kehendak dan
kemauan rakyat, atau jika ditinjau dari sudut
organisasi, ia berarti suatu pengorganisasian
negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau
asas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada
ditangan rakyat.
BENTUK BENTUK DEMOKRASI
Sistem Presidensial (sistem ini
menekankan pentingnya pemilihan presiden
secara langsung, sehingga presiden terpilih
mendapatkan mandat secara langsung dari
rakyat. Presiden merupakan kepala eksekutif
dan kepala negara).
Sistem Parlementer (Sistem ini
menerpakan model hubungan yang menyatu
antara kekuasaan eksekutif dan legeslatif.
Kepala eksekutif (head of government) adalah
berada di tangan seorang perdana menteri.
Adapun kepala Negara (head of state) adalah
berada pada seorang ratu)
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
INDONESIA
Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi
dalam empat periode:
1.Periode 1945-1959, masa demokrasi
parlementer
2.Periode 1959-1965, masa demokrasi
terpimpin
3.Periode 1966-1998, masa demokrasi
Pancasila era Orde Baru
4.Periode 1999-sekarang, masa demokrasi
Pancasila era Reformasi
DEMOKRASI MENURUT UUD 1945
1. Dalam bidang Politik & Konstitusional. Menurut
UUD 1945, demokrasi berarti menegakkan kembali
asas-asas negara hukum dimana kepastian hukum
dirasakan oleh segenap warga negara. Hak-hak asasi
manusia baik dalam aspek kolektif maupun dalam
aspek perorangan dijamin, dan penyalahgunaan
kekuasaan dapat dihindarkan secara intitusional.
2. Dalam bidang Ekonomi. Demikrasi berarti
Kehidupan yang layak bagi semua warga negara.
Mencakup :
- Pengawasan oleh rakyat terhadap
penggunaan kekayaan dan keuangan Negara
- Koperasi
- Pengakuan atas hak milik perorangan dan
kepastian hukum dalam penggunaannya
- Peranan pemerintahan yang bersifat
pembinaan, penunjuk jalan serta pelindung.
DEMOKRASI PASCA REFORMASI
Kekuasaan pemerintahan negara ditangan rakyat
mengandung pengertian tiga hal :
1.Pemerintah dari rakyat (government of the
people)
2.Pemerintahan oleh rakyat (government by
people)
3.Pemerintahan untuk rakyat (government
for people)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA
BERDASARKAN UUD 1945
Presiden
Mahkamah Agung
Golongan Penekan
Tokoh-Tokoh Politik
KONSEP KEKUATAN NEGARA INDONESIA
Kekuasaan ditangan rakyat
Pembagian Kekuasaan
Pembatasan Kekuasaan
KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Penjelasan UUD 1945 tentang pokok pikiran ke
III
Putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat
ditetapkan dengan suara terbanyak
KONSEP PENGAWASAN
Pasal 1 ayat (2)
Pasal 2 ayat (1)
1. Wilayah
2. Geopolitik dan Geostrategi
3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan
Dasar Hukumnya
D. Unsur-unsur Dasar
Wawasan Nusantara
1. Wadah
2. Isi Wawasan Nusantara
3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup
Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
E. Implementasi Nusantara sebagai Pancaran
Falsafah Pancasila.
1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran
Falsafah Pancasil
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan
Nasional
3. Penerapan Wawasan Nusantara
4. Hubungan Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional
BAB VIII
GEOSTRATEGI
INDONESIA
A. Pengertian Geostrategi
Geostrategi adalah suatu strategi dalam
memanfaatkan kondisi lingkungan didalam upaya
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Dan Geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi
dalam memanfaatk konstelasi geografi negara
Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan
sarana-sarana dalam mencapai tujuan nasional
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, geostrategi
Indonesia bukanlah merupak geopolitik untuk
kepentingan politik dan perang, melainkan untuk
kepenting kesejahteraan dan keamanan.
B. Ketahanan Nasional
Pengertian ketahanan nasional adalah suatu kondisi
dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan
integrasi, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan
nasional Indonesia (Suradinata, 2005:47).
1. Konsepsi Ketahanan Nasional
Secara konseptual, katahanan nasional suatu bangsa dilatar
belakangi oleh :
Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara
sehingga ia mampu mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan
negara sehingga ia selalu mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai
gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam
maupun dari luar.
Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya,
mengandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas
yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya
perubahan (the stability idea of changes) (Usman, 2003:5)
C. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara