Anda di halaman 1dari 20

KURIKULUM

MUATAN LOKAL

MUATAN LOKAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
2013
LANDASAN HUKUM
UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 77N PP 32/2013 tentang Perubahan atas PP
19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal;
Muatan lokal dikembangkan dan dilaksanakan pada
setiap satuan pendidikan.
Pasal 77P PP 32/2013
Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi
pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah;
Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan
supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar;
Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan, dan
evaluasi terhadap dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran,
dan buku panduan guru; dan
Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi
sepakat menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama,
koordinasi dan supervisi pengelolaan kurikulum pada pendidikan
dasar dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi.
DEFINISI
Permendikbud 81A /2013 tentang Implementasi Kurikulum

Muatan lokal merupakan bahan kajian pada


satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal
yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman
peserta didik terhadap potensi di daerah tempat
tinggalnya.
MUATAN KTSP
(Permendikbud 81A /2013 tentang Implementasi Kurikulum)

Muatan Kurikulum Tingkat Nasional


Muatan Kurikulum Tingkat Daerah
Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
KURIKULUM TINGKAT KURIKULUM TINGKAT KURIKULUM TINGKAT
NASIONAL DAERAH SEKOLAH
Koordinasi dan Supervisi
Mata
Struktur Kurikulum [distribusi jam min/maks]

Pelajaran
Pend Agama dan Budi Pekerti
1. Visi
PKN PPKn
K
KOMPETENSI

2. Misi
e Bahasa Indonesia
3. Strategi
r Matematika
4. Tujuan
a Bahasa Inggris
Pendidikan
n Ilmu Pengetahuan Sosial
g Ilmu Pengetahuan Alam 5. Struktur &
Muatan
k Seni Budaya (termasuk KTSP Kurikulum:
RPP dan
Kegiatan
a Mulok) [Jam Pembelajaran
Penjasorkes (termasuk pelajaran
Mulok) real]
D Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk
Mulok)
a 6. Waktu &
s Beban
Belajar
a
r Beban 7. Kalender
Belajar Akademik

Kalender
Akademik
Penyesuaian Event
6 Daerah 10/25/2017
MUATAN KURIKULUM TINGKAT NASIONAL

SD/MI Permendikbud 67 Tahun 2013 tentang


Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI
SMP/MTs Permendikbud 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs
SMA/MA Permendikbud 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA
SMK/MAK Permendikbud 70 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MAK
MUATAN KURIKULUM TINGKAT DAERAH

Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat


dalam KTSP terdiri atas sejumlah bahan kajian dan
pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang
ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan
muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan kondisi
setiap daerah, baik untuk provinsi maupun
kabupaten/kota.
Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah
provinsi ditetapkan dengan peraturan gubernur. Begitu
pula halnya apabila muatan lokal yang berlaku untuk
seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan
peraturan bupati/walikota.
MUATAN KEKHASAN SATUAN PENDIDIKAN

Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan


kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran
muatan lokal serta program kegiatan yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik.
RUANG LINGKUP
Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah.
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan
daerah;
meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang
tertentu sesuai dengan keadaan perekonomian daerah;
meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris untuk
keperluan peserta didik dan untuk mendukung
pengembangan potensi daerah, seperti potensi
pariwisata; dan
meningkatkan kemampuan berwirausaha.
Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa:
Bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah,
keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat,
dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas
lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang
dianggap perlu untuk pengembangan potensi
daerah yang bersangkutan
PRINSIP PENGEMBANGAN
Utuh
Kontekstual
Terpadu
Apresiatif
Fleksibel
Pendidikan Sepanjang Hayat
Manfaat
STRATEGI PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL

Dari bawah ke atas (bottom up)


Dari atas ke bawah (top down)
MEKANISME PENGEMBANGAN DAN
PELAKSANAAN
Tahapan Pengembangan Muatan Lokal
Melakukan identifikasi dan analisis konteks kurikulum
Menentukan jenis muatan lokal yang akan
dikembangkan (budaya lokal, kewirausahaan dan pra-
vokasional, pendidikan lingkungan dan kekhususan
lokal lainnya, dan perpaduan budaya lokal,
kewirausahaan dan pra-vokasional, pendidikan
lingkungan dan kekhususan lokal lainnya)
Menentukan bahan kajian muatan lokal
RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN
Dikembangan sendiri oleh satuan pendidikan atau beberapa
satuan pendidikan dalam satu daerah dengan bantuan TPK
dan LPMP
Bahan kajian disesuaikan dengan tingkat perkembangan
peserta didik
Program pengajaran dikembangkan dengan melihat
kedekatannya dengan peserta didik (fisik dan psikis)
Bahan kajian/pelajaran memberikan keluwesan bagi guru
dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar
Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh
Alokasi waktu perlu memperhatikan jumlah hari/minggu dan
minggu efektif untuk mata pelajaran muatan lokal pada
setiap semester.
LANGKAH PELAKSANAAN
Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang
Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran
tersendiri dan/atau bahan kajian yang dipadukan ke
dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan
diri
Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal
berupa mata pelajaran khusus muatan lokal
Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau
satu tahun atau bahkan selama tiga tahun.
Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat
aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action).
Penilaian pembelajaran muatan lokal
mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio
Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau
lebih jenis bahan kajian mata pelajaran muatan
lokal
Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan
potensi dan karakteristik satuan pendidikan
Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga
khusus untuk muatan lokal dapat bekerja sama atau
menggunakan tenaga dengan pihak lain.
DAYA DUKUNG PELAKSANAAN
Kebijakan Muatan Lokal (pusat, provinsi,
kabupaten/kota, satuan pendidikan)
Guru
Sarana dan Prasarana Sekolah
Manajemen Sekolah
PIHAK YANG TERLIBAT
Satuan pendidikan
Pemerintah provinsi
Kantor Wilayah Kementerian Agama
Pemerintah Kabupaten/Kota
Kantor Wilayah Kementerian Agama
Kabupaten/Kota
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai