01 Introduction
02 Role of Agriculture and Its New Growth Strategy
03 Globally Linked and Private Sector-led Industrial Development
04 Two-Polar Growth Strategy
05 The Re-emergence of Myanmar: From a Missing Link to a Connecting Node
06 Concluding Remarks
01
Introduction
REPUBLIK OF THE UNION MYANMAR
Y = output
A = total faktor produksi
AL = produktivitas tenaga kerja
L = input tenaga kerja
AN = produktivitas lahan
N = input lahan
Produktivitas tenaga kerja Myanmar lebih rendah
dibandingkan negara ASEAN lainnya, yaitu sebesar US$301 per
unit tenaga kerja. Produktivitas lahan Myanmar juga rendah,
yaitu pada tingkat US$451/ha.
Terdapat dua cara untuk meningkatkan nilai tambah dari agrikultur yang
disebut Agriculture Plus Plus:
1. Meningkatkan produktivitas
2. Memperluas fungsi ekonomi sepanjang value chain
79.6%
China dengan saluran pipa pada 2013.
Ekspor natural gas naik dari US$108.6 juta
pada 2000 menjadi US$2,595.4 juta pada
2010.
Walaupun cadangan natural gas Myanmar
terendah dibanding ke-5 negara penghasil gas
di ASEAN pada 2012 (British Petroleum
2013), ekpsor Myanmar sangat bergantung
pada ekspor natural gas.
Total ekspor Myanmar hanya tumbuh 6,2%
dari 2000 sampai 2010.
Walaupun Vietnam memiliki cadangan
minyak tertinggi diantara ke-5 negara
yang memproduksi minyak terbesar
ASEAN (British Petroleum 2013), produk
Vietnam lebih terdiversifikasi dari
Myanmar.
Total 10 besar produk ekspor Vietnam
77,6%
menymbang 77,6% dari total ekspor.
Share ekspor petroleum Vietna turun dari
33,4% pada 1990 menjadi 19,7% pada
2000 dan turun lagi menjadi 6% pada
2010.
03-1.2 EKSPOR BARANG MANUFAKTUR: APPAREL AND ELECTIRIC AND
ELECTRONIC PRODUCTS
Ekspor Myanmar didominasi oleh barang primer (primary goods), kecuali apparel dan
clothing, Vietnam mengekspor berbagai macam barang manufaktur.
Share barang manufaktur Myanmar dan Vietnam hampir sama pada 1990-an, 12%-
13% pada 1990 dan 55%-58% pada 2000.
Namun, share ekspor barang manufaktur Vietnam naik menjadi 71% pada 2010,
sedangkan Myanmar turun menjadi 20% pada 2005.
Myanmar hanya mengekspor apparel dan clothing sebagai barang manufaktur.
Share ekspor barang manufaktur nak pada akhir 1990-an, karena ekspor garment ke
Amerika dan European Union.
Namun, larangan impor di Amerika pada 2003 dan ketidakmauan European Union untuk
membeli barang manufaktur di Myanmar karena masalah hak asasi manusia
menghancurkan ekspor apparel Myanmar, yang turun dari US$800 juta pada 2000
menjadi US$560 juta pada 2010.
Ekspor Vietnam meningkat dari US$1.65 milyar pada 2000 menjadi US$11.31 milyar
pada 2010, 20x lebih tinggi dari ekspor apparel Myanmar.
Electrical and electric (E&E) products.
Setelah Plaza Accord mengenai kurs
ditandatangani pada 1985, E&E
multinational enterprises (MNEs) di
Jepang dan Asian NIEs (Newly
industrialized economics) memindah
bases produksi ke negara berkembang
ASEAN, mendirikan network produksi di
suatu wilayarh.
Ketergantungan pada ekspor E&E
mengindikasikan partisipasi negara di Aia
Timur dalam network produksi.
03-1.3 BERGABUNG DENGAN NETWORK PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
ASIA TIMUR
Kimura dan Obashi (2010), partisipasi didalam networks produksi diperlukan sebagai
strategi pertumbuhan pada negara Asia Timur.
Myanmar akan memperoleh kesempatan untuk meningkatkan dan mendiversifikasi
ekspor barang dan tujuannya.
Pertama Myanmar perlu menunjukkan kemampuan uttuk menjadi tuan rumah
industri orientasi ekspor.
Jadi, menjadi bagian dari networks produksi dan distribusi Asia Timur pada sektor
E&E akan menjadi kunci bagi Myanmar untuk menuju ke proses industrialisasi
selanjutnya.
Myanmar juga seharusnya masuk kedalam pasar intra-regional, seperti China, India,
Thailand, dan pasar ekspor tradisional, seperti Amerika dan European Union.
Namun, memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas regional dan meningkatkan
hubungan dengan negara-negara tersebut juga penting bagi strategi pertumbuhan
berbasis ekspor Myanmar.
03-2 FDI-DRIVEN GROWTH STRATEGY
Penurunan FDI Inward/GDP disebabkan oleh
sanksi internasional:
1. Amerika: melarang investasi baru oeleh
perusahaan ke Myanmar sejak 1997 dan
pelarangan perdagangan dan dinasiil pada
2003
2. EU: menghilangkan impor dari Myanmar dari
status Generalised Scheme of Preference
(GSP) sejak 1997.
FDI Myanmar didorong oleh motive mencari
sumber daya (sektor energi) oleh negara
FDI membawa modal, teknologi, dan keahlian ke negara
tetangga, seperti China dan Thailand
tuan rumah. Projek investasi baru oleh investor luar negeri
(hydropower project, gas exploitation, pipeline
dapat meningkatkan pekerjaan di negara rumah tangga.
Penting untuk mengetahui kebijakan apa yang paling tepat project)
untuk menarik investor luar negeri dan bagaimana promosi Setelah pemerintahan berganti, semua sanki
FDI dapat berkontribusi terhadao pertumbuhan ekonomi. diringkan atau dihilangkan.
Untuk mengambil manfaat dari FDI, Myanmar harus mendorong
FDI dan mengembangkan strategi yang tepat untuk menggunakan
keungtungan tersebut bagi perekonomian nasional.
Belajar dari pengalaman negara ASEAN lain, kebijakan untuk
mendorong FDI:
Mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur
Stablisasi ekonomi makro
Menerapkan kebijakan perdagangan terbuka
Menyediakan SDM yang capable
Membuat investment promotion agency
04
TWO-POLAR GROWTH STRATEGY
04-1 Balance between Balanced and High growth
04-2 Border Development with Enhanced Connectivity
Thein Sein telah mengumumkan tujuan
Myanmar untuk menumbuhkan
"pembangunan yang seimbang dan Challenging karena kemungkinan adanya
proporsional di antara negara bagian dan trade-off antara pertumbuhan dan
wilayah dengan proporsi anggaran dan pemerataan, terutama bagi negara-negara
perpajakan yang setara, bantuan luar pada tahap awal pembangunan mereka
negeri dan investasi luar negeri dan lokal"
(NLM 2012).
Two-polar growth strategy di Myanmar
Two-polargrowth strategy that includes both high and balanced
growth. The first growth pole is Yangon and the second is Mandalay.
Tingkat konsentrasi aktivitas ekonomi tertentu tak terelakkan dan bahkan diinginkan
pada tahap awal pembangunan ekonomi. Namun, daerah-daerah di sepanjang
pinggiran ekonomi, seperti daerah perbatasan pegunungan di Myanmar, perlu
mendapat perhatian khusus.
Efek ekonomi dari peningkatan konektivitas juga dianalisis dengan menggunakan ide-
gsm. Dalam skenario konektivitas yang disempurnakan ini, kami menggabungkan
kebijakan berikut:
a) Customs facilitation measures at select national borders in 201520;
b) Upgrades to roads connecting these borders that pass through major cities in
Myanmar in 201520;
c) Connections between Dawei and Kyaukphyu ports with India and Europe by
2020.11
Hasil simulasi ini menunjukkan bahwa
meningkatkan konektivitas sangat
Tabel 5 menunjukkan kesenjangan GDP dan
meningkatkan PDB di daerah pinggiran tanpa
GDP Perkapita antara tujuh wilayah di
menguranginya di pusat-pusat ekonomi.
Myanmar dengan berbagai skema strategi
Simulasi ini juga menunjukkan bahwa
pembangunan
peningkatan konektivitas sangat meningkatkan
ukuran ketidaksetaraan
Strategi pertumbuhan dua kutub dikombinasikan dengan pembangunan
perbatasan dan konektivitas yang disempurnakan mencegah terlalu banyak
konsentrasi dan memfasilitasi pertumbuhan yang tinggi dan seimbang. Untuk
memfasilitasi pelaksanaan strategi ini, investasi yang ditargetkan secara spasial,
termasuk infrastruktur fisik dan kelembagaan, diperlukan di Yangon, Mandalay,
dan daerah perbatasan tertentu.
Ini adalah tantangan untuk mengubah Yangon dan Mandalay menjadi tiang
pertumbuhan dan memungkinkan mereka berkontribusi terhadap pengentasan
kemiskinan. Dengan demikian, pembentukan zona ekonomi khusus (SEZs) dapat
membantu mempromosikan kelompok industri di wilayah sasaran. Dan, seperti
yang disebutkan di atas, menarik FDI adalah alat kebijakan yang penting. Dalam
hal ini, Yangon dan Mandalay adalah kunci untuk membuka arus FDI.
05
THE RE-EMERGENCE OF MYANMAR: FROM
A MISSING LINK TO A CONNECTING NODE
05-1 New International Environment
05-2 Domestic Economic Coridors
05-1 NEW INTERNATIONAL ENVIRONMENT
North-
South
Pembentukan
4 koridor
Left Sash East-West
ekonomi
domestik
Manfaat:
Manfaat:
Mengakomodasi perdagangan
Daerah-daerah di sepanjang koridor
internasional antara Cina, India,
bisa mendapat positive spill-over
Myanmar, dan Thailand, serta Right
Sash effects.
perdagangan transit.
Koridor utama yang menghubungkan 2 growth poles
(Yangon & Mandalay), meluas ke Kachin State, sampai ke
North-South batas Myanmar-Cina.
Rute utama untuk border trade, pengiriman barang untuk
ekspor dari upper Myanmar ke pelabuhan Yangon
Menghubungkan Thailand dan Cina melalui
Myanmar
East-West Menurunkan biaya perdagangan di sepanjang jalur
India dan Thailand
Menghubungkan Muse-Kyaukphyu
Right Sash Rute perdagangan baru antara Cina dan India