Anda di halaman 1dari 8

KAIDAH DASAR

BIOETIKA

Angelina Wijaya
102015186
angelienaaw@gmail.com

Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6, Kebon Jeruk- Jakarta Barat 11510
Telepon: (021)5694-2061, fax: (021)563-1731
Non-
Malefice Just
nce Autono
Benefi ice
my
cence
SKENARIO A
Seorang pasien perempuan, 21 tahun, dengan
radang usus buntu dibawa ke unit gawat darurat
di sebuah rumah sakit. Kondisi pasien dalam
keadaan sakit parah dan membutuhkan
perawatan segera yang intensif. Setibanya di
unit gawat darurat dr jaga dan perawat yang
menerima pasien terkesan lamban, dan tidak
mengacuhkan. Setelah diperiksa dan diberi
penanganan, dr jaga UGD merujuk ke dokter
spesialis bedah. Dokter spesialis bedah baru
datang memeriksa pasien setelah satu jam
kemudian, setelah memeriksa pasien dokter
mengatakan bahwa pasien harus dioperasi dan
RUMUSAN MASALAH
Kondisi pasien parah
Dokter jaga lamban dan tidak
mengacuhkan
Pasien harus menunggu jadwal operasi
ANALISIS MASALAH
Kaidah Dasar Bioetika

Prinsip-prinsip

Beneficence Non-Maleficence Autonomy Justice

Informed
Dr. jaga lamban Kondisi parah Tidak ada
Conssent

Tidak Perawatan Tunggu jadwal


mengacuhkan intensif operasi
HIPOTESIS

1. Kasus pada skenario A cenderung


melanggar prinsip Non-Maleficence.
SASARAN PEMBELAJARAN
Mengetahui adanya etika kedokteran.
Memahami secara baik prinsip-prinsip
dalam Kaidah Dasar Bioetika (KDB)
Beneficence, Non-Maleficience, Justice,
dan Autonomy.
Mengetahui pentingnya penggunaan KDB
bagi seorang dokter.

Anda mungkin juga menyukai