Anda di halaman 1dari 73

Pembahasan UKMPPD

Family Medicine

Arief Alamsyah
Kisi-kisi yang pernah keluar
Prinsip Dokkel
Komunikasi
Empat
Mendengar
Bertanya
Breaking bad news
Etk (banyak dibahas tm bioetk/forensik)
Family assesment
Rujukan
Evidence based
Seorang wanita 60 tahun dibawa anaknya ke klinik dokter
keluarga. Pasien datang dengan keluhan luka bernanah
pada kaki kanan dan kesulitan berjalan. Pasien mengidap
DM tpe 2 sejak 20 tahun lalu. Ketka dokter
mengeksplorasi ditemukan depresi karena kesulitan
berjalan. Apa prinsip yang dilakukan dokkel tersebut :
a. Holistik
b. Komprehensif
c. Kolaborasi
d. Kontnu
e. Berkesinambungan
Komunikasi
Dokter: Siang ibu, saya dr. I, ada yang bisa saya
bantu?
Pasien: Ya dokter, perut saya sakit
Apa yang selanjutnya dilakukan oleh dokter?
a. Mengidentfikasi dan mengkonfirmasi keluhan
pasien
b. Mendengarkan pasien dengan sikap empati
c. Membiarkan pasien mengungkapkan semua
keluhan yang dirasa
Dokter : Ada yang bisa saya bantu bu ?
Pasien : Saya bisa berak, tapi....
Dokter : Oh...ya....sepertnya ada rasa takut kalau ibu terkena
kanker ya?
Kalimat terakhir mencerminkan
a. Refleksi Perasaan
b. Refleksi isi
c. Asumsi
d. Evaluasi
e. Refleksi pernyataan
Example of reflecton of feelings
Maaf dok....saya ingin pakai alat
KB tapi suami saya selalu tdak
setuju. Padahal untuk saat ini
saya takut hamil lagi....saya
belum siap...

Sepertnya ibu bingung


dan khawatr ya....

Ya
dok
Example of paraphrasing
Semalam adalah hari tersulit
dalam hidup saya. Sudah perut
rasanya nyeri, anak yang kecil
rewel, suami sibuk sendiri lagi..

Sepertnya semalam
banyak problem dengan
kesehatan dan keluarga
ibu ya...

Ya dok
Pasien : Saya bingung dok
Dokter : Ya saya mengert perasaan ibu
a. Refleksi isi
b. Refleksi perasaan
c. Empati
d. Evaluasi
e. Asumsi
Other Way of Expressing Emphaty
Skill Example

Validation Saya sangat memahami kejenuhan bapak untuk meminum


obat selama 6 bulan berturut turut
Support Usaha bapak untuk mulai berhent merokok sudah bagus
sekali pak. Terus lanjutkan pak !
Partnership Saya tahu ini berat tapi kami satu tm akan membantu bapak
menyelesaikan masalah ini. Kami akan lakukan yang terbaik
yang kami bisa
Respect Saya sangat menghargai kesabaran bapak untuk terus minum
obat walau sering di luar kota
Dibawah ini percakapan dokter dengan pasien
Dokter : Apa benar bapak sudah minum obat yang saya berikan tempo hari
dengan benar ?
Pasien : Ya dok saya sudah minum sesuai anjuran dokter
Dokter : Yang benar nich pak,seharusmya kalau bapak minum obat dengan
benar gula darah bapak tdak mungkin 250
Kalimat dokter terakhir merupakan:
a. Evaluasi
b. Asumsi
c. Refleksi isi
d. Refleksi perasaan
e. Memotong pembicaraan pasien
Macam pertanyaan
Pertanyaan tertutup
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan mendalam
Pertanyaan mengarahkan
Beberapa hal yang bisa kita pelajari dari
pertanyaan
Kondisi umum : Apa yang ingin saudara
bicarakan?
Fakta : Apa yang terjadi?
Perasaan :Bagaimana perasaan saudara
tentang hal itu
Alasan : Mengapa saudara melakukan itu
Spesifik :Apakah saudara bisa memberikan
contoh kepada saya?
Seorang pasien wanita usia 20 tahun datang
dengan keluhan terlambat haid sejak 2 bulan
yang lalu. Pasien baru menikah satu bulan yang
lalu. Selama anamnesis pasien banyak
menjawab dengan tertunduk. Bagaimana cara
pendekatan dokter pada pasien tersebut?
a. Mengatakan pada pasien untuk datang bersama suami
b. Mengingatkan bahwa masih banyak pasien menunggu
di luar
c. Mengingatkan ada masalah lain pada pasien
d. Menanyakan masalah yang sebenarnya pada pasien
Laki-laki, 70 tahun, baru saja terdiagnosis
kanker. Pasien kemudian konseling. Apa yang
pertama kali perlu dilakukan dokter?
a. Memberitahu informasi
b. Memberitahu solusi
c. Menanyakan apa yang dipikirkan/
dikhawatirkan pasien dulu
Pasien divonis kanker paru dan disarankan
kemoterapi. Pasien berkata, Tidak mungkin
dok saya terkena kanker paru! Saya kan tdak
merokok dari dulu! Pasien tersebut ada
dalam fase:
E. Menyangkal
Seorang pasien DM harus diamputasi, repon
pasien, Apa itu benar dok?maksudnya kaki
saya akan cacat? Jadi kaki saya buntung? Itu
tdak mungkin dok....saya tdak percaya
a. Menerima
b. Agresif
c. Regresi
d. Penolakan
Seorang pasien didiagnosis oleh dokter
menderita kanker stadium lanjut, setelah
dijelaskan tentang penyakitnya pasien berkata,
Kenapa harus aku Tuhan? Selama ini aku
selalu berbuat baik, kenapa tidak orang lain
saja yang engkau berikan penyakit ini?
Respon pasien diatas adalah:
E. Marah
Pasien divonis penyakit berat dan disarankan
operasi. Pasien berkata, Baiklah dokter saya
bersedia dioperasi. Saya yakin ini yang terbaik
dan saya siap. Pasien tersebut ada dalam
fase:
C. Penerimaan
Pasien didiagnosis kanker rahim stage 1b. disarankan
oleh dokter untuk dilakukan histerektomi. Tapi pasien
menolak. Sebagai dokter apa yang kita lakukan?
a. Membujuk pasien agar mau dilakukan histerektomi
b. Membujuk keluarga pasien
c. Meminta pasien untuk menandatangani surat
penolakan tindakan
d. Memaksa pasien
e.
Seorang pria usia 35 tahun datang dengan diare dan batuk yang
tak kunjung sembuh sejak 2 bulan ini. Dari hasil laboratorium
didapatkan CD4 menurun, dan didapatkan HIV (+). Pasien sudah
menikah dan masih beraktfitas seksual dengan istrinya sepert
biasa. Dokter menganjurkan untuk memberitahu istrinya segera
dan memberitahu dinas kesehatan setempat. Tiba-tba pasien
datang kembali menolak untuk diberitahu kepada siapapun
mengenai penyakitnya. Yang anda lakukan adalah
a. Memberi surat pemberitahuan kepada istrinya
b. Menjadwalkaan pertemuan dengan istrinya
c. Menolak bertemu dengan pasien abila tdak membawa istrinya
d. Menjelaskan kepada pasien bahwa ini adalah penyakit menular
sehingga istrinya perlu mengetahui
e. Meminta dinas kesehatan untuk turun tangan
Seorang pasien perempuan usia 45 tahun datang ke
poliklinik dengan keluhan keluar darah dari kemaluan
setelah berhubungan seksual. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik dan penunjang, pasien didiagnosis
dengan kanker serviks stadium IB dan direncanakan
histerektomi. Namun pasien menolak tndakan
tersebut. Sebagai dokter tndakan yang dilakukan
a. Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya dan memaksa
pasien untuk menjalani operasi
b. Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya dan meminta
pasien menandatangani surat pernyataan penolakan tindakan
medis apabila pasien menolak operasi
c. Meminta keluarga pasien untuk memperbolehkan operasi
d. Menginggalkan pasien karena bertndak sok tahu
Pasien duh di penis. Dokter mendiagnosa
PMS. Pasien diminta ke dokter untuk tdak
diberitahukan kepada istri. Tindakan dokter?
a. Dokter menyarankan suami untuk
memberitahukan kepada istri
b. Dokter langsung memberi tahu istri
c. Dokter tdak memberitahu informasi apapun
Seorang pasien dengan kanker stadium
terminal, sebagai dokter keluarga, terapi apa
yang sebaiknya diberikan?
a. Terapi preventf
b. Terapi kuratf
c. Terapi paliatif
How to break bad News with SPIKES
(Buckman, 1992)

S etting, Listening Skills


Patients Perception
Invite patient to share Information
Knowledge transmission
Explore Emotion and Emphatize
Summarize and Strategies
Pasien datang ke dokter kulit untuk memeriksakan
kesehatan kulitnya. Dokter mengajurkan tdak
memberi apa-apa tapi pasien dengan halus dan
pelan minta diresepkan cream untuk estetknya.
Komunikasi dokter dan pasien ini :
a. Guidance cooperaton
b. Mutual partcipaton
c. Passivity
d. Consumer
Model Hubungan Dokter Pasien
Konsep dari Szasz and Hollender
Konsep four models emanuel and emanuel,
1992
Konsep Veatch
Konsep Szasz and Hollender
Actvity-passivity model : pada pasien dengan
kondisi serius atau dalam pengaruh anestesi
Guidance cooperaton : pada kasus akut
(penyakit infeksi)
Mutual partcipaton : Penyakit kronis
Konsep four models (Emmanuel and
emmanuel, 1992)
Paternalistc model : dokter otoriter mendikte pasien dan
pasien mengikut, disebut juga parental model (mirip
priestly model)
Informatve model: pasien otonomi dan pasien mengontrol
keputusan medis, disebut juga consumer model (mirip
enggineering)
Interpretve model : dokter lebih berfungsi sebagai
konselor, mensuplai informasi dan berdiskusi dengan
pasien termasuk memperhatkan values pasien
Deliberatve model : dokter sebagai teacher and friend.
Pasien bisa merubah cara pandangnya dengan diskusi
Konsep Veatch (1972)
Priestly : Menangani pasien berdasarkan pada medical
expertse. Treat patent as ilness not person. Dokter
dominan
Engineering : dokter sepert plumber yang di sewa oleh
pasien. Menjelaskan kepada pasien dan pasien memilih
(full responsibility of decision making in the hands of
patent)
Collegial : ada diskusi yang setara sepert kolega tapi ndak
ada kesepakatan atau informed consent
Contractual : ada kesepakatan dimana kedua belah pihak
memahami obligatons and benefitnya
Dokter : Ibu,putri anda akan membaik dalam 24 jam,
tetapi jika putri anda tetap mual muntah, tdak bisa
minum,maka putri anda akan jatuh pada kondisi serius.
Maka harus segera dibawa ke RS untuk penanganan yang
tepat. Mengapa dokter perlu menjelaskan hal tersebut ?
a. Mulai menerangkan diagnosis dan rencana penanganan
b. Melibatkan pasien dalam mengambil keputusan
c. Menenagkan hat ibu pasien
d. Menjalin komunikasi untuk konseling
e. Menentukan rencana penanganan bila teradapat situasi
gawat
Diagnosis ibu mengalami abortus inkomplet. Sekarang
perdarahan. Saran saya ibu tdak perlu MRS. Ibu akan
mengalami perdarahan selama beberapa hari. Ibu akan saya
beri obat. Tapi jika perdarahan bertambah banyak maka ibu
harus kembali untuk dilakukan tndakan lebih lanjut. Apa
tujuan komunikasi :
a. Membawa wawancara sesuai urutan
b. Melibatkan pasien dalam mengambil keputusan
c. Membuat suasana nyaman
d. Merencanakan agenda konsultasi
e. Merencanakan tindakan jika kondisi darurat
The Calgary Cambridge Model
The Calgary-Cambridge Model dikembangkan
oleh Jonathan Silverman, Juliet Draper dan
Suzanne Kurtz pada tahun 1996.
Terdiri dari beberapa struktur yang digunakan
sebagai alat pengajaran terangkum sebagai
The Calgary Cambridge Observaton Guides
(CCOG)
Modifikasi
Memulai Sesi Konsultasi
CCOG (35 butr)
1 Menyapa dan menanyakan nama pasien (suasana nyaman)
2 Memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan sesi, meminta persetujuan pasien bila diperlukan
3 Mengidentfikasi masalah pasien atau hal yang ingin dibicarakan pasien menggunakan pertanyaan pembuka
yang sesuai (misal: sakit apa? atau ada masalah apa? atau apa yang bisa saya bantu?)

4 Mendengarkan dengan penuh perhatan apa yang dikatakan pasien tanpa memotong atau mengarahkan
jawaban pasien.
5 Mengkonfirmasi masalah yang ada dan menanyakan adakah masalah lainnya (mis: jadi ada sakit kepala dan
capek-capek, ada lagi yang lain?
Mengumpulkan Informasi
6 Mendorong pasien menceritakan perjalanan penyakitnya mulai awal sampai saat ini menggunakan kata-
katanya sendiri (gali apa yang menyebabkan kedatangannya hari ini)

7 Menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup dengan tepat, dimulai dengan pertanyaan terbuka
dilanjutkan dengan pertanyaan tertutup.
8 Mendengarkan pasien dengan penuh perhatan, membiarkan pasien menyelesaikan perkataannya tanpa
diinterupsi, memberikan waktu bagi pasien untuk berpikir sebelum menjawab, atau meneruskan
pembicaraan setelah jeda sejenak.
9 Mengamat respon pasien secara verbal maupun non-verbal (mis: mendorong pasien berbicara, memberikan
kesempatan kepada pasien untuk mengatur apa yang akan diutarakan, melakukan refleksi isi, membuat
interpretasi) dan Mengamat komunikasi verbal dan non-verbal pasien (mis: bahasa tubuh, ucapan, ekspresi
wajah), menanyakan kembali dan menanggapi secara tepat.

10 Mengklarifikasi pernyataan pasien bila kurang jelas atau meminta penjelasan lebih lanjut (mis: bisa jelaskan
apa yang dimaksud dengan kepala terasa melayang?)
Modifikasi CCOG (35 butr)
Membangun Struktur Konsultasi
11 Beberapa kali merangkum pada akhir satu bagian konsultasi untuk memastkan bahwa pengertan dokter
sama dengan pasien sebelum pindah ke bagian berikutnya; meminta pasien mengoreksi bila ada
interpretasi yang kurang tepat atau meminta pasien memberikan penjelasan lebih lanjut.
12 Mengatur pembicaraan dalam urutan yang logis.
13 Memperhatkan waktu untuk setap bagian konsultasi dan fokus terhadap tujuan konsultasi.
Membangun Hubungan memfasilitasi keterlibatan pasien
14 Memperlihatkan komunikasi non-verbal yang sesuai.
Kontak mata, ekspresi wajah
Sikap tubuh, posisi tubuh, gestures dan gerakan lainnya
Vokal (mis: kecepatan, volume, intonasi)

15 Jika membaca, menulis catatan atau menggunakan komputer, tdak mengganggu jalannya sesi.
16 Menerima pendapat dan perasaan pasien; tdak menghakimi.
17 Menggunakan empat untuk menyampaikan pengertan dan menghargai perasaan atau situasi yang
dihadapi pasien; secara terbuka menghormat pendapat dan perasaan pasien.

18 Menyampaikan dukungan, memperlihatkan perhatan, pengertan, dan keinginan membantu,


menawarkan kemitraan
19 Memberikan perhatan khusus terhadap hal-hal sensitf yang dapat membuat pasien merasa malu atau
menyakitkan pasien, termasuk pemeriksaan fisik. Menjelaskan alasan pertanyaan atau pemeriksaan fisik
yang mungkin dirasa tdak masuk akal.
20 Saat melakukan pemeriksaan fisik menjelaskan prosesnya dan meminta izin.
Modifikasi CCOG (35 butr)
Penjelasan & Perencanaan
21 Jumlah tepat dan cek: berikan informasi dalam potongan-potongan yang dapat dimengert; cek
pengertan pasien; gunakan respon pasien sebagai panduan untuk memberikan informasi selanjutnya,
buat urutan yang logis.

22 Nilai pengetahuan awal pasien: tanyakan apa yang sudah diketahui pasien sebelumnya pada awal
pemberian informasi, tentukan sampai seberapa jauh pasien menginginkan informasi.

23 Berikan penjelasan pada waktu yang tepat: hindari memberikan saran, informasi, dan harapan yang
terlalu dini.
24 Menggunakan pertanyaan dan kalimat yang mudah dimengert dan ringkas; menghindari penggunaan
istlan medis atau menjelaskan istlah tersebut.
25 Menggunakan metode visual untuk menyampaikan informasi: diagram, model, informasi dan
petunjuk tertulis.
26 Cek pemahaman pasien terhadap informasi (atau perencanaan) yang diberikan: misalnya dengan
meminta pasien mengulangi dengan kata-katanya sendiri, melakukan klarifikasi bila perlu.

27 Menghubungkan penjelasan dengan pandangan pasien: terhadap pemikiran, harapan serta


kekhawatran yang sudah disampaikan pasien.
28 Memberikan kesempatan dan mendorong pasien untuk berpartsipasi: meminta pasien untuk
mengajukan pertanyaan, meminta klarifikasi serta menyatakan keraguannya, merespon dengan tepat.

29 Jelaskan secara detl pilihan penatalaksanaan.


Modifikasi CCOG (35 butr)
30 Negosiasikan rencana yang dapat disepakati kedua belah pihak:
o Informasikan apa yang menjadi preferensi kita tentang pilihan yang tersedia
o Tentukan pilihan pasien
31 Cek apakah
o Pasien dapat menerima rencana
o Kekhawatran pasien telah teratasi
Menutup Sesi Konsultasi
32 Mengikat kontrak dengan pasien tentang langkah selanjutnya yang akan dilakukan baik oleh pasien
maupun dokter.
33 Antisipasi: jelaskan hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi, apa yang
harus dilakukan jika rencana tidak berjalan sebagaimana mestinya,
kapan dan bagaimana mencari bantuan.
34 Merangkum sesi secara singkat dan klarifikasi rencana penatalaksanaan.
35 Cek terakhir kali apakah pasien setuju dan merasa nyaman dengan rencana yang telah disusun,
tanyakan apakah masih ada pertanyaan atau hal-hal lain yang masih perlu didiskusikan. (Mis: ada
pertanyaan lagi atau masih ada hal yang ingin didiskusikan?).
Seorang ibu masuk ke ruang dokter dan melihat
dokternya menulis dan menunduk. Ibu bingung
apa yang harus dilakukan karena tdak ada
informasi sampai sang ibu berpikir ia tdak
diharapkan disini. Setelah pasien duduk, dokter
menanyakan ada masalah apa. Manakah yang
seharusnya dilakukan dokter :
a. Membuat suasana nyaman
b. Memperkenalkan diri sebagai dokter
c. Memanggil nama ibu tersebut
d. Mempersilakan duduk tanpa melihatnya
Family Assesment
Seorang laki-laki usia 58 tahun datang dengan keluhan sering BAK
disertai banyak makan dan minum dan BB turun terus. Berdasarkan
anamnesis penyakit keluarga diketahui ibu pasien diabetes dan
ayah pasien hipertensi. Ayah dan ibu pasien berpisah saat pasien
10 tahun. Ayah pasien meninggal mendadak 1 tahu lalu. Pasien
memiliki anak laki-laki 30 tahun dan perempuan 27 tahun. Apa
metde yang tepat untuk mengetahu masalah keluarga tsb:
a. Family APGAR
b. Family circle
c. Family lifeline
d. Family Lifecycle
e. Family genogram
Pasien datang ke tempat praktk dokkel dengan nyeri
kepala. Evaluasi riwayat pasien menunjukkan bahwa ia
sering sakit kepala karena bertengkar dengan istrinya
karena msalah ekonomi. Nyeri kepala tambah berat karen
diberhentkan dari pekerjaan. Manakah perangkat
penilaian keluarga yang diidentfikasi dokter tersebut :
a. Family APGAR
b. Family lifecycle
c. Family Lifeline
d. Family planning
e. Family genogram
Seorang pria penderita TB tnggal bersama
anak, cucu, dan menantu nya. Jenis keluarga
ini adalah:
A. Extended family
Bentuk-bentuk Keluarga
Keluarga Int (nuclear family)
Terdiri dari suami, isteri dan anak kandung

Keluaraga Campuran (extended family)


Disamping suami, isteri dan anak kandung, juga terdiri dari sanak saudara lainnya, baik
menurut garis vertkal dan ataupun garis horizontal yang dapat berasal dari pihak suami
atau pihak isteri.

Keluarga Campuran (blended family)


Terdiri dari suami, isteri, anak kandung dan anak tiri
Ayah, anak kandung ayah, ibu tri
Ibu, anak kandung ibu, ayah tri
Keluaraga Orang Tua Tunggal (single parent family)
Terdiri dari pria atau wanita, mgkn karena telah bercerai, berpisah, ditnggal mat atau mgkn tdak
pernahmenikah, serta anak-anak mereka tnggal bersama.

Keluarga Hidup Bersama (commune family)


Terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang tnggal bersama, berbagi hak dan tanggung jawab serta
memiliki kekayaan bersama.
Keluarga Tinggal Bersama (cohabitation family)
Terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa ada ikatan
perkawinan yang sah.
Keluarga Serial (serial family)
Terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan mungkin telah punya
anak, ttp kemudian bercerai dan masing-masing menikah lagi serta
memiliki anak-anak dengan pasangan masing-masing, tetapi semuanya
menganggap sebagai satu keluarga.
Keluarga Gabungan ( composite family )
Terdiri dari suami dengan beberapa isteri dan anak-anaknya (poligami)
atau isteri dengan beberapa suami dan anak-anaknya (poliandri) yang
hidup bersama.
Rujukan
Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun adalah seorang Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dengan riwayat hipertensi dan diabetes melitus. Pasien adalah peserta
JKN dengan kepesertaan pada dokter keluarga yang berpraktk mandiri. Hari
ini tba- tba pasien lumpuh separuh badan. Pasien dibawa ke dokter
keluarganya dan dari hasil pemeriksaan didapatkan TD : 190/110 mmHg, gula
darah sewaktu 300 mg/dl. Dokter keluarga memutuskan pasien harus dirujuk
ke rumah sakit tpe B. Pasien menolak dan ingin dirujuk ke Rumah Sakit tpe
A karena menurut pasien rumah sakitnya lebih besar, lengkap dan semua
subspesialis tersedia. Dokter menolak permintaan pasien dan memberikan
penjelasan tentang sistem rujukan. Bagaimanakah penilaian anda terhadap
sikap dokter keluarga tersebut ?
a. Sikap dokter salah karena melanggar otonomi pasien untuk memilih rumah sakit
yang diinginkanya
b. Sikap dokter salah karena penyakit pasien harus dirujuk langsung ke Rumah Sakit
Tipe A
c. Sikap dokter benar karena sistem JKN menganut sistem rujukan berjenjang
d. Sikap dokter benar karena dokter keluarga berhak merujuk pasien ke rumah sakit
dengan tpe apa saja
e. Sikap dokter salah karena masalah pasien tdak perlu dirujuk
Seorang ibu membawa anaknya usia 3 tahun ke klinik terdekat dengan kondisi
lemah setelah diare dan muntah selama 5 hari. Dokter klinik mendiagnosa
anak tersebut dengan shock hipovolemi. Ibu menunjukkan kartu JKN karena
terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam sistem JKN, namun
ternyata klinik tersebut belum bekerjasama dengan dengan BPJS.
Bagaimanakah sikap yang seharusnya dari klinik tersebut
a. Melakukan tindakan kegawatdaruratan sebelum merujuk dan
mengklaimkan tindakan tersebut pada BPJS
b. Meminta pasien membayar tndakan yang dilakukan sebelum dilakukan
rujukan
c. Meminta pasien segera berpindah ke puskesmas atau klinik lain yang telah
bekerjasama dengan BPJS
d. Meminta pasien segera ke rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS
e. Klinik langsung merujuk ke RS dan tdak menarik biaya
Seorang pasien wanita usia 23 tahun dibawa ibu kost nya ke
puskesmas terdekat dengan luka di pergelangan tangan dikarenakan
percobaan bunuh diri. Kondisi tanda-tanda vital menunjukkan pasien
stabil dan tdak ditemukan kegawatan serius serta tdak ditemukan
gejala gangguan jiwa. Di dompet pasien ditemukan kartu peserta
JKN,sedangkan puskesmas tersebut telah bekerjasama dengan BPJS.
Bagaimanakah sikap dokter puskesmas dengan kasus diatas ?
a. Memberikan pertolongan dan mengklaimkan biaya kepada BPJS
b. Memberikan pertolongan dan meminta pasien membayar secara
out of pocket
c. Langsung merujuk pada faskes lanjutan yang bekerjasama dengan
BPJS
d. Langsung merujuk pada faskes lanjutan yang tdak bekerjsama
dengan BPJS
e. Langsung merujuk pada faskes lanjutan yang dipilih oleh pasien
Jenis rujukan yang dilakukan puskesmas ke
rumah sakit karena dicurigai terdapat kelainan
jantung bawaan adalah
A. Rujukan Vertkal
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke praktk
dokter keluarga dengan keluhan nyeri perut kanan bawah.
Setelah pemeriksaan lengkap, anak didiagnosis appendisits
akut. Dokter lalu merujuk anak ke dokter bedah untuk
penanganan selanjutnya. Setelah operasi, anak mengalami
infeksi saluran napas. Lalu dokter bedah kembali merujuk
pasien kepada dokter keluarga nya untuk penanganan lebih
lanjut. Apakah jenis rujukan yang paling sesuai?
a. Split referral
b. Cross referral
c. Collateral referral
d. Periodic referral
e. Interval referral
Rujukan dokter keluarga
Interval referral, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penderita
sepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan
selama jangka waktu tersebut dokter tsb tdak ikut menanganinya.
Collateral referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita hanya untuk satu masalah kedokteran khusus
saja.
Cross referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita sepenuhnya kepada dokter lain untuk
selamanya.
Split referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita sepenuhnya kepada beberapa dokter konsultan,
dan selama jangka waktu pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
tersebut dokter pemberi rujukan tdak ikut campur.
Pasien wanita datang ke UGD RS dengan
penurunan kesadaran karena post KLL. Dokter
UGD ingin merujuk kepada bedah syaraf untuk
pananganan segera. Jenis rujukan :
a. Cross referal
b. Interval referal
c. Periodic referal
d. Split referal
e. Vertcal referal
Rujukan Medis dan Kesehatan
Rujukan Medis
Rujukan pasien (transfer of patients) :Merupakan penatalaksanaan
pasien dari strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke strata
yang lebih sempurna atau sebaliknya untuk pelayanan tndak lanjut
contoh : obat tdak tersedia di pkm sehingga pasien dikirim ke RS
Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) : Merupakan
pengiriman dokter atau tenaga kesehatan yang lebih ahli dari strata
pelayanan kesehatan yang lebih mampu untuk bimbingan dan
diskusi atau sebaliknya, untuk mengikut pendidikan dan pelathan
contoh : RS mengirim SpOG untuk melath bidan pkm
Rujukan bahan pemeriksaan (transfer of specimens) :Merupakan
bahan pengiriman bahan-bahan laboratorium dari strata pelayan
kesehatan yang kurang mampu ke strata yang lebih mampu, atau
sebaliknya untuk tndak lanjut contoh : pengiriman foto rontgen dari
pkm ke RS
Rujukan Kesehatan
Rujukan tenaga :Merupakan pengiriman dokter/tenaga kesehatan
dari strata pelayanan kesehatan yang lebih mampu ke strata
pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk menanggulangi
masalah kesehatan yang ada di masyarakat atau sebaliknya, untuk
pendidikan dan lathan.
Rujukan sarana :Pengiriman berbagai peralatan medis/ non medis
dari strata pelayanan kesehatan yg lebih mampu ke strata pelayanan
kesehatan yang kurang mampu untuk menanggulangi masalah
kesehatan di masyarakat, atau sebaliknya untuk tndak lanjut
Rujukan operasional :Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat dari strata
pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke strata pelayanan
kesehatan yang lebih mampu atau sebaliknya untuk pelayanan
tndak lanjut.
Pasien TD 80/50, nadi 120 kali per menit,
suspek apendisits, datang ke praktk pribadi,
apa tndakan yang dilakukan?
a. Langsung merujuk
b. Terapi sesuai obat yang tersedia
c. Beritahu kepada keluarga komplikasi pennyakit
d. Stabilkan pasien kemudian rujuk
e. Berikan antbiotk
Evidence Based
Intrapersonal Communicaton
Internal discourse
Thinking
Concentraton
Analysis
Pray, contemplaton, meditaton
Solo vocal communicaton : speaking aloud to oneself
Let off steam
Solo written communicaton : deal with writng not
intended for others
diary
Overlap between patent centeredness and cultural competence (Saha et.al, 2008)
Cultural Contnum
(Goode,2004; Associaton of Medical Colleges,2005)
The Cultural Competence
Contnuum
There are six points along the cultural proficiency
contnuum that indicate unique ways of perceiving and
responding to differences.

Cultural Destructveness
Cultural In-capacity
Cultural Blindness
Cultural Pre-Competence
Cultural Competence
Cultural Proficiency
Cultural Destructveness

See the difference; stomp it out.

Using ones power to eliminate the culture of another.

Examples
Genocide or Ethnocide
Avoid certain beliefs
Cultural Incapacity
See the difference; make it wrong. Silent discrimination

Believing in the superiority of ones own culture and behaving in


ways that disempowering anothers culture.

Examples
Disproportonate allocaton of resources to certain groups
Lowered expectatons
Cultural Blindness
See the difference; act like you dont.

Acting as if cultural differences do not matter or as if there are


not differences among/between cultures

Examples
I dont see color. We are all the same.
Cultural Pre-Competence

See the difference;


. respond to it
inappropriately.

Examples
Frustaton because of the patents style in communicaton
Cultural Competence
See the difference; understand the difference that
difference makes.
Cultural competence in health care describes the ability of systems and
health care professionals to provide high quality care to patents with
diverse values, beliefs and behaviors, including tailoring delivery to meet
patents social, cultural and linguistc needs.

(Commonwealth Fund, Cultural Competence in Health Care Report, 2010)

Examples
You are you. I am me. But together, we are we.

It is important to look at someone elses perspectve and try to understand it.


Cultural Proficiency
See the difference; respond positively. Engage and
adapt.
Esteem culture; knowing how to learn about organizational
culture; interacting effectively in a variety of cultural groups.

Examples
Interdependence
Personal change and transformaton
Alliance for groups other than ones own

Anda mungkin juga menyukai