Anda di halaman 1dari 76

EVOLUSI

TUJUAN PEMBELAJARAN:
1. Menjelaskan berbgai teori evolusi
2. Menjelaskan pokok-pokok pikiran teori evolusi
Darwin
3. Menemukan faktor-faktor dan petunjuk-petunjuk
pendukung terjadinya evolusi
4. Mendiskripsikan keterkaitan antara mutasi dengan
evolusi
5. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar hukum Hardy-
Weinberg dan menerapkannya secara teoritis
6. Menjelaskan proses spesiasi
7. Menjelaskan studi tentang evolusi organisme
tertentu
8. Menjelaskan pendangan-pandangan baru tentang
teori evolusi dan menganalisanya
A. Fenomena evolusi dan sejarah timbulnya
teori evolusi
Evolusi biologi adalah perubahan makhluk
hidup secara perlahanlahan dalam waktu
yang lama, dari organisme tingkat rendah ke
organisme tingkat tinggi.
Fakta adanya evolusi antara lain: fosil, alat
tubuh yang tersisa, domestikasi, embriologi
perbandingan, anatomi perbandingan dan
petunjuk biokimiawi.
Salah satu alasan terjadinya perubahan
pada makhluk hidup adalah perubahan
dalam DNA (terjadi mutasi).
Perubahan pada makhluk hidup
menimbulkan 2 kemungkinan, yaitu:
1. Makhluk hidup tetap mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungannya sehingga tetap
hidup.
2. Makhluk hidup tidak mampu menyesuaikan
diri dengan lingkunganya sehingga
tersingkir dan punah.
Evolusi organisme dapat dibedakan
menjadi:
1. Evolusi progresif, yaitu evolusi yang
menghasilkan spesies yang mampu
bertahan ke kehidupan berikutnya.
2. Evolusi regresif, yaitu evolusi yang
menghasilkan spesies yang tidak
mampu beradaptasi dan akhirnya
punah.
1. Perjalanan Charles Darwin (Bapak
Evolusi) ke Kepulauan Galapagos.
Data yang diperoleh:
a. Kepulauan Galapagos tidak pernah berhubungan
dengan Ekuador.
b. Kondisi lingkungan Galapagos bervariasi.
c. Di Ekuador ada burung finch.
d. Burung finch di Galapagos beraneka ragam,
semuanya ada 13 spesies (sekarang diketahui
14 spesies).
e. Tiap spesies burung finch memilikihabitat dan
makanan sesuai lingkungannya.
2. Ilmuwan yang mempengaruhi
pemikiran Darwin
a. Charles Lylle, menyatakan:
Batuan, pulau, dan benua selalu
mengalami perubahan.
Fosil yang ditemukan di lapisan batu
muda berbeda dengan fosil yang
ditemukan di lapisan batu tua.
Perbedaan tersebut menunjukkan
adanya perubahan makhluk hidup
secara perlahan-lahan.
b. Thomas Malthus, menyatakan:
Pertambahan jumlah penduduk cenderung
lebih cepat dari pada pertambahan produksi
pangan. Pertambahan penduduk terjadi
mengikuti deret ukur, sementara pertambahan
produksi pangan cenderung mengikuti deret
hitung.
Akibatnya, akan terjadi persaingan untuk
memperoleh pangan, muncul bencana
kelaparan dan peperangan.
c. Jean Baptiste Lamark, mengemukakan:
Lingkungan berpengaruh terhadap ciri-ciri
yang diwariskan
Ciri-ciri yang diperoleh akibat kondisi
lingkungan itu diwariskan kepada
keturunannya
Organ tubuh yang digunakan terus-menerus
berkembang, sedangkan yang tidak
digunakan akan tereduksi (mengalami
kemunduran)
d. Darwin, menyatakan:
Spesies baru di alam muncul karena
adanya seleksi alam (natural selection)
Makhluk hidup yang tidak lolos seleksi
alam akan punah, sedangkan yang lolos
seleksi alam akan lesari.
3. Teori Darwin tentang Evolusi Biologi
24 November 1559, Darwin menerbitkan
buku berjudul On The Origin of Spesies by
Means of Natural Selections timbulnya
spesies karena seleksi alam
Pokok pikiran dasar teori evolusi Darwin:
a. Tidak ada dua individu yang identik akibat
adanya variasi.
b. Setiap populasi cenderung bertambah, karena
bekembang biak.
Pokokpikiran dasar teori evolusi
Darwin:
c. Untuk berkembang biak,
diperlukan makanan dan ruangan
yang cukup.
d. Bertambahnya populasi tidak
berjalan terus-menerus. Jadi
kenaikan populasi ada faktor
pembatasnya (misalnya makanan)
2 Teori pokok tentang evolusi, yaitu:
1. Spesies yang hidup saat ini berasal
dari spesies yang hidup di masa yang
lalu.
2. Evolusi berjalan melalui seleksi alam.
Contoh teori evolusi berdasarkan
teori Darwin:
- Ngengat Biston bitularia warna hitam
dan putih
- Rusa lari cepat dan rusa lari lambat
B. Pro kontra teori evolusi
1. Lamark versus Darwin
- Lamark: Jerapah leher pendek
berusaha untuk menggapai ranting
tinggi sehingga lehernya menjadi
panjang

- Darwin: Jerapah leher panjang


bertahan hidup sedangkan leher
pendek punah.
2. Lamark versus Weismann
- Lamark: makhluk hidup mengalami
perubahan yang diwariskan kepada
keturunannya.

- Weismann: perubahan jaringan tubuh


karena faktor lingkungan tidak
diwariskan kepada keturunannya.
3. Darwin versus Weismann
- Weismann lebih cenderung ke
pandangan Darwin tentang seleksi alam

- Evolusi menyangkut cara pewarisan


gen-gen melalui sel-sel kelamin dengan
kata lain, evolusi adalah gejala seleksi
alam terhadap faktor-faktor genetika.
4. Neo Darwinisme
Orang-orang yang mengkritik teori evolusi
Darwin, yaitu:
a. Herbert Spencer
(seleksi alam adalah reproduksi diferensial)
b. Johansen
(populasi tidak akan berubah karena peristiwa
evolusi)
c. Beberapa ahli genetika
(peristiwa evolusi disebabkan karena mutasi)
Isi
teori neo Darwinisme:
Peristiwa seleksi alam bukanlah
penebab utama evolusi, tetai hanya
berperan sebagai faktor pengarah
dan pembatas.

Neo Darwinisme adalah


pengembangan dan penyempurnaan
dari teori seleksi alam Darwin.
C. Petunjuk Evolusi
1. Fosil
fosil adalah tubuh, bagian tubuh, jejak
atau sisa-sisa makhluk hidup yang telah
berusia ribuan/jutaan tahun yang
membatu.

fosil dapat menunjukkan kehidupan


organisme masa lalu yangsaat ini masih
ada atau telah punah.
a. Penentuan umur fosil
Unsur radioaktif yang sering digunakan untuk
menentukan umur lapisan batuan adalah
uranium, kalium dan natrium.

Dari fosil yang ditemukan, orang dapat


mengetahui jenis organisme yang hidup pada
zaman dulu dan kapan dia hidup, meskipun
sekarang telah punah.
b. Penemuan fosil kuda
Fosil kuda ditemukan paling lengkap di
berbagai lapisan bumi oleh Marsh dan
Osborn.
Fosil-fosil menunjukkan kebenaran
evolusi yangterjadi perubahan secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu
yang lama.
Tabel Perubahan yang terjadi pada evolusi kuda
No. Bagian tubuh Perubahan-perubahan
1 Ukuran tubuh Semakin besar, semula sebesar kucing,
kemudian sebesar kuda sekarang.
2 Kepala Semakin besar, jarak antara mulut dengan mata
semakin panjang.
3 Leher Semakin panjang, gerakan semakin lincah.
4 Gerakan muka Semakin besar, berlapis email, bentuknya
dan belakang semakin sesuai untuk memakan rumput-
rumputan.
Semakain panjang, gerakan semakin lincah dan
5 Kaki depan larinya cepat, gerakan rotasi tubuh semakin
dan belakang berkurang.
Semakin berkurang, semula berjumlah 5 menjadi
6 Jari-jari kaki satu yaitu jari tengah, bentuknya semakin
panjang dan ditutupi kuku jari, jari ke-2 dan ke-4
rudimentasi dan tidak berfungsi lagi.
Perubahan pada fosil-fosil kuda tersebut
disebabkan oleh perubahan peruabahn
pada lingkungan, antara lain:
1. Perubahan jari (jumlah dan besar) untuk
penyesuaian diri pada tempat berpijaknya
(hutan berawamenjadi padang rumput)
2. Mahkota geraham semakin tinggi dan
bergerigi disesuaikan dengan jenis
makanan
3. Leher semakin panjang dan gerakan
semakin lincah untuk perluasan jangkauan
pandang terhadap predator.
c. Fosil Manusia
Sejarah penemuan fosil cikal bakal
manusia (hominid)
1. Australopithecus afarensis
Ditemukan di Etiopia, Afrika 1974 oleh
Donald Johansen dan Tim White.
Ciri-ciri:
a. Tinggi kira-kira 1,5 meter
b. Tulang tengkorak seperti kera
c. Volume otak 450-500 cc
d. Gigi primitif mempunyai 2 taring panjang
2. Australopithecus africanus
Ditemukan di Afrika Selatan 1829 oleh
Raymond Dart.
Ciri-ciri:
a. Tubuh agak kecil, tinggi kira-kira 1,5
meter
b. Berjalan tegak
c. Tangan dan susunan gigi berbeda dengan
manusia
d. Memakan tumbuhan dan hewan.
3. Homo habilis
Ditemukan di Afrika
Ciri-ciri:
a. Volume otak rata0rata 650 cc
b. Sudah dapat membuat peralatan
dari batu untuk memotong dan
menumbuk.
Ditijau dari fisiknya berasal dari A.
africanus
4. Homo erectus
Ditemukan di Afrika, Asia dan Eropa
Ciri-ciri:
a. Volume otak 850-1200 cc
b. Ukuran tubuh lebih tinggi dari H. habilis
c. Berjalan dengan 2 kaki
d. Berdiri tegak
e. Lubang mata dalam dan mata menonjol keluar
f. Sudah dapat membuat peralatan dari batu yang
lebih maju
g. Sudah memakai baju, membuat api dan
membuat pondok atau hidup di gua.
5. Homo sapiens
Ditemukan di lembah Neander di
Jerman
Ciri-ciri:
a. Bentuk tubuh pendek dan kuat
b. Volume otak sedikit lebih besaar daripada
H. erectus dan wajahnya menonjol.
c. Memilik peralatan yang lebih sempurna
d. Berburu mencari makan
e. Mempunyai hubungan sosial yang tinggi
dan melakukan upacara ritual.
6. Homo sapiens modern
Disebut juga manusia Cro-
Magnon
Ciri-ciri:
a. Mempunyai senjata dan peralatan
yang lebih rumit
b. Mulai mengembangkan seni dengan
bukti lukisan di gua dan patung.
2. Perbandingan Anatomi
Analog merujuk pada fungsi yang sama,
misalnya sayap kupu-kupu dengan
sayap burung yang berfungsi sama
untuk terbang.

Homolog merujuk pada bentuk dasar


(anatomi) yang sama, misalnya sayap
burung dengan kaki depan kambing.
Analogi menunjukkan terjadinya
perkembangan evolusi konvergen.
Evolusi konvergen adalah evolusi dari
beberapa spesies berbeda yang
menempati lingkungan yang sama dan
akhirnya memiliki organ tubuh yang
fungsinya sama, meskipun secara anatomi
berbeda. Misalnya sayap kupu-kupu
dengan sayap burung.
Homologi
menunjukkan terjadinya
perkembangan evolusi divergen.

Evolusi
divergen adalah evolusi dari
satu spesies yang menghasilkan
beberapa spesies yang memiliki
anatomi tubuh sama.
3. Perbandingan Embriologi
Ilmuwan jerman Von Baer (1979-
1876), perkembangan embrio
hewan terjdai sebagai berikut:
a. Perkembangan diawali dengan hal-
hal yang umum (morula, blastula, &
gastrula) dilanjutkan ke hal-hal yang
khusus (diferensiasi sel)
b.Pada perkembangan yang khusus,
terjadi pemisahan perkembangan ke
arah tertentu sesuai dengan ciri tiap
individu.

c.Hewan yang bentuk embrionya sama


setelah dewasa akan memiliki bentuk
tubuh dan organ yang berbeda-beda.
Perkembangan embrio dari zigot menuju
dewasa = ontogeni
Perkembangan dari filum tingkat rendah
menuju ke filum tingkat tinggi secara
evolusi = filogeni
Secara ontogeni hewan berasal dari satu
sel, blastula, gastrula, dst.
Secara filogeni hewan berkembang dari
sel satu, koloni, cacing, pisces, amphibi,
dst.
ErnstHaeckel (1834-1991)
mengemukakan bahwa ontogeni
merupakan pengulangan secara
cepat dari filogeni.

Teori
ini dikenal dengan teori
rekapitulasi (ulangan) atau hukum
biogenetik.
4. Alat Tubuh yang Tersisa
Alat tubuh yang tidak digunakan semakin
lama akan mengalami reduksi.
Contoh:
a. Burung memiliki kaki bersisik, diduga sisik
sisa dari golongan reptil.
b. Ular piton terdapat sisa kaki yang mengecil.
c. Burung kiwi memiliki struktur sayap.
d. Manusia memiliki apendiks, tulang ekor, otot
penggerak telinga dan rambut dada.
5. Perbandingan fisiologi
Fisiologi hewan multiseluler berbeda
dengan hewan uniseluler.

Fisiologidi dalam setiap sel memiliki


kemiripan, seperti dalam hal respirasi,
sintesis protein dan penggunaan
energi dalam aktivitas kehidupan.
6. Petunjuk biokimia
Organisme yang dekat
kekerabatannya menghasilkan
bahan-bahan kimia yang sama.

Organismeyang jauh
kekerabatannya menghasilkan
bahan-bahan yang berbeda.
7. Domestikasi
Pembudidayaan makhlulk hidup
(domestikasi) dapat
mengakibatkan terjadinya
perubahan fenotip sesuai
keinginan manusia.
Contoh:
a. Variasi burung dara
b. Varietas padi dan jagung
D. Konsep-konsep yang
berkaitan dengan evolusi
1. Spesies
Spesies = sekelompok makhluk
hidup, anggota dari populasi yang
dapat melakukan perkawinan silang
dan dapat menghasilkan keturunan
yang fertil.
Variasi terjadi karena perkawinan
silang.
2. Spesiasi
Spesiasi = pembentukan spesies baru.
Macamnya:
a. Anagenesis (evolusi filetik) =
terbentuknya spesies baru dari satu
populasi tunggal.
b. Kladogenesis (evolusi bercabang) =
terbentuknya dua atau lebih spesies baru
dari spesies asalnya. Dapat
meningkatkan keanekaragaman.
3. Adaptasi
Adaptasi = kemampuan organisme
menyesuaikan diri terhadap
lingkunannya.
Macamnya:
a. Adaptasi struktur (morfologi)
Contohnya: ikan memiliki sirip dan

tubuhnya pipih sehingga mudah


bergerak di dalam air.
b. Adaptasi fisiologi
Penyesuaian kerja faal tubuh

makhluk hidup terhadap


lingkungannya.
Contohnya:

- Ikan memiliki insang untuk


pernapasan
- Hibernasi hewan di daerah
beriklim dingin
c. Adaptasi sistem sensori
Penyesuaian sistem sensori dalam
mengenali lingkungannya.
Contoh:

- Dalam kegelapan, kupu-kupu jantan


dapat mendatangi kupu-kupu betina
yang jaraknya 12 km.
- Kelelawar mengeluarkan suara
frekkuensi tinggi untuk arah terbang di
malam hari.
d. Adaptasi tingkah laku
Penyesuaian diri berupa tingkah laku

dalam menanggapi organisme di


sekitarnya.
Contohnya:

- Putri malu menutup daunnya jika


digoyang.
- Merak jantan memamerkan
ekornya yang indah untukmenarik
si betina.
e. Adaptasi reproduksi
Penyesuaian reproduksi yang
disesuaikan dengan kondisi
lingkungannya.
Contoh:
1. Ikan dan katak bereproduksi sacara
eksternal
2. Tumbuhan memiliki buah yang
manis dan harum akan dimakan dan
disebarkan oleh hewan.
f. Adaptasi organisasi sosial
Penyesuaian dalam organisasi

sosial di dalam lingkungannya.


Contoh:

- Hewan rayap, semut dan


lebah memiliki pembagian
tugas dalam hal bertelur,
tentara an pekerja
g. Adaptasi Koevolusi
Penyesuaian perubahan struktur
organ antara dua spesies yang
berbeda sehingga memudahkan
dalam bekerja sama.
Contoh:

- Bentuk bunga disesuiakan cocok


untuk lebah sehingga tercipta
simbiosis mutualisme.
4. Radiasi adaptif
Radiasi adaptif adalah penyebaran satu

spesies ke suatu lingkungan, kemudian


spesies tersebut melakukan adaptasi
terhadap lingkungannya yang baru
sehingga muncul dua atau beberapa
spesies baru.
Contoh:

- Kenekaragaman 14 burung finch di


kepluauan Galapagos.
5. Divergensi
Evolusi divergen = evolusi dari satu
spesies menghasilkan banyak spesies
baru.

6. Konvergensi
Evolusi konvergen = evolusi yang
menunjukkan kesamaan fungsi organ.
E. Mekanisme Evolusi
1. Mutasi gen
Mutasi gen = terjadinya perubahan
struktur kimia DNA sehingga
menyebabkan terjadinya perubahan sifat.
a). Angka laju mutasi = banyaknya gen
yang bermutasi dari seluruh gamet
yang dihasilkan oleh individu dalam
satu spesies.
Laju mutasi yang
menguntungkan:yang merugikan =
1:1.000.
Mutasi yang menguntungkan, a.l:
a) Spesies yang adaptif
b) Spesies yang vitalitas dan viabilitasnya
tinggi
Mutasi yang merugikan, a.l:
a) Gen letal, yang menimbulkan mutasi
letal
b) Keturunan yang vitalitas dan
viabilitasnya rendah
c) Keturunan yang tidak adaptif
Mekanisme evolusi berlangsung
melalui:
a. Mutasi gen
b. Seleksi alam

Laju mutasi alami rendah. Diantara


mutasi menguntungkan ada yang
menghasilkan spesies adaptif.
b). Frekuensi gen dan genotip di
dalam populasi
Frekuensi gen adalah perbandingan
antara suatu gen atau genotip yang
satu dengan gen atau genotip yang
lain di dalam suatu populasi.
Frekuensi kesetimbangan genotip F2:
M2 + 2Mm + m2
2. Hukum Hardy-Weinberg
Frekuensi kesetimbangan genotip AA,
Aa, aa dan perbandingan gen A dan a
dari generasi ke generasi selalu tetap,
jika:
a. AA, Aa dan aa mempunyai viabilitas dan
fertilitas yang sama.
b. Perkawinan antara genotip yang satu
dengan yang lainnya berlangsung secara
acak.
c. Kemungkinan terjadinya mutasi dari A ke
a dan sebaliknya sama besar.
d. Jumlah individu anggota populasi besar
e. Tidak terjadi migrasi.
Hardy-Weinberg menyatakan untuk
mencari frekuensi gen tergantung
pada:
a. Tidak terjadi mutasi
b. Populasi terisolasi sehingga tidak ada
aliran gen yang kelluar masuk populasi
c. Tidak terjadi seleksi alam
d. Populasi cukup besar dan terjadi
perkawinan secara acak.
Rumus aljabar hardy-Weinberg:
(p + q)2 = p2 + 2pq + q2

p = frekuensi gen dominan


q = frekuensi gen resesif
p2 = frekuensi genotip homozigot dominan
2pq = frekuensi genotip heterozigot
q2 = frekuensi genotip homozigot resesif

p + q = 1 (100%)
3. Perubahan perbandingan
frekuensi gen pada populasi
Perubahan secara bertahap pada
frekuensi gen = mikroevolusi.
Perubahan disebabkan oleh faktor, a.l:
a. Faktor mutasi
Mutasi pada satu atau beberpa gen
akan mengakibatkan perubah
keseimbangan gen-gen dalam populasi.
Rasio AA : Aa = 1 : 2 (aa tidak ada

karena mandul)
b. Faktor seleksi alam
Seleksi alam merupakan faktor
yang paling berpengaruh dalam
evolusi.
Contoh:

katak berkaki banyak tidak dapat


lestari karena mandul sedangkan
katak yang berkaki normal lebih
adaptif dan tidak mandul.
c. Emigrasi dan Imigrasi
Emigrasi = migrasi dari suatu tempat ke
luar.
Imigrasi = migrasi dari luar masuk ke
suatu tempat.
Oleh kaena spesies yang bermigrasi itu
saling terasing, maka selama proses
evolusi, tiap populasi akanmembuat
keseimbangan genetika yang baru.
d. Rekombinasi Gen dan Seleksi
Rekombinasi gen berlangsung
melalui perkembangbiakan secara
generatif.
Individu hasil rekombinasi gen akan

terseleksi, yang lolos seleksi akan


tetap bertahan hidup.
e. Genetic Drift
Genetic drift = turun naiknya atau
fluktuasi frekuensi gen acak di suatu
tempat.
Tampak pada daerah dengan populsai
yang kecil.
Jika populasi individunya besar, maka
pengaruh genetic drift dapat diabaikan.
Perkawinan sekerabat cenderung
menurunkan generasi heterozigot dan
meningkatkan generasi homozigot.
f. Meiotic drift
Meiotic drift = gangguan yang terjadi
pada saat meiosis.
Dapat mengakibatkan jumlah gamet
yang mengandung gen tertentu
menjadi lebih banyak atau lebih
sedikit.
Jika terjadi perubahan perbandingan
gamet, maka frekuensi gennya akan
berubah.
4. Timbulnya spesies baru (spesiasi)
a. Isolasi geografi
Isolasi geografi = isolasi oleh kondisi
alam seperti gunung, laut dan gurun
pasir.
Contoh: sawar (barier = perintang)
geografi mengakibatkan terbentuknya
berbagai jenis kerbau (misalnya Bos
taurus hidup di hutan, dan Bubalus
bubalis hidup di rawa.
b. Isolasi reproduksi
Isolasi reproduksi = hambatan untuk
terjadinya perkawinan silang.
Kompetesi dapat mengakibatkan tidak
akan terjadinya perkawinan
Organisme simpatrik = organisme yang
memiliki ciri morfologi, fisiologi dan
perilaku hampir sama serta berada
dalam lingkungan sama tetapi tidak
dapat melakukan perkawinan silang.
Mekanisme isolasi reproduksi
yang menghalangi terjadinya
perkawinan:
1) Isolasi ekogeografi
Perubahan genetik akibat adaptasi
tehadap lingkungan baru membuat
organisme tidak dapat melakukan
perkawinan dengan organisme tempat
asalnya.
2) Isolasi habitat
Jika dua populasi simpatrik
menmpati daerah geografi yang
sama dari habitat yang berbeda
dimasukkan ke dalam suatu lokasi
yangsama, perkawinan lebih sering
terjadi antar individu anggota
populasinya.
c) Isolasi musim
Musim menjadi penghambat
terjadinya perkawinan
antarpopulasi.
Jika dua spesies simpatrik

melakukan perkawinan pada musim


yang berbeda maka kedua spesies
tidak dapat melakukan perkawinan.
d) Isolasi perilaku
Perilaku khusus yang ditunjukkan
oleh suatu spesies hewan yang
akan kawin hanya diketahui oleh
lawan jenisnya yang satu spesies.
Contoh: tarian ajakan kawin dari

ayam jantan tidak akan direspon


oleh bebek betina.
5) Isolasi mekanis
Perkawinan hanya akan terjadi
apabila bentuk alat kelamin jantan
dan betina cocok.

6) Isolasi gamet
Jika gamet dua spesies tidak cocok
maka tidak akan terjadi fertilisasi.
7) Isolasi perkembangan
Perkembangan embrio menentukan
kelangsungan hidup spesies.
Jika perkembangan embrio terganggu maka
spesies akan mati.

8) Hibrid tidak mampu bertahan hidup


Perkawinan silang sering menghasilkan hibrid
yang lemah, cacat dan mati sebelum mapu
bereproduksi.
9) Hibrid mandul (steril)
Beberapa perkawinan saling dapat
menghasilkan hibrid yang baik tetapi steril.
Contoh: perkawinan kuda betina dengan
keledai jantan menghasilkan bagal yang steril.

10) Eliminasi hibrid karena seleksi


Hibrid fertil kadang tidak mampu beradaptasi
dengan lingkungannya.
c. Domestikasi
Merupakan usaha manusia untuk
menjadikan hewan ternak dari hewan
liar dan tanaman budi daya dari
tumbuhan liar.

d. Poliploidi
Non disjunction (gagal berpisah)
menyebabkan terjadinya ploidi yaitu
penggandakan genetik.
F. Pengaruh evolusi terhadap
Kehidupan manusia
Membuat bibit unggul yang dihasilkan
dari ekomendasi, seleksi dan mutasi
buatan di bidang pertnian, peternak,
dan perikanan.
Contoh: padi varietas IR, Citarum, sapi
Grati dan ikan tombro ras Punten.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • KB KDP Nutrisi
    KB KDP Nutrisi
    Dokumen2 halaman
    KB KDP Nutrisi
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • LK Inc Normal Revisi
    LK Inc Normal Revisi
    Dokumen31 halaman
    LK Inc Normal Revisi
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Pembelahan Sel
    Presentasi Pembelahan Sel
    Dokumen19 halaman
    Presentasi Pembelahan Sel
    Dian Hardiyanti Ningrum
    0% (1)
  • LK Kebutuhan Nutrisi
    LK Kebutuhan Nutrisi
    Dokumen18 halaman
    LK Kebutuhan Nutrisi
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • Macam2 Demokrasi
    Macam2 Demokrasi
    Dokumen4 halaman
    Macam2 Demokrasi
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • LP Partus Normal
    LP Partus Normal
    Dokumen15 halaman
    LP Partus Normal
    dian hardiyanti ningrum
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik
    Lembar Balik
    Dokumen9 halaman
    Lembar Balik
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • LP Aub Fiks
    LP Aub Fiks
    Dokumen30 halaman
    LP Aub Fiks
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • Askep BBL
    Askep BBL
    Dokumen12 halaman
    Askep BBL
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • LK Aub
    LK Aub
    Dokumen15 halaman
    LK Aub
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • LK Halusinasi Jiwa
    LK Halusinasi Jiwa
    Dokumen9 halaman
    LK Halusinasi Jiwa
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • LK Intranatal Ny R
    LK Intranatal Ny R
    Dokumen10 halaman
    LK Intranatal Ny R
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • LK Aub
    LK Aub
    Dokumen15 halaman
    LK Aub
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • Resume Gadar Ujian
    Resume Gadar Ujian
    Dokumen10 halaman
    Resume Gadar Ujian
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • Resume DPD
    Resume DPD
    Dokumen7 halaman
    Resume DPD
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Persiapan Kelahiran
    Leaflet Persiapan Kelahiran
    Dokumen9 halaman
    Leaflet Persiapan Kelahiran
    Trinoval Yanto Nugroho, S.Kep
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Keluarga
    Asuhan Keperawatan Keluarga
    Dokumen22 halaman
    Asuhan Keperawatan Keluarga
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat
  • Susunan Acara MMD 3
    Susunan Acara MMD 3
    Dokumen3 halaman
    Susunan Acara MMD 3
    Dian Hardiyanti Ningrum
    Belum ada peringkat