Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Osteomielitis pada anak-anak merupakan penyakit yang sukar didiagnosa


oleh kerana perbedaan dari segi klinis dan laboratorium

Radiologi pediatrik memainkan peranan yang sangat penting dalam diagnosa


osteomielitis pada anak-anak dan digunakan sebagai petunjuk terapi dan
intervensi.

Pencitraan modalitas awal pada osteomielitis anak-anak adalah pencitraan


konvensional.

Jurnal ini membahas secara keseluruhan tentang modalitas dan karakteristik


pencitraan osteomielitis pada anak-anak termasuk USG, CT Scan dan MRI
Angka kejadian osteomielitis pada anak-anak setiap tahunnya
dilaporkan sekitar 3 hingga 20 kejadian/100.000 anak.

Pada osteomielitis akut diperkirakan angka kejadiannya sekitar


5/100.000 anak

Osteomielitis lebih sering terjadi pada anak usia < 3 tahun dan lebih
tinggi angka kejadiannya pada anak < 1 tahun

Anak lelaki lebih cenderung menderita osteomielitis dibanding anak


perempuan dengan rasio 1.9 : 1.0
PATOFISIOLOGI
Osteomielitis didefinisikan sebagai sebuah infeksi tulang, sumsum tulang, dan jaringan
lunak disekitarnya yang dapat terjadi secara akut atau kronik biasanya disebabkan oleh
bakteri.
Jalur infeksi yang paling biasa terjadi :
a) Hematogen Osteomielitis
b) Penyebaran sekunder - sentuhan dan penyebaran/penetrasi infeksi langsung contoh
pada fraktur komunitif
c) Direct Trauma - hematoma metafisik
Danau-danau sinusoidal dapat berperan sebagai focus infeksi dimana mikroorganisme
berakumulasi, sehingga memicu osteomielitis
Neonatus dikatakan lebih rentan terhadap osteomielitis oleh kerana sistem imun yang
kurang berkembang
Osteomielitis dapat disebabkan oleh agensia virulen yang lebih sedikit maka gejala klinis
yang timbul/tampak adalah lebih sedikit
Pada mulanya terdapat daerah perusakan tulang
berdekatan metafisis

Meluas ke diafisis dan secara transversal menyerang


korteks dan menimbulkan elevasi periosteum

Terjadi destruksi permeatif (osteoporosis), destruksi


korteks lebih banyak dan terlihat pembentukan tulang
baru secara periosteal sejajar dengan korteks asli

Terbentuk sarung periosteal yang tebal, dengan


sklerosis, tulang yang melebar dan sequestrum
FAKTOR RESIKO
Trauma

Sickle Cell Anemia penyakit sel sabit

Imunodefisiensi

Sepsis

Trauma minor + bakteremia


DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Diagnosa diferensial Pencitraan Utama atau kenampakan klinis
Osteomielitis akut
Penyakit vaso-oklusif Hipointens linier pada T1- dan T2- pada meta- dan epifisis
Emboli septik Pelibatan pertumbuhan lempeng pada fulminan meningococcemia
Artritis septik Cairan pada sendi
Spondilodisitis Pencitraan menunjukkan sinyal yang rendah dari piringan sendi dengan cairan/abses disekitarnya dengan
destruksi tulang belakang, peningkatan rim setelah gadolinium (gambar 9)
Osteoid osteoma Lesi sklerotik kortikal dengan jenis nidus berkilau
ALL Penyebaran perubahan sumsum tulang, T1 sinyal rendah dan T2 heterogen
Fraktur stress Luka linier menunjukkan perubahan hipotens pada T1, tanpa pengkayaan pencitraan (gambar yang lebih
jelas)
Metastatik neuroblastoma Lesi ganda dengan sinyal tinggi pada STIR. Dalam konteks neuroblastoma

Osteomielitis kronis
Sarkoma Ewing Massa jaringan lunak yang besar, periostitis kulit bawang, metastasis
LCH Jenis lesi menonjol keluar pada pencitraan konvensional. MRI STIR keseluruhan tubuh dapat digunakan
untuk penelusuran
Metastasis Lesi multifocal, tidak ada parameter inflamasi
CRMO Rangkaian STIR dan T2 menunjukkan titik ganda dari intensitas sinyal yang tinggi, dan rangkaian
setelah kontras menunjukkan pengkayaan pencitraan (gambar lebih jelas). Karakteristik pencitraan
sebanding dengan osteomielitis akut. Sumber osteomielitis dan gejala-gejalanya dapat berubah seiring
berjalannya waktu. Pemindaian PET juga menunjukkan beberapa bagian penyerapan.
TEMUAN KLINIS DAN UJI LABORATORIUM
Demam
Pembengkakan / rasa sakit anggota gerak
Nyeri anggota gerak
C-reaktif (CRP) dan ESR meningkat (> dari 40 mm/jam)
Kultur darah

Osteomielitis hematogen akut (AHOM) munculnya keluhan pada


< 14 hari, sedangkan pada sub-akut keluhan akan muncul > 14 hari
ETIOLOGI OSTEOMIELITIS
Patogen Tingkat kejadian
Streptococcus pneumonia 0.517 %
Streptococcus pyogenes 17 %
-Haemolytic streptococcus 0.56 %
Pseudomonas aeruginosa 4.2 %
Group A Streptococcus bacterium 4.2 %
Kingella kingae 1.4 %
Escheria coli 00.5 %
Candida albicans/Coccidioides immitis 0.5 %

Aspergillus Unknown
Tuberculosisa Unknown
Salmonella Pada kasus penyakit sel sabit
Parasitesa Tidak diketahui
Anaerobic Tidak diketahui[8]
Tidak diketahui (tidak ada kultur positif) 2538 %
KOMPLIKASI OSTEOMIELITIS

Abses Brodie

Artritis septik

Retardasi pertumbuhan/ Cacat angulasi pada tulang pipa


PENATALAKSANAAN
Isolasi pathogen dari sumber infeksi atau darah

Pengobatan empiris yaitu antibiotik intravena(penisilin,sefalosporin)

Intervensi Pembedahan - pengurasan abses, penghilangan sekuestra


dan debriment

Intervensi radiologi- drainase perkutan dari abses jaringan lunak.


TEKNIK PENCITRAAN
Radiografi konvensional memiliki sensitivitas sekitar 20-75% dan spesifisitas yaitu 75-83%

USG - deteksi abses subperiostal, kumpulan cairan dan komplikasi (Sensitivitas sebesar
46-74%, dengan spesifisitas sebesar 63-100%)

CT Scan - Aspirasi dan intervensi


- Osteomielitis Kronis (sensitivitas 67% dan spesifisitas 50%)

MRI - gambaran komponen oseus yang sempurna, pelebaran jaringan lunak, efusi sendi,
komplikasi osteomielitis seperti pembentukkan abses dan kegagalan merespon pada
terapi ( sensitivitas tinggi yaitu sekitar 82-100% dan spesifisitas tinggi sekitar 75- 99% )

Scintgraphy tulang + Nuklear imaging

Anda mungkin juga menyukai