Anda di halaman 1dari 12

Sumber Hukum Islam

Muhammad Hilal, M.S.I


Latar Belakang
Agama diturunkan untuk mengatur dua hubungan: hubungan antar sesama
manusia dan hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Hubungan tersebut perlu memiliki batas-batas khusus mengenai perintah dan
larangan menurut standar yang paling hujjah (paling dapat dipercaya).
Meskipun manusia dibekali akal dan fikiran sehingga mampu mengatur
sebuah negara akan tetapi untuk mengatur hubungan antara manusia
dengan Tuhan tidaklah mungkin jika diatur oleh manusia. sebab hubungan itu
sangatlah sakral dan tidak mungkin dijangkau oleh akal dan hati manusia.
Jika manusia dibiarkan memiliki pedoman hidup selain alquran, mereka akan
menentukan aturan hidup mereka sendiri menurut kehendak hati dan fikiran
mereka masing-masing. Sehingga akan terjadi benturan tata aturan sosial
yang terus berganti dan tidak pernah mapan. Seperti Undang-undang, norma
sosial, norma budaya dan lain-lain.
Akal dan Wahyu
Islam agama rasional, tidak berarti segala
sesuatunya merujuk kepada akal, Islam tidak
membiarkan manusia bebas berkeyakinan dan Wahyu
berbuat atas arahan dan petunjuk akal.
Akal memiliki wilayah yang tidak dapat
dilampauinya. Wilayah alam adalah fisika, sedang
agama berbicara tentang metafisika. Penciptaan
langit dan bumi serta fenomena alam itulah
wilayah akal. Sedang Agama berbicara tentang
wujud yang tidak tampak oleh mata dan tidak
dapat dierna oleh akal. Akal
Akal adalah kemampuan nalar manusia untuk
mencerna sesuatu yang belum dipahaminya.
Kemampuannya sangat terbatas. Tidak memiliki
standar yang sama antar semsa manusia. Tapi
tetap harus menggunakan akal, meskipun dalam
kadar yang relatif kecil. Karena itulah alquran
menyerukan afala yatafakkarun?, afala yaqilun?
Banyak permasalahan yang tidak dapat dipahami oleh
akal. Argmentasi logis seperti apa pun tidak akan
memberikan jawaban yang memuaskan, baik aqidah
maupun syariah.
Bagaimana awal mulanya kehidupan? Bagaimana
ujungnya kehidupan? Apa yang terjadi setelah manusia
meninggal? Dan apa yang terjadi setelah semuanya
lenyap? Isro miroj? Nabi musa membelah lautan.
Karena banyak hal yang akal tidak mampu
menjangkaunya maka Tuhan menuntun manusia dengan
alquran.
Alquran

Tujuan diturunkan alquran:


) 1 : (
maha suci Tuhan yang telah menurunkan alquran kepada hambaNya
(Muhammad) untuk memberi peringatan bagi seluruh alam (jin dan manusia). (al-
furqon [25]: 1)
Dengan demikian tujuan alquran atau dasar agama diturunkan tidak lain adalah
untuk mengatur segala yang menjadikan kebaikan bagi umat manusia dan untuk
menjauhkan manusia dari segala keburukan dan kerusakan.
Untuk memberitahukan manusia ttg kabar metafisik dan segala yang tiddak
mampu dicerna oleh nalarnya.
Kedudukan Alquran :
Sebagai Wahyu Allah / Pedoman Hidup/tuntunan agama/ Mukjizat nabi
Al-Hadits

Peran hadits dalam hukum Islam:
Memperetegas ketentuan hukum
Menjelaskan ketentuan yang ada dalam alquran. Alquran terkadang hanya
memberikan perintah secara umum, seperi perintah untuk melaksanakan
shalat, puasa, menunaikan zakat, dan lain-lain. tapi alquran tidak
mengajarkan cara-caranya.
Ijtihad

Ijtihad berasal dari bahasa arab Ijtahada - Yajtahidu Ijtihadan artinya


bersungguh-sungguh. Maksudnya ketika perkara tidak ditemukan dalil
hukumnya dalam alquran maupun hadits maka seseorang harus
bersungguh-sungguh untuk menemukan dalil syariatnya.
Dalil tentang Ijtihad sebagai sumber
Hukum:
Dari Muadz, Rasulullah ketika mengutusnya ke Yaman bersabda: jika suatu
perkara diajukan kepadamu, bagaimana engkau meutuskannya? Muadz
menjawab: saya akan memutuskannya menurut kitabullah (Alquran).
Kemudian Nabi bertanya: dan jika dalam kitabullah engkau tidak
menemukannya? ; jika begitu saya akan memutuskan dengan sunnah
rasulullah (al-Hadits); rasul bertanya: jika engkau tidak menemukannya di
dalam sunnah rasulullah? ; maka saya akan berusaha sekuat tenaga
dengan akal fikiran saya untuk menemukan hukumnya, saya tidak akan
membiarkan suatu perkara tidak ada hukumnya.; kemudian rasul menepuk
dada muadz dan berkata: mahasuci Allah yang memberikan bimbingan
kepada utusan rasul-Nya dengan sikap yang disetujui rasul-Nya. (HR. Abu
Daud dan Turmudzi)
Hukum Ijtihad:

1. Fardhu Ain: Suatu keadaan yang membuat seseorang harus berijtihad


sedang tidak ada seorang pun disana.
2. Fardhu Kifayah: keadaan yang membuat seseorang harus berijtihad dan
ada orang yang cakap untuk ber
3. Mandub/ SUnnah.:berijtihad pada permasalahan yang belum terjadi
sebagai antisipasi.
Produk Ijtihad

Ijma
Qiyas
Istihsan
Istislah
Urf
Hukum Produk Ijtihad/ Hukum Taklifi

Wajib
Sunnah
Mubah/ Ibahah
Makruh
Haram
Lima Matriks Hukum Islam
Penetapan Hukum Taklifi

Hukum taklifi ditetapkan karena adanya beberapa hal:


1. Sebab
2. Syarat
3. Penghalang (mani)
4. Sah
5. Batal

Anda mungkin juga menyukai