Latar Belakang Agama diturunkan untuk mengatur dua hubungan: hubungan antar sesama manusia dan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Hubungan tersebut perlu memiliki batas-batas khusus mengenai perintah dan larangan menurut standar yang paling hujjah (paling dapat dipercaya). Meskipun manusia dibekali akal dan fikiran sehingga mampu mengatur sebuah negara akan tetapi untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan tidaklah mungkin jika diatur oleh manusia. sebab hubungan itu sangatlah sakral dan tidak mungkin dijangkau oleh akal dan hati manusia. Jika manusia dibiarkan memiliki pedoman hidup selain alquran, mereka akan menentukan aturan hidup mereka sendiri menurut kehendak hati dan fikiran mereka masing-masing. Sehingga akan terjadi benturan tata aturan sosial yang terus berganti dan tidak pernah mapan. Seperti Undang-undang, norma sosial, norma budaya dan lain-lain. Akal dan Wahyu Islam agama rasional, tidak berarti segala sesuatunya merujuk kepada akal, Islam tidak membiarkan manusia bebas berkeyakinan dan Wahyu berbuat atas arahan dan petunjuk akal. Akal memiliki wilayah yang tidak dapat dilampauinya. Wilayah alam adalah fisika, sedang agama berbicara tentang metafisika. Penciptaan langit dan bumi serta fenomena alam itulah wilayah akal. Sedang Agama berbicara tentang wujud yang tidak tampak oleh mata dan tidak dapat dierna oleh akal. Akal Akal adalah kemampuan nalar manusia untuk mencerna sesuatu yang belum dipahaminya. Kemampuannya sangat terbatas. Tidak memiliki standar yang sama antar semsa manusia. Tapi tetap harus menggunakan akal, meskipun dalam kadar yang relatif kecil. Karena itulah alquran menyerukan afala yatafakkarun?, afala yaqilun? Banyak permasalahan yang tidak dapat dipahami oleh akal. Argmentasi logis seperti apa pun tidak akan memberikan jawaban yang memuaskan, baik aqidah maupun syariah. Bagaimana awal mulanya kehidupan? Bagaimana ujungnya kehidupan? Apa yang terjadi setelah manusia meninggal? Dan apa yang terjadi setelah semuanya lenyap? Isro miroj? Nabi musa membelah lautan. Karena banyak hal yang akal tidak mampu menjangkaunya maka Tuhan menuntun manusia dengan alquran. Alquran
Tujuan diturunkan alquran:
) 1 : ( maha suci Tuhan yang telah menurunkan alquran kepada hambaNya (Muhammad) untuk memberi peringatan bagi seluruh alam (jin dan manusia). (al- furqon [25]: 1) Dengan demikian tujuan alquran atau dasar agama diturunkan tidak lain adalah untuk mengatur segala yang menjadikan kebaikan bagi umat manusia dan untuk menjauhkan manusia dari segala keburukan dan kerusakan. Untuk memberitahukan manusia ttg kabar metafisik dan segala yang tiddak mampu dicerna oleh nalarnya. Kedudukan Alquran : Sebagai Wahyu Allah / Pedoman Hidup/tuntunan agama/ Mukjizat nabi Al-Hadits
Peran hadits dalam hukum Islam: Memperetegas ketentuan hukum Menjelaskan ketentuan yang ada dalam alquran. Alquran terkadang hanya memberikan perintah secara umum, seperi perintah untuk melaksanakan shalat, puasa, menunaikan zakat, dan lain-lain. tapi alquran tidak mengajarkan cara-caranya. Ijtihad
Ijtihad berasal dari bahasa arab Ijtahada - Yajtahidu Ijtihadan artinya
bersungguh-sungguh. Maksudnya ketika perkara tidak ditemukan dalil hukumnya dalam alquran maupun hadits maka seseorang harus bersungguh-sungguh untuk menemukan dalil syariatnya. Dalil tentang Ijtihad sebagai sumber Hukum: Dari Muadz, Rasulullah ketika mengutusnya ke Yaman bersabda: jika suatu perkara diajukan kepadamu, bagaimana engkau meutuskannya? Muadz menjawab: saya akan memutuskannya menurut kitabullah (Alquran). Kemudian Nabi bertanya: dan jika dalam kitabullah engkau tidak menemukannya? ; jika begitu saya akan memutuskan dengan sunnah rasulullah (al-Hadits); rasul bertanya: jika engkau tidak menemukannya di dalam sunnah rasulullah? ; maka saya akan berusaha sekuat tenaga dengan akal fikiran saya untuk menemukan hukumnya, saya tidak akan membiarkan suatu perkara tidak ada hukumnya.; kemudian rasul menepuk dada muadz dan berkata: mahasuci Allah yang memberikan bimbingan kepada utusan rasul-Nya dengan sikap yang disetujui rasul-Nya. (HR. Abu Daud dan Turmudzi) Hukum Ijtihad:
1. Fardhu Ain: Suatu keadaan yang membuat seseorang harus berijtihad
sedang tidak ada seorang pun disana. 2. Fardhu Kifayah: keadaan yang membuat seseorang harus berijtihad dan ada orang yang cakap untuk ber 3. Mandub/ SUnnah.:berijtihad pada permasalahan yang belum terjadi sebagai antisipasi. Produk Ijtihad
Ijma Qiyas Istihsan Istislah Urf Hukum Produk Ijtihad/ Hukum Taklifi
Wajib Sunnah Mubah/ Ibahah Makruh Haram Lima Matriks Hukum Islam Penetapan Hukum Taklifi
Hukum taklifi ditetapkan karena adanya beberapa hal: