Anda di halaman 1dari 12

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Dosen Pengampu :
Mata Kuliah : Karya Tulis Ilmiah
Oleh : Anita
Nilam Ramadhani
PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas


suatu per- masalahan

Pembahasan itu yang diperoleh


pengamatan,
dilakukan berdasarkan melalui suatu
pengumpulan data
penyelidikan penelitian
Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam tulisan harus mencakup
beberapa hal, yaitu

Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.


1

Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana pernyataan


disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar, lokakarya dan sebagainya.
2

Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah


tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu dilakukan
3
Sikap dan Jenis Karya Ilmiah
Orang yang berjiwa ilmiah adalah orang yang

Sikap memiliki tujuh macam sikap ilmiah. Ketujuh


macam sikap ilmiah itu adalah (1) sikap ingin
tahu, (2) sikap kritis, (3) sikap terbuka, (4)

Ilmiah sikap objektif, (5) sikap rela menghargai karya


orang lain, (6) sikap berani mempertahankan
kebenaran, dan (7) sikap menjangkau ke depan

Berdasarkan tingkat akademisnya,


Jenis Karya karya ilmiah dapat dibedakan atas lima
macam, yaitu (1) makalah, (2)

Ilmiah penelitian, (3) skripsi, (4) tesis, dan (5)


disertasi.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Dalam menulis karya ilmiah, diperlukan beberapa tahapan agar
dihasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang baik. Tahapan dalam
menulis karya ilmiah secara umum adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengumpulan Data
3. Tahap Pengorganisasian
4. Tahap Pemeriksaan (Editing)
5. Tahap Penyajian
Tahap Persiapan
Pemilihan masalah / topik. Topik yang dipilih tentunya
harus menarik perhatian, terpusat pada lingkup yang
sempit dan terbatas, berada di lingkungan sekitar
kita, dan bersifat objektif.

Pembatasan topik / penentuan judul. Pembatasan topik


ini penting untuk memberikan batasan kepada penulis
tentang hal yang akan disajikan agar tidak terlampau
luas apalagi sampai menghasilkan sesuatu yang
ambigu.

Pembuatan kerangka karangan. Tujuan dari kerangka


karangan ini telah saya jelaskan dalam artikel saya
sebelumnya dengan judul "Kerangka Karangan"
Tahap Pengumpulan Data

Data adalah salah satu karena setiap tulisan Jika tidak ada data,
elemen yang penting yang ada di dalam bagaimana pembaca
dalam penulisan karya tersebut harus bisa tahu bahwa tulisan
sebuah karya tulis didasarkan pada sebuah tersebut sesuai dengan
ilmiah fakta fakta atau tidak
Secara umum, data yang dibutuhkan dalam
penulisan dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti :
Pencarian keterangan
dari bahan bacaan /
referensi.

Percobaan di Pengumpulan keterangan


laboratorium / dari pihak-pihak yang
pengujian di lapangan. mengetahui masalah.

Observasi ke objek yang


akan diteliti.
Pengelompokan bahan ini ditujukan untuk
mengorganisasikan bagian mana yang
didahulukan dan mana yang termasuk
Pengelompokan bagian terakhir.
bahan
Data yang sudah terkumpul ini
diseleksi dan dikelompokkan
Tahap
Pengorganisasian sesuai jenis, sifat, dan bentuk.
dilakukan sesuai dengan
Pengonsepan urutan dalam kerangka
karya ilmiah karangan yang telah
ditetapkan
Tahap Pemeriksaan (Editing)
Tahap pemeriksaan ini bertujuan untuk melengkapi bagian
tulisan yang kurang, menghindari penyajian tulisan yang
berulang-ulang, menghilangkan pemakaian bahasa yang kurang
efektif, dan membuang bagian-bagian tulisan yang kurang
relevan.
Tahap Penyajian
Pada penyajian karya tulis, penulis harus memperhatikan
beberapa hal dari segi kerapian, kebersihan, tata letak / format
tulisan (baik itu jenis huruf, gambar, urutan bab, halaman, dan
lain sebagainya), dan standar yang berlaku dalam penulisan
karya ilmiah (misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki,
daftar pustaka, dan penggunaan EYD). Semua hal tersebut
sangat penting bagi pembaca, agar mereka dapat mengerti
dengan apa yang telah disajikan oleh penulis.
Hal penting lainnya dalam penulisan
ilmiah antara lain:
Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah harus jelas dan tepat
dalam penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal.
Teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang
digunakan dalam penulisan.
Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar
Karena bersifat reproduktif, penerima pesan harus mendapat kopi yang
sama dnegan si pemberi pesan.
Karena bersifat impersonal, tulisan ilmiah tidak boleh menggunakan
pernyataan yang menggunakan kata ganti penulisnya.
Dalam tulisan ilmiah sering digunakan kalimat pasif.
Pembahasan secara ilmiah mengharuskan kita berpaling kepada
pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai sumber kutipan.
Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan kaki, tapi lebih
disarankan menggunakan teknik kutipan dan sumber rujukan

Anda mungkin juga menyukai