PSIKOLOGI SOSIAL
NAMA KELOMPOK 2
2. Peranan Teori.
5. Persepsi.
6. Pembelajaran.
7. Kepribadian.
Memahami Organisasi mempengaruhi perilaku.
Organisasi adalah sekelompok orang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam organisasi :
1. Kepribadian, artinya kepribadian dapat mencerminkan cara individu bereaksi dan
berinteraksi dengan orang lain. Bentuk kepribadian masing-masing individu dapat
mempengaruhi perilaku organisasi.
2. Kemampuan, artinya kemampuan seseorang untuk melaksanakan kegiatan dalam satu
pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Pembelajaran atau belajar, artinya dengan belajar tidak hanya mengubah sikap dan pikiran
tetapi yang lebih tetapi dapat mengubah perilaku individu karena adanya pengalaman atau
latian.
4. Sikap, faktor yang harus dipahami agar dapat memahami individu lain, dengan memahami
sikap individu maka organisasi dapat berjalan dengan baik.
5. Persepsi, suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menafsirkam stimulus lingkungan.
6. Kepuasan kerja, kepuasan kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan, semakin puas
individu bekerja maka akan betah berada dildalam organisasi, dan bila individu tidak puas
maka kinerja karyawan akan semakin buruk.
Peranan Teori.
Studi keperilakuan manusia yang sistematis bergantung pada dua fakta yaitu :
1. Orang-orang bertindak secara teratur dan dengan pola yang berulang.
2. Orang-orang tidak mengisolasikan bentuk, tetapi mereka saling berhubungan satu
sama lain
Untuk mencakup sejumlah aturan dalam perilaku manusia, konsep masyarakat dan
budaya perlu dipertimbangkan. Masyarakat digambarkan sebagai penjumlahan dari
total hubungan manusia. Konsep masyarakat menyiratkan suatu kesinambungan dan
kompleksitas atas hubungan kelembagaan dan hubungan antar pribadi. Sistem
masyarakat social merupakan perhatian utama para akuntan keperilakuan dalam
organisasi bisnis atau masyarakat bisnis. Dalam system social, masih ada subsistem dan
kelompok manusia yang saling berhubungan dan menarik perhatian para akuntan
keperilakukan.
Budaya
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek,
gagasan, atau situasi. Sikap bukanlah perilaku, namun sikap menghasilkan suatu
kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah perilaku.
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai suatu modus perilaku atau keadaan akhir
dari eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan
dengan suatu modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanaan.
Arti Penting Nilai
Dalam mempelajari perilaku dalam organisasi, nilai dinyatakan penting karena nilai
meletakkan dasar untuk memahami sikap serta motivasi dan karena nilai
memengaruhi sikap manusia. Seseorang memasuki organisasi dengan gagasan yang
dikonsepkan sebelumnya mengenai apa yang seharusnya dan apa yang tidak
seharusnya.
Nilai dan Dilema Etika
Permasalahan profesi akuntansi sekarang ini banyak dipengaruhi masalah
kemerosotan standar etika dan krisis kepercayaan. Krisis kepercayaan ini seharusnya
menjadi pelajaran bagi para akuntan untuk lebih berbenah diri, memperkuat
kedisiplinan mengatur dirinya dengan benar, serta menjalin hubungan yang lebih
baik dengan para klien atau masyarakat luas.
Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. pembelajaran terjadi sebagai hasil
dari motivasi, pengalaman, dan pengulangaan dalam merespon situasi.
Pengondisian Keadaan Klasik
Merupakan proses pembelajaran suatu respons dan suatu rangsangan yang tidak terkondisi.
Dengan menggunakan rangsangan yang berpasangan, yang satu memaksa yang lain netral,
rangsangan yang netral menjadi suatu rangsangan terkondisi yang kemudian meneruskan sifat-sifat
dari rangsangan tidak terkondisi.
Pengondisian Operant
Pengondisian operant menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari konsekuensi-
konsekuensi.
Pembelajaran Sosial
Walaupun teori pembelajaran sosial merupakan suatu perpanjangan dari pengondisian operant, di
mana teori tersebut mengandalkan perilaku sebagai suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi,
teori itu juga mengakui eksistensi pembelajaran observasional(lewat pengamatan) dan pentingya
persepsi dalam belajar.
Kepribadian
Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri seseorang yang menentukan dan mencerminkan
bagaimana orang tersebut merespon lingkungannya. Kepribadian bersifat konsisten dan kronis. Konsep kepribadian
dan pengetahuan tentang komponennya adalah penting karena kemungkinan untuk memprediksi perilaku.
Penentu Kepribadian
kepribadian seseorang merupakan hasil keturunan atau lingkungan. Kepribadian tampaknya merupakan hasil dari
kedua pengaruh tersebut. Selain itu, dewasa ini dikenal faktor ketiga, yaitu faktor situasi.
a.Keturunan
Pendekatan keturunan beragumentasi bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian seseorang individu adalah
struktur molekul dari gen yang terletak dalam kromosom.
b.Lingkungan
Di antara faktor-faktor yang menekankan pada pembentukan kepribadian adalah budaya dimana seseorang
dibesarkan, pengondisian dini, norma-norma di antara keluarga, temam-teman, dan kelompok-kelompok social, serta
pengaruh lain yang dialmi.
c.Situasi
Faktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang walaupun
kelihatannya mantap dan konsisten , dapat berubah pada kondisi yang berbeda.