Anda di halaman 1dari 11

KU-2061 AGAMA DAN ETIKA ISLAM

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM


POKOK BAHASAN

Sejarah Pemikiran Tentang Tuhan

Tuhan Menurut Ajaran Islam

Pembuktian ke-Esaan Allah


KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Siapakah Tuhan itu?


Tuhan (ilah): Sesuatu yang dipentingkan
(dianggap penting) oleh manusia
sedemikian rupa, sehingga
manusia merelakan dirinya
dikuasai oleh-Nya.
Sejarah Pemikiran tentang Tuhan (1)
o Pemikiran Barat:
Teori Evolusionisme (Max Muller & E.B. Taylor) (1877):
adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana,
lama kelamaan meningkat menjadi sempurna.
Prosesnya sbb:
- Dinamisme
- Animisme
- Politeisme
- Henoteisme
- Monoteisme
Andrew Lang (1898): menekankan adanya monoteisme
dalam masyarakat primitif.
Sarjana-sarjana agama Barat: ide tentang Tuhan tidak
datang secara evolusi, tetapi dengan adanya wahyu.
Sejarah Pemikiran tentang Tuhan (2)
o Pemikiran Umat Islam:
Pemikiran terhadap Tuhan di kalangan umat Islam timbul
sejak wafatnya Nabi Muhammad Saw. Secara garis
besarnya terdiri dari:
Mutazilah: orang Islam yang berbuat dosa besar, tidak
kafir dan tidak mukmin. Ia berada di antara posisi mukmin
dan kafir (manzilah baina manzilatain).
Qodariah: manusia mempunyai kebebasan dalam
berkehendak dan berbuat. Manusia sendiri yang
menghendaki apakah ia akan kafir atau mukmin.
Jabariah: manusia tidak mempunyai kebebasan dalam
berkehendak dan berbuat. Semua tingkah laku manusia
ditentukan dan dipaksa oleh Tuhan.
Asyariyah dan Maturidiyah: pendapat kedua aliran ini
berada di antara Qodariah dan Jabariah.
Tuhan menurut Ajaran Islam (1)
o Akal manusia bisa sampai kepada kesimpulan
bahwa pasti ada Tuhan dan Tuhan itu satu.
Tetapi akal manusia tidak akan dapat
mengetahui siapa Tuhan itu.
o Tuhan dalam konsep Alquran adalah Allah (Q.S.
Ali Imran, 3; 62, Shad, 38; 35 & 65, dan
Muhammad, 47; 19). Ajaran tentang Tuhan yang
diberikan kepada para nabi sebelum
Muhammad adalah Tuhan Allah juga (Q.S.
Hud, 11; 84, dan Al-Maidah, 5; 72). Allah adalah
Esa (Q.S. Al-Ankabut, 29; 46, Thaha, 20; 98 &
Shad, 38; 4).
Tuhan menurut Ajaran Islam (2)
o Menurut informasi Alquran, sebutan yang benar bagi
Tuhan yang benar-benar Tuhan adalah sebutan Allah,
dan kemahaesaan Allah tidak melalui teori evolusi
melainkan dari wahyu yang datang dari Allah sendiri.
Keesaan Allah adalah mutlak, tidak dapat disejajarkan
dengan yang lain.
o Kebenaran tentang Tuhan yang datang dari Tuhan
sendiri merupakan kebenaran yang bersifat mutlak.
Informasi yang benar tentang Tuhan harus melalui
Rasul yang dipercaya dan dipilih Tuhan untuk
menerangkan tentang diri-Nya. Alquran menegaskan
Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul terakhir yang
dipilih untuk menerangkan tentang diri-Nya. (Q.S. An-
Najm, 53; 2-4).
Pembuktian Keesaan Allah
Keyakinan tentang keesaan Allah (la ilaha ilallah), dapat dijabarkan
melalui ayat Alquran berikut.
Konsep Tauhid dalam Munasabah Surat al-Fatihah dan an-Nas
Surat Surat Munasabah
al-Fatihah an-Nas surat dan ayat
Rabb al-alamin: Rabb an-nas Melahirkan Tauhid Rubbubiyah
Hanya Allah-lah satu-satunya Rabb
bagi alam termasuk manusia
Maliki yaum ad- Malik an-nas Melahirkan Tauhid Mulkiyah
din Hanya Allah-lah satu-satunya Raja
alam ini termasuk raja manusia
Iyyaka nabudu Ilah an-nas Melahirkan Tauhid Uluhiyah
Hanya Allah-lah yang wajib
disembah karena Allah adalah satu-
satunya Tuhan manusia
Dalil-dalil pembuktian adanya Tuhan (1)
o Keberadaan alam
Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan
rahasianya yang pelik. Adanya manusia, namun manusia
sendiri mengakui bahwa dia terjadi bukan atas kehendaknya
sendiri. Kejadian alam dan manusia ini memberikan
penjelasan bahwa ada sesuatu kekuatan yang telah
menciptakannya, suatu akal yang tidak ada batasnya. Jika
percaya tentang eksistensi alam dan manusia, maka secara
logika harus percaya tentang adanya pencipta alam.
o Pendekatan Ilmu Fisika
Hukum Termodinamika II (Second law of Thermodynamics)
yang dikenal dengan hukum keterbatasan energi atau teori
pembatasan perubahan energi panas, membuktikan bahwa
adanya alam ini tidak mungkin bersifat azali (terjadi dengan
sendirinya), pasti ada yang menciptakannya.
Dalil-dalil pembuktian adanya Tuhan (2)
o Pendekatan Ilmu Astronomi
Semua sistem tata surya yang ada di alam ini, baik matahari,
bumi, bulan, bintang- bintang dan lainnya tidak ada yang diam
dan berhenti pada suatu tempat tertentu. Semuanya bergerak
dan beredar pada garis edarnya masing-masing tampa
pernah berbenturan antara satu dengan yang lainnya.
Keserasian alam ini oleh Ibnu Rusyd diberi istilah dengan
dalil ikhtira. Maka dengan memperhatikan sistem yang luar
biasa ini, dapat disimpulkan mustahil semuanya ini terjadi
dengan sendirinya pasti dibalik semuanya ada kekuatan yg
mengendalikannya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai