Cacing jantan :
ukuran 1,5mm x 36, ekor melengkung
dengan 2bh papel
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Larva yang menginvasi sel-sel otot bergaris
Nurse cell formation
Perkembangan larva dalam cell nurse
membentuk nurse cell-larva complex.
Gerjala klinis tergantung beratnya infeksi oleh
stadium dewasa dan larva
Cacing dewasa di usus gejala usus
Larva tersebar di otot kira-kira 7-28hari
sesudah infeksi dengan gejala myalgia,
myositis disertai demam dan hipereosinofilia
Infeksi berat (5000 ekor larva/kg.bb)dapat
menimbulkan kematian
Diagnosis
Diagnosis definitif: menemukan nurse cell
parasite complex pada biopsi otot secara
mikroskopik
Deteksi Trichinella specific DNA dan PCR
Tes serologi: ELISA
Pengobatan
Simtomatis
Spesifik: tiabendazol, 25mg/kg.bb, 2xsehari
selama 5-7hari
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class: Secementea
Order: Spirurida
Family: Onchocercidae
Genus : Brugia
Species: B.malayi dan B.timori
HOSPES DAN NAMA PENYAKIT
B.malayi dapat hidup pada manusia dan
hewan, B.timori hanya terdapat pada
manusia.
Penyakit yang disebabkan oleh B.malayi
disebut filariasis malayi dan yang disebabkan
B.timori adalah filariasis timori. Keduanya
kadang disebut filariasis brugia.
DISTRIBUSI GEOGRAFIK
B.malayi hanya terdapat di Asia, dari sampai
jepanh, termasuk indonesia
B.timori hanya terdapat di indonesia bagian
timur yaitu : P.timor, Flores,Rote, dan pulau-
pulau NTT
Filariasis ini disebabkan oleh nyamuk yang
membawa patogen
DAUR HIDUP DAN MORFOLOGI
Cacing dewasa jantan dan betina hidup di
kelenjar linfe, bentuk halus seperti benang
berwarna putih susu
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria
bersarung. Uk mikrofilaria B.malayi 200.
260x8 mikron, B.timori 280-310x7 mikron
Periodisistas mikrofilaria B.malayi adaah
periodik nokturna, subperiodik nokturna atau
non periodik.
Periodisistas B.timori adalah periodik
nokturna
VEKTOR
B.malayi yang hidup pada manusia: Anopheles
barbirostris
B.malayi pada manusia dan hewan : Mansonia
B.timori : Anopheles barbirostris
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Gejala klinis filariasis malayi dan filariasis
timori sama, tapi gejala klinis keduanya
berbeda dengan gejala klinis filariasis
bankrofti
Stadium akut ditandai dengan serangan
demam dan peradangan saluran dan kelenjar
limfe, yang hilang timbul berulang kali.
Linfadenitis mengenai kelenjar limfe inguinal
di satu sisi, yang timbul setelah bekerja berat.
Khas filariasis: limfangitis retrograd, tampak
seperti garis merah yang mejalar kebawah dan
peradangan dapat menjalar kejaringan
sekitarnya,menginfiltrasi seluruh paha
tungkai bawah ikut membengkak
Limfadenitis---bisulpecahulkusjika
sembuh menimbulkan bekas jaringan parut
merupakan tanda obyektif filariasis limfatik
Pada filariasis brugia,sistem limfe alat kelamin
dan payudara tidak pernah tertkena.
Setelah serangan berulang timbul
elephantiasis biasanya mengenai tungkai
bawah, dibawah lutut, kadang-kadang lengan
bawah dibawah siku.
Yang sering terkena adalah kelemjar limfe
inguinal, kelenjar limfe medial tungkai, ketiak
dan medial lengan.
DIAGNOSIS
Menemukan mikrofilaria didalam darah tepi
Diagnosis imunologi dengan deteksi IgG4
PENATALAKSANAAN DAN PROGNOSIS
D.O.C : DIETIL KARBAMASIN SITRAT
5mg/kgBB/hari selama 10 hari
DEFINISI:
Penyakit filariasis limfatik yang disebabkan
oleh penghancuran mikrofilaria dalam jumlah
yang berlebihan oleh sistem kekebalan
penderita, yaitu zat anti dalam tubuh hospes
akibat hipersensitivitas terhadap antigen
mikrofilaria
GEJALA
Hipereosinofilia: merupakan satu tanda utama
yang merupakan petunjuk kearah etiologi
penyakit, biasanya diikuti peningkatan jumlah
lekosist.
Peningkatan kadar antibodi Ig E dan antifilaria
IgG4
Jika terkena paru-paru maka gejala klinis
dapat berupa bentuk dan sesak nafas
terutama malam hari, disetai dahak kental dan
mukopurulen. Foto Roentgent
memeperlihatkan garis-garis yang berlebihan
pada kedua hilus dan bercak-bercak halus
terutama dilapangan paru bawah. Kadang
disertai demam subfebril, pembesaran limpa
dan hati.
DIAGNOSIS
Berdasarkan gejala klinis, hipereosinofilia,
peningkatan kadar IgE yang tertinggi,
peningktan zat anti terhadap mikrofilaria dan
dan gambaran Roentgen paru.
Konfirmasi diagnosis dengan menemukan
benda Meyers Kouwenaar (infiltrasi sel-sel
eosinofil pada jaringan kelenjar limfe diparu,
limpa dan hati)
Dengan melihat perbaikan gejala setelah
pengobatan dengan DEC.
PENGOBATAN
DOC adalah DEC dengan dosis 6mg/kg BB
selama 21-28 hari
JARINGAN OTOT
JARINGAN OTOT
Sel otot berasal dari lapisan mesoderm
Terdiri atas sel-sel yang telah berdiferensiasi melalui
proses pemanjangan secara berangsur dan
mengandung protein kontraktil sekaligus sintesis
protein miofibril
Struktur biologis protein ini membangun tenaga
untuk kontraksi sel dan menghasilkan gerakan tubuh
3 jenis otot (otot polos, otot serat lintang, otot
jantung)
Bentuk seperti kumparan (fusiform)
Inti di tengah sel
Sitoplasma: homogen
Otot polos terkecil: pembuluh darah,
terbesar: uterus saat wanita hamil.
Lokasi: pd semua alat yg mampu
melakukan kontraksi di luar kehendak kita
OTOT POLOS
Sel-sel otot polos bebentuk fusiformis
Dg microscopis tdk tampak garis melintang.
Proses kontraksi lambat dan tdk berada dalam
pengendalian kemauan sadar.
Didapatkan pada :
1. Dinding sal cerna.
2. Sal nafas.
3. Saluran keluar kelenjar.
4. Pembuluh darah.
HISTOLOGIS OTOT POLOS
Bentuk spt gelondong/kumparan dg bagian yg
menebal mengandung inti ditengah.
P = 0,2 mm, tebal = 6m. Ukuran terkecil 15-20m
pada PD. Pada Uterus yg mengandung sel otot
membesar dan memanjang sampai 0,5mm.
Inti berbentuk eksentrik, oval/memanjang dg 2
nukleoli dan kromatin halus.
Pada kontraksi selubung inti berkerut.
Pada pewarnaan HE dlm sitoplasma tdk tampak
adanya struktur filamen untuk kontraksi.
Dalam sarkoplasma terdapat butir-butir glicogen
untuk sumber energi.
Untuk nutrisi PD yg bercabang masuk berkas otot.
PERSARAFAN
1. Sel.
2. Substansi Dasar.
Merupakan substansi amorf tempat komfor lain dari
jaringan pengikat terendam.
Substansi dasar ini semacam mukopoli
sakharid t.a as.hialuronik yang tidak
bergugus sulfat dan asam khondroitin sulfat.
Juga terdapat bahan glikoprotein dapat
diwarnai dengan P.A schiff.
Air yang merupakan bagian dari cairan
jaringan.
3. Komponen Fibriler, t.a
Serabut kolagen.
Protein kolagen, ukuran 1m 12 m.
Serabut kolagen terdiri dari gabungan
serabut halus ukuran 0,3 m- 0,5 m yang
disebut : Fibril ( tersusun dari mikrofibril
ukuran 400 ).
Berwarna putih :
Pewarna ( H.E ) : merah muda/ merah.
Pewarna Van Giessen : Merah cerah.
Pewarna mallory : biru.
Dapat diwarnai dengan zat warna asam,
dengan merubah PH dapat diwarnai
dengan zat warna Basa.
Struktur halus
Pengamatan dengan M.E, mikrofibril
menggabungkan garis-garis melintang
dinamakan : Periodisitas aksial sebesar
640 molekul dasar dinamakan
Tropokolagen.
Serabut elastis
Disusun oleh protein elastin yang sangat
tahan terhadap pengaruh kimia. Warna :
kuning
Serabut Retikuler
Dibentuk oleh protein kolagen didalam
jaringan pengikat terdapat serabut-serabut
halus yang saling berhubungan
membentuk jala.
Terdapat gambaran periodisitasaksial
jumlah serabut kolagen.
Dapat diwarnai dengan PAS.
Banyak terdapat sebagai kerangka dalam
jaringan Limfoid dan hemopoetik.
Berdasarkan tingkat diferensiasi jaringan
pengikat dibedakan :
1. Jaringan pengikat Embrional.
2. Jaringan pengikat dewasa.
Jaringan Pengikat Embrional
Ada 2 jenis jaringan embrional yaitu :
a. Jaringan mesenkim, paling banyak
berkembang menjadi jaringan pengikat.
b. Jaringan mukosa, jaringan embrional
yang terdapat dalam tali pusat, humor
vitreus.
Bentuk sel : Oval stelat dengan inti bentuk
sel.
Batas selnya tidak jelas, diantara sel-sel
terdapat serabut atau kolagen yang
berwarna easinofil, juga terdapat bahan
lendir. Pada tali pusat bahan tersebut
dinamakan Wharton Jelly.
Jaringan pengikat dewasa,Terdiri atas :
Jaringan pengikat longgar ( areolar ).
Jaringan pengikat padat.
Jaringan pengikat retikuler.
Jaringan pengikat berpigmen.
Jaringan lemak.
Jenis-jenis sel yang terdapat pada jaringan
pengikat longgar yaitu :
1. Fibroblast
Sel berbentuk kumparan dengan bagian yang
membesar mengandung inti yang berbentuk
avoid dengan butir-butir atau kromatoin halus
dan sebuah nukleus. Sitoplasma fibroblas
mempunyai tonjolan atau pucat. Pembentukan
serabut kolagen dimulai dengan sisntesis
tropokolagen oleh fibroblast yang disekresikan
yang akhirnya dipolimerasisasi diluar sel
menjadi fibril-fibril halus.
2. Sel lemak
Kelompok sel-sel lemak menjadi besar
terbentuklah jaringan lemak. Sel lemak
dibedakan dengan 2 jenis lain dengan adanya
penimbunan tetes-tetes lemak dalam
sitoplasma sampai terjadi penyatuan sehingga
inti bersama sitoplasma terdorong ke tepi.
( gambar : cincin stempel )
Pewarnaan : Sharlach R atau Suden IV
3. Plasmasit
Berasal dari perkembangan sejenis
Limfosit yang dinamakan Limfosit B, akan
menghasilkan antibody. Sehingga bila
dijumpai banyak plasmasit dalam jaringan
menandakan ada aktivitas respon Imun
terhadap Ag Tertentu
Bentuk : Bulat panjang dengan inti bulat yang
terbentuk eksentrik susunan kromatin dalam inti
menyerupai roda sitoplasma bersifat basofil
karena aktif mensintesis Ab yang merupakan
protein.
Dalam sitoplasma dijumpai :
Endoplasmic Reticulum
Ribosom
Sentriole
Kompleks golgi
4. Sel Makrofag
Punya kemampuan fagositosis, sangat
berperan dalam pertahanan tubuh.
Sitoplasmanya mengandung lisosom
yang mengandung enzim untuk melisis
bakteri. Makrofag berasal dari monosit
dalam darah. Bila benda yang difagosit
rendah, maka sel makrofag berfungsi
membentuk sel raksasa / sel benda
asing.
5. Mastosit ( Mast Cell )
Bentuk sel avoid, inti bulat ditengah, Inti sulit
terlihat oleh butir-butir dalam sitoplasma
yang mengandung : Heparin, histamin, dan
enzim yang berhubungan dengan gejala
alergi anafilaksis.
Butir-butir ini dapat terlepas oleh alergen dan
Ab dari Ig jumlah yang menempel pada
permukaan sel. Gejala yang timbul gatal,
udema, sesak nafas dll
6. Sel masenkim muda.
7. Sel Imigran Contoh : Leukosit, Limfosit
dan monosit
Jaringan pengikat padat, t.a :
Jaringan pengikat padat Ireguler
Terdapat sebagai pembungkus organ,
tendo, serabut saraf, otot, dermis pada kulit
Jaringan pengikat Reguler, dibedakan atas
1. Jaringan pengikat padat kolagen reguler
terdapat sebagai tendo, ligamentum,
fascia, aponeuresis dan cornea.
2. Jaringan pengikat padat elastis
Terdapat sebagai ligamen Flavum, ligamen
Vocale, Ligamen Nuchae dan Ligamen
Stylohyoideum. Karena komponen elastis
paling banyak maka dalam keadaan segar
ligamentum berwarna kuning.
Sebagai lembaran misalnya : Fascia
Scarpae pada dinding perut dan membrana
fenestrata pada dinding aorta
Jaringan Retikuler
Serabut bersama sel-selnya membentuk
kerangka atau stroma
Jaringan lemak
Jaringan lemak putih / kuning
Jaringan lemak coklat
JARINGAN LEMAK
Jenis Jaringan Ikat khusus yang t.u t.a sel
lemak.
Pria dewasa normal : 1520% dari BB
Wanita normal : 20-25 % dari BB
Merupakan cadangan energi terbesar dalam
tubuh ( dalam bentuk trigliserida ).
Fungsi :
1. Cadangan energi yang efisien.
2. Isolator suhu bagi tubuh.
3. Lapisan lemak permukaan tubuh :
membentuk permukaan tubuh dan
sebagai bantalan untuk peredam
goncangan tertentu pada telapak tangan
dan kaki.
4. Mengisi celah diantara jaringan lain.
5. Menahan organ-organ tertentu pada
tempatnya.
Jenis Jaringan Lemak
A. Jaringan lemak unilokular kuning / Biasa
Warna dari putih smp kuning tua bergantung
karotenoid yang larut dalam tetes lemak sel
itu. Terdapat pada orang dewasa, ditemukan
diseluruh tubuh kecuali
Kelopak mata
Penis
Scrotum
Aurikula telinga luar
HISTOLOGIS
Ukuran : 50 150 m
Sel cincin cap ( Signet Ring Cell )
Obesitas Hipertrofik : Penimbunan lemak yang
berlebihan pada sel-sel jaringan lemak putih
yang membesar melebihi biasanya.
Obesitas Hiperplastik : Penambahan jumlah sel
lemak
Histogenesis
Mesenkim Lipoblast Sel lemak
B. Jaringan Lemak Multilokular Coklat
Memiliki sejumlah vakuol lemak yang banyak
mitokondria. Warna coklat disebabkan oleh
banyaknya kapiler darah dalam jaringan ini dan
banyaknya mitokondria.
Fungsi :
Jaringan ini penting pada 3 bulan pertama
kehidupan, post natal karena menghasilkan
panas sehingga melindunginya terhadap dingin
dan menyusut pada orang dewasa.
Histologis
Berbentuk poligonal, ukuran < sel jaringan lemak
Unilokuler.
Sitoplasma mengandung tetes lipid.
Inti bulat dipusat.
Mitokondria banyak dengan sejumlah krista
panjang.
Histopatologis
Produksi panas meningkat karena mitokondria yang
ada di sel jaringan memiliki protein trans membran
yang disebut Thermogenin yang memungkinkan
energi yang dibangkitkan tidak digunakan
membentuk ATP tapi dibebaskan sebagai panas
Histogenesis Jaringan Lemak
INFEKSI ODONTOGENIK
IMPAKSI GIGI
CLEFT LIP AND CLEFT PALATE
PENYAKIT KELENJAR AIR LIUR
FRAKTUR DENTOALVEOLAR
INFEKSI ODONTOGENIK
Disebabkan banyak jenis bakteri,sekitar 5 spesies dlm suatu
infeksi
Bakteri yg biasanya berperan adalah campuran
aerobik,anaerobik, gram positif dan gram negatif
Aerobik, streptococcus 70%, staphylococcus 6%
Anaerobik . Peptostreptococcus, peptococcus 33%
Gram positif batang 15%
Gram neg batang ,bacteriodes 34% fusobacterium 13%
PULPITIS, GINGIVITIS,PERIODONTITIS
ABSES & CELLULITIS
ABSES RONGGA MULUT
ABSES adalah kumpulan
pus ( nanah) yg terletak
dlm suatu kantung dlm
suatu jaringan yg
disebabkan oleh infeksi
bakteri,parasit atau
benda asing lainnya.
Penatalaksanaan
1. Perawatan jaringan keras gigi (penambalan,
perawatan syaraf)
2 .Medikamentosa
Analgetik, antibiotik
3. Incisi abses
4. Pencabutan gigi yg bermasalah.
Incisi abses mandibula
Cellulitis dan Phleghmon
CELLULITIS merupakan infeksi pada kulit dan
jaringan subkutan yg ditandai dengan
kemerahan, pembengkakan,nyeri, jika di tekan
bisa lunak dan bisa keras seperti papan
disertai kenaikan suhu pada penderita. Jenis
bakteri yg ditemukan adalah bakteri aerob
,staphylococcus aureus dan streptococcus
pyogens
Pleghmon atau ludwig angina
Pleghmon adalah penyebaran dari cellulitis,yang
membentuk perluasan radang pada rahang bawah,dagu
serta bawah lidah.Biasanya berasal dari infeksi
odontogenik pada gigi gerahan kedua dan ketiga rahang
bawah. Penyakit ini merupakan bentuk dari penyebaran
berbagai mikroba yg memenuhi rongga di sublingual dan
submandibular. Kondisi ini dapat mengancam jiwa akibat
sumbatan jalur napas.
Penatalaksaan
Memerlukan perawatan di rumah sakit
Diperlukan antibiotik intravena dosis tinggi,
terapi awal gol ampicilin dan metronidazole
Pemberian cairan melalui infus
Drainase eksudat
Penanganan saluran napas, intubasi
endotracheal atau tracheostomi.
Penderita pleghmon dengan selang drainase dan alat bantu
napas,tracheostomi
IMPAKSI GIGI
IMPAKSI GIGI : Malposisi gigi karena benih gigi
yg tumbuh tidak tepat. Sering terjadi pada
wisdom teeth ( geraham terakhir/M3)
Impacted M3
Cleft lip and cleft palate
Bibir sumbing dan celah langit2
Pada 2 bulan pertama dalam rahim, biasanya jaringan yg
membentuk bibir dan langit2 akan mengalami
penutupan (fusi), tapi pada bayi dengan bibir sumbing
atau celah langit,fusi tidak terjadi atau terjadi
sebagian,sehingga meninggalkan lubang atau celah.
Penyebab bisa krn faktor genetik dan faktor lingkungan
(obat,jamu,rokok,virus,dll)
Unilateral cleft lip
PENYAKIT KEL LIUR
MUKOKEL
RANULA
SIALADENITIS
TUMOR WHARTIN
Mucocele dan Ranula
Mucocele adalah lesi pada mukosa mulut yang
diakibatkan oleh pecahnya saluran kelenjar liur dan
keluarnya mucin ke jaringan lunak disekitarnya, biasanya
terjadi pada mukosa bukal,lidah dan bibir.
Ranula adalah terjadinya rupture sal kelenjar sehingga
terhalangnya aliran liur dari kel sublingual atau
submandibular (seperti mucocele tapi ukurannya lebih
besar.
Mucocele pada bibir dan lidah
Ranula
FRAKTUR DENTOALVEOLAR
Fraktur dentoalveolar adalah kerusakan atau putusnya kontinuitas
jaringan keras pada struktur gigi dan alveolusnya disebabkan
trauma.
Klasifikasi menurut WHO
A luka terhadap jaringan keras gigi dan pulpa
B luka terhadap jaringan periodontal
C luka terhadap tulang pendukung
D luka pada gingiva atau mukosa oral
Fraktur yang memerlukan tindakan bedah adalah fraktur pada
tulang alveolar maksila dan mandibula
Fraktur dento alveolar
Fraktur alveolar