Anda di halaman 1dari 14

KELAS C

KELOMPOK 4

WILDAN FIRDAUS 1720343833

WILUJENG SULISTYORINI 1720343834

YANTI ANGGRENIE 1720343835

YASRI LUKITA NINGTYAS 1720343836

YOGA ANDOYO AJI 1720343837


DEFINISI
Acne vulgaris adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland)

yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit.

Acne vulgaris merupakan suatu penyakit yang umum, biasanya sembuh sendiri, disebabkan oleh multifaktor, serta

melibatkan adanya inflamasi pada folikel kelenjar minyak (sebaceous) yang terletak diwajah atau tubuh bagian atas.
EPIDEMIOLOGI
Pada umumnya, acne vulgaris terjadi pada remaja dan dewasa muda serta wanita lebih banyak

daripada pria. Acne paling sering terjadi pada masa remaja dan dimulai pada masa pubertas. Pada

umumnya insiden acne akan terjadi sekitar umur 14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada

pria dan pada masa itu yang paling dominan adalah komedo dan papul serta jarang terlihat lesi

beradang. Kadang acne menetap pada wania umur 30 tahunan atau lebih.
ETIOLOGI
Penyebab pasti timbulnya acne belum diketahui dengan jelas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya acne vulgaris antara lain:

Genetik

Hormon Ras

Kosmetik Psikis

Diet
PATOFISIOLOGI
Faktor utama dalam pembentukkan lesi acne yaitu:

Pengelupasan Peningkatan
keratinosit produksi sebum

Pertumbuhan bakteri
Propionibacterium acnes Inflamasi
MANIFESTASI KLINIK
Lesi jerawat biasanya terjadi pada wajah, punggung, dada bagian atas, dan

daerah bahu. Jerawat dapat dikelompokkan menjadi jerawat ringan,

sedang atau berat tergantung dari tingkat keparahan lesi yang ada.

LESI
Lesi Lesi
non-inflamasi inflamasi

komedo terbuka komedo tertutup


(blackhead) (whitehead) papula postula nodula luka
ACNE TREATMENT ALGORITHMS
PENGOBATAN TOPIKAL
Pengobatan topikal dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo, menekan peradangan,
dan mempercepat penyembuhan lesi. Obat topikal terdiri atas bahan iritan yang dapat
mengelupas kulit; antibiotika topikal yang dapat mengurangi jumlah mikroba dalam folikel
acne vulgaris seperti Eritromycin dan Clindamycin anti peradangan topikal dan lainnya seperti
asam laktat 10% yang untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Benzoil Peroksida memiliki
efek anti bakterial yang poten. Retinoid topikal akan menormalkan proses keratinasi epitel
folikuler, sehingga dapat mengurangi komedo dan menghambat terbentuknya lesi baru.
PENGOBATAN SISTEMIK
Pengobatan sistemik ditujukan terutama untuk menekan pertumbuhan bakteri disamping itu
juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi sebum, dan mempengaruhi perkembangan
hormonal. Golongan obat sistemik terdiri atas anti bakteri sistemik; obat hormonal untuk
menekan produksi androgen dan secara kompetitif menduduki reseptor organ target di
kelenjar sebasea; vitamin A dan retinoid oral sebagai antikeratinisasi; dan obat lainnya seperti
anti inflamasi non steroid.
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
Minum air putih minimal 8 gelas sehari, dengan air putih yang cukup kulit akan lebih elastis dan metabolisme tubuh menjadi
lancar dan normal dan detokfikasi tubuh dari dalam keluar

Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga sesuai kondisi tubuh

Menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalkan makanan tinggi lemak, polusi debu, lingkungan yang tidak sehat dan sebagainya

Hindari penusukan,pemencetan lesi, mencongkel dan sebagainya karena dapat menyebabkan infeksi, menimbulkan bekas,
memperparah akne dan bahkan membuat kesembuhan lebih lama

Melakukan perawatan kulit

Cuci muka dengan sabun dan air hangat 2 kali sehari

Penggunaan kosmetika secukupnya


KESIMPULAN
Acne vulgaris merupakan suatu penyakit yang umum, biasanya sembuh sendiri, disebabkan oleh multifaktor, serta
melibatkan adanya inflamasi pada folikel kelenjar minyak (sebaceous) yang terletak diwajah atau tubuh bagian atas.

Acne terjadi ketika lubang kecil dipermukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Secara normal, kelenjar
minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun, ketika kelenjar tersebut menghasilkan
minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Perkembangan
pembentukan lesi jerawat terjadi dari empat faktor patogennya yaitu produksi sebum berlebih, keratinisasi,
pertumbuhan bakteri, dan inflamasi.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai