Anda di halaman 1dari 45

UKS INVESTASI KESEHATAN

MASA DEPAN
OLEH :
MUTAKALIM.AMK.SH.MM
DALAM RANGKA PERTEMUAN PETUGAS
KESEHATAN DAN GURU PEMBINA UKS
MASALAH UTAMA ANAK SD/MI
MBOLOS SEKOLAH KARENA SAKIT
PRESTASI MENURUN
MASALAH UTAMA REMAJA
LANGSUNG :
1. KEHAMILAN PRA NIKAH
2. DEPRESI
3. PENYALAHGUNAAN OBAT BERBAHAYA
4. KECELAKAAN LALIN
5. HIV/AIDS

. TAK LANGSUNG :
1. KEKERASAN
2. PERKELAHIAN
3. PENGANGGURAN
4. PUTUS SEKOLAH
VISI UKS

ANAK SEHAT PRESTASI MENINGKAT


SDM BERKWALITAS
APA UKS
PRILAKU PHBS SEJAK DINI KEPADA ANAK
SEKOLAH
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN
ANAK SEKOLAH AGAR BERKWALITAS DAN
BERPRESTASI
INDIVIDU SEHAT, KELUARGA SEHAT,
LINGKUNGAN SEHAT, MASYARAKAT SEHAT,
NEGARA KUAT
SASARAN UKS

MULAI DARI TK/RA S/D SMA/K/MA


NEGERI DAN SWASTA
. GURU SEKOLAH
KAPAN UKS DILAKSANAKAN

HARI INI
DIRI SENDIRI
TEMAN SEBAYA
KELUARGA
LINGKUNGAN
DASAR PELAKSANAAN UKS
SKB 4 MENTERI TAHUN 1984,
TENTANG POKOK-POKOK PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN UKS
SKB 4 MENTERI TAHUN 2003,
TENTANG PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN UKS
GOAL UKS
AGAR GENERASI MUDA TERBEBAS DARI
1. ASAP ROKOK
2. NAPZA
3. HIV/AIDS
4. SEX PRA NIKAH
5. KENAKALAN REMAJA
6. KECACINGAN
7. ANEMIA
8. HEPATITIS B
PEMBIAYAAN UKS
1. APBD
2. SWASTA
3. KEMITRAAN
PENGORGANISASIAN UKS
1. TP-UKS PUSAT SAMPAI KECAMATAN
2. SEKTAP TP-UKS PUSAT SAMPAI
KECAMATAN
3. TIM PELAKSANA SEKOLAH (TK/RA
SAMPAI SMA/MA)
IMPLEMENTASI PROGRAM
UKS
1. RENCANA KEGIATAN
2. TARGET
3. PELAKSANAAN KEGIATAN
4. MONETORING
5. EVALUASI
6. PRINSIP : IKHLAS, KESADARAN DAN
KEBUTUHAN
KEMITRAAN UKS
UNTUK PERCEPATAN
(AKSELERASI) :
1. MOU DENGAN RS
2. MOU DENGAN DKLH
3. MOU DENGAN PERGURUAN
TINGGI KESEHATAN
4. MOU DENGAN KESOS KB
5. MOU DENGAN KEPOLISIAN
STRATA PELAKSANAAN
UKS
STRATA PELAKSANAAN UKS
STRATA PELAKSANAAN UKS (TRIAS UKS)
MULAI DARI TK/RA SAMPAI DENGAN
SMA/SMK/MA DIBAGI DALAM 4 (EMPAT)
KATEGORI YAITU:
STRATA MINIMAL
STRATA STANDAR
STRATA OPTIMAL; DAN
STRATA PARIPURNA.
STRATA PENDIDIKAN KESEHATAN
STRATA MINIMAL
DILAKSANAKAN PENJASKES SECARA
KORIKULER
GURU MEMBUAT SATPEL PENDKES
ADA BUKU PEGANGAN PENDKES

STRATA STANDAR
MELAKSANAKAN STRATA MINIMAL
MEMILIKI GURU PENJASKES
PENDKES DIBERIKAN OLEH GURU
PENJASKES
STRATA
PENDIDIKANKESEHATAN
STRATA OPTIMAL
DILAKSANAKAN SELURUH STRATA MINIMAL
PENDKES DILAKSANAKANKAN SECARA KURIKULER
DAN EKSTRAKURIKULER
SELAIN DILAKSANAKAN OLEH GURU PENJASKES,
JUGA TERINTEGRASI PADA MATA PELAJARAN
LAINYA
MEMILIKI ALAT PERAGA PENKES
ADANYA POSTER2 TENTANG PENKES
ADA KEG. EKSKUL YG DILAKUKAN KADER
KESEHATAN REMAJA
MEMILIKI PROGRAM KEMITRAAN TTG PENKES DGN
INSTANSI LAIN/LSM (PUSKESMAS. PMI, POLISI DLL)
STRATA PENDIDIKAN KESEHATAN

STRATA PARIPURNA
DILAKSANAKAN SELURUH STRATA
OPTIMAL
ADANYA HASIL PELAKSANAAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
DILAKUKAN PENGUKURAN
KESEGARAN JASMANI
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN
STRATA MINIMAL
DILAKSANAKAN PENYULUHAN
KESEHATAN
ADA PENJARINGAN KESEHATAN
ADA GURU PEMBINA UKS
PEMERIKSAAN KESEHATAN TIAP 6
BULAN (TB,BB, KETAJAMAN
PENGLIHATAN)
Ada Pengawasan thd warung/kantin
sekolah
Ada Keg. P3K
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN
STRATA STANDAR
DILAKSANAKAN SELURUH STRATA MINIMAL
Ada Pencatatan hsl pem kes, tms TB & BB
pada buku/KMS AS (SD) dan KMS Remaja
(SMP/MTS DAN SMA/SMK/MA)
PENGOBATAN DARURAT OLEH GURU UTK
HILANGKAN RASA SAKIT
ADA RUJUKAN BAGI YG MEMERLUKAN
ADA Dokter KECIL/Kader Kesehatan Remaja;
P3K DAN P3P
WARUNG/KANTIN SEKOLAH yang diawasi
secara rutin
Ada Pengawasan penjaja makanan disekitar
sekolah
STRATA PELAYANAN KESEHATAN
STRATA OPTIMAL
DILAKSANAKAN SELURUH STARA
STANDAR
PALAYANAN MEDIK GIGI DASAR ATAS
PERMINTAASN SISWA
KONSELING REMAJA (SLTA)
Jumlah Dokter kecil/KKR yang sdah
dilatih < 10 %
Memiliki dana UKS/dana sehat
KEBUN SEKOLAH/APOTIK HIDUP
STRATA PELAYANAN KESEHATAN

STRATA PARIPURNA
DILAKSANAKAN SELURUH STRATA
OPTIMAL
Ada keg. Forkom/diskusi kel. Terarah
dari pendidik sebaya/konselor sebaya
Jumlah dokter kecil/kader kesehatan
remaja yang sudah dilatih > 10 %
STRATA PEMBINAAN
LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT

STRATA MINIMAL
ADA AIR BERSIH
ADA TEMPAT CUCI TANGAN
ADA WC YANG BERFUNGSI ADA
TEMPAT SAMPAH
ADA SALURAN PEMBUANGAN AIR
LIMBAH YANG BERFUNGSI DGN BAIK
ADA HALAMAN/PEKARANGAN
STRATA PEMBINAAN
LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT

STRATA STANDAR
DILAKSANAKAN SELURUH STRATA
MINIMAL
MEMILIKI PAGAR
ADA PENGHIJAUAN/PERINDANGAN
STRATA PEMBINAAN LINGKUNGAN
SEKOLAH SEHAT
STRATA OPTIMAL
DILAKSANAKAN SELURUH STRATA STANDAR
MEMILIKI PAGAR YANG AMAN DAN BERFUNGSI DENGAN
BAIK
ADA TOGA/KEBUN SEKOLAH
ADA TEMPAT CUCI TANGAN DIBEBERAPA TEMPAT DGN AIR
MENGALIR
ADA KANTIN DAN TEMPAT CUCI PERABOT
ADA TEMPAT SAMPAH DITIAP KELAS DAN TEMPAT
PENAMPUNGAN SAMPAH AKHIR DI SEKOLAH
ADA WC SISWA DAN GURU YG MEMENUHI SYARAT
KESEHATAN DAN KEBERSIHAN
ADA SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH YG BERFUNGSI
DGN BAIK & MENGALIR LANCAR
ADA HALAMAN YG CUKUP LUAS UNTUK UPACARA DAN
BEROLAHARAGA/PENJAS
STRATA PEMBINAAN
LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT
STRATA PARIPURNA
DILAKSANAKAN SELURUH STRATA OPTIMAL
ADA TEMPAT CUCI TANGAN DIBEBERAPA TEMPAT DGN AIR
MENGALIR DILENGKAPI LAP DAN SABUN
ADA KANTIN & TEMPAT CUCI PERABOT, MENU GIZI SEIMBANG
DG PETUGAS KANTIN BERSIH DAN TERLATIH
ADA TEMPAT SAMPAH DITIAP KELAS DAN SAMPAH LSG
DIANGKUT KE TPS DILUAR SEKOLAH/UMUM
ADA WC SISWA DAN GURU YG MEMENUHI SYARAT
KESEHATAN DAN DGN RATIO WC: SISWA 1 : 20
ADA SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH YG TERTUTUP &
BERFUNGSI DGN BAIK, MENGALIR DAN LANCAR
ADA HALAMAN YG CUKUP LUAS UNTUK UPACARA DAN
BEROLAHARAGA/PENJAS
ADA TAMAN/KEBUN SEKOLAH YG DIMANFAATKAN DAN DIBERI
LEBEL (UNTUK SARANA BELAJAR) SERTA HASILNYA
DIOLAH
HASIL RAKERNAS UKS VII
DI SUKABUMI, NOVEMBER 2006
KEBIJAKAN
1. Memacu percepatan pembentukan Set. TP UKS Prov, Kab/Kota
dan Kec baik yang karena pemekaran wilayah maupun yang
belum membentuk, karena sekretariat merupakan Pusat
Informasi, data, dan motor penggerak roda organisasi TP UKS.
2. Rakerda/rakercam UKS agar dilaksanakan setiap tahun dan
dianggarakan dalam APBD masing-masing daerah.
3. Mempercepat terwujudnya pembinaan dan pengembangan UKS
sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan derajat
kesehatan serta sosial (Akselerasi program UKS).
4. Sosialisasi program UKS dari TP UKS Pusat, Prov., Kab.Kota
kepada legislatif.
5. Memerlukan sinergi dan kemitraan serta partisipasi semua
sektor terkait termasuk LSM di pusat dan daerah, serta
mengoptimalkan peran PMI, Pramuka, PKK melalui TP UKS guna
meningkatkan program Pembinaan dan Pengembangan UKS.
6. Setiap daerah agar membuat peta pelaksanaan UKS di
lingkungan masing-masing berdasarkan strata UKS yang ada.
27
STRATEGI
Untuk memacu keberhasilan pelaksanaan program
UKS:
1. Berbagai program kesehatan/UKS : melalui satu
pintu TP UKS Pusat maupun Daerah, hindari
tumpang tindih program, saling mendukung dan
melengkapi.
2. Senantiasa berupaya keras meningkatkan
koordinasi dan sinergitas program antar TP UKS
Pusat, Prov, Kab./Kota, dan Kec, harmonisasi
program, kesepahaman dalam pengalokasian dana
untuk program UKS.
3. Mewujudkan usulan Hari UKS Nasional pada 3 Sept
sesuai dengan SKB 4 Menteri

28
ISUE-ISUE TERKINI
YANG DIBAHAS PADA RAKERNAS
1. Flu Burung
Meningkatkan komitmen pemerintah
provinsi, Kabupaten/kota menghadapi
penyakit Baru dan pandemi influenza
dengan angka kematian (CFR) masih tinggi
baik pada orang dewasa dan anak-anak.
Untuk itu Sosialisasi flu burung kepada
masyarakat sekolah tentang Pencegahan,
mengenali gejala dini oleh sektor terkait,
maupun LSM senantiasa perlu ditingkatkan,
termasuk penyebaran berbagai materi
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
29
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Perlu diturunkan angka bebas jentik < 95% dan angka
kematian anak yang tinggi (1%) melalui :
a. Perlu dibentuk Tim Pokja Nasional untuk optimalisasi
pengendalian DBD dari pusat sampai dengan tingkat
sekolah. Khusus untuk kegiatan jumantik PSN DBD
dari mulai perencanaan, pelaksanaan, SPEM.
b. KIE di sekolah untuk PHBS, kaderisasi pemantauan
jentik per 10 detik, pengenalan pergeseran perilaku
nyamuk (rumah ke halaman)
c. Agar berbagai kasus DBD yang terjadi di
sekolah/madrasah dilaporkan secara berjenjang mulai
dari sekolah/madrasah (Tim Pelaksana UKS) kepada
Tim Pembina UKS di atasnya.
d. Pengembangan prasarana gedung yang sehat
lingkungan. Misalnya. Bak mandi dan pancuran
(shower)
30
3. HIV/AIDS dan NARKOBA
Sosialisasi tentang Jumlah kasus tinggi,
terutama pada usia 20-29 tahun, kasus
meninggal 28,3 %, peningkatan faktor risiko,
IDU 60,5%, Heteroseksual 38,7% :
a. Peningkatan pengetahuan terutama remaja
agar ditingkatkan khususnya melalui
sekolah dan madrasah.
b. Kerjasama Depkes, Depdiknas, Depag,
POLRI, BKKBN, BNN/BNP, BNK, perlu terus
ditingkatkan.

31
4. Jajanan Anak Sekolah
Masalah higiene dan sanitasi cara pengolahan serta
penggunaan bahan tambahan bukan untuk makanan
ditemukan pada banyak tempat/ lokasi. Maka untuk itu
perlu dilakukan langkah langkah sebagai berikut:
a. Peningkatan pengawasan kantin sehat oleh TP UKS
semua jenjang melalui lembaga terkait rutin setiap
6 bulan sekali.
b. Perlu Program Sadar gizi dan bahan tambahan
makanan berbahaya bagi kesehatan untuk anak
sekolah dan program makan siang di sekolah
c. Pembuatan dan sosialisasi peraturan serta sanksi
di lingkungan sekolah secara periodik melalui
pemeriksaan secara berkala terhadap kantin
sekolah maupun para penjaja makanan di sekitar
sekolah/madrasah.
32
5.Kesehatan Reproduksi
Peningkatan pada kasus-kasus perilaku seks bebas,
Kehamilan Tidak Dinginkan (KTD), aborsi, dan PMS
memerlukan peran serta aktif berbagai pihak dalam
rangka mewujudkan:
a. Jumlah bimbingan/ informasi, serta pelatihan anak
dan remaja.
b. Peningkatan konsultasi remaja (prev. dan
rehabilitasi).
c. Kemitraan antara Depkes, Diknas, Depag, LSM
terkait masalah kesehatan reproduksi seperti
BKKBN, PKBI, Organisasi/LSM lainnya.

33
6. Kesehatan Jiwa
Tingkat stress pada remaja tinggi dengan berbagai
faktor penyebab, tunggal maupun kompleks
(teman, guru, orang tua) seperti kurang kecakapan
pengendalian diri, keterbatasan jangkauan guru
BK maupun komunikasi akan dapat menurunkan
prestasi belajar. Untuk itu, maka diperlukan
beberapa langkah strategis sebagai berikut.
a. Pelatihan TOT LSE/ kesehatan jiwa untuk PKRR
peserta didik dan guru, tenaga puskesmas,
tenaga rumah sakit.
b. Peran serta aktif berbagai pihak, DPRD, Pemda,
organisasi profesi, perguruan tinggi,
pengusaha, donatur, masyarakat.

34
7. Imunisasi
Masih tinggi angka kesakitan dan kematian anak usia
sekolah, memerlukan langkah-langkah sbb :
a. Peningkatan pelaksanaan pencegahan penyakit
infeksi melalui program Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS), memasukkan program campak
dalam imunisasi rutin anak sekolah selain DT dan
TT.
b. Sosialisasi tentang pentingnya pencegahan
Penyakit Infeksi melalui imunisasi pada orang
tua/komite sekolah. Pada tahun 2007 direncanakan
akan dilaksankana imunisasi massal.
c. Agar pelaksanaan/imunisasi di sekolah dapat
terlaksana dengan efesien dan efektif maka agar
diupayakan akses jaringan yang lebih nyata melalui
program pembinaan dan pelaksanaan UKS mulai
dari TP UKS Provinsi sampai Tim Pelaksana UKS di
35
sekolah/madrasah.
8. Penjaringan Anak
Optimalisasi dan pemerataan pelaksanaan
penjaringan di sekolah masih kurang karena
keterbatasan jangkauan sekolah oleh
Puskesmas.
a. Peningkatan jumlah SDM pelayanan dan
sarana serta prasarana penjaringan melalui
pemberdayaan sekolah, peran serta aktif
perguruan tinggi, profesi, swasta/ industri,
peran dokter kecil, KKR terutama pada
peserta didik di daerah terpencil.
b. Skrining ketajaman mata dan rujukan hasil
pemeriksaannya.

36
9. Tumbuh Kembang
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan serta
pemeriksaan gizi belum didukung pelaksanaan
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan secara rutin dan berkesinambungan, karena itu
perlu:
a. Pengadaan alat yang memadai dalam Rancangan
Anggaran Belanja (RAB) sekolah.
b. Pelatihan teknis/praktis bagi guru dan peserta didik
agar mudah memanfaatkan hasil pemantauan
tumbuh kembang, dan mengerti pentingnya deteksi
dini kurang gizi di sekolah.

37
10. Kesegaran Jasmani
Rendahnya tingkat kesegaran jasmani peserta didik
dapat menurunkan kualitas fisik dan proses belajar
anak, maka diperlukan:
a. Peningkatan aktivitas fisik melalui sosialisasi hidup
aktif
b. Senam/peregangan ringan sebelum/diantara waktu
belajar di kelas, serta memberdayakan kegiatan
aktivitas di luar rumah (berkebun, prkatek
lingkungan) oleh sekolah.
c. Pengukuran tingkat kesegaran jasmani setiap 6
bulan.

38
11. Sanitasi/Air Bersih
Jumlah kasus diare, tifus, malaria, DBD
berbasis lingkungan pada anak sekolah masih
tinggi, sehingga perlu disosialisasikan kembali
pedoman cara penanganan lingkungan
(pengadaan air bersih, jamban, sampah). Untuk
mendukung langkah-langkah tsb perlu
diupayakan beberapa hal sebagai berikut.
a. Penuhi persyaratan MCK dan rasionya.
Diperlukan peran instansi terkait
b.Syarat penanganan sampah yang sehat
lingkungan
c. Penurunan jumlah vektor penyakit di
sekolah (tikus, nyamuk lalat)
39
12. Cacingan
Tingginya prevalensi cacingan pada anak usia
sekolah 92-96% (Surkesnas 2002), dengan
kerugian negara 1,5 Milyar per tahun, maka perlu
dilakukan langkah-langkah sbb :
a. Pemeriksaan cacingan setiap 6 bulan di sekolah
dan intervensi obat jika pada <30% cacingan
atau intervensi blanket system jika pada >30%
cacingan.
b. Pengadaan sarana pemeriksaan/lab. dan obat
cacing/ tablet Fe oleh berbagai pihak yang
kompeten.
c. Upaya preventif penanaman PHBS (kebersihan
diri) dan lingkungan sehat (air bersih dan MCK)

40
13. Kesiagaan Dalam Terjadinya Bencana Alam
a. Pengetahuan dan keterampilan masyarakat
sekolah/madrasah dalam menghadapi
bencana sangat diperlukan mengingat
Indonesia sering mengalami bencana alam
seperti tsunami, kebakaran, banjir, letusan
gunung berapi, dan lain-lain. Pengenalan
dan pelatihan pada peserta didik tentang
bencana alam dengan prioritas yang
spesifik disesuaikan dengan jenis
bencana.
b. Sosialisasi dan pembentukan jejaring
kerjasama yang luas melibatkan semua
instansi terkait seperti TNI-POLRI, Depkes,
DepHub, RS, PMI.
41
Sekolah Sehat

yaitu
sekolah yang bersih, hijau, indah,
nyaman dan bebas dari sumber
penyakit, peserta didiknya sehat dan
bugar serta senantiasa berperilaku
hidup bersih dan sehat

42
Ada10 indikator kunci Sekolah Sehat :
1. Kepadatan ruang kelas minimal 1,75 m2/anak
2. Tingkat kebisingan <45 db
3. Memiliki lapangan/halaman/aula utk pend jasmani
4. Memiliki lingkungan sekolah yg bersih,rindang dan nyaman
5. Memiliki sumber air bersih yg memadai (jarak dgn septic tank
minimal 10 m}
6. Ventilasi kelas yg memadai
7. Pencahayaan kelas yg memadai
8. Memiliki kantin/warung sekolah yg memenuhi syarat
kesehatan
9. Memiliki kamar mandi/WC yg cukup jumlahnya (memenuhi
rasio KM/WC terhadap siswa, laki-laki 1:40, dan permpuan
1:25
10. Menerapkan Kawasan Tanpa Rokok

43
PENUTUP
Berdasarkan situasi dan kondisi yang objektif,
pelaksanaan UKS sampai saat ini dirasakan masih
belum optimal. Untuk itu perlu dilakukan
pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang
pemerintahan maupun pada setiap jenis dan
jenjang pendidikan dengan tetap mengacu kepada
semua aturan perundang-undangan yang berlaku
dengan memperhatikan aspek berbagai kebijakan
yang ada baik di daerah, nasional maupun
global/internasional. Pelaksanaan yang baik
merupakan fondasi yang kuat untuk membentuk
perilaku hidup bersih dan sehat pada pesert didik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai