Presentasi Untuk Ppni
Presentasi Untuk Ppni
SESUAI STANDAR
STANDAR AKREDITASI RS
UU DAN PERATURAN YANG BERLAKU
PEDOMAN ILMIAH TERKINI
OPERASI YANG EXCELLENT
3.Kompleks KamaBedah
2. Area penerimaan
pasien
1. Area diluar Instalasi Bedah
PERSYARATAN KAMAR OPERASI :
1. LUAS :
a. Ruang Operasi Minor : 36 M2 ,
b. Ruang Operasi Umum : 42 M2 ,
c. Ruang Operasi Besar : 50 M2 ,
2. Suhu ruangan : 19 derajat C sampai 24 derajat C
3. Kelembaban udara : 45% - 60%
4. Tekanan udara : positif, aliran udara laminair.
5. Kebisingan maksimum : 45 dB,
dengan waktu pemaparan : 8 jam
6. Sumberdaya listrik reguler (normal) dan
sumberdaya listrik darurat/cadangan
7. Sistem gas medis dan vakum medis, ada alarmnya.
8. Persyaratan lantai, dinding dan plafon
9. Persyaratan pintu-pintu.
ALUR KAMAR OPERASI :
1. ALUR PASIEN
2. ALUR PETUGAS
3. ALUR LINEN DAN ALAT BERSIH
4. ALUR LINEN DAN ALAT KOTOR
PELAYANAN PASIEN BEDAH
STANDAR YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. SKP-I : Ketepatan Identifikasi Pasien
2. SKP-IV : Kepastian tepat lokasi,tepat prosedur, tepat operasi.
3. SKP-V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
4. PPK-1 : Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk menunjang
partisipasi pasien dan keluarga dalam pengambilan
keputusan dan proses pelayanan.
5. HPK-2 : Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi dalam proses pelayanan.
6. HPK.6-6.4 : Informed consent
7. PPI.7.1 : Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan menjamin
pembersihan peralatan dan sterilisasi yang memadai
serta manajemen laundry dan linen yang benar.
8. MFK.8 : Uji coba dan pemeliharaan peralatan medis
9. MFK.9-9.1 : Air dan listrik, kondisi emergensi kegagalan pengadaan air
dan listrik.
10. MPO.3.2 : Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor dan aman
bilamana disimpan di luar farmasi.
11. AP.1.5.1 : Asesmen medis awal harus didokumentasikan
sebelum tindakan anestesi atau bedah
11. AP.1.5.1 : Asesmen medis awal harus didokumentasikan
sebelum tindakan anestesi atau bedah
12. PP.2.3 : Prosedur yang dilaksanakan harus dicatat
dalam rekam medis pasien.
13. PP.2.4 : Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil asuhan
dan pengobatan termasuk kejadian tidak diharapkan.
14. PAB secara keseluruhan
PATIENT CENTERED CARE
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Rawat Inap
2. Implementasi Std PP 2, EP 2, PP 5
Pemberian Pelayanan EP 2 & 3, PAB 3 EP 5,
5.3, 6, 7.3,
Monitoring
Pemberian pelayanan/asuhan, pelaksanaan rencana, beserta
monitoringnya 23
Site Marking
(Untuk organ kiri/kanan dan multiple)
26
2/2
Informed Consent
Consent/Persetujuannya
2/2
Sutoto KARS
28
SERAH TERIMA PASIEN DI DI KOMPLEKS KAMAR OPERASI,
DITEMPAT ALUR PASIEN,DIDAERAH TINGKAT RESIKO SEDANG
CHECKLIST KESELAMATAN OPERASI (SURGICAL SAFETY CHECKLIST)
Apakah
hasil radiologi/CT.Scan
sudah terpasang .
7 11
34
MONITORING DURANTE ANESTESI OPERASI (PAB.5.3)
1. Kebijakan & Prosedur tentang kegiatan monitoring
2. Form monitoring
3. Regulasi tentang frekuensi minimum dan tipe monitoring
4. Status fisiologis dimonitor secara terus menerus selama
pemberian anestesi.
5. Hasil monitoring dituliskan ke Form
LAPORAN OPERASI (PAB.7.2)
Regulasi : SPO pembuatan laporan operasi
1. Laporan operasi sekurang kurangnya berisi :
a. Diagnosa pasca operasi
b. Nama Dokter Bedah dan Asisten-Asistennya
c. Nama prosedur
d. Spesimen bedah untuk pemeriksaan
e. Catatan spesifik komplikasi atau tidak adanya
komplikasi selama operasi, termasuk jumlah
kehilangan darah.
f. Tangggal, waktu, dan tanda tangan Dokter
yang bertanggung jawab
2. Laporan tertulis operasi, tersedia sebelum pasien
meninggalkan lokasi pemulihan pasca anestesi.
3. Form laporan operasi
*Standar PAB.7.4 Asuhan pasien setelah pembedahan direncanakan
dan didokumentasikan
Elemen Penilaian PAB.7.4 T
1. Setiap asuhan pasca bedah yg segera pada pasien direncanakan dan
termasuk asuhan medis, keperawatan, dan pelayanan lainnya sesuai
kebutuhan pasien.
2. Rencana pasca bedah didokumentasikan di dalam rekam medis
pasien oleh ahli bedah yg bertangg-jwb / DPJP atau diverifikasi oleh
DPJP yg bersangkutan dengan ikut menandatangani (co-signature)
pada rencana yg didokumentasikan oleh seorang yg mewakili DPJP.
3. Rencana asuhan keperawatan pasca bedah didokumentasikan pada
rekam medis pasien
4. Bila ada kebutuhan pasien itu, maka rencana asuhan pasca bedah
oleh pihak lain didokumentasikan dalam rekam medis pasien
5. Rencana yan didokumentasikan dalam rekam medis pasien dalam 24
jam tindakan bedah.
6. Rencana yan dilaksanakan.
(BAB 5. PAB)
14 STANDAR , 51 ELEMEN PENILAIAN 37
RENCANA ASUHAN PASCA BEDAH (PAB.7.4)
1. Regulasi : SPO
2. Dibuat oleh PPA :
a. Medis : Dokter operator/DPJP/diverifikasi oleh DPJP
b. Perawat
c. PPA yang lain
3. Didokumentasikan didalam rekam medis pasien
dalam 24 jam pasca tindakan bedah.
4. Form Rencana Asuhan Pasca Bedah
39