Minyak goreng banyak digunakan di kalangan masyarakat dan juga di industri kuliner. Bahan baku utama minyak goreng adalah kelapa sawit. Produksi kelapa sawit untuk pembuatan minyak goreng semakin meningkat, sekitar 4,5-4,8 juta ton per tahun. Produksi kelapa sawit ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Semakin banyak limbah yang diciptakan berarti itu menciptakan pencemaran lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian dan ketelitian yang cermat dalam pemanfaatan limbah minyak goreng bekas, salah satunya dengan pembuatan menjadi sabun cuci piring. Pada kesempatan ini, penulis akan memberikan informasi tentang pemanfaatan minyak goreng bekas menjadi sabun cuci piring. Satu gram minyak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, lenolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Minyak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin A, D, E dan K (Ketaren, 2008).
Kegunaan minyak dibagi beberapa bagian, bisa sebagai bagian dari
menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi- wangian (misalnya minyak nilam) (Minyak, 2015).
Winarno (2004) mengatakan bahwa minyak goreng berfungsi sebagai
pengantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Mengandung Omega 9 Omega 9 itu adalah asam oleat, yang merupakan komponen terbanyak minyak kelapa sawit (sekitar 38,2 - 43,6%). Jadi, memang minyak goreng itu komposisinya didominasi asam oleat atau Omega 9. Non Kolesterol Minyak goreng secara umum berasal dari bahan nabati, lemak yang terkandung dalam bahan nabati ini dinamakan fitosterol. Kolesterol adalah lemak dari bahan hewani. Tanpa pencantuman non kolesterol pun semua minyak nabati memang non kolesterol. Sebenarnya minyak yang terkonsumsi di dalam makanan hanya sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, yang menyebabkan gemuk adalah jumlah makanan yang dikonsumsi, bukan karena minyak gorengnya. Mengandung Vitamin (A, D dan E) Perbedaan utama dari wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Dalam sabun terdapat zat aktif yang di sebut surfaktan. Zat aktif ini merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Minyak atau Lemak Bahan minyak atau lemak mempunyai macam-macamnya dan memiliki kegunaan yang berbeda sesuai dengan komposisi dari masing-masing bahan tersebut. Jadi, komposisi dijelaskan seperti berikut. Tallow (Lemak Hewan) Minyak Sawit Minyak Kelapa Marine Oil Castor Oil Olive Oil Alkali NaCl Bahan Aditif Alat dan bahan serta langkah yang dilakukan adalah sedehana adalah sebagai berkut. Alat : Sendok plastik Botol plastik Wadah plastik Panci Kompor Bahan : Minyak Jelantah : 100 ml Arang Kayu : 1 gr Soda Api : 5 gr Air : 100 ml Parfume/pewangi : 5 ml Uji coba penjernihan minyak jelantah dengan arang kayu Menaruh jelantah kedalam botol Menghancurkan arang kayu menjadi butiran halus dengan kayu atau palu Memasukkan butiran halus arang kayu ke dalam botol Kemudian botol di kocok-kocok dan didiamkan selama 5 menit Saring dengan kain bersih Uji coba pembuatan sabun cuci piring Memanaskan 100 ml minyak jelantah yang telah di jernihkan Membuat larutan soda api dalam air dengan melarutkan 5 gram soda api dalam 100 ml air Menuangkan larutan soda api dalam minyak panas sambil diaduk Tambahkan pewangi ke dalam panci dan aduk sampai merata Setelah beberapa saat akan terbentuk gumpalan sabun Ambil gumpalan tersebut sedikit, lalu kocok-kocok dengan air Simpulan Minyak goreng bekas dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan yang berkualitas seperti sabun cuci piring, dengan tujuan untuk mengurangi limbah minyak dan memiliki harga ekonomi yang lebih tinggi. Hasil sabun cuci piring ini juga tidak kalah bersih hasilnya dengan sabun cuci piring biasa, dengan modal yang sedikit apabila pemanfaatan minyak goreng bekas ini dikembangkan, akan banyak sekali peminatnya. Saran Dengan ada caranya pemanfaatan minyak goreng bekas, masyarakat tidak perlu membuang limbah minyak ini secara sembarang lagi karena minyak sulit diurai, lebih baik ada suatu pabrik atau perusahaan yang dapat mengelola untuk melakukan pemanfaatan minyak goreng bekas ini dengan skala besar yang bahan bakunya berasal dari masyarakat itu sendiri dan lebih berkualitas.