Anda di halaman 1dari 17

Antara tahun 1950 1960- Antibiotika, berasal dari bahasa

an, jenis bakteri yang resisten Yunani : Anti (lawan), Bios (hidup)
masih belum mengkhawatirkan,
Antibiotika merupakan
karena penemuan antibiotik baru suatu zat kimia yang dihasilkan

masih bisa membasminya. oleh bakteri ataupun jamur yang


berkhasiat obat apabila digunakan
Namun sejak akhir 1960-an, tidak dalam dosis tertentu serta

ada lagi penemuan baru yang berkhasiat mematikan atau


menghambat pertumbuhan kuman
bisa diandalkan. Dan pada tahun
dan toksisitasnya tidak berbahaya
1999, ilmuwan berhasil bagi manusia.

mengembangkan antibiotik baru.


MEKANISME KERJA
ANTIBIOTIK

1. Menghambat sintesis dinding sel (ex : penisilin,


sefalosporin, basitrasin, glikopeptida, sikloserin, fosfomisin)
2. Menghambat sintesis protein (ex : kloramfenikol,
makrolida, tetrasiklin, linkomisin, aminoglikosida)
3. Menghambat sintesis asam nukleat (ex : kuinolon,
sulfonamid, rifampisin, trimetropim, novobiosin)
4. Mempengaruhi permeabilitas membrane sel (ex :
polimiksin, amfoterisin, nistatin)
Pennisilin

Lain-lain
Sefalosporin

Sulfonamid &
Beta Laktam Lainnya
Trimetoprim PENGGOLONGAN
ANTIBIOTIK

Kuinolon Tetrasiklin

Makrolida
Aminoglikosida
BERDASARKAN MEKANISME KERJA

Bakterisid yaitu pada dosis


yang sesuai mampu Bakterisid Bakteriostatsik
Penisiilin Sulfonamid
mematikan bakteri pada fase
Sfalosporin Tetrasiklin
tumbuh atau fase istirahat.
Aminoglikosida Kloramfenikol
Bakteristatik yaitu pada dosis Metronidazol Eritromisin
yang sesuai mampu Fluorokuinolon Trimetropim
Imipenem Klindamisin
menghentikan pertumbuhan
Kotrimoksazol, dll Etambutol, dll
dan perbanyakan bakteri .
BERDASARKAN LUAS AKTIVITAS
Spektrum sempit, yaitu antibiotik yang hanya bekerja pada suatu jenis
bakteri tertentu atau pada suatu grup bakteri tertentu. Misalnya
Isoniazid yang hanya efektif terhadap mikrobakteri.
Spektrum sedang, yaitu antibiotik yang efektif melawan bakteri gram
positif dan sebagian atau sejumlah bakteri gram negatif, misalnya
golongan Beta Laktam (Ampisilin).
Spektrum luas, antibiotik ini mempengaruhi speses bakteri secara
luas. Misalnya Kloramfenikol dan Tetrasiklin. Namun pemberian
antibiotik spectrum ini secara drastis dapat mengubah flora normal
secara alamiah dan dapat mencetuskan superinfeksi suatu organisme
seperti kandida yang perkembangannya secara normal dipengaruhi
oleh adanya mikroorganisme lain (Setiabudi dan Gan, 1995).
PENISILIN

Penisilin diperoleh dari jamur penicilium


chrysogenum,
Memiliki cincin beta lactam, yang merupakan
syarat mutlak untuk dapat berefek, apabila ada
penisilinase (enzim yang merusak cincin beta lactam)
maka antibiotic tersebut menjadi inaktif
Penisilin mempunyai spectrum sempit yakni
sebagin besar gram (+), khususnya cocci (ex :
penisilin G/benzilpenisilin dan penisilin
LANJUTAN.......

Penggolongan penisilin :

1. Zat zat spektrum sempit : benzilpenisilin, penisilin-V, fenetisilin

2. Zat zat tahan laktamase : metisilin, kloksasilin dan flukloksasilin

3. Zat zat spektrum luas : paling banyak digunakan ampisislin (500 mg) dan
amoksisilin (500 mg)

4. Zat zat anti pseudomonas : tikarsilin dan piperasilin


SEFALOSPORIN

Sefalosporin diperoleh dari jamur cephalorium acremonium

Memiliki cincin beta lactam seperti penisilin

Sebagian besar diberikan secara parenteral

Efek samping : lebih ringan dari golongan penisislin, ESO yang muncul
seperti diare dan nausea

Nefrotoksisitas terutama pada generasi 1


Lanjutan.
Penggolongan Sefalosporin :
1. Generasi ke 1 : cefalotin, cefaleksin, cefadroksil (500mg) untuk ISK
dan Infeksi saluran pernapasan
2. Generasi ke 2 : sefaklor, sefamandol untuk gonoroe
3. Generasi ke 3 : cefotaksim (1 gr injeksi), ceftriakson (1 gr injeksi),
cefiksim (200mg tablet) untuk gonoroe
4. Generasi ke 4 : sefepim dan sefpiron untuk Pseudomonas
TETRASIKLIN

Diperoleh dari streptomyces aureofaciens

Spektrum luas. Penggunaannya pada infeksi saluran nafas, acne (250 - 500 mg)

Turunan dari tertasiklin adalah doksisiklin dan minosiklin

Doksisiklin dosis 200 mg, digunakan untuk malaria, chlamydia, gonore.


Minosiklin dosis 200 mg, digunakan untuk meningitis, bronchitis kronis dan acne

Efek samping : mual, muntah diare, warna kuning-coklat pada gigi

Tidak direkomendasikan penggunaan bagi anak-anak, bayi, wanita hamil dan


menyusui
AMINOGLIKOSIDA

Dihasilkan oleh jenis fungi streptomyces dan micromonospora

Spektrumnya luas ..Aktivitasnya bakterisid, penetrasi dinding bakteri dan


mengikat diri pada ribosom di dalam sel

Efek samping : kerusakan pada organ pendengar dan kerusakan pada ginjal pada
pemakaian jangka panjang

Contoh : Streptomisin : TBC, dosis 0,5 1 g im. Kanamisin dengan turunannya


amikasin dan gentamisin. Gentamisin untuk MRSA (Methicilllin Resistent
Staphylococcus Aureus) dosis 3-5 mg/kg/hr, Neomisin (0,5 2 gsehari),
framisetin dan paromomisin
MAKROLIDA

Bekerja secara bakteriostatis

Efek samping : diare,nyeri dan nausea

Contoh : Eritromisin : dosis 250-500 mg digunakan untuk infeksi paru


dan infeksi usus, Azitromisin : dosis 500 mg digunakan untuk infeksi
saluran nafas, ISK, Klindamisin : 150 mg atau 300 mg digunakan untuk
infeksi pseudomonas, Linkomisin : 500 mg untuk acne
KUINOLON

Bersifat bakterisidal

Penggunaan : ISK, infeksi saluran nafas bawah, gonore, infeksi

saluran cerna (tifoid), untuk infeksi sistemik

Efek samping : mual dan hilangnya nafsu makan

Contoh : Ciprofloksasin : 500 mg, Ofloksasin : 500 mg, Levofloksasin :

500 mg
KEAMANAN ANTIBIOTIK PADA
IBU HAMIL

KATEGORI CONTOH ANTIBIOTIK

A -

AMOKSISILIN, AMPISILIN, SEFALEKSIN, MAKROLIDA,


B
SEFALOSPORIN

C KOTRIMOKSAZOL, SIPROFLOKSAZIN

D AMINOGLIKOSIDA, TETRASIKLIN

X -
EFEK SAMPING UTAMA YANG
TIMBUL
1. Golongan Aminoglikosida : kerusakan pada organ pendengar dan
kerusakan pada ginjal pada pemakaian jangka panjang
2. Golongan Sefalosporin : efek pada gastrointestinal (mual, muntah, diare)
3. Kloramfenikol : gray baby syndrom pada neonatus
4. Golongan Makrolida : gangguan gastrointestinal
5. Golongan Penisillin : reaksi alergi akibat hipersensitif
6. Golongan Quinolon : gangguan gastrointestinal, ruam kulit, efek neurologi
7. Golongan Sulfonamid : sakit kepala, reaksi alergi, agranulositosis dan
anemia hemolitik pada penggunaan jangka panjang
8. Tetrasiklin : gangguan lambung-usus, membentuk kompleks dengan
kalsium-fosfor sehingga mengganggu struktur kristal dari gigi pada janin
dan anak-anak yang sedang tumbuh, fotosensitivitas
Definisi resisten :
Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat dihambat oleh
antibiotik pada kadar maksimal yang dapat ditolerir host
Penyebab resistensi :
1. Perubahan genetik,
2. Mutasi spontan DNA,
3. Transfer DNA antar organisme (konjugasi, transduksi,
transformasi),
4. Induksi antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai