Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN

MONETER
Disusun Oleh :
Desi Eka Pratiwi
2016122226
Reguler B / 337
Pengertian kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah langkah langkah yang diambil penguasa moneter (
Bank Sentral atau Bank Indonesia ) untuk mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dan daya beli uang .

Kebiajakan moneter ke- bijak-an Kepandaian atau kemahiran


moneter keuangan

Jadi, manurut arti katanya Kebijakan Moneter adalah Kepadaian mengenai


keuangan
Jenis jenis Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary
Kebijakan Moneter Ekspansif / Contractive
Monetary Expansive Policy ( Easy Policy (tight money policy/Politik uang Ketat)
money policy / Politik Uang Longgar)

suatu kebijakan dalam rangka suatu kebijakan dalam rangka


menambah jumlah uang yang mengurangi jumlah uang yang beredar.
beredar

Dengan Cara : Dengan Cara :


Menurunkan tingkat suku bunga Menaikan suku bunga
Membeli surat surat berharga Menjual surat berharga
Menurunkan cadangan kas Menaikan cadangan kas
Memberikan kredit longgar Membatasi pemberian kredit
Tujuan kebijakan moneter
(berdasarkan UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia)

MENJAGA
KESTABILAN MENJAGA
KESTABILAN MEMBUKA
EKONOMI MEMEPERBAIKI
HARGA KESEMPATAN NERACA
KERJA PERDAGANGAN
DAN
PEMBAYARAN
Instrumen Kebijakan Monoter
Kebijakan Pasar
Rasio Cadangan Wajib
Terbuka

Politik Diskonto

Himbauan Moral Kebijakan Kredit Ketat


Instrumen kebijakan moneter
1. KEBIJAKAN OPERASI PASAR TERBUKA (OPEN MARKET OPERATION)
kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi
jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau
membeli surat-surat berharga di pasar modal/saham
2. KEBIJAKAN DISKONTO (POLITIK DISKONTO)
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang
yang beredar di masyarakat dengan cara menaikan atau menurunkan suku bunga Bank. Kebijakan ini dikeluarkan
dengan tujuan agar masyarakat menabungkan uangnya di Bank.
3. KEBIJAKAN CADANGAN KAS
Naik atau turunnya kas (casio ratio) di suatu Bank, ditentukan oleh kebijakan bank sentral sebagai pemegang wewenang untuk
mengatur kas. Contoh : Kebijkan cadangan kas dilakukan dengan cara menahan atau melarang sebagian dari tabungan dan uang
masyarakat (deposito, giro, sertifikat deposito dll) untuk dipinjamkan.

4. KEBIJAKAN KREDIT KETAT


Kebijakan kredit ketat dikeluarkan dengan tujuan mengawasi uang yang beredar saat perekonomian mulai menunjukkan gejala
inflasi Contoh : Pemberian kredit moneter ketat didasri oleh 5C, yaitu Character, Capability, Collateral, Capital. Dan Condition
of Economy
5. KEBIJAKAN DORONGAN MORAL
Kebijakan ini dikeluarkan Bank sentral melalui pidato, pengumuman atau edaran yang ditujukan kepada Bank-Bank umum.
Melalui pengumuman tersebut uang yang beredar dapat distabilkan.
Contoh : Isi pengumuman tersebut bisa berupa larangan atau ajakan untuk menahan pinjaman tabungan maupun melepaskan
pinjaman.
Peran Kebijakan Moneter
1. Menjaga iklim investasi di suatu negara
2. Membuka luas lapangan pekerjaan
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang stabil
4. Meningkatkan neraca pembayaran
5. Mempertahankan kestabilan nilai tukar
mata uang
6. Memperbaiki kestabilan harga barang dan
jasa
Mekanisme Transmisi Kebijakan
Moneter di Indonesia
Kelebihan & Kekurangan
Kebijakan Moneter
Kelebihan : Kekurangan :
1. Dapat mengatur jumlah dan 1. Tidak selalu dapat
jenis uang yang beredar mempengaruhi tabungan dan
2. Dapat mengatur suku bunga dan investasi masyarakat
kredit bank 2. Menghilangkan kepercayaan
3. Bersifat m udah diubah dengan mas yarakat terhadap uang.
cepat karena tidak melewati
birokrasi rumit.
Terimakasih
Breaking News
Pabrik sekaligus gudang petasan di area Pergudangan 99, Desa Belimbing, kecamatan kosambi,
Kabupaten Tangerang, meledak yang menyebabkan kebakaran dan memakan korban jiwa. Gudang
yang meledak ini baru beroperasi sekitar 2 bulan. Pemilik Pabrik petasan tersebut adalah PT. Panca
Buana Cahyadi .Ledakan terjadi pada hari Kamis (26/10/2017) . Masih belum diketahui pemicu
ledakan tersebut .

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi sejak pukul 09.00 WIB dan telah padam pada pukul 12.00 WIB.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisari Besar Argo Yuwono mengatakan
pihaknya masih mengidentifikasi korban kebakaran tersebut.

Kebaran tersebut sukses menelan korban 47 orang dinyatakan meninggal dunia dan 46 orang korban
mengalami luka bakar dari 20 80 % . Korban yang mengalami luka luka dilarikan ke RSUD
Tangerang , RSA BUN dan RS Mitra Husada untuk mendapatkan perawatan yang intensif .

Source : tribunnews.com
1. Character
Prinsip ini dilihat dari segi kepribadian nasabah. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara antara Customer Service kepada nasabah yang
hendak mengajukan kredit, mengenai latar belakang, kebiasaan hidup, pola hidup nasabah, dan lain-lain. Inti dari prinsip Character ini
ialah menilai calon nasabah apakah bisa dipercaya dalam menjalani kerjasama dengan bank.
2. Capacity
Prinsip ini adalah yang menilai nasabah dari kemampuan nasabah dalam menjalankan keungan yang ada pada usaha yang dimilikinya.
Apakah nasabah tersebut pernah mengalami sebuah permasalahan keuangan sebelumnya atau tidak, di mana prinsip ini menilai akan
kemampuan membayar kredit nasabah terhadap bank.
3. Capital
Yakni terkait akan kondisi aset dan kekayaan yang dimiliki, khususnya nasabah yang mempunyai sebuah usaha. Capital dinilai dari
laporan tahunan perusahaan yang dikelola oleh nasabah, sehingga dari penilaian tersebut, pihak bank dapat menentukan layak atau
tidaknya nasabah tersebut mendapat pinjaman, lalu seberapa besar bantuan kredit yang akan diberikan.
4. Collateral
Prinsip ke-empat yang perlu diperhatikan. Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para nasabah ketika mereka tidak dapat memenuhi
kewajibannya dalam mengembalikan pinjaman dari pihak bank. Jika hal demikian terjadi, maka sesuai dengan ketentuan yang ada,
pihak bank bisa saja menyita aset yang telah dijanjikan sebelumnya sebagai sebuah jaminan.
5. Condition
Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor di luar dari pihak bank maupun nasabah. Kondisi perekonomian suatu daerah atau Negara
memang sangat berpengaruh kepada kedua belah pihak, di mana usaha yang dijalankan oleh nasabah sangat tergantung pada kondisi
perekonomian baik mikro maupun makro, sedangkan pihak bank menghadapi permasalahan yang sama. Untuk memperlacar
kerjasama dari kedua belah pihak, maka penting adanya untuk memperlancar komunikasi antara nasabah dengan bank.
Menjaga Stabilitas Ekonomi : Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan
sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Artinya, pertumbuhan arus uang yang beredar
seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
Menjaga Stabilitas Harga : Kebijakan moneter selalu dihubungkan dengan jumlah uang beredar dan
jumlah barang dan jasa. Interaksi jumlah uang beredar dengan jumlah barang dan jasa akan menghasilkan
harga. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga perubahan harga dapat memengaruhi
kegiatan ekonomi masyarakat. Apabila harga cenderung naik terus-menerus, orang akan membelanjakan
semua uangnya yang mengakibatkan terjadinya gejala ekonomi yang disebut inflasi.
Meningkatkan Kesempatan Kerja : Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa,
maka perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, pengusaha akan mengadakan investasi.
Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau
perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.
Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran : Kebijakan moneter dapat
memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika negara mendevaluasi mata uang
rupiah ke mata uang asing, harga-harga barang ekspor akan menjadi lebih murah, sehingga memperkuat
daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca
perdagangan dan neraca pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai