Stern mengemukakan bahwa kepribadian adalah kehidupan
seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman.
Menurut An-Nabhani, mengatakan masyarakat adalah
sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta sistem/aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat. Unsur-Unsur Kepribadian Pengetahuan, yaitu suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Perasaan, yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negative. Dorongan Naluri, Kesadaran manusia yang ditimbulkan karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Unsur-Unsur Masyarakat Masyarakat Kategori Sosial Golongan Sosial Kelompok dan Perkumpulan Beragam Kelompok dan Perkumpulan Ikhtisar Mengenai Beragam Wujud Kesatuan Manusia Interaksi Antarindividu dalam Masyarakat Teori - Teori Perkembangan Kepribadian Masyarakat Teori Tabula Rasa Pada tahun 1690, John Locke mengemukakan Teori Tabula Rasa dalam bukunya yang berjudul "An Essay Concerning Human Understanding". Menurut teori ini, manusia yang baru lahir seperti batu tulis yang bersih dan akan menjadi seperti apa kepribadian seseorang ditentukan oleh pengalaman yang didapatkannya Teori Cermin Diri Teori Cermin Diri (The Looking Glass Self) ini dikemukakan oleh Charles H. Cooley. Teori ini merupakan gambaran bahwa seseorang hanya bisa berkembang dengan bantuan orang lain. Setiap orang menggambarkan diri mereka sendiri dengan cara bagaimana orang - orang lain memandang mereka Teori Diri Antisosial Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dia berpendapat bahwa diri manusia mempunyai tiga bagian, yaitu Id, ego dan superego. Teori Ralph dan Conton Teori ini mengatakan bahwa setiap kebudayaan menekankan serangkaian pengaruh umum terhadap individu yang tumbuh di bawah kebudayaan itu. Teori Subkultural Teori ini dikemukakan oleh Soerjono Soekanto dimana teori ini mencoba melihat kaitan antara kebudayaan dan kepribadian dalam ruang lingkup yang lebih sempit, yaitu kebudayaan khusus (subcultural). Dia menyebutkan ada beberapa tipe kebudayaan khusus yang memengaruhi kepribadian yaitu: Kebudayaan Khusus Atas Dasar Faktor Kedaerahan