Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH TERAPI BEKAM BASAH TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN


HIPERTENSI DI KLINIK BEKAM MEDICAL CENTER
KEPANJEN KABUPATEN MALANG

PROPOSAL SKRIPSI
DISAMPAIKAN OLEH:
SIGIT EFENDI
1501070443

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2017

Sosialisasi KTSP
Berdasarkan data dari WHO tahun
2007, menunjukkan sekitar 972 juta orang
atau 26,4% penduduk dunia menderita
hipertensi, dengan perbandingan 50,54%
pria dan 49,49 % wanita. Jumlah ini
cenderung meningkat tiap tahunnya .
HIPERTENSI Data Riskesdas (2010) juga
menyebutkan hipertensi sebagai penyebab
kematian nomor tiga setelah stroke dan
tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8%
dari proporsi penyebab kematian pada
Merupakan masalah semua umur di Indonesia.
yang ditemukan pada
masyarakat baik di negara Selama tahun 2014, penyakit
maju maupun berkembang terbanyak di Kota Malang adalah ISPA
termasuk Indonesia. (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang
mencapai 83.708 kasus. Berturut-turut
Hipertensi merupakan setelahnya adalah hipertensi primer dengan
suatu keadaan meningkatnya 58.046 kasus, influenza (virus tidak
tekanan darah sistolik lebih diidentifikasi) mencapai 29.878 kasus.
dari sama dengan 140 mmHg
dan diastolik lebih dari sama Salah satu pengobatan komplementer
dengan 90 mmHg yang dapat menangani penyakit hipertensi
adalah dengan terapi bekam.

Sosialisasi KTSP
Adakah pengaruh terapi bekam
basah terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien
hipertensi primer di klinik
Bekam Medical Center
Kepanjen Kabupaten Malang.

Sosialisasi KTSP
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh terapi bekam basah
terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di klinik Bekam Medical Center
Kepanjen Kabupaten Malang

Tujuan Khusus
Mengidentifikasi tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum di lakukan terapi
bekam basah di klinik Bekam Medical Center Kepanjen Kabupaten Malang.
Mengidentifikasi tekanan darah pada pasien hipertensi setelah di lakukan terapi
bekam basah di klinik Bekam Medical Center Kepanjen Kabupaten Malang.
Untuk menganalisa pengaruh terapi bekam basah terhadap tekanan darah pada
pasien hipertensi di klinik Bekam Medical Center Kepanjen Kabupaten Malang.

Sosialisasi KTSP
TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Hipertensi

Konsep Bekam

Sosialisasi KTSP
KERANGKA KONSEP DAN
HIPOTESIS PENELITIAN

Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian
H1: Ada pengaruh terapi bekam basah
terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien dengan hipertensi di Klinik
Bekam Medical Center Kepanjen
Kabupaten Malang

Sosialisasi KTSP
DESAIN POPULASI SAMPEL
PENELITIAN
Pasien yang akan Dari jumlah populasi
Pra-exsperimental designs tanpa menjalani terapi sebanyak 34 didapatkan
kelompok kontrol dengan bekam basah di Klinik
pendekatan One Group Pre jumlah sampel minimal
Bekam Medical Center
Test - Post Test. sebanyak 31 orang dan
Kepanjen Kabupaten
Malang ada kriteria inklusi

WAKTU DAN
TEMPAT
VARIABEL
Di Klinik Bekam Medical TEKNIKSAMPLING
Center Kepanjen
Variabel Independen :
Kabupaten Malang pada
Terapi bekam basah
bulan Oktober 2017 purposive sampling
Variabel Dependen :
Hipertensi

Sosialisasi KTSP
Variabel Definisi Operasional Parameter Instrumen Skala Kategori

Independen: Mengeluarkan darah kotor atau - SOP - -


Terapi bekam
basah racun dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit dengan
melakukan penyedotan dan
penyayatan pada bagian
tertentu, tentunya harus
dilandasi dengan diagnoasa
yang tepat dalam tindakan serta
menentukan titik-titik bekam
yang sesuai.

Sosialisasi KTSP
Definisi
Variabel Parameter Instrumen Skala Kategori
Operasional
Depend Tekanan yang Klasifikasi Stetoskop Ordinal - Normal sistolik
en: tejadi pada <120 mmhg,
Tekana pembuluh darah tekanan darah: dan diastolik <80
n darah arteri ketika - Normal sphygmo mmhg
darah dipompa - Pre hipertensi:
oleh jantung - Pre- manomet Sistolik 120-139
untuk dialirkan hipertesi er mmHg, diastolik
ke seluruh 80-89 mmHg
anggota - Hipertensi - Hipertensi
tubuh.Terdiri stadium 1 stadium 1: Sistolik
dari tekanan 140-159 mmHg,
sistolik dan - Hipertensi diastolik 90-99
diastolik stadium 2 mmHg
memiliki nilai - Hipertensi
normal stadium 2: Sistolik
biasanya 160 mmHg,
120/80mmhg diastolik 100
mmHg

Sosialisasi KTSP
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk
melihat karakteristik responden (usia, jenis kelamin dan
pendidikan) dan nilai tekanan darah sebelum dan setelah
terapi.

2. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas dari terapi bekam
basah yaitu dengan menggunakan uji wilcoxon dimana
responden akan diteliti dua kali (pretest dan posttest) tanpa
kelompok control.

Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP

Anda mungkin juga menyukai