Anda di halaman 1dari 37

PIELONEFRITIS

DEFINISI
Adalah inflamasi infeksius yang mengenai parenkin
dan pelvis ginjal.infeksi ini bermula dari saluran
kemih bawah, kemudian naik sampai ginjal. Infeksi
saluran kemih bawah dapat asimtomatik dan karena
ginjal terkena, baru diketahui adanya infeksi pada
saluran kemih bawah. Escherichia coli adalah
organisme yang paling lazim menyebabkan
pielonefritis. Pielonefritis paling sering dikaitkan
dengan sistitis, kehamilan dan obstruksi, efek
samping pemeriksaan dan prosedur infasif saluran
kemih serta trauma pada saluran kemih.
PIELONEFRITIS AKUT
Pielonefritis akut adalah peradangan pada pielum dengan
manifestasi pembentukan jaringan parut pada ginjal dan
dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, gagal ginjal,
pembentukan abses (misalnya nefrik,perinefrik), sepsis,
atau kegagalan multisistem (Muttaqin, Arif & Kumala
Sari, 2014: 90)
Pielonefritis akut biasanya singkat dan sering terjadi
infeksi berulang karena terapi tidak sempurna atau
infeksi baru. 20% dari infeksi yang berulang terjadi
setelah dua minggu setelah terapi selesai.
PIELONEFRITIS KRONIS

Pielonefritis kronis juga berasal dari adanya bakteri,


tetapi dapat juga karena faktor lain seperti obstruksi
saluran kemih dan refluk urin.
Pielonefritis kronis dapat merusak jaringan ginjal secara
permanen akibat inflamasi yang berulangkali dan
timbulnya parut dan dapat menyebabkan terjadinya renal
failure (gagal ginjal) yang kronis.
TANDA DAN GEJALA PIELONEFRITIS
AKUT

Tanda dan gejala infeksi saluran kemih yang disusul dengan


tanda khas pielonefritis
Tanda khas pielonefritis :
Demam, mengigil, dan merasa tidak enak badan (malaise)
Nyeri panggul dan nyeri tekan pada sudut kostovertebra.
Leukositosis.
Urunalis menunjukkan adanya sel darah merah dan bakteri uria
TANDA DAN GEJALA PIELONEFRITIS
KRONIS

Tanda yang terusmenerus muncul adalah bakteriuria


sampaipada saat ketika jaringanginjal sudah mengalami
pemarutan (Skar) yang berat dan atropi sehingga pasien
mengalami insupisiensi ginjal yang ditandai dengan
hipertensi, BUN meningkat dan klirens kreatinin
menurun. Klirens kretinin adalah kemampuan ginjal
untuk mengekskresi kreatinin. Untuk mencegah
pielonefritis, infeksi saluran kemih harus diketahui secara
dini dan ditangani dengan cepat
PATOFISIOLOGI
Invasi bakteri pada parenkim ginjal memberikan manifestasi
peradangan dalam bentuk pielonefritis.
Infeksi dipengaruhi oleh faktor invasi bakteri dan faktor
imunologis host.
Faktor bakteri seperti Escerichia coli yang bersifat uropatogenik
menempel pada sel epitel, dan mampu bertahan dari
pembersihan aliran urin.
Invasi bakteri ini melekat pada epitel dan memicu respon
peradangan pada tubulointerstisial.
Faktor host melakukan proses fagositosis dalam urin secara
maksimal pada PH 6,5 7,5 dan osmolalitas dari 485 mOsm.
Apabila nilai-nilai ini menyimpang akan mengakibatkan
penurunan proses fagositosis secara signifikan.
PATHWAY PIELONEFRITIS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan pemenuhan eliminasi urin b/d respon
inflamasi saluran kemih, iritasi saluran kemih.
2. Nyeri b/d respon inflamasi akibat infeksi pada pielum dan
parenkim ginjal.
3. Hipertermi b/d respon sistemik sekunder dari infeksi pada
pielum dan parenkim ginjal.
4. Resiko kekambuhan infeksi saluran kemih b/d tidak
terpajannya pemenuhan informasi, manisterpretasi,
kesalahan sumebr informasi, rencana perawatan rumah.
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d intake nutrisi yang tidak adekuat, efek sekunder dari
anoreksia, mual, muntah.
6. Kecemasan b/d prognosis penyakit, ancaman, kondisi
sakit dan perubahan kesehatan.
MANAJEMEN KEPERAWATAN
KOLABORATIF
Manajemen keperawatan kolaboratif mencakup tindakan
optimal untuk pielonefritis, yaitu mendeteksi secara dini
infeksi bakteri melalui kultur urine, sensitivitas. Terapi
antibiotika dapat berlangsung dalam beberapa minggu.
Kultur urine dilaksanakan dua minggu setelah terapi
antibiotika selesai. Kemudian diulang setiap bulan dalam
beberapa bulan berikutnya. Apabila infeksi sudah menjadi
kronik, terapi antibiotika dapat diberikan seumur hidup
dengan tujuan mengendalikan pertumbuhan bakteri dan
membatasi kerusakan ginjal. Kelancaran aliran urine harus
dipertahankan. oleh karena itu, pasien harus meningkatkan
asupan cairan 3-4 liter/hari apabilatidak ada kontraindikasi.
Pada tahap akut, pasien perlu istirahat. Analgesik dapat
diberikan untuk mengurangi nyeri panggul.
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Perawat harus melakukan penyuluhan pada pasien atau
keluarga,yang mencakup informasi mengenai :
Kontinuitas terapi anti biotiksampai selesai walaupun gejala
sudah tidak ada.
Minum sebanyak 3-4 liter/hari, kecuali apabila pada
kontraindikasi.
Pantau pengeluaran urine. Lapor ke dokter apabila
pengeluaran kurang dari asupan.
Timbang berat badan setiap hari Lapor kedokter jika ada
penambahan berat badan tiba-tiba.
Usahakan untuk tidak mengalammi infeksi. Lapor ke dokter
apabila terjadi nyeri panggul, demam, menggigil, frekuensi,
urgensi, disuria, atau hematuria.
Pemeriksaan medis lanjutan dan kultur urine sesuai instruksi
dokter.
KOMPLIKASI
Ada tigakomplikasi penting dapat ditemukan pada
pielonefritis akut (Patologi Umum & Sistematik J. C. E.
Underwood, 2002: 669)
1. Nekrosis papila ginjal
2. Fionefrosis
3. Abses perinefrik.
GLOMERULONEFRITIS AKUT

PENGERTIAN
Adalah penyakit yang mengenai glomeruli kedua ginjal.
Faktor penyebabnya antara lain reaksi imunologi (
lupus eritematosus sistemik, infeksi streptokokus,
cidera vaskuler [hipertensi], dan penyakit metabolik
[diabetes melitus] ).glomerulusnefritis akut yang lazim
adalah yang akibat infeksi streptokokus.
Glomerulonefritis biasanya terjadi sekitar 2-3 minggu
setelah serangan infeksi streptokokus. Faring tonsil dan
kulit merupakan tempat infeksi primer.
MANIFETASI KLINIS GLOMERULONEFRITIS
AKUT
Tahap awal.
Hetaturia
Proteinuria
Azotemia
Berat jenis urin meningkat
Laju endap darah meningkat
Oliguria
Tahap akhir.
Bendungan sirkulasi
Hipertensi
Edema
Gagal ginjal tahap akhir
PATOFISIOLOGI

Pada glomerulus nefritis akut yaitu peningkatan produksi sel


endotelial yang melapisi glomerulus, infiltrasi lekosit ke glomerulus,
dan penebalan membran filtrasi glomeulus atau membran basal yang
menghasilkan jaringan parut dan kehilangan permukaan penyaring .
pada glomerulus akut, ginjal membesar, bengkak. Seluruh jaringan
renal ke glomerulus, tubulus dan pembuluh darah dipengaruhi dalam
berbagai tingkat tanpa memperhatikan tipe glomerulus nefritis akut
yg ada. Pada banyak pasien, antigen diluar tubuh mengawali proses,
menyebabkan pengendapan kompleks di glomerulus.
Pada glomerulus nefritis kronik awitannya mungkin seperti
glomerulus nefritis akut atau tampak sebagai tipe reaksi antigen-
antibodi yang lebih ringan, kadang-kadang sangat ringan sehingga
terabaikan. Setelah kejadian berulangnya infeksi ini, ukuran ginjal
sedikit berkurang sekitar seperlima dari ukuran normal, dan terdiri
dari jaringan fibrosa yang luas. (Dolleris, 1992)
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan fungsi
ginjal terganggu
Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan respon
imun menurun
Defisit pengetahuan berhubungan dengan tidak ada
informasi dan sikap acuh terhadap informasi.
GLOMERULONEFRITIS
AKUT
PENGERTIAN
Adalah penyakit yang mengenai glomeruli kedua
ginjal. Faktor penyebabnya antara lain reaksi
imunologi ( lupus eritematosus sistemik, infeksi
streptokokus, cidera vaskuler [hipertensi], dan
penyakit metabolik [diabetes melitus]
).glomerulusnefritis akut yang lazim adalah yang
akibat infeksi streptokokus. Glomerulonefritis
biasanya terjadi sekitar 2-3 minggu setelah
serangan infeksi streptokokus. Faring tonsil dan
kulit merupakan tempat infeksi primer.
ETIOLOGI
Glomerulus nefritis akut dan kronik adalah penyakit
akibat respon imunologi dan hanya jenis tertentu saja
yang secara pasti diketahui etioliginya. Dan proses
Imunologenetic yang menentukan bagaimana individu
merespon suatu kejadian. Diantaranya adalah :
Kuman stretokokus
Berhubungan dengan penyakit autoimun
Reaksi obat
Bakteri
Virus
MANIFETASI KLINIS GLOMERULONEFRITIS AKUT
Tahap awal.
Hetaturia
Proteinuria
Azotemia
Berat jenis urin meningkat
Laju endap darah meningkat
Oliguria
Tahap akhir.
Bendungan sirkulasi
Hipertensi
Edema
Gagal ginjal tahap akhir
PATOFISIOLOGI
Pada glomerulus nefritis akut yaitu peningkatan produksi
sel endotelial yang melapisi glomerulus, infiltrasi lekosit
ke glomerulus, dan penebalan membran filtrasi
glomeulus atau membran basal yang menghasilkan
jaringan parut dan kehilangan permukaan penyaring .
pada glomerulus akut, ginjal membesar, bengkak.
Seluruh jaringan renal ke glomerulus, tubulus dan
pembuluh darah dipengaruhi dalam berbagai tingkat
tanpa memperhatikan tipe glomerulus nefritis akut yg
ada. Pada banyak pasien, antigen diluar tubuh mengawali
proses, menyebabkan pengendapan kompleks di
glomerulus.
MANAJEMEN KEPERAWATAN
KOLABORATIF
Infeksi harus segera ditangani untuk mencegah meningkatnya
pembentukan kompleks antigen antibody. Pasien dengan
glomerulonefritis pasca streptokosus diberikan anti
biotikpripilaksis obat pilihan (penicilin). Terapi propilaksis harus
dilanjutkan sampai beberapa bulan walaupun tahap akut
sudah berlalu. Tetapi diuretik juga diberikan apabila ada
kelainan beban cairan yang berat (edema berat). Apabila
kelebihan cairan tidak dapat dikendalikan dengan diuretik dan
diet, kemudian terjadi hipertensi, obat antihipertensi harus
diberikan.
MANAJEMEN KEPERAWATAN

Pengkajian
Data subjektif
Pertanyaan umum yang ditanyakan pada pasien adalah
pernahkah mengalami gangguan pernafasan, sakit kepala,
nyeri punggung bawah, lemah, mual, muntah, dan anaroxia.
Apakah ada perubahan pola eliminasi urine, misalnya
prekuensi, urgensi, warna urine dan banyaknya urine.
Pernahkah mengalami infeksi virus, misalnya sakit
tenggorokkan.apakah berat badan meningkat (edema).
Data objektif
Data objekstif yang harus didapat adalah tanda vital
(demam,hipertensi) edema, asupan dan haluaran, serta berat
badan
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan fungsi
ginjal terganggu
Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan respon
imun menurun
Defisit pengetahuan berhubungan dengan tidak ada
informasi dan sikap acuh terhadap informasi.
Urolithiasis
Defenisi Urolithiasis

Urolithiasis adalah adanya batu (kalkuli) di traktus


urinarius. Urolithiasis merupakan penyakit yang salah
satu tanda gejalanya adalah pembentukan batu di dalam
saluran kemih.
Klasifikasi urolithiasis

Batu kalsium
Batu struvit
Batu asam urat
Batu jenis lain
Etiologi Urolithiasis

Terbentuknya batu saluran kemih ada hubungannya


dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik,
infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan
lain yang masih belum terungkap (Idioptik).
gangguan saluran kemih : fomisis, striktur meatus,
hipertrofi prostate, refluks vesiko-ureteral, ureterokele,
konstriksi hubungan ureteropelvik.
gangguan metabolisme : hiperparatiroidisme,
hiperurisemia, hiperkalsiuria. Hiperkalsemia (kalsium
serum tinggi) dan hiperkalsiuria (kalsium urin tinggi)
Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya
membuat urease (Proteus mirabilis).
Dehidrasi : kurang minum, suhu lingkungan tinggi.
Benda asing : fragmen kateter, telur sistosoma.
Jaringan mati (nekrosis papil).
Multifaktor : anak di negara berkembang, penderita
multitrauma
Manifestasi Klinik Urolithiasis

Tanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan


oleh letaknya, besarnya dan morfologinya. Walaupun
demikian penyakit ini mempunyai tanda umum yaitu
hematuria, baik hematuria terbuka atau mikroskopik;
nyeri pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral;
pielonefritis dan atau sistitis; pernah mengeluarkan batu
kecil ketika kencing; nyeri tekan kostovertebral;
gangguan faal ginjal. Selain itu bila disertai infeksi saluran
kemih dapat juga ditemukan kelainan endapan urin
bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lain.
Patofisiologi Urolithiasis
Mekanisme pembentukan batu ginjal atau urologi belum diketahui secara pasti. Berbagai faktor mempengaruhi
proses pembentukan batu. Faktor utama yaitu supersaturasi filtrat. Faktor lain yaitu PH urine, stasis urine dan
deficiensi faktor penghambat pembentuk batu.
Batu terbentuk dari calsium, phospat, oxalat, asam urat, struvit dan kristal cystine. Dan yang paling banyak adalah
batu calsium yaitu calsium phopat dan calsium oxalat. Batu asam urat dibentuk dari pengaruh metabolisme purine,
batu struvit terbentuk karena akibat dari ure splitting bacteri dan mengandung magnesium, phospat dan amonium.
Batu cystine terbentuk dari crystal cystine sebagai akibat dari defek tubulur renal.
Ketika filtrat yang harus diekskresikan semakin meningkat konsentrasinya, keadaan ini sangat mendorong
terjadinya keadaan supersaturasi. Contohnya sebagai efek immobilisasi yang lama dapat menyebabkan mobilisasi
calsium dari tulang sehingga kadar serum kalsium meningkat yang berdampak terhadap beban yang harus
diekskresikan. Jika intake cairan tidak adekuat akan terjadi supersaturasi dan akan terbentuk batu, lebih banyak
batu kalsium.
PH urine dapat meningkatkan atau melarutkan batu saluran kemih. Batu asam urat cenderung terbentuk pada
keadaan urine yang asam. Batu struvit dan kalsium phosfat cenderung terbentuk pada keadaan urine yang alkali.
Batu kalsium oxalat tidak dipengaruhi oleh PH urine. Batu dibentuk di ginjal dan menuju ureter dan turun kedalam
vesika urinaria. Sering kali batu tersangkut di sudut uretepelvie ataupun dilekukkan uretero visikal. Bila batu
menyumbat dan menghambat aliran urine menyebabkan dilatasi ureter sehingga terjadi keadaan hidroureter. Rasa
nyeri karena spasme ureter terasa sangat berat dan seperti diremes atau ditusuk dan dapat menyebabkan shock.
Dapat juga klien mengalami hematuria karena kerusakan lapisan urethelial. Jika obstruksi tidak segera diatasi atau
dihilangkan, urin stasis dapat menyebabkan infeksi dan secara bertahap mengganggu fungsi ginjal pada bagian
yang dipengaruhi. Obstruksi terus menerus dapat menyebabkan hidroneprosis atau pembesaran ginjal.
Penatalaksanaan Urolithiasis
Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk
menghilangkan batu, menentukan jenis batu, mencegah
kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan
mengurangi obstruksi yang terjadi.
Indikasi pengeluaran batu saluran kemih :
Obstruksi jalan kemih
Infeksi
Nyeri menetap atau nyeri berulang-ulang
Batu yang agaknya menyebabkan infeksi atau obstruksi
Batu metabolic yang tumbuh cepat.
Pengobatan

Pengurangan nyeri
Pengangkatan batu
Pengangkatan batu
Metode Endourologi Pengangkatan Batu
Ureteroskopi
Pelarutan batu
Pengangkatan batu
Pencegahan

Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan


diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 liter per hari.
Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen
pembentuk batu
Aktifitas harian yang cukup
Pemberian medikamentosa
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri (akut) b/d peningkatan frekuensi kontraksi ureteral, taruma
jaringan, edema dan iskemia seluler.
Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi
ginjal dan ureter, obstruksi mekanik dan peradangan.
Kekurangan volume cairan (resiko tinggi) b/d mual/muntah (iritasi saraf
abdominal dan pelvis ginjal atau kolik ureter, diuresis pasca obstruksi.
Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi
b/d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi,
keterbatasan kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang ada.
Infeksi berhubungan dengan pembentukan batu pada traktus urinarius.
Gangguan thermoregulasi berhubungan dengan proses infeksi.
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan pengobatan post operasi.
Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur infasiv
(pembedahan).
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai