Anda di halaman 1dari 10

MENGANALISA SIFAT KOLIGATIF PADA MINUMAN ISOTONIK

DAN LARUTAN NaCl


Disusun Oleh:
AFINA FIRDIANA N. (1147040002)
AI LISDAYANTI (1147040005)
ANGGI YULIAN S. (1147040009)
ANGGRAENI W. (1147040010)
ANITA HALIMAH (1147040012)
CEPI FIRMANSYAH M. (1147040017)
FITRIANI NURUL H. (1147040027)
GALIH LENGGANA (1147040029)
GEYS AMADDADIEN (1147040030)
PENDAHULUAN
TEORI DASAR
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut
tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri
dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit
(Anonim, 2013). Kenaikan titik didih adalah bertambahnya titik didih larutan relatif terhadap titik
didih peralut murninya. Titik didih larutan adalah suhu di mana tekanan uap larutan sama
dengan tekanan uap pelarut murni (Anonim, 2012). Penurunan titik beku adalah berkurangnya
titik beku suatu larutan relatif terhadap titik beku pelarut murninya. Titik beku larutan adalah
suhu dimana tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni padat (Anonim,
2012). Penurunan tekanan uap adalah berkurangnya tekanan uap dalam suatu larutan relatif
terhadap tekanan uap pelarut murninya. Tekanan uap adalah tekanan gas yang berada di atas
zat cair dalam tempat tertutup, di mana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis
(Anonim, 2012). Tekanan osmosis adalah tekanan hidrostatis yang terbentuk pada larutan untuk
menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui selaput semi permeabel. Atau
tekanan osmosis adalah tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan proses
osmosis pelarut ke dalam larutan melalui selaput semi permeabel (Anonim, 2012).
TEORI DASAR
Faktor faktor yang mempengaruhi titik beku larutan adalah pertama konsentrasi
larutan, semakin besar konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan, maka semakin rendah titik
beku larutan tersebut, dan semakin rendah konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan maka
titik beku larutan akan semakin tinggi , kedua keelektrolitan Larutan, larutan elektrolit akan
semakin sukar membeku (titik beku lebih rendah) daripada larutan non elektrolit, ketiga jumlah
partikel, semakin banyak jumlah partikel zat terlarut, titik didih semakin rendah, dan semakin
sedikit jumlah partikel maka titik didih semakin tinggi (Pramana, 2011).
Aplikasi dalam bidang pangan untuk penurunan titik beku adalah dalam pembuatan
eskrim yang ditambah garam, untuk kenaikan titik didih adalah dalam proses penggorengan
yang menggunakan vacuum trying, untuk tekanan osmotik dipergunakan dalam pembuatan
asinan.
PROSEDUR KERJA
Fenomena Tekanan Osmosis

Padatan NaCl
Timbang sebanyak 3, 6, 9, 12, 15, dan 18 gram
Masukan masing-masing kedalam gelas kimia 150 ml
Larutkan dengan akuades berturut-turut sebanyak 97, 94, 91, 88, 82 mL
Larutan NaCl dengan konsentrasi 3, 6, 9, 12, 15, 18 % b/b

Sebanyak 7 buah spuit


Masukan 2 ml larutan NaCl masing-masing kedalam 6 buah spuit
Masukan 2 ml larutan isotonik kedalam 1 buah spuit
Larutan-larutan NaCl dan isotonik dalam spuit
PROSEDUR KERJA
Fenomena Tekanan Osmosis (lanjutan)

Sebanyak 1 buah kentang


Kupas dan bagi menjadi 3 bagian kentang
Tusukan jarum spuit pada kentang
Masukan spuit kedalam tabung reaksi berisi air
Diamkan selama 1 hari
Ukur perubahan volume pada spuit
Hasil
PROSEDUR KERJA
Penurunan Titik Beku

Padatan NaCl
Timbang sebanyak 3, 6, 9, 12, 15, dan 18 gram
Masukan masing-masing kedalam gelas kimia 100 ml
Larutkan dengan akuades berturut-turut sebanyak 47, 44, 41, 38, dan 32 mL
Larutan NaCl dengan konsentrasi 3, 6, 9, 12, 15, 18 % b/b

Larutan NaCl dan Larutan Isotonik


Masukan masing-masing 50 ml kedalam plastik es
Simpan didalam feezer hingga beku
Larutan NaCl dan Larutan Isotonik Beku
Keluarkan dari freezer dan ukur suhu awal
Ukur setiap menit sampai semua larutan NaCl dan larutan Isotonik beku menjadi leleh
Hasil
HASIL PENGAMATAN
Titik Beku Larutan Isotonik dan NaCl dalam Berbagai Konsentrasi
Tf (12% b/b) Tf (isotonik)
Menit Ke Tf (3% b/b) Tf (6% b/b) Tf (9% Tf (15% Tf (18%

b/b) b/b) b/b)


T awal 18C 13C 11C 16C 12C 1C 12C

1 9C 10C 6C 15C -7,5C 8C 10C

2 10C 12C 16C 17C 8C 8C 10C

3 10C 12C 17C 16C 10C 9C 9C

4 9C 10C 19C 11C 13C 10C

5 11C 9C 19C 19C 14C 10C

6 11C 9C 21C 18C 16C 10C

7 12C 9C 22C 8C 16C 10C

8 12C 8C 8C 16C 11C

9 12C 10C 8C 12C

10 12C 9C 11C 12C

11 14C 9C 19C 13C

12 13C 8C 18C 14C


HASIL PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai