X X n
Y X XY n
=
2
) 5500 , 0 ( ) 0385 , 0 ( 10
) 6700 , 3 5500 , 0 ( ) 2470 , 0 ( 10
x
= 5,4727
b =
2 2
2
) ( ) (
) )( ( ) )( (
X X n
XY X X Y
=
2
) 5500 , 0 ( ) 0385 , 0 ( 10
) 2470 , 0 5500 , 0 ( ) 0385 , 0 6700 , 3 (
x x
= 0972 , 0
Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya a = 5,4727 sedangkan untuk b =
0,0972 Sehingga persamaan garis rgresi linearnya adalah Y= 5,4727X+0,0972
B. Menentukan Signifikasi Korelasi Larutan Standar
) )( (
2 2
=
Y X
XY
xy
r
=
N
Y X
XY XY
) )( (
10
6700 , 3 5500 , 0
2470 , 0
x
=
= 0,0425
N
X
X X
) (
2 2
2
=
=
10
) 5500 , 0 (
2
0385 , 0
= 0,0083
70
N
Y
Y Y
) (
2 2
2
=
=
10
) 6700 , 3 (
2
5992 , 1
= 0,2524
r
xy
=
) 02524 , 0 )( 0083 , 0 (
0425 , 0
= 2,9513
Harga r
xy
tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga r table pada
signifikasi 5% dengan jumlah N = 10 yaitu 0, 632. jadi dapat disimpulkan bahwa
ada korelasi antara konsentrasi larutan standar protein (X) dan absorbansi (Y)
yang bermakna karena r
xy
> r tabel.
C. Uji Linearitas Persamaan Garis Regresi Linear Larutan Standar
Protein
Untuk menentukan linearitas persamaan garis regresi linear larutan standar
protein maka dapat dilakukan dengan cara menghitung Fregresinya dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
=
2
2
) (
X
XY
reg
jk =
0083 , 0
) 0425 , 0 (
2
= 0,2176
1 =
reg
db
reg
reg
db
jk
reg
rjk = = 2176 , 0
1
2176 , 0
=
=
2
2
) (
2
X
XY
res
Y jk
71
=
0083 , 0
0018 , 0
2524 , 0
= 0,0348
2 10 =
res
db
res
res
db
jk
res
rjk = =
8
0348 , 0
= 0,0043
6048 , 50
0043 , 0
2176 , 0
= = =
res
reg
rjk
rjk
reg
f
Harga F regresi kemudian dikonsultasikan dengan harga F table pada taraf
signifikasi 5 % dengan db pembilang =1 dan db penyebut = 8, sehingga diperoleh
harga F dalam table sebesar 5,32. harga F regresi > F table sehingga persamaan
garis regresi larutan standar protein adalah linear.
72
Lampian 5.
Perhitungan Konsentrasi dan Kadar Protein Terlarut dalam Sampel
1. Perhitungan Konsentrasi Protein Terlarut dalam Sample (mg/mL)
Beradasarkan data absorbansi larutan sample yang telah dituangkan dalam
tabel, maka konsentrasi protein telarut dalam larutan sample dapat ditentukan
dengan mensubtitusikan data absorbansi tersebut kedalam persamaan garis
regresi linear larutan protein standarnya. Persamaan garis regrsi linear protein
standarnya adalah Y= 5,4727X+0,0972. perhitungan konsentrasi protein
terlarut dalam larutan sample dapat dijabarkan sebagai berikut:
misal : larutan sample yang digunaka adalah limbah padat tahu yang
difermentasiselama 0 jam dengan absorbansi sebesar0,441 maka:
0,441 = 5,4727X+0,0972
X =
4727 , 5
0972 , 0 441 , 0
= 0,0628 mg/mL
Dengan mengguankan cara yang sama, maka dapat dicari konsentrasi
protein terlarutdalam semua sample. Harga konsentrasi protein terlarut
tersebut data dilihat dalam tabel 16.
73
2. Perhitungan kadar protein terlarut dalam sampel
Berdasarkan data konsentrasi protein terlarut dalam sample yang telah
dihitung, maka kadar protein terlarut dalam sample dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus :
% 100 =
B
A
C
Dengan :
C = kadar protein terlarut (%b/b)
A = berat protein terlarut
B = berat sample
Sample yang digunakan (B) adalah 4 gr limbah padat tahu yang telah
dihaluskan dan kemudian dilarutkan dalam buffer fosfat. Konsentrasi substrat
limbah padat tahu yang digunakan adalah 4gr/50 mL = 80 gr/L. perhitungan
kadar protein terlarut dalam sample dapat dijabarkan sebagai berikut:
Misal : larutan substrat limbah padat tahu yang difermentasi selama 0 jam
dengan konsentrasi protein terlarut sebesar 0,0628 mg/mL maka dapat
dihitung denagn menggunakan rumus sebagai berikut:
50 mL x 0,0628 mg/mL = 3,14 mg = 3,14 x 10
-3
Maka kadar protein terlarutnya adalah:
0
0
4
10 314
100
3
=
C
= 0,0785 %
Dengan menggunakan rumus yang sama, maka dapat dicari kadar protein
terlarut tersebut dalam semua sample. Harga kadar kadar protein terlarut dapat
dilihat dalam tabel:
74
Tabel 16. Data Penentuan Kadar Protein Terlarut
Sampel Absorbansi
(A)
Konsentrasi
(mg/mL)
Kadar protein
terlarut
(%b/b)
Rata-rata kadar
protein terlarut
(%b/b)
Tanpa fermentasi 0,209
0,231
0,208
0,0277
0,0287
0,0275
0,0346
0,0355
0,0344
0,0348
0 jam fermentasi
0.441
0.440
0.420
0.0628
0.0626
0.0589
0.0785
0.0782
0.0735
0.0767
24 jam
fermentasi
0.450
0.490
0.460
0.0644
0.0717
0.0662
0.0805
0.0895
0.0827
0.0842
48 jam
fermentasi
0.521
0.541
0.511
0.0774
0.0810
0.0756
0.0967
0.1012
0.0945
0.0974
72 jam
fermentasi
0.701
0.727
0.715
0.1103
0.1150
0.1128
0.1377
0.1437
0.1410
0.1408
96 jam
fermentasi
0.605
0.645
0.622
0.0927
0.1000
0.0958
0.1157
0.1257
0.1197
0.1201
120 jam
fermentasi
0.560
0.569
0.551
0.0845
0.0862
0.0829
0.1055
0.1077
0.1035
0.1055
75
Lampiran 6.
1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Aktivitas Enzim Tripsin
Tabel 17. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Untuk
Penentuan Aktivitas Enzim Tripsin
Panjang gelombang
(nm)
Absorbansi
(A)
600 0.219
610 0.221
620 0.226
630 0.229
640 0.234
650 0.238
660 0.237
670 0.236
680 0.233
690 0.222
700 0.220
2. Data Penentuan pH Optimum
Tabel 18. Data Penentuan pH Optimum
Absorbansi pH
Kontrol (tk) Sampel (t0)
Aktivitas
enzim tripsin
(unit)
Rata-rata
aktivitas enzim
tripsin (unit)
6.5
0.210
0.218
0.220
0.226
0.40
0.50
0.80
0.57
7.0
0.218
0.238
0.249
0.245
1.00
1.55
1.35
1.30
7.5
0.236
0.264
0.262
0.266
1.40
1.30
1.50
1.40
8.0
0.244
0.268
0.279
0.278
1.20
1.75
1.70
1.55
8.5
0.235
0.264
0.260
0.258
1.35
1.25
1.15
1.25
76
3. Data Penentuan Suhu Optimum
Tabel 19. Data Penentuan Suhu Optimum
Absorbansi Suhu
(
0
C) Kontrol (tk) Sampel (te)
Aktivitas enzim
tripsin (unit)
Rata-rata
aktivitas enzim
tripsin (unit)
34
0.204
0.228
0.216
0.228
1.20
0.60
1.20
1.00
35
0.216
0.242
0.244
0.232
1.30
1.40
0.80
1.17
36
0.240
0.262
0.264
0.272
1.10
1.20
1.60
1.30
37
0.253
0.284
0.278
0.281
1.60
1.30
1.45
1.45
38
0.248
0.276
0.273
0.276
1.40
1.25
1.40
1.35
77
Lampiran 7.
Perhitungan Aktivitas Enzim Tripsin
1 unit aktivitas enzim tripsin adalah banyaknya enzim tripsin yang bekerja
spesifk pada substrat limbah padat tahu dan menghasilkan produk dengan
kenaikan absorbansi sebesar 0,001 dari absorbansi kontrol pada kondisi percobaan
(pH dan suhu yang optimum) per menit. Berdasarkan data absorbansi yang
diperoleh maka 1 unit aktivitas enzim tripsin dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
t
At At
k e
V
=
001 , 0
Dengan :
At
e
= Absorbansi pada tabung eksperimen
At
k
= Absorbansi pada tabung control
T = Waktu inkubasi optimum (20 menit)
Misal pada limbah padat tahu yang difermentasi selama 0 jam absorbansi
pada waktu 20 menit sebesar 0,080 dan absorbansi pada 0 menit sebesar 0,058
maka aktivitas enzim tripsinya sebesar :
20 001 , 0
058 , 0 080 , 0
= V
= 1,1
Dengan menggunakan cara yang sama maka aktivitas enzim tripsin pada
semua sampel dapat diketahui besarnya. Harga aktivitas enzim ripsin tersebut
dapat dilihat pada tabel 20.
78
Tabel 20. Data Penentuan Aktivitas Enzim Tripsin
Absorbansi Sampel
Kontrol
(t
0
)
Sampel
(t
20
)
Aktivitas Enzim
Tripsin (unit)
Rata-rata
Aktivitas Enzim
Tripsin (unit)
Tanpa fermentasi 0.043
0.042
0.045
0.056
0.059
0.053
0,8
0,95
0,4
0,63
0 jam fermentasi 0.058
0.056
0.057
0.080
0.070
0.061
1.1
0.7
0.2
0.66
24 jam fermentasi 0.089
0.099
0.089
0.092
0.110
0.125
0.15
0.55
1.8
0.83
48 jam fermentasi 0.204
0.199
0.205
0.248
0.247
0.250
1.85
2.4
2.25
2,16
72 jam fermentasi 0.333
0.338
0.332
0.660
0.700
0.688
16.35
18.1
17.8
17.41
96 jam fermentasi 0.266
0.272
0.280
0.450
0.475
0.395
9.2
10.15
3.15
7.5
120 jam
fermentasi
0.200
0.201
0.194
0.345
0.331
0.351
7.25
6.5
7.85
7.2
79
Lampiran 8
Dokumentasi penelitian
1. Vortex Mixer
2. Spektrofotometer
80
3. Limbah Padat Tahu Setelah Dikukus
4. Tempe Gembus Telah Difermentasi
5. pH Meter
81
6. Pengambilan Substrat limbah padat tahu
7. Sampel di campur menggunakan Vortex Mixer