Anda di halaman 1dari 33

Teknik Budidaya

KELAPA SAWIT

Anggraini
Eidokristo Ade Putra
Asila Jelita Maharani
Tanaman Kelapa Sawit
Luas Area Pertanaman Kelapa Sawit di
Indonesia

Peningkatan per
Tahun tahun
Luas area
(ha) (%)

1999 3.901.802

2000 4.158.077 6,57

2001 4.713.435 13,36

2002 5.067.058 7,50


2003 5.283.557 4,27
2004 5.284.723 0,02

2005 5.453.817 3,20

2006 6.074.926 11,39


Produksi Kelapa Sawit di Indonesia

Peningkatan per
Tahun Produksi tahun
(ton) (%)

6.455.590
1999
2000 7.000.508 8,44
2001 8.396.472 19,94
2002 9.622.345 14,60
2003 10.440.834 8,51
2004 10.830.389 3,73
2005 11.861.615 9,52
2006 13.390.807 12,89
PERSIAPAN LAHAN

Pembukaan lahan
Rancangan tata letak kebun

Jarak tanam dan pengajran

Penggalian lobang tanam

Penanaman tanaman penutup tanah


Bahan tanaman

Mengenal jenis
kelapa sawit

Sumber benih

pembibitan
Pembibitan (main nursery)

Pembibitan dapat dilakukan di lapangan


maupun dengan menggunakan kantung plastik
besar
Terbagi menjadi :
a. Pembibitan lapangan (field nursery)
b. Pembibitan kantung plastik besar
Pembibitan lapangan
Mengolah tanah dengan cara mencangkul tanah sedalam 40 cm sambil
membersihkan tanaman pengganggu atau kotoran yang ada
Membuat saluran drainase
Pemupukan dengan pupuk kandang sebanyak 10toh/ha atau campuran 500 kg
urea dengan 500 g SP36/ha
Areal pembibitan dibagi menjadi bedengan dengan lebar 5 10 barisan bibit,
panjang bedengan antara 25 30 m dan jarak antar bedengan 70 cm
Jarak tanam (60x60x75x75)cm
Lubang tanam dibuat sesuai besar tanah (bibit putaran ) atau panjang akar (bibit
cabutan)
Penyiraman bibit disesuaikan dengan curah hujan, suhu dan penguapan baik
oleh bibit maupun tanah
Pemupukan
Pemindahan bibit yang berumur 12 -14 bulan ke lapangan
Penyulaman
Pembibitan kantung plastik besar

Pembuatan media tanam


Pengisian polibeg
Penanaman
Kantung-kantung plastik dalam pembibitan diatur
berbentuk segitiga sama sisi dengan jarak
(90x90x90)cm
Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan
PERSIAPAN BAHAN TANAM

Persiapan benih Seleksi biji

Pesemaian (pre-
Perkecambahan
nursery)
Persiapan benih

Tangkai tandan buah dilepaskan dari spikeletnya.

Tandan buah diperam 3 hari dan disiram air.

Buah dipisahkan dari tandannya, diperam lagi selama 3 hari

Buah dimasukkan ke dalam mesin pengaduk untuk memisahkan daging buah


dari benih, untuk selanjutnya benih dicuci dengan air dan direndam dalam
larutan Dithane M-45 0,2% selama 3 menit.

Benih lalu dikeringanginkan dan diseleksi untuk memberoleh biji yang


berukuran seragam. Semua benih disimpan di dalam ruangan bertemperatur
22 C dan kelembaban 60% - 70% sebelum dikecambahkan
Buah kelapa sawit
Persiapan perkecambahan

Untuk mempercepat perkecambahan : menipiskan


kulit biji dengan mengasahnya atau dengan
melarutkan biji dengan larutan HCl 0,1%

Pemeriksaan kadar air biji, jika < 18% maka perlu


direndam

Biji dikeringanginkan pada ruangan pengeringan.


Perkecambahan
Biji-biji dimasukkan ke dalam kantung plastik, setiap kantung berisi 500 1000
butir biji
Kantung diatur pada rak-rak di dalam germinator selama 80 hari dengan suhu
rata-rata 39,5C dan tidak perlu disiram
Setelah 80 hari, biji dikeluarkan dan dipindahkan ke ruangan lain bersuhu 28C
Biji dikeluarkan dan direndam dalam bak perendaman selama 3 hari untuk
menaikkan kadar air dari 18% menjadi 23 %
Biji dikeringanginkan selama 1 hari dan kembali dimasukkan ke dalam kantung
plastik serta diletakkan pada rak-rak di dalam ruangan perkecambahan
bertemperatur 26-28C
Setelah 12 -15 hari biji akan mulai berkecambah dan selanjutnya tiap minggu
diperiksa dan dikeluarkan
Setelah 4-5 minggu persentase kecambah mencapai 70 85%dan ada yang
mencapai 90%
Biji yang tidak tumbuh pada minggu ke-6 diperiksa apakah viabilitasnya msih
baik atau tidak. Jika masih baik maka dapat dipanaskan kembali selama 20 hari
Kecambah Kelapa Sawit Kultivar Sungai Pancur 2 (SP 2)
berumur 21 HSS
Pesemaian dalam bentuk bedengan
Terdapat dua cara yaitu di atas tanah langsung dan dengan
menggunakan bak semai
Pesemaian di atas tanah dilakukan dengan cara mencangkul tanah
sedalam 20 cm, digemburkan lalu dicampur dengan pasir yang telah
disterilkan
Bedengan dapat dibuat dari kotak dengan ukuran (120x60x50)cm
Untuk mempermudah penyiraman dan pemindahan bibit, bak-bak
semai ditempatkan di atas para-para setinggi 60 cm
Benih yang telah berkecambah dan berakar ditanam dengan jarak
7,5x7,5 cm sedalam 2-5 cm atau tergantung panjang akarnya
Dilakukan penyiraman 2 kali sehari
Pemupukan dilakukan dengan pupuk nitrogen setiap dua minggu
sekali
Setelah 4 bulan di pesemaian dan berdaun 2-4 helai, benih mulai
dapat dipindahkan ke pembibitan.
Pesemaian dalam polibeg
Dapat dilakukan di kantung plastik, keranjang bambu atau bakul.
Kantung plastik yang digunakan berukuran (15x16)cm
Media tanah yang mengandung kotoran dimasukkan ke dalam polibeg
Benih yang telah berkecambah dan berakar ditanam sedalam 2 5
cm
Bibit yang telah dipindahkan selama 2 minggu ditempatkan di bawah
naungan
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari
Pemupukan dengan pupuk majemuk atau urea. Setiap 400 bibit
memerlukan 56 gram pupuk urea, sedangkan pupuk majemuk hanya
28 gram. Dilakukan setiap minggu
Setelah 3 bulan di pesemaian dilakukan seleksi bibit
Pesemaian kelapa sawit dalam polibeg di bawah atap naungan
Penanaman
Persiapan penanaman

Pengangkutan bibit

Penanaman

Konsolidasi

Penyulaman

Pemeliharaan tanaman

Panen
Bibit pre-nursery yang telah berumur 3 bulan siap
dipindahkan ke main nursery
Keuntungan dan kekurangan sistem pembibitan tahap
tunggal :

1. Tidak membutuhkan naungan dan bedengan yang digunakan


sebagai tempat berlindung bibit yang masih muda
2. Tidak adanya kekawatiran akan terjadinya transplanting sock
pada bibit
3. Biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pembibitan tahap
ganda.
4. Waktu persiapan areal, sarana dan prasarana pembibitan
menggunakan polibeg besar akan menjadi lebih pendek karena
bibit tidak melalui tahapan pendahuluan.
Keuntungan dan kekurangan sistem pembibitan tahap
ganda :

1. Biaya perawatan dan pengawasan bibit selama 3 bulan akan


lebih kecil dan lebih mudah dilakukan.
2. Pada pembibitan pendahuluan sudah dilakukan seleksi bibit
sebelum dipindahkan ke pembibitan utama sehingga dapat
menghemat penggunaan media dan plastik besar.
3. Perlu kesabaran pada saat melakukan pemindahan bibit dari
pembibitan pendahuluan ke pembibitan utama karena pada
masa ini bibit sering mengalami transpalanting sock jika
akarnya banyak yang rusak.
PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN
TANAMAN KELAPA SAWIT
Penanaman
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
kegiatan penanaman bibit kelapa sawit adalah :
a) pembuatan lubang tanam,
b) umur dan tinggi bibit
c) susunan dan jarak tanam,
d) waktu tanam,
e) penanaman tanaman penutup tanah.
a) Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan satu minggu sebelum
penanaman.
Pembuatan lubang tanam berbeda untuk tanah mineral dan tanah
gambut.
- pembuatan lubang pada tanah mineral, hanya dibuat
satu lubang tanam (tunggal) untuk setiap tanaman
dengan ukuran lubang sebesar 60 cm x 60 cm x 60 cm.
- pembuatan lubang tanam secara manual di areal
gambut dapat dibuat ganda (double hole) atau yang
disebut juga dengan lubang di dalam lubang
(hole in hole).
b) Umur dan Tinggi Bibit
Bibit dengan umur 12-14 bulan merupakan bibit yang terbaik untuk
dipindahkan ke lapangan.
Tinggi bibit yang dianjurkan berkisar 70 180 cm.
c) Susunan dan Jarak Tanam
Jarak tanam optimal adalah 9 m untuk tanah
datar dan 8,7 m untuk tanah bergelombang.
Susunan penanaman dapat berbentuk bujur
sangkar, jajaran genjang, atau segitiga sama
sisi.
d) Waktu Tanam
Di Indonesia, saat yang paling baik untuk
melakukan penanaman adalah pada bulan
Oktober atau November.
Penanaman pada awal musim hujan adalah
yang paling tepat karena persediaan air sangat
berperan dalam menjaga pertumbuhan bibit
tanaman yang baru dipindahkan.
e) Penanaman Tanaman Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah yang baik biasanya berupa
jenis tanaman kacang-kacangan (Leguminosa).
Kriteria yang digunakan untuk memilih jenis tanaman
penutup tanah adalah :
- Bukan pesaing tanaman pokok
- Mudah diperbanyak,
- pertumbuhannya cepat
- tidak banyak mengandung hama dan penyakit
- Memberikan bahan organik yang tinggi
- Memiliki kemampuan menekan gulma
Jenis tanaman penutup tanah yang banyak digunakan
untuk areal tanaman kelapa sawit yaitu Colopogonium
caeruleum, Colopogonium mucunoides, Pueraria
phaseoloides, Centrocoma pubescens, Mucuna
cochinchinensis.
Cara Panen
Berdasarkan tinggi tanaman dikenal 3 cara panen yaitu cara
jongkok (pada tanaman dgn tinggi 2 5 m, alat dodos), cara
berdiri (pada tanaman dengan ketinggian 5-10 m, alat kapak
siam), cara panen egrek (tanaman > 10 m, alat arit bergagang
panjang).
Pelepah daun yang menyangga buah dipotong terlebih
dahulu dan diatur rapi di tengah gawangan.
Tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin dengan
pangkalnya, max 2cm
Tandan buah yang telah dipotong diletakkan teratur di
piringan dan berondolan dikumpulkan terpisah dari tandan
Brondolan harus bersih dan tidak tercampur tanah atau
kotoran lain. Proporsi kotoran tidak lebih dari 3% dari berat
tandan.
Tandan buah dan brondolan dikumpulkan di TPH.
Gambar . Pemanenan tandan buah sebaiknya dipotong sedekat mungkin dengan
pangkal buah
Mutu panen
Fraksi Jumlah brondolan Tingkat kematangan
00 Tidak ada, buah berwarna hitam Sangat mentah

0 1 12,5%, buah luar membrondol Mentah

1 12,5 25%, buah luar Kurang matang


membrondol
2 25 50%, buah luar membrondol Matang I

3 50 75%, buah luar membrondol Matang II

4 75 100%, Lewat matang I


buah luar membrondol
5 Buah dalam juga membrondol, Lewat matang II
ada buah yang busuk
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu
panen

Jenis dan umur tanaman


Iklim di lingkungan
Hama dan penyakit
Pemanenan
Sarana jalan dan transportasi
Gambar . Tandan buah kelapa sawit yang telah dipanen siap dibawa ke TPH
Gambar. TBS yang sudah tiba di pabrik segera ditimbang sebelum diproses
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai