http://p3ejawa.menlhk.go.id/iklh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ)
Jl. Ringroad barat no. 100 Nogotirto, Gamping, Sleman, (0274) 620702, 625811 Yogyakarta
e-mail : p3ejawa@menlhk.go.id
Latar Belakang
UUD 1945, Pasal 28 huruf H menyatakan bahwa lingkungan hidup yang
baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap
warga negara Indonesia.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 63 ayat (1) huruf b, yang
menyebutkan Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
Pemerintah bertugas dan berwenang menetapkan norma, standar,
prosedur, dan kriteria
Negara, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan berkewajiban
untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dlm
rangka keberlanjutan fungsi SDA dan LH.
IKLH merupakan gambaran atau indikasi awal yang memberikan
kesimpulan cepat dari suatu kondisi lingkungan hidup pada lingkup dan
periode tertentu.
Penghitungan Angka IKLH
IKLH
100%
IKLH = (IPA30%)+(IPU30%)+(ITH40%)
dimana:
IKLH = indeks kualitas lingkungan
IPA = indeks pencemaran air
IPU = indeks pencemaran udara
ITH = indeks tutupan hutan
Perhitungan indeks untuk indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
Parameter yang diukur adalah TSS, DO, BOD, COD, Total Phosphat, E. Coli, Total Coliform.
PIj adalah indeks pencemaran bagi peruntukan j yang
merupakan fungsi dari Ci/Lij, dimana Ci menyatakan
konsentrasi parameter kualitas air i dan Lij menyatakan
konsentrasi parameter kualitas air i yang dicantumkan
dalam baku peruntukan air j
dimana:
(Ci/Lij)M adalah nilai maksimum dari Ci/Lij Evaluasi terhadap PIj adalah sebagai berikut:
(Ci/Lij)R adalah nilai rata-rata dari Ci/Lij 1. Memenuhi baku mutu atau kondisi baik jika 0 PIj 1,0
2. Tercemar ringan jika 1,0 < PIj 5,0
3. Tercemar sedang jika 5,0 < PIj 10,0
4. Tercemar berat jika PIj > 10,0.
(nilai Plj > 1 menurut mutu air kelas II = tidak memenuhi BM)
4
Pengukuran kualitas udara yang dilakukan sebanyak empat kali per tahun dianggap mewakili
kualitas udara tahunan untuk masing-masing parameter.
Nilai konsentrasi tahunan setiap parameter adalah rata-rata dari nilai konsentrasi triwulanan.
Selanjutnya nilai konsentrasi rata-rata tersebut dikonversikan menjadi nilai indeks dalam
skala 0 100 untuk setiap ibukota provinsi.
Parameter yang diukur adalah SO2 dan NO2.
Perhitungan nilai indeks pencemaran udara (IPU) dilakukan dengan formula sebagai berikut:
dimana:
IPU = Indeks Pencemaran Udara
IPNO2 = Indeks Pencemar NO2
IPSO2 = Indeks Pencemar SO2
5
Untuk menghitung indeks tutupan hutan yang
pertama kali dilakukan adalah menjumlahkan
luas hutan primer dan hutan sekunder untuk
setiap provinsi.
Dimana:
ITH : Indeks Tutupan Hutan
LTH : Luas Tutupan ber-Hutan
LKH : Luas Wilayah Provinsi 6
SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP & KEHUTANAN
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA
Menjaga Kualitas
Lingkungan Hidup untuk SASARAN
meningkatkan daya STRATEGIS
TUJUAN: dukung lingkungan,
Mewujudkan ketahanan air dan
Indeks kualitas
kualitas kesehatan masyarakat
lingkungan hidup
lingkungan hidup meningkat berada pada
yang baik dan Memanfaatkan Potensi selang 66,5 - 68,6 Program
Sumberdaya Hutan dan
sehat, serta Lingkungan Hutan secara Pengendalian
ketersediaan lestari untuk meningkatkan Peningkatan kontribusi Pembangnan
sumber-daya alam ekonomi dan sumberdaya hutan dan Ekoregion
kesejahteraan masyarakat lingkungan hidup
yang baik untuk yang berkeadilan Jawa
kesejahteraan terhadap penerimaan
devisa dan PNPB sebagai
rakyat, dan masukan terhadap PDB
menuju pada Melestarikan
Nasional
Keseimbangan Ekosistem
pembangunan TUJUAN :
dan Keanekaragaman Meningkatnya
berkelanjutan. Hayati serta keberadaan pengendalian
SDA sebagai sistem Derajat keseimbangan
pembangunan LH dan
penyangga kehidupan ekosistem yang kehutanan di
untuk mendukung meningkat setiap tahun Ekoregion Jawa
pembangunan
berkelanjutan
Knowladge Base Information
Dasar Hukum Perencanaan
Permen IKLH
Intervensi
Fisik
e - IKLH
Perencanaan
(Data dan Informasi)
Intervensi
Kualitas data
Surat Masuk
Surat
TUGAS
Surat Keluar
2
Pelaksanaan
Disposisi/Perintah TUGAS
1
USULAN
Pelaporan
Kegiatan
3
http://p3ejawa.menlhk.go.id/iklh
Kurang
Target
68,6 Sangat
Kurang 19,76
(peningkatan)
Waspada
analisis PSR IKLH pengendalian pembangunan
Faktor Dampak
Pembatas
RESPONE - UPAYA
Pencegahan 1. Kebijakan
Penanggulangan 2. Program dan Kegiatan Pencegahan
Pemulihan 3. Sumber Daya Penanggulangan
Pemulihan
1 Penyempurnaan data SLHD
I
2 Penetapan kebijakan target dan sasaran pencapaian IKLH
K di dalam RPJMD
H 4
Penetapan lokasi tambahan atau lokasi
pemantauan/evaluasi baru sebagai bentuk
merepresentasikan kewilayahan Kab./Kota;
GRADASI
Pasal 2 ayat 3 huruf b : Menjaga Kualitas Lingkungan Hidup untuk
RPJMN berfungsi sebagai bahan meningkatkan daya dukung lingkungan,
penyusunan dan penyesuaian ketahanan air dan kesehatan masyarakat
RPJM Daerah dengan
memperhatikan tugas dan fungsi I Indikator RPJMN : s.d 2019
K Indeks kualitas lingkungan hidup meningkat
pemerintah daerah dalam
berada pada selang 66,5 - 68,6
mencapai sasaran Nasional yang L
termuat dalam RPJM Nasional
H
http://p3es.menlhk.go.id/iklh
terima kasih dan mari kita berkarya