Anda di halaman 1dari 18

OSTEOPOROSIS:

PENCEGAHAN
MELALUI ASUPAN
KALSIUM DAN
VITAMIN D

Al Afifka Feviansyah
OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah penyakit metabolisme tulang
yang ditandai oleh pengurangan massa tulang dan
kemunduran mikroarsitektur tulang sehingga terjadi
risiko fraktur menjadi lebih besar karena fragilitas
tulang meningkat.

(Rawan Broto, Poerwono Rahardjo, Terapi Osteoporosis, SMF Penyakit Dalam RSUP Dr.
Sardjito, Yogyakarta)
PENYEBAB OSTEOPOROSIS
Kehilangan massa tulang Pembentukan massa
secara terus menerus puncak tulang yang terlalu
selama hidup dan terlihat sedikit pada massa dewasa.
nyata pada masa
menopause.

(Rawan Broto, Poerwono Rahardjo, Terapi Osteoporosis, SMF Penyakit


Dalam RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta)
Terapi yang bertujuan untuk
menghambat hilangnya massa
tulang (pencegahan primer)

Terapi yang bertujuan untuk Terapi


meningkatkan massa tulang
(Pencegahan sekunder dan kuratif) osteoporosis

(Rawan Broto, Poerwono Rahardjo, Terapi Osteoporosis, SMF


Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta)
Adapun beberapa tindakan untuk
mempertahankan kekuatan tulang adalah
memperbaiki asupan kalsium dan vitamin D

(National Osteoporosis Foundation, 2014 Issue, Version 1, Release Date: April 1,


2014)
Konsumsi kalsium dan vitamin D dengan teratur
dan cukup menjadi salah satu alternative
pencegahan yang relative aman dan tidak mahal.
Penelitian ilmiah yang terkontrol telah
membuktikan bahwa kombinasi dari
mengonsumsi vitamin D dan kalsium dapat
mengurangi resiko fraktur pada tulang.

(Larsen ER, Mosekilde L, Foldspang A. Vitamin D and calcium supplementation


prevents osteoporotic fractures in elderly community dwelling residents: a
pragmatic population-based 3-year intervention study. J Bone Miner Res.
2014;19(3):370-378.)
Konsumsi kalsium yang memadai dalam jangka
waktu panjang diperlukan untuk akuisisi puncak
massa tulang dan pemeliharaan kesehatan
tulang.

Kerangka tubuh manusia mengandung 99%


cadangan kalsium yang diperlukan oleh tubuh,
pada saat tubuh kekurangan asupan, jaringan tisu
tulang diserap dari kerangka tubuh untuk
menjaga serum kalsium dalam tubuh berada di
level yang konstan.
(National Osteoporosis Foundation, 2014 Issue, Version 1, Release Date: April 1, 2014)
NOF dan Institute of Medicine (IOM)
merekomendasikan bahwa pria usia 50-70
membutuhkan konsumsi kalsium sebanyak
1000mg perhari. Sedangkan untuk wanita usia
71 keatas mengonsumsi kalsium sebanyak
1200mg perhari.

(Institute of Medicine (US) Committee to Review Dietary Reference Intakes for Vitamin D and Calcium;
Ross AC, Taylor CL, Yaktine AL, et al., editors. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D.
Washington (DC): National Academies Press (US); 2011. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK56070/ Accessed March 2014.)
Asupan kalsium dalam jumlah 1200mg-
1500mg perhari mengakibatkan meningkatnya
resiko terkena batu ginjal, penyakit
cardiovaskuler, dan stroke. Sampai saat ini hal
tersebut masih menjadi perdebatan yang
controversial diantara para ilmuwan.

Prentice RL, Pettinger MB, Jackson RD, et al. Health risks and benefits from calcium and
vitamin D supplementation: Women's Health Initiative clinical trial and cohort study.
Osteoporos Int. 2013;24(2): 567-580.
Sumber Kalsium
Susu non fat
Makanan yang mengandung susu (Sereal)
kacang-kacangan, tahu, tempe dan ikan yang
dimakan dengan tulangnya,kuning telur
Sayuran hijau seperti bayam, sawi, daun
melinjo, katuk, selada air dan daun singkong
Ikan laut
Holick MF, Siris ES, Binkley N, et al. Prevalence of Vitamin D Inadequacy among postmenopausal north American women
receiving osteoporosis therapy, J Clin Endocrinol Metab. 2005;90(6):3215-3224.)
Vitamin D memiliki peranan yang penting dalam
penyerapan kalsium oleh tubuh, kesehatan tulang,
kinerja otot, keseimbangan dan resiko terjatuh.

NOF merekomendasikan asupan vitamin D sebanyak 800


sampai dengan 1000 iU per hari untuk usia 50 tahun
keatas. Institute of Medicine merekomendasikan asupan
vitamin D sejumlah 600IU perhari (sd usia 70tahun) dan
sejumlah 800IU perhari untuk mereka yang berusia 71
tahun keatas.

Prentice RL, Pettinger MB, Jackson RD, et al. Health risks and benefits from calcium and vitamin D
supplementation: Women's Health Initiative clinical trial and cohort study. Osteoporos Int.
2013;24(2): 567-580.
Sumber vitamin D
1. Susu yang diperkaya 5. Suplemen kalsium dan
(400IU/liter) kebanyakan multivitamin.
2. Susu kedelai (tidak selalu
6. Suplemen vit D2
produk susu kedelai
dilengkapi vit D) (ergocalciferol)-terdapat
3. Sereal (40-50IU/porsi) pada sayuran
4. Ikan Laut dan Hati. 7. vit D3 (cholecaciferol)

Holick MF, Siris ES, Binkley N, et al. Prevalence of Vitamin D


Inadequacy among postmenopausal north American women
receiving osteoporosis therapy, J Clin Endocrinol Metab.
2005;90(6):3215-3224.)
1. Pasien dengan kasus malabsorption
(e.g celiag disease)
2. Penyakit usus lainnya.
3. Pasien dengan insufisiensi ginjal kronis
4. Pasien dengan perawatan obat-obatan
anti kejang.
SIAPA SAJA YANG 5. Pasien yang jarang terpapar sinar
BERESIKO TINGGI matahari.
6. Pasien dengan kulit yang sangat gelap.
KEKURANGAN 7. Penderita obesitas
VITAMIN D? 8. Pasien dengan osteoporosis
9. Pasien patah tulang pinggul

(Holick MF, Siris ES, Binkley N, et al. Prevalence of Vitamin D


Inadequacy among postmenopausal north American women
receiving osteoporosis therapy, J Clin Endocrinol Metab.
2005;90(6):3215-3224.)
Banyak pasien dengan osteoporosis akan
membutuhkan lebih dari rekomendasi umum dari
800-1.000 IU per hari. Pada Tahun 2010, Batas atas
aman untuk asupan vitamin D untuk populasi orang
dewasa umum meningkat menjadi 4.000 IU per
hari di

(Institute of Medicine (US) Committee to Review Dietary Reference Intakes for Vitamin D and
Calcium; Ross AC, Taylor CL, Yaktine AL, et al., editors. Dietary Reference Intakes for Calcium
and Vitamin D. Washington (DC): National Academies Press (US); 2011. Accessed March
2014.)
Pengobatan Kekurangan Vitamin D
Orang dewasa yang kekurangan vitamin D dapat
diobati dengan 50.000 IU vitamin D2 atau vitamin
D3 seminggu sekali atau setara dosis harian
(7.000 IU vitamin D2 atau vitamin D3) selama 8-
12 wks untuk mencapai tingkat 25 (OH) D darah
sekitar 30 ng / ml. rejimen ini harus diikuti
dengan terapi pemeliharaan 1,500-2,000 IU / d
atau dosis apa saja yang diperlukan untuk
mempertahankan tingkat darah sasaran.

(Wortsman J, Matsuoka LY, Chen TC, Lu Z, Holick MF. 2011 Decreased bioavailability
of vitamin D in obesity. Am J Clin Nutr. 72:(3):690693.)
NOF sangat menganjurkan aktivitas fisik
jangka panjang pada semua umur, baik untuk
pencegahan osteoporosis dan kesehatan
secara keseluruhan. Namun, manfaat-manfat
tadi akan turut menghilang seiringnya
berkurangnya frekuensi latihan

(Institute of Medicine (US) Committee to Review Dietary Reference Intakes for Vitamin D and
Calcium; Ross AC, Taylor CL, Yaktine AL, et al., editors. Dietary Reference Intakes for Calcium and
Vitamin D. Washington (DC): National Academies Press (US); 2011. Accessed March 2014.)
EFEK KOPI PADA VITAMIN D DAN
KALSIUM
Konsumsi kopi dalam jumlah besar dapat meningkatkan
risiko terjadinya penurunan kepadatan mineral tulang,
penghambatan absorpsi kalsium, serta peningkatan level
serum vitamin D. Berlaku bagi laki-laki maupun wanita,
tetapi risiko akan meningkat pada laki-laki karena
memiliki enzim metabolisme kafein yang lebih tinggi
dibandingkan wanita. Namun konsumsi kopi dalam
jumlah sedikit atau biasa tidak bermakna signifikan
terhadap kalsium dalam tubuh maupun kepadatan masa
tulang, selama konsumsikalsium tetap dijaga agar
optimal.

Liu et al. Coffee consumption and risk of fractures: a meta-analysis. 2016

Anda mungkin juga menyukai