KELOMPOK V : Miftahul Khair Nurrahmah Dian Safitri Wahyuni Yuli Salfira Rahmat Nurshidiq Energi yang berasal dari laut dapat dikategorikan menjadi tiga macam yaitu:
1.Energi Ombak (wave energy)
2.Energi Pasang surut (Tidal energy) 3.Hasil Konveksi energi panas laut Di Indonesia, tempat yang cukup potensial untuk menghasilkan energy laut yaitu di Selat Larantuka antara Pulau Flores dan Pulau Adonara. Sejak tahun 2006, melalui pembiayaan DIPA APBN, tim perekayasa dari UPT LHI BPPT telah melakukan pemetaan potensi energi arus laut di Indonesia dengan menggunakan teknik simulasi numeric. Dan Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, pada tahun 2007 tim perekayasa UPT LHI mulai melakukan proses rancang bangun PLTAL. Dan pada akhir bulan Juni tahun 2010, akhirnya PLTAL dapat dilakukan ujicoba. Energi listrik yang dihasilkan pun digunakan untuk menerangi dermaga dan rumah rumah sebagian warga dusun tanah merah. 1.Energi Ombak (Wave Energy) Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai energi gelombang akan mengakibatkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai dan sejajar pantai.Pada perencanaan teknis bidang teknik pantai,gelombang merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai. 2.Energi pasang surut (Tidal Energy) Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pasang surut air laut dan menjadikannya energi dalam bentuk lain, terutama listrik. Energi pasang surut merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang relatif lebih mudah diprediksi jumlahnya dibandingkan energi angin dan energi surya. Pemanfaatannya saat ini belum luas karena tingginya biaya awal dan terbatasnya lokasi yang memiliki pasang surut yang mencukupi. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan batas kritis energi yang dihasilkannya sehingga didapatkan berbagai metode untuk mengekstraksi energi jenis ini. Dalam sejarahnya, energi pasang surut telah digunakan di Eropa dan pantai timur Amerika Utara dalam bentuk turbin, mengubahnya menjadi energi mekanik dan digunakan untuk menggiling gandum.Baru pada abad ke 19, proses ini digunakan untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga pasang surut skala besar pertama di dunia adalah Rance Tidal Power Station yang dibangun di Prancis dan mulai beroperasi sejak tahun 1966. Air laut merupakan fluida dengan massa jenis yang lebih tinggi, hingga 800 kali udara. Selain itu, sifat fenomena pasang surut yang dapat diprediksi berdasarkan wilayah diikuti dengan pemantauan yang kontinu mampu menjaga pasokan energi listrik dari pembangkit listrik jenis ini. 3. Hasil Konversi Energi panas laut Temperatur di permukaan laut lebih hangat karena panas dari sinar matahari diserap sebagian oleh permukaan laut.Dibawah permukaan ,temperatur akan turun dengan cukup drastis. Pembangkit listrik dapat memanfaatkan perbedaan temperatur tersebut untuk menghasilkan energi.Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut dengan konversi energi panas laut. Perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 derajat celcius) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkit listrik dengan baik. Berdasarkan siklus yang digunakan , OTEC dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : 1.Siklus Tertutup,air laut permukaan yang hangat dimasukkan ke dalam alat penukar panas untuk menguapkan fluida yang mudah menguap seperti misalnya amonia. 2.Siklus Terbuka,air laut permukaan yang hangat langsung diuapkan pada ruang khusus bertekanan rendah. 3.Siklus Gabungan,air laut yang hangat masuk kedalam ruang vakum untuk diuapkan dalam sekejap menjadi kukus. Kekurangan dan Kelebihan dari OTEC Kelebihan Kekurangan
Tidak Menghasilkan gas Belum ada analisa
rumah kaca ataupun limbah mengenai dampaknya lainnya. terhadap lingkungan. Tidak membutuhkan bahan Jika menggunakan amonia bakar. sebagai bahan yang Biaya operasi rendah diuapkan menimbulkan Produksi listrik stabil potensi bahaya kebocoran. dapat dikombinasikan dengan Efesiensi total masih fungsi lainnya : menghasilkan rendah sekitar 1%-3%. air pendingin,produksi air minum,ekstaksi mineral,produksi Biaya pembangunan tidak hidrogen secara elekrosilis. murah.