Anda di halaman 1dari 18

Etika dan

Profesionalisme dalam
Praktik Kedokteran
Stella Nadia
20103347
Skenario 8

Dr. A, seorang dokter umum yang sedang praktek di tempat praktek pribadinya,
didatangi oleh pasiennya seorang lelaki muda yang datang dengan keluhan
batuk. Setelah melakukan pemeriksaan lengkap, dokter mendiagnosis TBC. dr. A
memberikan resep, dan menyarankan pasien untuk disuntik. dr.A menjelaskan
bahwa dia akan memberikan suntikan steptomisin, dan pasien setuju untuk
disuntik didaerah bokong. Tidak lama setelah disuntik pasien tersebut mengeluh
pusing dan pandangannya gelap dan tak lama kemudian tidak sadarkan diri.
Lalu dr.A memeriksa tekanan darah pasien 80/50 mmHg dan nadi lemah
150x/menit. Dr.A langsung menelpon ambulans dan karena panik dr.A tidak tahu
apa yang harus ia perbuat. Setibanya ambulans di tempat prakter dr.A,
pasiennya ternyata sudah meninggal.
Definisi Malpraktek

John D. Blum Black Law Dictionary


malpraktik medik merupakan perbuatan jahat dari seorang
bentuk kelalaian profesi ahli, kekurangan dalam
dalam bentuk luka atau keterampilan yang dibawah
cacat yang dapat diukur standar, atau tidak
yang terjadi pada pasien cermatnya seorang ahli
yang mengajukan gugatan dalam menjalankan
sebagai akibat langsung dari kewajibannya secara hukum,
tindakan dokter praktek yang jelek atau ilegal
atau perbuatan yang tidak
bermoral
Dikatakan malpraktek jika..

Dokter kurang menguasai iptek kedokteran yang sudah berlaku


umum di kalangan profesi kedokteran
Memberikan pelayanan kedokteran di bawah standar profesi
(tidak lege artis).
Melakukan kelalaian yang berat atau memberikan pelayanan
dengan tidak hati-hati.
Melakukan tindakan medik yang bertentangan dengan hukum.
Hasil yang tidak diharapkan
dalam bidang medik

Hasil dari suatu perjalanan penyakitnya sendiri, tidak berhubungan


dengan tindakan medis yang dilakukan dokter.
Hasil dari suatu risiko yang tak dapat dihindari, yaitu risiko yang
tak dapat diketahui sebelumnya (unforseeable), atau risiko yang
meskipun telah diketahui sebelumnya tetapi dianggap
acceptable.
Hasil dari suatu kelalaian medik.
Hasil dari suatu kesengajaan.
Malpraktek Etik
Berbagai perusahaan yang
menawarkan antibiotika kepada
dokter dengan janji kemudahan
yang akan diperoleh dokter bila
mau menggunakan obat tersebut.
Orientasi terapi berdasarkan janji-
janji pabrik obat yang sesungguhnya
tidak sesuai dengan indikasi yang
diperlukan pasien juga merupakan
malpraktek etik

kesalahan profesi karena


kelalaian dalam
melaksanakan etika profesi
Malpraktek yuridis

Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan,


tetap terlambat melaksanakannya
Civil Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan,
tetapi tidak sempurna dalam melaksanakan hasilnya
malpractice Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya
dilakukan

Terjadi apabila dokter atau tenaga kesehatan lain melakukan

Administrative pelanggaran terhadap hukum Administrasi Negara yang berlaku

malpractice Contoh: menjalankan praktek dokter tanpa lisensi atau izinnya,


manjalankan praktek dengan izin yang sudah kadaluarsa dan
menjalankan praktek tanpa membuat catatan medik.
Criminal Malpractice
Tindakan yg
disengaja Professional misconducts
aborsi ilegal, euthanasia
(Intentional)

Malefeasance melakukan
tindakan yg melanggar
hukum atau tidak tepat
Kelalaian Misfeasance melakukan
tindakan medis yg tepat tp
(Negligence) pelaksanaannya tidak tepat
Nonfeasance tidak
melakukan tindakan medis
yg menjadi kewajibannya

Kompetensi kurang
Lack of skill
Di luar kompetensi
Pembuktian Malpraktek

Syarat Kelalaian
(4D)

Direct causal
DUTY(Duty of care) Dereliction of duty Damage
relantionship

hub. sebab akibat


Penyimpangan Kerusakan yg antara tindakan
Kewajiban profesi
kewajiban dirasakan pasien yang dilakukan
dengan kerugian
Pembuktian Malpraktek

Cara tidak langsung

cara pembuktian yang mudah bagi pasienmengajukan fakta-fakta


yang diderita olehnya sebagai hasil layanan perawatan (doktrin res
ipsa loquitur).
Dapat diterapkan apabila fakta-fakta yang ada memenuhi kriteria:

Fakta tidak mungkin ada Fakta itu terjadi memang Fakta itu terjadi tanpa
atau terjadi apabila berada dalam tanggung ada kontribusi dari
dokter tidak lalai jawab dokter pasien.
Tindak Pidana

Malpraktik ketentuan pidana baik berupa tindak kesengajaan


ataupun akibat kelalaian:
Menyebabkan kematian dan luka karena kelalaian (Pasal 359 KUHP,
Pasal 360 KUHP, Pasal 361 KUHP)
Penganiayaan (Pasal 351 KUHP), untuk tindakan medis tanpa
persetujuan dari pasien (informed consent)
Aborsi (Pasal 341 KUHP, Pasal 342 KUHP, Pasal 346 KUHP, Pasal 347
KUHP, Pasal 348 KUHP, Pasal 349 KUHP)
Euthanasia (Pasal 344 KUHP, Pasal 345 KUHP)
Keterangan palsu (Pasal 267-268 KUHP).
Unforeseeable

World Medical Association (WMA) tidak semua kegagalan medis


adalah akibat malpraktik medis. Peristiwa yang tidak dapat
diduga sebelumnya (unforeseeable) yang terjadi saat dilakukan
tindakan medis yang sesuai standar tetapi mengakibatkan cidera
pada pasien tidak termasuk ke dalam pengertian malpraktik atau
kelalaian medik.
Anafilaktik Syok

Secara umum syok anafilaktik tidak dapat dipersalahkan kepada


dokternya, karena merupakan suatu akibat yang tidak dapat
diketahui sebelumnya.
Dokter dalam peristiwa ini tidak bisa dikatakan lalai, apabila ia
sudah mengusahakan pemberian antidotumnya (adrenalin).
Gejala yang timbul beberapa menit setelah pasien terpajan oleh
allergen atau faktor pencetus nonalergen seperti zat kimia, obat.
Upaya Pencegahan
Malpraktek

Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya.


Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.
Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau
dokter.
Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan
segala kebutuhannya.
Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya.
Kesimpulan

pada kasus terjadinya reaksi anafilaksis akibat penyuntikan dokter


tidak dapat disalahkan karena merupakan unforeseeable risk.
Tetapi dokter dipersalahkan karena setelah reaksi anafilaksis
terjadi ia tidak memberikan penanganan yang seharusnya ia
berikan sesuai dengan standar penanganan pasien anafilaksis,
padahal seharusnya seorang dokter dapat memberikan
penanganan sesuai prosedur pada pasien anafilaksis dan
dikategorikan sebagai tindakan malpraktek.

Anda mungkin juga menyukai