Anda di halaman 1dari 14

DAKRIOADENITIS

Erma Royani
Pembimbing : dr. Kaherma Sari, Sp.M

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TENGKU RAFIAN
KABUPATEN SIAK
2017
Pendahuluan
Dakrioadenitis adalah peradangan kelenjar lakrimal
Merupakan penyakit yang jarang ditemukan dan dapat bersifat
unilateral atau bilateral.
Dakrioadenitis terbagi menjadi akut dan kronik.
Dakrioadenitis akut sering ditemukan pada anak-anak sebagai
komplikasi dari infeksi virus epstein barr, campak, parotitis
ataupun influenza.
Dakrioadenitis kronik mungkin merupakan akibat inflamasi
limfositik jinak, limfoma, leukimia, atau tuberkulosis
Anatomi sistem lakrimalis
Sistem lakrimal terdiri dari dua bagian, yaitu sistem sekresi yang berupa kelenjar
lakrimalis dan sistem ekskresi yang terdiri dari punctum lakrimalis, kanalis lakrimalis, sakus
lakrimalis, duktus nasolakrimalis, dan meatus inferior.
Dari kelenjar ini, air mata diproduksi dan kemudian dialirkan melalui 8-12 duktus kecil
yang mengarah ke bagian lateral dari fornix konjungtiva superior dan di sini air mata
akan disebar ke seluruh permukaan bola mata oleh kedipan kelopak mata.
Selanjutnya, air mata akan dialirkan ke dua kanalis lakrimalis, superior dan inferior,
kemudian menuju ke punctum lakrimalis. Setelah itu, air mata akan mengalir ke dalam
sakus l akrimalis. Dari sini, air mata akan mengalir ke duktus nasolakrimalis dan
bermuara pada meatus nasal bagian inferior.
Definisi
Dakrioadenitis suatu proses inflamasi pada kelenjar air mata
pars sekretorik.
Dakrioadenitis atau peradangan kelenjar lakrimal penyakit
yang jarang ditemukan, dapat bersifat unilateral atau bilateral.
Dibagi menjadi dua dakrioadenitis akut dan kronik, keduanya
dapat disebabkan oleh suatu proses infeksi ataupun dari
penyakit sistemik lainnya.
Etiologi
Virus : parotitis, herpes zoster, virus ECHO, dan virus sitomegali.
Pada anak dapat terlihat sebagai komplikasi infeksi kelenjar liur,
campak, influenza.
Bakteri : Staphylococcus aureus, streptokokus gonokokus.
Dakrioadenitis dapat terjadi akibat infeksi retrograd konjungtivitis.
Trauma tembus dapat menimbulkan reaksi radang pada kelenjar
lakrimal.
Jamur : histoplasmosis, aktinomises, blastomikosis, nokardiosis dan
sporotrikosis.
Sarkoid dan idiopati.
Patofisiologi
Patofisiologi dakrioadenitis masih beum jelas.
Bebrapa ahli mengemukakan bahwa proses infeksi dapat terjadi melalui penyebaran
kuman yang diduga berawal di konjungtiva menuju ke ductus lakrimalis kemudian ke
kelenjar lakrimal.
Klasifikasi
Dakrioadenitis akut
Pada dakrioadenitis akut sering ditemukan pembesaran kelenjar air mata di dalam
palpebra superior, nyeri pada palpebra ketika ditekan, kemosis konjungtiva, injeksi
konjungtiva, sekret mukopurulen, edema kelopak mata, S-shape, pergerakan bola
mata terbatas.
Dakrioadenitis kronik
Pada dakrioadenitis kronik biasanya tidak ditemukan nyeri, ada pembesaran kelenjar
namun mobile, tanda-tanda ocular minimal, ptosis bisa ditemukan, dapat ditemukan
sindroma mata kering
Manifestasi klinis
Nyeri daerah glandula lakrimal
Edema kelopak mata
Konjungtiva kemotik dan terdapat sekret
Pada keadaan menhun gambaran hampir sama dengan akut, tapi tidak terdapat
nyeri
Diagnosis banding
Hordeolum interna
Abses kelopak mata
Selulitis orbita
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dakrioadenitis tergantung onset dan etiologinya.
Dakrioadenitis akut :
Virusbiasanya self limiting, kompres hangat, antipiretik dan analgetik
Bakteri dimulai dengan pemberian antibiotik seperti sefalosporin samai
hasil kultur keluar.
Protozoa/jamur : obati infeksi yang mendasari terjadinya dakrioadenitis.
Inflamasi : temukan penyebab sistemik dan pengobatan berdasarkan
etiologi yang mendasari inflamasi sistemik.
Dakrioadenitis kronik mengobati kondisi sistemik yang mendasari. Jika
pembengkakan tidak mereda dlm waktu 2 minggu maka pertimbangkan
biopsi
Prognosis
Jika di lakukan pengobatan yang baik dan tepat pada
dakrioadenitis seperti kompres dengan air hangat, diberikan
antibiotik sistemik, dan dilakukan insisi (bila ada atau terlihat
abses) umumnya prognosisnya dubia ad bonam.
Kesimpulan
Dakrioadenitis akut adalah keadaan langka yang sering
ditemukan pada anak-anak sebagai komplikasi dari infeksi virus
epstein barr, campak, parotitis ataupun influenza. Sedangkan
dakrioadenitis kronik mungkin merupakan akibat inflamasi
limfositik jinak, limfoma, leukimia, atau tuberkulosis.
Manifestasi dakrioadenitis adalah nyeri hebat, pembengkakan
dan pelebaran pembuluh darah terjadi di aspek temporal
palpebra superior, sering menampakkan kurva berbentuk S. Jika
terdapat infeksi bakteri diberikan antibiotik sistemik.

Anda mungkin juga menyukai