Anda di halaman 1dari 27

PENGEMBANGAN

LAYANAN KESEHTAN
POSYANDU
Oleh : ISMAIL RAHAMA SKM
Kader
laki2 atau wanita yang dipilih oleh
masyarakat dan dilatih untuk menangani
masalah2 kes perseorangan maupun
masyarakat serta bekerja dan berhubungan
dengan tempat2 pemberian pel kes

pengertian
Para kader sebaiknya memiliki latar belakang
pendidikan yang cukup, sehingga
memungkinkan mereka untuk membaca,
menulis dan menghitung secara sederhana
Kader bertanggung jawab terhadap
masyarakat setempat dan diharapkan dapat
melaksanakan petunjuk dari para
pembimbing dari tim kesehatan
Kader bekerja full time atau part time
Tidak dibayar dengan uang
Tapi ada juga kader yang disediakan rumah
serta peralatan secukupnya oleh warga
setempat
Kader kesehatan merupakan salah satu
wujud peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan.

Mereka adalah para volunteer yang


memiliki kepedulian terhadap upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Pembinaan kader ini dilakukan secara
bertahap guna mengingatkan kembali
pengetahuan kader yang sudah di dapat
sebelumnya dan untuk memberikan
informasi yang baru mengenai masalah
kesehatan guna bekal mereka di
masyarakat.
.PERAN FUNGSI KADER
TUGAS KADER
KEGIATAN KADER
PERANAN KADER DILUAR POSYANDU
ADANYA PERTEMUAN MEMBAHAS MASALAH KESEHATAN
PEMBENTUKAN KADER
PELATIHAN KADER
BISA MEMBERIKAN INFORMASI

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN


LAYANAN KESEHATAN
Sebagai pelaku penggerakan masyarakat dalam
bidang :
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
penganatan terhadap mslh kes di desa
upaya penyehatan lingkungan
peningkatan kes ibu, bayi dan anak balita
pemasyarakatan keluarga sadar gizi (kadarzi)

Peran fungsi kader


pertlongan pertama pada kecelakaan
pemberian motivasi dan saran2 pada ibu
sebelum dan setelah melahirkan
pemberian motivasi mengenai perawatan
anak
memberikan motivasi tentang peragaan gizi
(program UPGK)
Penimbangan balita dan pemberian
makanan tambahan
Motivasi imunisasi
Motivasi KB

Tugas kader
Pembagian alat2 KB
Motivasi tentang sanitasi lingkungan dan
kebiasaan hidup secara umum
Motivasi mengenai penyakit menular, pencegahan
dan perujukan
Motivasi pentingnya follow up pada penyakit
menular
Mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh
puskesmas
Membantu pencatatan dan pelaporan
Melaksanan pendaftaran.
Melaksanakan penimbangan bayi dan balita
Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan.
Memberikan penyuluhan.
Memberi dan membantu pelayanan.
Merujuk.

Kegiatan yang dapat dilakukan


kader di Posyandu adalah
Kegiatan yang dapat dilakukan kader
diluar Posyandu KB-kesehatan
Bersifat yang menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi
dan penanggulan diare.
Mengajak ibu-ibu untuk datang para hari kegiatan Posyandu.
Kegiatan yang menunjang upanya kesehatan lainnya yang
sesuai dengan permasalahan yang ada:
Pemberantasan penyakit menular.
Penyehatan rumah.
Pembersihan sarang nyamuk.
Pembuangan sampah.
Penyediaan sarana air bersih.
Menyediakan sarana jamban keluarga.
Pembuatan sarana pembuangan air limbah.
Pemberian pertolongan pertama pada penyakit.
P3K
Dana sehat.
Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan
kesehatan.
Merencanakan kegiatan, antara lain: menyiapkan dan
melaksanakan survey mawas diri, membahas hasil survei,
menyajikan dalam MMD, menentukan masalah dan kebutuhan
kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan
Penanggulangan masalah kesehatan bersama masyarakat,
membahas Pembagian tugas menurut jadwal kerja.
Melakukan komunikasi, informasi dan motivasi wawan muka
(kunjungan), alat peraga dan percontohan.
Menggerakkan masyarakat: mendorong masyarakat untuk
gotong ronyong, memberikan informasi dan mengadakan
kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain-
lain.

Peranan Kader diluar Posyandu


KB-kesehatan:
Menggerakkan masyarakat: mendorong masyarakat
untuk gotong ronyong, memberikan informasi dan
mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan
dilaksanakan dan lain-lain.
Memberikan pelayanan yaitu, :
Membagi obat
Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan
Mengawasi pendatang didesanya dan melapor
Memberikan pertolongan pemantauan penyakit
Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan
lainnya.
Melakukan pencatatan, yaitu:
KB atau jumlah Pus, jumlah peserta aktif dsb
KIA : jumlah ibu hamil, vitamin A yang dibagikan
dan sebagainya
Imunisasi : jumlah imunisasi TT bagi ibu hamil dan
jumlah bayi dan balita
yang diimunisasikan
Gizi: jumlah bayi yang ada, mempunyai KMS, balita
yang ditimbang dan
yang naik timbangan
Diare: jumlah oralit yang dibagikan, penderita yang
ditemukan dan dirujuk
Melakukan pembinaan mengenai laima program
keterpaduan KB-kesehatadan upanya kesehatan
lainnya. Keluarga pembinaan yang untuk masing-
masing untuk berjumlah 10-20KK atau diserahkan
dengan kader setempat hal ini dilakukan dengan
memberikan informasi tentang upanya kesehatan
dilaksanakan.
Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat
terutama keluarga binaan.
Melakukan pertemuan kelompok.
Semua programer Puskesmas dapat melakukan
pembinaan secara terpadu
Pengetahuan kader selalu meningkat
Jika ada permasalahan kesehatan di suatu wilayah
cepat diketahui, dan diambil tindakan
Kader merasa mendapat perhatian dari kita sehingga
semangat pengabdian mereka akan selalu terpompa

keuntungan yang didapat dari


pertemuan rutin kader
Membutuhkan kerjasama tim
Kegiatan persiapan : pertemuan desa, pengamatan dan
adanya keputusan bersama.
Calon kader berdasrkan kemampuan dan kemauan
Calon kader antara 4-5 orang untuk tiap posyandu

Pembentukan kader
Mempunyai penghasilan sendiri dan tinggal tetap di
desa yang bersangkutan.
Aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun
pembangunan desanya
Dikenal masyarakat dan dapat bekerjasama dengan
masyarakat calon kader lainnya dan berwibawa
Sanggup membina paling sedik 10 KK untuk
meningkatkan keadaan kesehatan lingkungan
Diutamakan mempunayai keterampilan

Secara fisik dapat melaksanakan


tugas-tugas sebagai kader
Berasal dari masyarakat setempat.
Tinggal di desa tersebut.
Tidak sering meninggalkan tempat untuk waktu yang
lama.
Diterima oleh masyarakat setempat.
Masih cukup waktu bekerja untuk masyarakat
disamping mencari nafkah lain. Sebaiknya yang bisa
baca tulis.
Dari persyaratan-persyaratan yang diutamakan oleh
beberapa ahli diatas dapatlah disimpulkan bahwa
kriteria pemilihan kader kesehatan antara lain,
sanggup bekerja secara sukarela, mendapat
kepercayaan dari masyarakat.
Calon kader yang akan dilatih
Waktu pelatihan sesuai kesepakatan bersama
Tempat pelatihan yang bersih, terang, segar dan cukup
luas
Adanya perlengkapan yang memadai
Pendanaan yang cukup
Adanya tempat praktik (lahan praktik bagi kader)

Persiapan dan pelatihan


kader
Refresing kader
Adanya paguyuban kader
Revitalisasi kader
Pemberian rewards

Strategi menjaga
eksistensi kader
Hal yang perlu disampaikan
Promosi bidan siaga
Pengenalan tanda bahaya kehamilan,
persalinan, nifas serta rujukannya
Penyuluhan gizi dan KB
Pencatatan kelahiran dan kematian bayi/ibu
Promosi tabulin, donor darah berjalan,
ambulan desa, suami siaga, satgas GSI
Sejak awal ibu hamil dan suami menentukan
persalinan ditolong oleh bidan atau dokter
Suami atau keluarga perlu menabung untuk
biaya persalinan
Suami dan bumil perlu menanyakan kapan
perkiraan persalinan
Jika ibu akan bersalin di rumah, suami dan
keluarga perlu menyiapkan ruangan yang
terang, air bersih, sabun untuk cuci tangan,
handuk, kain, pakaian bayi bersih dan
pakaian ganti ibu

Persiapan persalinan
Perdarahan hamil muda dan tua
Bengkak di kaki, tangan, wajah, sakit kepala dan kejang
Demam tinggi
Keluar air ketuban sebelum waktunya
Gerakan bayi berkurang
Ibu muntah terus dan tidak mau makan

Tanda bahaya kehamilan


Bayi tidak lahir dlm 12 jam sejak tersa mules
Perdarahan lewat jalan lahir
Ibu ntidak kuat mengejan dan kejang
Air ketuban keruh dan berbau
Ari2 tidak keluar
Ibu gelisah dan kesakitan yang hebat

Tanda bahaya pada


persalinan
Perdarahan lewat jalan lahir
Keluar cairan berbau dari jalan lahir
Demam lebih dari 2 hari
Bengkak di kaki, tangan, wajah atau sakit kepala disertai
kejang
Payudara bengkak kemerahan disertai sakit
Mengalami gangguan jiwa

Tanda bahaya nifas

Anda mungkin juga menyukai