Anda di halaman 1dari 21

PEMELIHARAAN KESEHATAN LANSIA

TERHADAP DIABETES MELITUS


Pembimbing:
dr.Putu Rosiwati

Oleh : dr. Fadli Ilhami

PUSKESMAS SAWAN 1
KABUPATEN BULELENG
PROVINSI BALI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Keberhasilan pembangunan peningkatan UHH


peningkatan populasi lansia

UHH di Indonesia tahun 2000 64,5%, tahun 2011


69,65%

Pertambahan usia penyakit degeneratif


diabetes melitus
TUJUAN

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman


mengenai pemeliharaan kesehatan lansia terhadap
diabetes melitus
MANFAAT

Menambah wawasan tentang pemeliharaan


kesehatan lansia terhadap diabetes melitus
TINJAUAN PUSTAKA
LANJUT USIA
DEFINISI

UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia:


Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun ke atas
KLASIFIKASI
Menurut WHO:
1. Usia pertengahan: 45-59 tahun
2. Lanjut usia: 60-74 tahun
3. Lanjut usia tua: 75-90 tahun
4. Usia sangat tua: > 90 tahun
Menurut Depkes RI (2003):
1. Pralansia: 45-59 tahun
2. Lansia: 60 tahun
3. Lansia resiko tinggi: 70 tahun/ 60 tahun dengan masalah kesehatan
4. Lansia Potensial
5. Lansia tidak Potensial
PROSES MENUA
Aging proces NORMAL

Proses Biologis

Penurunaan fungsi tubuh


secara perlahan-lahan (gradual)

Akibatnya akan terjadi berbagai perubahan:


- Fisik
- Mental
- Sosial
- Fungsi Sistem Organ
Diabetes Melitus pada Lanjut Usia

DEFENISI

American Diabetes Association (2005), Diabetes


melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Diabetes Melitus menurut PERKENI (2006):
Jenis Etiologi

Tipe I Destruksi sel , umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut


Autoimun
Idiopatik
Tipe II Bervariasi, mulai dari resistensi insulin yang disertai defisiensi insulin
relatif hingga defek sekresi insulin yang dibarengi resistensi insulin
Tipe lain Defek genetik fungsi sel
Defek genetik kerja insulin
Penyakit eksokrin pankreas
Endokrinopati
Karena obat atau zat kimia
Infeksi
Sebab imunologi (jarang)
Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM
Diabetes Mellitus Intoleransi glukosa yang timbul atau terdeteksi pada kehamilan pertama
Gestasional dan gangguan toleransi glukosa setelah terminasi kehamilan.
Manifestasi Klinis

POLIURIA POLIFAGI

POLIDIPSI

LANSIA GEJALA TIDAK


KHAS
Penatalaksanaan
EDUKASI

Perubahan pola gaya hidup untuk mencapai keberhasilan dalam


pengelolaan diabetes melitus

Dibutuhkan partisipasi aktif penderita, keluarga, dan


masyarakat
DIET

Karbohidrat : 45 65% total asupan energi


Protein : 10 20% total asupan energi
Lemak : 20 25 % kebutuhan kalori

LANSIA KETERBATASAN
LATIHAN JASMANI

JALAN KAKI
BERSEPEDA
SANTAI

SENAM LANSIA
TERAPI
FARMAKOLOGI

Cara Kerja Efek Samping

Sulfonilurea Meningkatkan sekresi BB naik, Hipoglikemia


insulin
Glinid Meningkatkan sekresi BB naik, Hipoglikemia
insulin
Metformin Menekan produksi glukosa Diare, dispepsia, asidosis laktat
hati dan menambah
sensitivitas terhadap
insulin
Penghambat Glukosidase Menghambat absorpsi Flatulens, tinja lembek
glukosa
Alfa
Tiazolindidion Menambah sensitivitas Edema
terhadap insulin
Pemeliharaan Kesehatan Lansia

LANSIA KELUARGA

TENAGA
KESEHATAN

Faktor Eksternal
Faktor Internal
-Keluarga
-Pengetahuan Individu
-Dukungan tenaga
- Sikap
kesehatan
POSYANDU LANSIA

Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi


kaum lansia yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum
lansia yg menitikberatkan pada pelayanan promotif dan
preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif

SISTEM 5 MEJA
KESIMPULAN
KESIMPULAN...

Keberhasilan pembangunan adalah cita-cita suatu bangsa terlihat


dari peningkatan taraf hidup dan Umur Harapan Hidup (UHH)
yang sejalan dengan peningkatan populasi lanjut usia (lansia).

Peningkatan UHH ini dapat mengakibatkan terjadinya transisi


epidemiologi yaitu bergesernya pola penyakit infeksi menjadi
penyakit degeneratif

Pada kaum lanjut usia, proses menua yang terjadi


mengakibatkan berbagai macam perubahan dari fisik, mental,
sosial maupun sistem organ tubuh

Diperlukan kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan dan


pasien serta keluarganya agar penyakit atau gangguan
kesehatan yang diderita pasien tersebut dapat terkelola dan
terkendali dengan baik

Anda mungkin juga menyukai