Anda di halaman 1dari 82

SISTEM KOORDINASI dan INDRA MANUSIA

Sistem Koordinasi dan Indra pada


Manusia
SISTEM KOORDINASI dan INDRA
MANUSIA
STANDAR KOMPETENSI
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan
manusia.

KOMPETENSI DASAR
Mendiskripsikan sistem koordinasi dan alat
indra pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan
SISTEM KOORDINASI dan INDRA MANUSIA
1. Menyebutkan organ penyusun sistem
koordinasi pada manusia
2. Menjelaskan fungsi organ penyusun
sistem koordinasi manusia
3. Menyebutkan alat-alat indera dan
fungsinya
4. Menyebutkan penyakit pada alat indera
manusia
Peta Konsep
Manusia

Sistem Koordinasi Alat indra

Indra Penglihatan

Indra Pendengaran

Sel Saraf
Indra Pembau

Sistem Saraf Indra Peraba


Pusat
Indra Pengecap
Sistem Saraf
Tepi
Sistem Koordinasi
Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang
kesemuanya bekerja tanpa saling
mengganggu antara organ satu dengan
yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena
pada tubuh kita terdapat suatu sistem
yang mengatur semua organ tersebut.
Sistem tersebut adalah sistem koordinasi
yang berpusat pada satu organ yaitu otak
Sistem Koordinasi

Sel saraf

Sumsum
Otak tulang
belakang
Organ Penyusun Sistem Saraf

Fungsi sistem Saraf:


- Penghubung antara tubuh dengan dunia
luar melalui indra
- Pengatur respon terhadap rangsangan
- Mengatur dan mengendalikan kerja
organ-organ tubuh sehingga dapat
bekerja sesuai fungsinya
Bagian Sel Saraf Manusia
Organ Penyusun Sistem Saraf
Sel Saraf (neuron)
Jaringan saraf tersusun nukleus dendrit
atas sel-sel saraf. Sel Schwann
neurofibril
Sel saraf terdiri atas 3
bagian utama: Selubung
mielin Nodus
Badan sel Badan sel Ranvier

Dendrit Neurit (akson)

neurit
Organ Penyusun Sistem Saraf

Badan sel
nukleus
Di dalam badan sel dendrit
Sel Schwann
neurofibril
terdapat:
Sitoplasma Selubung
mielin Nodus
Badan sel
Nukleus (inti sel) Ranvier

Neurit (akson)
Nukleous (anak
inti sel)
Organ Penyusun Sistem Saraf
Dendrit
Merupakan tonjolan nukleus
dendrit
sitoplasma yang Sel Schwann
neurofibril
pendek, dengan
ujung yang Selubung
mielin Nodus
bercabang-cabang] Badan sel Ranvier
Berfungsi meneruskan Neurit (akson)
rangsang (impuls)
saraf menuju badan
sal saraf
Organ Penyusun Sistem Saraf
Neurit (akson)
Merupakan serabut saraf berupa tonjolan sitoplasma
yang panjang
Berfungsi meneruskan impuls sarah dari badan sel
yang satu ke badan sel yang lain
Neurit dilindungi oleh selubung mielin (isolator).
Selubung mielin disusun dari sel-sel Schwann yang
memberi makan neurit dan membantu regenerasi
neurit
Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
neurofibril
Organ Penyusun Sistem Saraf
Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi 3
macam, yaitu:
Neuron sensorik (sel saraf indra)
Neuron motorik
Neuron konektor (sel saraf penghubung)
Susunan saraf pada manusia meliputi
saraf pusat dan saraf tepi. Saraf pusat
meliputi otak (ensefalon) dan
sumsum tulang belakang (Medula
spinalis).
Saraf tepi meliputi saraf sadar /
somatis dan saraf tak sadar/ otonom.
Berikut ini bagan susunan saraf pada
manusia:
Penggolongan Sistem Saraf
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang. Saraf pusat
dilindungi oleh lapisan meninges, yaitu:
duramater, arachnoid dan piamater.
Diantara arachnoid dengan piamater
terdapat ruang subarachnoid yang
berisikan cairan serebrospinal yang
berfungsi sebagai pelindung/peredam
dari benturan.
Sistem Saraf Pusat
menghantarkan
rangsangan (impuls)
dari reseptor (penerima
rangsangan) ke susunan
saraf pusat.
Sel saraf sensorik

menghantarkan
impuls dari susunan
saraf pusat ke organ
Sel saraf motorik efektor (penerima
perintah).
Sistem Saraf Pusat

menghubungkan
antara sel saraf
sensorik dan
Sel saraf konektor
motorik
Otak

Otak merupakan
pusat koordinasi
utama, terletak
di rongga kepala
dan dilindungi
oleh tempurung
kepala
Urutan lapisan penyusun meninges dari
luar ke dalam yaitu
Dura matter: berupa selaput yang kuat dan
menempel pada tengkorak.
Arakhnoid: bentuknya mirip sarang laba-laba dan
terdapat cairan serebrospinalis. Fungsi selaput
araknoid sebagai bantalan untuk melindungi otak
dari bahaya kerusakan mekanik seperti benturan.
Pia matter: lapisan yang terdekat dengan
permukaan otak dan terdapat banyak pembuluh
darah. Pembuluh darah membawa darah untuk
mensuplai kebutuhan oksigen dan sari makanan
bagi sel otak serta mengangkut sisa metabolisme
sel.
Otak Besar (Serebrum)
Merupakan pusat
talamus
pengendali kegiatan Otak
Otak besar hipotalamus depan
yang disadari.
Terdiri dari dua bagian,
yaitu:
- Belahan kiri yang
mengendalikan
tubuh bagian kanan Kelenjar
Otak kecil
- Belahan kanan yang hipofisis
mengendalikan
tubuh bagian kiri Pons Otak tengah
Medula
oblongata
Otak Besar (Serebrum)
Terdiri atas dua lapis, yaitu:
- Korteks (lapisan luar)
- Medula (lapisan dalam)
Korteks tipis dan berwarna kelabu. Pada lapisan ini
banyak mengandung sel saraf dan neuron ajustor.
Korteks merupakan pusat berbagai kegiatan
(penglihatan, kesadaran, kecerdasan, pendengaran
dan penciuman
Medula tebal dan berwarna putih. Lapisan ini banyak
mengandung serabut saraf.
Otak Besar (Serebrum)
Bagian belakang (lobus oksipitalis)
berperan dalam penglihatan
Bagian samping (lobus temporalis)
berperan sebagai pusat pendengaran
Bagian depan (lobus frontalis)
berperan sebagai penendalian otot
Otak Besar (Serebrum)
Terbagi menjadi 3 area, yaitu
- Area sensorik berkaitan dengan
penerimaan rangsangan
- Area motorik berkaitan dengan
menanggapi rangsangan
- Area asosiasi penghubung antara
sensorik dan motorik yang berperan
dalam proses belajar, berfikir, mengambil
keputusan, mengingat dan penguasaan
bahasa
Otak Tengah ( Mesensefalon)
Otak tengah berkaitan dengan refleks
mata, tonus (kontraksi terus-
menerus) otot, dan posisi tubuh
Otak Depan (Diensefalon)
Otak depan terdiri dari:
- Talamus
- Hipotalamus

Talamus berfungsi menerima semua rangsangan


kecuali bau dan meneruskannya ke area
sensorik otak besar

Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan suhu


dan nutrien, penjagaan kesadaran dan
penumbuhan sikap agresif
Otak Kecil (Serebelum)
Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu
belahan kiri dan kanan. Kedua belahan
dihubungkan dengan jembatan varol

Otak kecil mengatur keseimbangan tubuh


dan pusat koordinasi kerja otot ketika
bergerak
Otak Kecil (Serebelum)
Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu belahan
kiri dan kanan. Kedua belahan dihubungkan
dengan jembatan varol

berfungsi : mengatur
keseimbangan tubuh dan
pusat koordinasi kerja otot
ketika bergerak
Sumsum Lanjutan
(medula oblongata)
Sumsum lanjutan berperan mengatur denyut
jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak
menelan, batuk, bersin, bersendawa dan
muntah

Bagian Sumsum lanjutan yang menghubungkan


otak adalah pons, berfungsi sebagai pengatur
pernafasan
Sumsum Tulang Belakang
(Medula Spinalis)
Merupakan sambungan dari sumum lanjutan sampai vertebra lumbalis.
Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar)
Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Ventral (mengarah ke perut)
- Dorsal (mengarah ke punggung)
Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektor
Dorsal mengandung badan neoron sensorik

Sumsum tulang belakang


Badan sel saraf motorik
ganglion

Badan sel saraf sensorik

Ruas-ruas tulang belakang


Sumsum tulang belakang

Terletak memanjang didalam rongga tulang


belakang

Fungsinya : sebagai
penghartar impuls dari
otak dan ke otak serta
sebagai pusat pengatur
gerak refleks
Sistem Saraf Tepi (Perifer)
Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan
sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh

Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi


menjadi:
Sistem saraf aferen
Sistem saraf eferen

Aferen membawa impuls dari reseptor ke saraf


pusat
Eferen membawa impuls dari saraf pusat ke
Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua,
yaitu:
Sistem saraf somatik
Sistem saraf otonom
Susunan Saraf Tepi

Saraf tepi (perifer) terdiri dari serabut


saraf yang keluar dari saraf pusat ke arah
organ tubuh tertentu. Sistem saraf tepi
terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem
saraf tak sadar atau saraf otonom.
Sistem saraf sadar / Somatis berfungsi untuk
mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya
diatur oleh otak.

Sistem saraf tak sadar/ otonom berfungsi


untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara
kerjanya tidak dapat diatur otak, seperti
sekresi keringat, denyut jantung dan gerak
saluran pencernaan.
Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf somatik
Terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31
pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)

Saraf kranial terdiri atas:


- Sensorik (1,2 dan 8)
- Motorik (3,4,6,11 dan 12)
- Sensorik dan motorik (5,7,9 dan 10)

Saraf spinal merupakan saraf campuran sensorik


(berasal dari dorsal) dan motorik (berasal dari
ventral)
Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf otonom
Disebut juga saraf tak sadar
Sistem saraf otonom dibedakan menjadi:
- Sistem saraf simpatik
parasimpatik simpatik
- Sistem saraf
Mengecilkan pupil parasimpatik Membesarkan pupil
Menstimulasi aliran ludah Menghambat aliran ludah
Memperlambat detak jantung Mempercepat detak jantung

Membesarkan bronkus Mengerutkan bronkus


Menstimulasi peristalsis dan
Menghambat peristalsis dan sekresi
sekresi
Menstimulasi perubahan glikogen ke glukosa
Menstimulasi pelepasan
bilus Sekresi andrenalin dan norandrenalin
Mengerutkan kandung kemih Menghambat kontraksi kandung kemih
Rantai
Ganglia
simpatik
Cara kerja saraf simpatik selalu berlawanan
dengan saraf parasimpatik ( Bersifat Antagonis )

Simpatik Parasimpatik

memperbesar pupil mata mengecilkan pupil mata


menghambat keluarnya membantu (stimulasi)
air ludah (saliva) keluarnya air ludah (saliva)
meningkatkan ekskresi menurunkan ekskresi
keringat dan sekresi getah keringat dan sekresi getah
pancreas pancreas
menghambat sekresi menstimulasi sekresi enzim
enzim pada kelenjar pada kelenjar pencernaan
pencernaan
Macam gerak dibedakan menjadi 2

1. Gerak 2. Gerak
Refleks biasa

Gerak yang tak Gerak yang


disengaja/tak disadari disengaja/disadari
Gerak Refleks
Adalah: gerak capat yang terjadi sebagai mekanisme
respon untuk mengelak dari rangsangan yang
membahayakan.

Refleks berasal dari kata reflexus yang artinya


melengkung balik

Gerak refleks dapat dibedakan menjadi:


- Refleks bawaan/tunggal
- Refleks kompleks
- Refleks dipelajari
SISTEM GERAK
Urutan impuls gerak sadar

Stimulus pada organ reseptor sel saraf


sensorik otak sel saraf motorik respon pada
organ efektor

Urutan impuls gerak tak sadar/ refleks


Stimulus pada organ reseptor sel saraf
sensorik sumsum tulang belakang sel saraf
motorik respon pada organ efektor
Alat Indra
Alat Indra
Alat indra adalah organ yang peka terhadap
rangsangan tertentu

Manusia memiliki lima alat indra, yaitu:


Mata
Telinga
Hidung
Lidah
kulit
lima alat indra
Alat Indra
2. Indra pendengaran 1. Indra penglihatan
(Telinga) (Mata)

4. Indra pembau
(Hidung) 3. Indra peraba (kulit)

5. Indra pengecap
(Lidah)
Mata
Mata
Mata adalah alat
indra yang peka
terhadap cahaya

Mata dilindungi
oleh alis, kelopak
mata dan kelenjar
air mata.
Mata
Dinding bola mata
terdiri dari tiga
lapis, yaitu:
-Sklera
-Koroidea
-retina
Mata
Sklera adalah
lapisan terluar,
keras dan
berwarna putih
(putih mata)

Bagian depan
lapisan ini
menonjol dan
disebut kornea
Mata
Koroidea merupakan
lapisan kedua,
mengandung banyak
pembuluh darah.
Bagian depan lapisan ini
sedikit terbuka dan
disebut dengan pupil
Sel-sel koroidea
disekitar pupil
mengandung warna
yang disebut iris
Mata
Lensa mata terletak
dibelakang pupil,
berfungsi
membentuk
bayangan benda.
Lensa mata
berbentuk
cembung dan
lentur
Mata
Retina atau selaput jala
sebagai penangkap
bayangan benda.

Retina mengandung
reseptor yang peka
terhadap cahaya, yaitu:
- Sel batang (basilus)
berfungsi pada cahaya
suram dan tidak
mengenal warna
- Sel kerucut (konus)
berfungsi pada cahaya
terang dan mengenal
Proses Melihat
1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap
oleh mata menembus kornea dan diteruskan
melalui pupil
2. Intensitas yang diatur pupil diteruskan di lensa
mata
3. Daya akomodasi mata mengatur supaya bayangan
jatuh tepat di bimtik kuning
4. Pada bintik kuning cahaya diterima oleh sel
kerucut dan sel batang dan disampaikan di otak
5. Di otak akan diterjemahkan benda apa yang
dilihat
Telinga
Telinga
Telinga adalah organ
yang peka terhadap
suara.

Telinga terdiri dari:


- telinga luar
- Telinga tengah
- Telinga dalam
Telinga luar
Telinga luar
terdiri atas:
Daun telinga
Lubang
telinga
Gendang
telinga
Telinga Tengah
Telinga tengah terdiri Cairan endolimfa

atas:
Tulang martil (malleus) ampula

Tulang landasan Cairan limfa

(inkus)
Tulang sanggurdi
(stapes)
Saluran eustachius

Telinga tengah
dihubungkan dengan
mulut oleh saluran
eustachius
Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri Cairan endolimfa

atas:
ampula
- Rumah siput (koklea)
Cairan limfa
- Tiga saluran gelung
(kanalis semisirkularis)
Koklea berfungsi dalam
penerimaan suara
Saluran gelung berfungsi
sebagai alat
keseimbangan
Mekanisme Mendengar

Bunyi daun telinga


saluran teling gendang
telinga tulang mairtil
tulang landasan tulang
sanggurdi jendela oval
rumah siput ujung
Kulit
Kulit

Kulit adalah alat sakit


indra yang peka
terhadap
rangsangan
berupa sentuhan,
tekanan, sakit,
dingin
panas dan dingin
panas
sentuhan tekanan
Hidung
Hidung
Hidung mempunyai kemoreseptor yang peka
terhadap rangsangan zat kibia berbentuk gas,
yaitu bau.
Proses pembau

Zat kimia dalam rongga akan dilarutkan


dalam selaput lendir kemudian dibawa saraf
pembau ke otak,di otak akan
di interprestasikan bau
yang tercium
Lidah
Lidah
Lidah memiliki kemoreseptor yang peka
terhadap zat kimia yang larut dalam air.
Permukaan lidah kasar karena dipenuhi
tonjolan-tonjolan yang disebut papila
Di celah-celah papila terdapat kuncup-kuncup
pengecap.
Ada empat kuncup pengecap, yaitu:
- Pengecap manis pada ujung lidah
- Pengecap asin pada tepi lidah
- Pengecap pahit pada pangkal lidah
- Pengecap asam pada tepi lidah bagian
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Astigmatis (mata silindris)


Penyebab: bola mata tidak bulat
Akibat: tidak dapat melihat garis-garis
horisontal dan vertikal bersamaan
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata silindris
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Miopi (rabun jauh)


Penyebab: lensa mata tidak dapat
menipis
Akibat: tidak dapat melihat jauh
dengan jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata berlensa cekung
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Hipermetropi (rabun dekat)


Penyebab: lensa mata tidak dapat
menebal
Akibat: tidak dapat melihat dekat
dengan jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata berlensa cembung
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Presbiopi
Penyebab: daya akomodasi mata
berkurang
Akibat: tidak dapat melihat jauh
maupun dekat dengan jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata bifokal
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Rabun senja
Penyebab: kekurangan vitamin A
Akibat: tidak dapat melihat dengan
baik pada saat senja dan malam hari
Pencegahan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung vitamin
A
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Keratomalasi
Penyebabkekurangan vitamin A yang
parah
Akibat: kornea mata keruh, permukaan
mata kering dan kasar dan
penglihatan berkurang hingga
kebutaan
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Katarak
Penyebab: lensa mata keruh dan kabur
Akibat: cahaya tidak sampai ke retina
Dapat diatasi dengan operasi
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Juling
Penyebab: ketidakserasian kerja otot
penggerak bola mata kanan dan kiri
Dapat diatasi dengan operasi
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Glaukoma
Penyebab: penyumbatan disaluran
bola mata menyebabkan
peningkatan tekanan pada bola mata
Akibat: kebutaan
Kelainan ini dapat diatasi dengan
obat-obatan dan operasi
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Buta Warna
Penyebab: keturunan
Akibat: tidak dapat melihat warna
tertentu
Kelainan ini tidak dapat disembuhkan.
Lebih banyak menyerang laki-laki
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Radang telinga
Penyebab: baketri dan virus
Menyerang bagian luar melalui kotoran
yang masuk ketika berenang
Menyerang bagian dalam, bakteri atau
virus masuk dari rongga mulut
melalui saluran eustachius
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Otosklerosis
Penyebab: tulang sanggurdi kaku dan
tidak dapat bergerak leluasa
Akibat: tuli konduksi yang menahun
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

Anosmia
penyebab: cidera/infeksi didasar
kepala, keracunan timbal, merokok,
tumor otak bagian depan
Akibat: kehilangan kemampuan
unutuk membau/mencium
Pengobatan tergantung dari
penyebabnya
Jangan lupa selalu
membaca & belajar
yaa
aguspurnomosite.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai