Anda di halaman 1dari 14

Berasal dari Bahasa Yunani Philosophia

Philein : Cinta (Love)


Sophia : Kebijaksanaan (Wisdom)
Jadi secara Etimologis Filsafat berarti Cinta
Kebijaksanaan (Love Of Wisdom) atau seorang Filsuf
adalah pencinta atau pencari kebijaksanaan dan
mendambakan pengetahuan..(pertama kali digunakan
oleh para kaum Sophist dan juga Socrates (470-399)
Kata Filsafat pertama kali
digunakan oleh Pythagoras
(582-496 SM) arti Filsafat
pada saat itu belum begitu
jelas.
Asal Filsafat
Ada 3 hal yang mendorong manusia
untuk berfilsafat :
1. Keheranan : Plato mengatakan mata
kita memberi pengamatan bintang2,
matahari dan langit. Pengamatan ini
memberi dorongan untuk menyelidiki,
dan penyelidikan ini berasal dari Filsafat.

NB : Ketahuilah apa yang kau tahu dan


ketahuilah apa yang kau tidak tahu.
2. Kesangsian
2. Kesangsian :: Pada
Pada saat
saat manusia
manusia melihat
melihat
hal yang
hal yang baru,
baru, maka
maka ia
ia akan
akan heran,
heran,
kemudian ia
kemudian ia merasa
merasa sangsi
sangsi atau
atau ragu-
ragu-
ragu
ragu

3. Kesadaran
3. Kesadaran akan
akan keterbatasan
keterbatasan :: Manusia
Manusia
mulai berfilsafat
mulai berfilsafat jika
jika ia
ia menyadari
menyadari
bahwa dirinya
bahwa dirinya itu
itu sangat
sangat kecil
kecil dan
dan
lemah terutama
lemah terutama bila
bila dibandingkan
dibandingkan
dengan alam
dengan alam sekelilingnya.
sekelilingnya. Ia Ia mulai
mulai
memikirkan bahwa
memikirkan bahwa diluar
diluar manusia
manusia yang
yang
terbatas pasti
terbatas pasti ada
ada sesuatu
sesuatu yang
yang tidak
tidak
terbatas.
terbatas.

NB: Pengetahuan
NB: Pengetahuan dimulai
dimulai dengan
dengan rasa
rasa ingin
ingin
tahu, kepastian
tahu, kepastian dimulai
dimulai dengan
dengan rasa
rasa ragu-ragu
ragu-ragu
dan Filsafat
dan Filsafat dimulai
dimulai dengan
dengan kedua-duanya.
kedua-duanya.
Berfilsafat
Berfilsafat didorong
didorong untuk
untuk mengetahui
mengetahui
apa
apa yang
yang telah
telah kita
kita tahu
tahu dan
dan apa
apa yang
yang
kita
kita belum
belum tahu.
tahu. Berfilsafat
Berfilsafat berarti
berarti
berendah
berendah hati
hati bahwa
bahwa tidak
tidak semuanya
semuanya
akan
akan pernah
pernah kita
kita ketahui
ketahui dalam
dalam
kesemestaan
kesemestaan yangyang seakan
seakan tak
tak terbatas
terbatas
ini.
ini. Demikian
Demikian juga
juga berfilsafat
berfilsafat berarti
berarti
mengoreksi
mengoreksi diri,
diri, semacam
semacam keberanian
keberanian
untuk
untuk berterus
berterus terang,
terang, seberapa
seberapa jauh
jauh
sebenarnya
sebenarnya kebenaran
kebenaran yang
yang dicari
dicari telah
telah
kita
kita jangkau.
jangkau.
Filsafat : mampu mengindentifikasi hal-hal secara
umum telah disepakati dan ditunjuk sebagai filsafat
(pemikiran Socrates, plato dan aristoteles). Filsafat
menjadi obyek atas aktifitas kita sebagai subyek.
Berfilsafat : melakukan refleksi kritis
(pertimbangan/renungan) atas semesta hidup kita
sebagai manusia. Jadi hasil dari refleksi tersebut
adalah pemikiran dan perenungan filosofi.
Perbedaan antara filsafat dan berfilsafat adalah
obyek dan jalannya saja.
Filsafat tidak memiliki obyek / tetapi menjadi
aktifitas atau predikat diri kita sebagai subyek
(obyeknya adalah kehidupan).
Untuk dapat berfilsafat dengan baik kita
bisa mulai berkenalan terlebih dahulu
dengan filsafat. Contoh : ketika kita
menanyakan makna hidup yang kita jalani
secara mendalam, menyeluruh dan kritis
untuk dapat bertanya dan memperoleh
jawaban mengenai makna hidup kita tidak
perlu membaca karya-karya para filsuf
terlebih dahulu, cukup menyediakan waktu
sejenak untuk berdialog dengan diri kita,
jadi dalam titik ini kita telah berfilsafat
walaupun mungkin kita belum berkenalan
dengan filsafat.
Filsafat berdasarkan ruang lingkup kulturnya
dapat dibagi 2:
System pemikiran filsafat barat
Filsafat barat sangat kental dengan adanya
perbedaan dan penjarakan antara subyek
(manusia) dengan obyek (dunia).
Filsafat barat lebih menekankan filsafat
sebagai ilmu (sain) rasionalitas (pembedaan,
pemisahan, dan penjarakan)
System pemikiran filsafat timur
Adanya kebersatuan dan keharmonisan antara
subyek serta obyek (mendengarkan empati dan
toleransi sedemikian penting dalam filsafat
ilmu)
Filsafat timur memiliki 2 ciri
utama:
1. Religiositasnya
2. Memahami tujuan hidup
manusia/lebih menekankan pada
falsafah hidup (pandangan hidup)
falsafah hidup yang menjadi jalan
untuk mencapai tujuan hidup
(misalnya kebahagiaan,
ketentraman, dan kedamaian batin).
Ada 2 pendekatan yang biasa
digunakan untuk mengenal filsafat:
1.Secara kronologis (melihat
pemikiran filsafat hukum dalam
rentang waktu berurut /
berdasarkan urutan waktu)
2.Secara tematik : tema / topik
dibahas secara mendalam dan luas
tanpa memperhatikan urutan waktu.
Pemikiran seorang filsuf tidak muncul
dari ruang hampa pewahyuan akan
kebenaran yang mereka wartakan dalam
pemikiran mereka adalah buah refleksi
atas kehidupan mereka dalam kurun waktu
tertentu dan memang pemikiran mereka
bukanlah agama yang harus dilihat
sebagai hal yang sedemikian suci dan
tidak lekang oleh waktu. Kebijaksanaan
dan kebenaran mengenai hukum yang
mereka lihat berpijak pada waktu dan
tempat tertentu.
Ada 3 bagian yang akan dibahas dalam
filsafat hukum :
Pengertian filsafat secara umum.
Penjelasan secara khusus mengenai
filsafat hukum
Bagaimana pemikiran filsafat hukum
dengan perspektif yang saling berbeda
memandang hukum. (Ada aliran pemikiran
hukum kodrat, positivisme hukum dan
pemikiran post modernis tentang hukum)
Berkenalan dengan filsafat hukum agar
kita berpikir secara filosofis tentang
hukum, berpikir secara alternatif tentang
fenomena hukum, sehingga kita bisa
melihat kebenaran yang lain, jadi kita
bukan mencari kebenaran tunggal/absolut,
tetapi menerima kebenaran plural yang
dari semestanya kita pilih sendiri secara
merdeka tanpa menghasilkan kebenaran
yang lain, sehingga keadilan yang kita
temukan adalah keadilan bersama yang
tidak memenangkan yang satu dan
mengalahkan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai