kombinasi berhubungan secara independen dengan peningkatan risiko terhadap stroke iskemik. Namun, belum banyak diketahui mengenai apakah terdapat efek gabungan yang ditimbulkan akibat migrain dan kontrasepsi hormonal terhadap stroke iskemik. Tujuan
Penelitian ini berusaha untuk memperkirakan
insidens stroke di antara wanita usia reproduksi dan mencari hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi, jenis migraine (dengan atau tanpa aura), dan stroke iskemik. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data dasar dari pelayanan kesehatan nasional dan menggunakan desain penelitian nested cased control. Wanita usia 15-49 tahun dengan stroke onset baru selama rentang waktu tahun 2006 hingga 2012 diidentifikasi menggunakan kode diagnosis pelayanan pasien rawat inap International Classification of Disease, Ninth Revision, Clinical Modification. Desain Penelitian
Empat kontrol disesuaikan dengan setiap
kasus berdasarkan usia.
Nyeri kepala migrain dengan atau tanpa
aura diidentifikasi menggunakan kode diagnosis pasien rawat inap dan rawat jalan. Desain Penelitian
Penggunaan kontrasepsi hormonal
kombinasi terbaru diidentifikasi mengggunakan National Drug Code dari data dasar Farmasi.
Conditional Logistic Regression digunakan
untuk memperkirakan rasio odds yang disesuaikan dan interval kepercayaan 95% terhadap stroke iskemik berasarkan tipe migrain dan kontrasepsi hormonal kombinasi Hasil
Dari tahun 2006 hingga 2012, terdapat 25.887
stroke iskemik di antara wanita usia 15-49 tahun, dengan insidens kumulatif mencapai 11 stroke/100.000 wanita. Hasil
Dibandingkan dengan mereka yang tidak
memiliki migrain atau tidak menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi, rasio odds stroke iskemik tertinggi ditemukan di antara mereka yang menderita migrain dengan aura yang menggunakan kombinasi kontrasepsi hormonal (rasio odds, 6,1; interval kepercayaan 95%, 3.1-12.1) Hasil
Rasio odds juga meningkat untuk migrain dengan
aura tanpa penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi (rasio odds, 2,7; 95% interval kepercayaan, 1.9-3.7), migrain tanpa aura dan penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi (rasio odds, 1,8; interval kepercayaan 95%, 1.1-2.9), dan migrain tanpa aura tanpa penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi (rasio odds, 2,2; interval kepercayaan 95%, 1.9-2.7). Kesimpulan
Efek gabungan dari kontrasepsi hormonal
kombinasi dan migrain dengan aura dikaitkan dengan peningkatan risiko 6 kali lipat terhadap stroke iskemik dibandingkan dengan tanpa faktor risiko. Penggunaan kontrasepsi hormonal kombinasi secara substansial tidak meningkatkan risiko lebih lanjut stroke iskemik diantara wanita dengan migrain tanpa aura ISI JURNAL Pendahuluan
Nyeri kepala migrain umumnya dijumpai pada
wanita dengan insidens seumur hidup mencapai 43%. Sekitar satu per tiga populasi dengan migrain memiliki migrain dengan aura. Aura merupakan sekumpulan gejala neurologis yang spesifik yang mencakup sensasi kilatan cahaya, adanya garis atau bintik buta, nyeri seperti tersetrum dan kebas, atau kehilangan sementara kemampuan berbicara, dan umumnya terjadi sebelum onset migrain Pendahuluan Wanita usia reproduktif dengan migrain, khususnya yang menderita aura, mengalami peningkatan risiko terhadap stroke iskemik.
Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita
yang menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi (CHCs), yang mengandung estrogen dan progestin, memiliki peningkatan risiko terhadap stroke iskemik Pendahuluan
Peningkatan resiko tinggi stroke kemungkinan
disebabkan oleh efek hypercoagulable dari estrogen. Penelitian ini berusaha memperkirakan insidens stroke pada wanita usia reproduksi dan untuk mencari efek gabungan dari migrain (dengan atau tanpa aura) dan CHCs pada risiko terhadap stroke iskemik. Material dan Metode Sumber Data Kami mengidentifikasi wanita berusia 15-49 tahun dalam kurun waktu tahun 2006 sampai dengan 2012 yang termasuk dalam MarketScan Commercial Claims and Encounters Research Databases.
Pusat pelayanan nasional tersebut yang mengklaim
data dasar dari Truven Health Analytics meliputi pelayanan kesehatan tingkat individual yang mengklaim informasi dari pekerja, rencana kesehatan, rumah sakit. Studi Kohort Kami mengidentifikasi semua kasus awal pasien stroke iskemik rawat inap selama tahun 2006 hingga 2012, menggunakan International Classification of Disease, Ninth Revision, Clinical Modification (ICD-9-CM) .
Kami tidak mengikutsertakan wanita dengan kode
stroke iskemik rawat inap atau rawat jalan selama tahun 2004 hingga 2005 untuk membatasi analisis kami terhadap kasus stroke onset baru
Di antara semua wanita usia 15-49 tahun selama
periode 2006 hingga 2012, kami menghitung insidens kumulatif stroke iskemik/100.000 wanita, dengan rentang 5 tahun. Kejadian kumulatif dihitung sebagai proporsi dari wanita dengan stroke iskemik terhadap jumlah total dari wanita yang memenuhi criteria dalam kurun waktu yang telah ditetapkan.
Kami menetapkan insidens kumulatif tahunan rata-
rata dengan cara membagi insidens keseluruhan dengan 7, karena dilakukannya follow up selama 7 tahun (2006 hinggA 2012). Akibat jumlah kecil dari kasus stroke dan untuk memfasilitasi perbandingan antara kelompok usia, insidens kumulatif tahunan rata-rata dilaporkan per 100.000 wanita. Analisis Nested Case-Control Untuk analisis nested case-control, kami membatasi baik kasus maupun kontrol pada wanita yang secara berkelanjutan ikut serta dalam asuransi pribadi dari 1 Januari 2004, hingga tanggal indeks. Tanggal dari kode stroke pertama didefinisikan sebagai tanggal indeks kasus. Kontrol merupakan wanita tanpa kode stroke iskemik rawat inap dari 2006 hingga 2012. Analisis Nested Case-Control
Empat kontrol ditempatkan secara acak pada
setiap kasus dan disesuaikan berdasarkan usia pada 2006. Kami tidak mengikutsertakan wanita dengan kode kehamilan dalam 6 minggu sebelum tanggal indeks. Kami juga tidak mengikutsertakan wanita dengan histeroktomi dan sterilisasi dari 2004 hingga tanggal indeks Nyeri kepala migrain dengan atau tanpa aura diidentifikasi menggunakan kode rawat inap dan rawat jalan ICD-9-CM selama 2004 hingga tanggal indeks
Jika seorang wanita memiliki kode untuk
kedua jenis migrain (dengan dan tanpa aura), dia diklasifikasikan sebagai migrain dengan aura. Analisis Nested Case-Control . Untuk memastikan bahwa kita mengumpulkan status migrain sebelum tanggal stroke, kasus dan kontrol diklasifikasikan sebagai memiliki migrain hanya jika kode migrain terjadi sebelum tanggal indeks. Penggunaan CHC saat ini diidentifikasi menggunakan National Drug Codes dari data dasar dari MarketScan pharmaceutical Kami memeriksa faktor risiko lainnya untuk stroke iskemik, meliputi karakteristik pribadi (usia, obesitas, dan merokok) dan kondisi medis (diabetes, hipertensi, penyakit jantung iskemik, dan penyakit katup jantung)
Wanita didefinisikan memiliki kondisi-kondisi
tersebut jika terdapat 1 kode pasien rawat inap atau 2 kode pelayanan pasien rawat jalan yang sekurang-kurangnya terpisah 30 hari. Rasio odds yang disesuaikan (adjusted odds ratio/aOR) dan interval kepercayaan 95% (Confidence Interval/CI) dihitung menggunakan regresi logistik bersyarat untuk memperkirakan rasio odds (OR) dari stroke iskemik yang berhubungan dengan faktor risiko stroke yang berkaitan (status migraine, penggunaan CHC saat ini Untuk mengetahui efek bersama migrain dan penggunaan CHC, kami melakukan regresi logistik bersyarat untuk menghitung aOR dan 95% CI untuk OR stroke berdasarkan tipe migraine dan penggunaan CHC. Perangkat Lunak (SAS 9.3; SAS Institute, Cary, NC) digunakan untuk semua analisis. Hasil Insidens Stroke Insidens kumulatif tahunan rata-rata secara keseluruhan adalah 11 stroke/100.000 wanita. Insidens kumulatif tahunan rata-rata meningkat dengan peningkatan 5- tahun rentang usia (1/100.000 wanita antara usia 15- 19 tahun dan 30/100.000wanita di antara usia 45-49 tahun) Studi Nested Case-Control Wanita dengan migrain tanpa aura juga memiliki peningkatan OR stroke iskemik dibandingkan dengan tidak ada migrain, tapi dengan kekuatan yang lebih kecil dibandingkan migrain dengan aura (aOR, 2.1; 95% CI, 1.8e2.5).
Wanita yang saat ini menggunakan CHCs
memiliki peningkatan OR stroke iskemik yang sedikit namun signifikan dibandingkan dengan tidak pernah atau pernah menjadi pengguna (aOR, 1.3; 95% CI, 1.1e1.6). OR stroke iskemik juga meningkat di antara wanita dengan obesitas, merokok,dan kondisi medis dibandingkan dengan wanita tanpa kondisi spesifik, dengan OR tertinggi di antara wanita dengan penyakit jantung iskemik (aOR, 5.5; 95% CI, 4.0e7.6). OR stroke iskemik tertinggi di antara wanita dengan migrain dengan aura yang menggunakan CHCs (aOR, 6.1; 95%CI, 3.1e12.1) .
OR stroke iskemik juga meningkat di kalangan
wanita dengan migrain dengan aura yang tidak menggunakan CHCs (aOR, 2,7; 95% CI, 1.9e3.7), wanita dengan migrain tanpa aura yang menggunakan CHCs (aOR, 1,8; 95% CI, 1.1e2.9), dan wanita dengan migrain tanpa aura yang tidak menggunakan CHCs (aOR, 2.2; 95% CI,1.9e2.7). Hasil sebagian besar tidak berubah pada saat hanya dilakukan pemeriksaan pada penggunaan COC saja. Hasil Analisis kami menemukan bahwa efek kombinasi dari migrain dengan aura dan penggunaan CHC berkaitan dengan peningkatan resiko stroke iskemik enam kali lipat dibandingkan dengan wanita tanpa faktor risiko apapun menemukan bahwa migrain dengan aura dan penggunaan CHC berhubungan secara independen dengan peningkatan risiko stroke iskemik. Akibat depresi yang menyebar di daerah kortikal yang berkaitan dengan aura ("Migrainous infarction"). Individu dengan aura mungkin memiliki factor resiko vaskular, seperti yang terlihat pada individu yang merokok atau memiliki hipertensi, yang menempatkan mereka pada resiko yang lebih tinggi terhadap stroke. Migrain juga ditemukan dalam prevalensi yang tinggi diantara individu dengan vaskulopati tertentu atau penyakit autoimun seperti sindrom anti fosfolipid dan Lupus Eritamatosus Sistemik. Estrogen memiliki beberapa efek biologis meliputi perubahan pada faktor koagulasi, kadar lipid, dan tekanan darah, yang mungkin berkontribusi terhadap peningkatan resiko stroke. OR stroke iskemik tertinggi diantara wanita yang memiliki migrain dengan aura saat ini menggunakan CHC. namun sebagian besar penelitian tidak menemukan hubungan tersebut terdapat kemungkinan beberapa wanita yang memiliki migrain dengan aura diklasifikasikan secara tidak tepat sebagai migrain tanpa aura jika mereka merasakan aura di masa lampau namun tidak lagi saat ini. penelitian kami hanya mengidentifikasi migrain yang memperoleh pengobatan medis sehingga cenderung mewakili migrain yang lebih parah. Terdapat kemungkinan bahwa faktor-faktor ini mengarahkan kita untuk memperkirakan terlalu jauh hubungan antara migrain tanpa aura dan stroke. Penggunaan CHC secara keseluruhan tidak mempengaruhi hubungan antara migrain tanpa aura dan stroke. Pengklasifikasian tipe migrain dan identifikasi aura diantara wanita dengan migrain adalah kunci ketika mempertimbangkan pilihan kontrasepsi. Hasil yang kami dapatkan menunjukkan bahwa CHC harus dihindari pada wanita yang memiliki migrain dengan aura. Kami tidak dapat memeriksa beberapa faktor perancu yang berpotensi lainnya seperti ras dan etnis
Kami tidak memeriksa penggunaan pengobatan
antikoagulan karena informasi tentang pembelian obat bebas (seperti aspirin) tidak tersedia di dalam basis data dan pemberian antikoagulasi yang diresepkan dokter (seperti warfarin) mungkin akan lebih berhubungan dengan penyakit katup jantung, sehingga dapat menyebabkan kolinearitas pada model yang digunakan. Kami mengeksklusikan serangan stroke sebelum tahun 2004 hingga 2005, namun masih memungkinkan bahwa kami mengikutsertakan wanita yang mengalami kejadian stroke sebelum batas waktu penelitian ini.
Temuan dari penelitian ini mengonfirmasi
adanya peningkatan risiko relative kejadian stroke iskemik pada wanita dengan migrain yang disertai aura yang juga menggunakan CHC. Terdapat peningkatan 6 kali lipat dibandingkan dengan wanita tanpa faktor risiko pada populasi penelitian ini.
Wanita dengan migrain namun tanpa disertai
aura juga memiliki peningkatan risiko relative mengalami stroke iskemik, tetapi rasio odds-nya sama dengan pengguna CHC dan bukan pengguna, menunjukkan bahwa pengguna CHC mungkin tidak memiliki hubungan dengan risiko lebih jauh pada populasi ini. Walaupun angka kejadian stroke secara keseluruhan pada wanita usia reproduksi adalah rendah, namun stroke dapat merupakan suatu kejadian yang mengerikan dan penelitian lebih jauh diperlukan untuk memberikan pengertian yang lebih baik serta mencegah faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Kemampuan untuk membedakan tipe-tipe migrain secara akurat dan adanya (atau ketiadaannya) aura sangat penting untuk investigasi lebih jauh serta pengambilan keputusan klinis.