Anda di halaman 1dari 29

 Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang

mempelajari:
1. Dinamika kehidupan keluarga dalam
lingkungannya
2. Pengaruh penyakit dan keturunan terhadap
fungsi keluarga
3. Pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan
berkembangnya penyakit serta permasalahan
kesehatan keluarga
4. Berbagai cara pendekatan kesehatan untuk
mengembalikan fungsi keluarga dalam keadaan
normal
KEDOKTERAN KELUARGA:

Cabang Kedokteran Komunitas yang memberi perhatian khusus kepada


kesehatan keluarga sebagai sebuah unit.

Kedokteran Keluarga: Ilmu yang menekankan pentingnya pemberian


pelayanan kesehatan yang personal, primer, komprehensif dan
berkelanjutan (continuing) kepada individu dalam hubungannya dengan
keluarga, komunitas, dan lingkungannya. (National University of
Singapore, 2004)

Istilah Lain: Primary Care Medicine, General Practice, Family Medicine

Kedokteran Keluarga menekankan: keluarga sebagai unit sosial yang


memberikan dukungan kepada individu.
Masalah kesehatan pasien sering disebabkan oleh masalah pada
keluarga
Masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan masalah kesehatan
keluarga.
Beberapa nilai utama yang dianut dalam kedokteran
keluarga:

Pelayanan berpusat pada pasien (patient centered care) dan perhatian


khusus kepada hubungan dokter pasien

Pendekatan Holistik: masalah penyakit pasien tidak hanya disebabkan


dimensi fisik tetapi juga dari segi psikologi dan sosial (bio-psiko-sosial)
dari pasien, keluarga dan komunitasnya.
Pendekatan holistik sangat penting pada zaman sekarang ketika
teknologi tinggi kedokteran telah menyebabkan dehumanisasi pasien
dan fragmentasi pelayanan kesehatan.

Kedokteran Pencegahan: memberikan dampak kepada status


kesehatan yang lebih panjang daripada kedokteran kuratif

Mencakup semua usia (Life cycle): melayani pasien segala usia,


sehingga disebut “specialist in breadth”

Tempat pelayanan: Klinik, di rumah pasien, setting pelayana lainnya


Batasan/Definisi:

1. Pelayanan Dokter Keluarga


2. Dokter Keluarga/Family Practitioner
3. Ilmu Kedokteran Keluarga
Pelayanan Dokter Keluarga:

1. Pelayanan kedokteran yang menyeluruh/komprehensif yang


memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit
dimana tanggungjawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak
dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak
oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja (The American
Academy of Family Physician, 1969)

2. Merupakan pelayanan spesialis yang luas yang bertitik tolak dari


suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu
lainnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu
kebidanan dan penyakit kandungan, ilmu bedah, ilmu kedokteran
jiwa yang membentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan
ilmu perilaku, biomedik dan klinik sehingga mampu
mempersiapkan dokter untuk mempunyai peran unik dalam
menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah,
pelayanan konseling serta bertindak sebagai dokter pribadi yang
mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American
Academy of Family Physician, 1969)
Rumusan pertama menunjuk pada
karakteristik pelayanan, ditujukan untuk
kepentingan penyelenggaraan pelayanan

Rumusan kedua menunjuk pada penerapan


disiplin ilmu, ditujukan untuk kepentingan
pendidikan dan pelatihan
DOKTER KELUARGA/Family Physician/Family
Doctor

1. Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang


berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia
tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit,
tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya
menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya (IDI, 1982)

2. Dokter yang memiliki tanggungjawab menyelenggarakan


pelayanan kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan
yang menyeluruh/komprehensif yang dibutuhkan oleh semua
anggota keluarga dan bila berhadapan dengan masalah
kesehatan khusus yang tidak mampu ditanggulangi, meminta
bantuan konsultasi dari dokter ahli yang sesuai (The American
Board of Family Practice, 1969)
3. Dokter yang melayani masyarakat sebagai kontak pertama yang
merupakan pintu masuk ke sistem pelayanan kesehatan, menilai
kebutuhan kesehatan total pasien dan menyelenggarakan
pelayanan kedokteran perseorangan dalam satu atau beberapa
cabang ilmu kedokteran serta merujuk pasien ke tempat pelayanan
lain yang tersedia sementara tetap menjaga kesinambungan
pelayanan, mengembangkan tanggungjawab untuk pelayanan
kesehatan menyeluruh dan berkesinambungan serta bertindak
sebagai koordinator pelayanan kesehatan, menerima
tanggungjawab untuk perawatan total pasien termasuk konsultasi
sesuai dengan keadaan lingkungan pasien yakni keluarga serta
masyarakat ( The American Academic of General Practice, 1947)

4. Dokter yang menyelenggarakan pelyanan kesehatan personal,


tingkat pertama, menyeluruh/comprehensive dan
berkesinambungan kepada pasiennya yang terkait dengan
keluarga, komunitas serta lingkungan di mana pasien tersebut
berada (Singapore College of General Practitioners, 1987)
Ilmu Kedokteran Keluarga/Family Medicine

1. Ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang


orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh
kepada satu nkesatuan individu, keluarga dan masyarakat
dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi
dan sosial budaya (IDI, 1983)

2. IKK merujuk pada body of knowledge dari pelayanan dokter


keluarga yang merupakan disiplin baru dari ilmu kedokteran
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
khalayak secara lebih responsif dan bertanggungjawab
(Charmichael, 1973)

1. Salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang ditandai dengan


terdapatnya suatu kelompok pengetahuan kedokteran yang
bersifat khusus (WONCA, Manila, 1979)
4. Merupakan body of knowledge tentang fenomena
yang dihadapi serta teknik yang dipergunakan oleh
para dokter yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perseorangan pada tingkat pertama dan
berkelanjutan (Whinney, 1969)

5. Sebuah pendekatan multidisipliner yang terpadu


menuju pelayanan kesehatan yang menyeluruh dari
unit keluarga (Sargent, 1967)
1. Komprehensif dan holistik
2. Kontinu
3. Mengutamakan pencegahan
4. Koordinatif dan kolaboratif
5. Personal sebagai bagian integral dari
keluarganya
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan
kerja, dan lingkungan
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8. Sadar biaya dan sadar mutu
9. Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
Seminar Kedokteran Keluarga -
Bandung 3/15/2008 12
Pemerintah SDM Kesehatan

Pelayanan
bermutu
Farmasi dan alat
Pengguna jasa
Kedokteran
Seminar Kedokteran Keluarga -
Bandung 3/15/2008 13
 DEFINISI Menurut WHO: Rehabilitasi Medik
adalah ilmu pengetahuan kedokteran yang
mempelajari masalah atau semua tindakan
yang ditujukan untuk mengurangi atau
menghilangkan dampak keadaan sakit, nyeri,
cacat dan atau halangan serta meningkatkan
kemampuan pasien mencapai integrasi sosial.
 Selain itu juga dikenal namanya rehabilitasi sosial,
yaitu bagian rehabilitasi yang bertujuan agar
penderita cacat dapat berintegrasi kedalam
masyarakat dengan menyesuaikan diri pada
keluarga, pekerjaan, dan masyarakat.

 Sedangkan rehabilitasi kekayaan yaitu bagian dari


rehabilitasi yang berusaha memulihkan
kemampuan bekerja dan daya guna penderita cacat
dengan diadakan pelayanan kekaryaan.
1. Mengatasi keadaan/kondisi sakit melalui
paduan intervensi medic, keterapian fisik,
keteknisian medic dan tenaga lain yang terkait.
2. Mencegah komplikasi akibat tirah baring dan
atau dampak penyakitnya yang mungkin
membawa kecacatan.
3. Memaksimalkan kemampuan fungsi,
meningkatkan aktifitas dan partisipasi pada
difabel.
4. Mempertahankan kualitas hidup dan
mengupayakan kehidupan yang berkualitas
PRINSIP REHABILITASI Menurut Harsono (1996), ada
beberapa prinsip rehabilitasi, yaitu :

1. Rehabilitasi dimulai sedini mungkin, bahkan


segera sejak dokter melihat penderita untuk
pertama kalinya.
2. Tidak ada seorang pun yang boleh berbaring
lebih lama dari yang diperlukan, karena dapat
mengakibatkan komplikasi.
3. Rehabilitasi merupakan terapi multidisipliner
terhadap seorang penderita
4. Faktor yang terpenting adalah kontinuitas
perawatan
5. Perhatian untuk rehabilitasi diutamakan
kepada sisa kemampuan yang masih dapat
diperbaiki dengan latihan
6. Fungsi lain rehabilitasi adalah pencegahan
serangan berulang
7. Penderita merupakan subjek rehabilitasi,
bukan sekedar objek.
1. Upaya Promotif Penyuluhan, informasi dan
edukasi tentang hidup sehat dan aktivitas
yang tepat untuk mencegah kondisi sakit
2. Upaya preventif Edukasi dan penanganan
yang tepat pada kondisi sakit/ penyakit untuk
mencegah dan atau meminimalkan gangguan
fungsi atau risiko kecacatan.
3. Upaya kuratif Penanganan melalui paduan
intervensi medik, keterapian fisik, dan upaya
rehabilitatif untuk mengatasi penyakit/kondisi
sakit untuk mengembalikan dan
mempertahankan kemampuan fungsi.
 4. Upaya rehabilitatif Penanganan melalui
paduan intervensi medik, keterapian fisik,
keteknisan medik dan upaya rehabilitatif
lainnya melalui pendekatan psiko-sosio-
edukasi-okupasivokasional untuk mengatasi
penyakit/kondisi sakit yang bertujuan
mengembalikan dan mempertahankan
kemampuan fungsi, meningkatkan aktivitas
dan peran serta/ partisipasi di masyarakat.
 Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya
kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh
dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi
peningkatan kesehatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan.

 Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisa


dilaksanakan di Puskesmas- Puskesmas
ataupun Rumah Sakit serta Panti- panti dan
institusi lainya.
 Tujuan Umum Meningkatakan derajat kesehatan
dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua
yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan
keluarga dan masyakat sesuai dengan
keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.

 Tujuan Khusus
 - Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk
membina sendiri kesehatannya.
 - Meningkatkan kemampuan dan peran serta
masyarakat termasuk keluarganya dalam
menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut.
 - Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan
usia lanjut. - Meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan usia lanjut.
 Sasaran pembinaan Secara Langsung
 - Kelompok usia menjelang usia lanjut ( 45 -54 tahun )
atau dalam virilitas dalam keluarga maupun masyarakat
luas.
 - Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium ( 55 -64
tahun ) dalam keluarga, organisasi masyarakat usia lanjut
dan masyarajat umumnya.
 - Kelompok usia lanjut dalam masa senescens ( >65 tahun
) dan usia lanjut dengan resiko tinggi ( lebih dari 70 tahun
) hidup sendiri, terpencil, hidup dalam panti, penderita
penyakit berat, cacat dan lain-lain.

 Sasaran Pembinaan Tidak Langsung


 - Keluarga dimana usia lanjut berada.
 - Organisasi sosial yang bergerak didalam pembinaan
kesehatan usia lanjut.
 - Masyarakatluas
 Upaya promotif, yaitu menggairahkan
semangat hidup bagi usia lanjut agar mereka
tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi
dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.

 Upaya preventif yaitu upaya pencegahan


terhadap kemungkinan terjadinya penyakit
maupun kompilikasi penyakit yang
disebabkan oleh proses ketuaan.
Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada
usia lanjut dan dapat berupa kegiatan:
- Pelayanan kesehatan dasar
- Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui
sistem rujukan

 Upaya rehabilitatif yaitu upaya


mengembalikan fungsi organ yang telah
menurun.
 Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Dasar Usia
Lanjut Yang dimaksud dengan asuhan
keperawatan adalah bantuan bimbingan
penyuluhan, pengawasan atau perlindungan yang
diberikan oleh seorang perawat/bidan untuk
memenuhi kebutuhan pasien atau kelompok.
Pada usia lanjut ditemukan berbagai masalah
secara individu. Prinsip pemberian asuhan
keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien atau
kelompok. Asuhan keperawatan dapat diberikan
di rumah maupun institusi ( panti dan puskesmas
) dan dapat dilakukan oleh keluarga atau petugas
panti yang telah dilatih.
Jumlah usia lanjut yang meningkat saat ini akan
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik
fisik, mental maupun sosial ekonomi. Untuk itu
perlu pengkajian masalah usia yang lebih
mendasar agar tercapai tujuan pembinaan
kesehatan usia yaitu mewujudkan derajat
kesehatan serta optimal. Dalam peningkatan
peranan serta masyarakat dapat dilaksanan
dengan bentuk penyuluhan kesehatan yang
melibatkan masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanan dan penilaian upaya kesehatan usia
lanjut dalam rangka menciptakan kemadirian
masyarakat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai