Diabetes Mellitus

Learning Objective Skenario 1

Blok Endokrin, Metabolik, Nutrisi

Anniza Agustina
1618011011
 SKENARIO
Nafsu Makan Meningkat

Bapak Rudi usia 34 Tahun datang ke IGD dengan keluhan sejak 3 bulan yang
lalu rasa ingun makan terus menerus dan haus. Ia juga merasakan keluhan
badan sering lemas, banyak minum dan suka buang air kecil pada malam hari.
Ibu penderita dikatakan sakit kencing manis oleh dokter dan sudah meninggal
setahun yang lalu. Dokter yang bertugas melakukan pemeriksaaan fisik dan
laboratorium meliputi gula darah sewaktu dan puasa. Dan hasil pemeriksaan,
dokter berkesimpulan Bapak rudi mempunyai penyakit Diabetes mellitus.
Bapak Rudi diberikan obat pengontrol gula darah dan diedukasi tentang
penatalaksanaan diabetes mellitus berdasarkan five level preventions seperti
pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan mengenali tanda bahaya
hiperglikemia dan hipoglikemia. Pasien rutin kontrol.
LO
1. Epidemiologi jenis kelamin untuk penderita DM

2. Etiologi DM Tipe II

3. Edukasi Pasien Diabetes

4. Tata Laksana Farmakologi pasien DM Tipe I dan II

5. Komplikasi DM

6. Jelaskan Ketoasidosis diabetikum dan Hiperosmolar

non ketotik

7. Tata Laksana Hipoglikemia

8. Farmakokinetik dan Farmakodinamik obat antidiabetik

1. Epidemiologi DM berdasarkan jenis kelamin
2. Etiologi DM tipe II
3. Edukasi pasien DM

Tahap pertama Tahap kedua

pengetahuan dasar tentang DM tipe-1 patofisologi

pengaturan makanan Olahraga

insulin (jenis, cara pemberian, efek samping) Komplikasi

pertolongan pertama pada kedaruratan bagaimana menghadapi

medik akibat DM lingkungan sosial
4. Tata Laksana Farmakologi DM 1 dan II

DM 1 DM II

Metformin dan Sulfonilurea dan

Pompa Tiazolidindion glinid
Insulin
Metformin
Basal- Split-
bolus mix Penghambat
DPP-IV inhibitor
regimen regimen glukosidase alfa
Sumber : Antidiabetik Oral (Perkeni, 2015)
Penulisan Resep Obat

Tipe Tipe
Magistralis Officinalis
Resep yang ditulis
oleh dokter Resep yang ditulis oleh
menurut dokter berdasarkan
formulasi dokter formulasi yang ada
sendiri untuk satu dalam buku standar
penderita

R/ Acyclovir 200 mg tab

No.XIII R/ Metformin 850 mg No.
XX
SLqs
S 2dd 1 p.c.
m f pulv dtd No XXV
Pro : Ny. El
S 5 d d pulv I
Pro : Hadi (10 th)
 1. Inscriptio

2. Presciptio

3. Inovatio
4. Signatura

Paraf / T T 5. Subscriptio

6. Pro
5. Komplikasi DM I dan II

Komplikasi DM 1 Komplikasi DM II

Jangka Pendek
Makroangiopati
Ketoasidosis Diabetikum
(KAD) Jantung Koroner
Hipoglikemia Serebrovaskular
Hiperglikemia

Jangka Panjang Mikroangiopati

Mikrovaskular Retinopati diabetik
(Retinopati,Nefropati) Disfungsi Ereksi dan Oruritis
Makrovaskular Vulva
6. KAD dan Hipeosmolar nonketotik
 - KAD
Hiperglikemia yaitu kadar glukosa darah > 200 mg/dL (>11 mmol/L)
Diagnosi Asidosis yaitu pH <7,3 dan/atau HCO3- <15 mEq/, dan
s Ketonemia dan ketonuria.

KAD ringan : pH < 7,3 atau HCO3 < 15 mEq/L

Klasifikas KAD sedang : pH < 7,2 atau HCO3 < 10 mEq/L
i KAD berat : pH < 7,1 atau HCO3 < 5 mEq/L

Dehidrasi
Perubahan kesadaran
ManFes Mual, muntah, nyeri perut.
Pola napas Kussmaul.

High Care Unit

Tata Rehidrasi
Laksana
- Hiperosmolar non ketotik

Lemah
Gangguan penglihatan
Gejala Kaki Kejang
+Mual dan muntah

Turgor yang buruk

Mukosa pipi yang kering
Tanda Mata cekung
Perabaan ekstremitas dingin

Rehidrasi Intravena agresif

Penggantian elektrolit
TaLak Insulin IV
Pencegahan
7. Tata laksana Hipoglikemia
8. Farmakokinetik dan Farmakodinamik obat
antidiabet
 Daftar Pustaka
1. Guntur, A H. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (Editor). 2007.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam FK UI.
2. Huether, Sue E. Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in
Adults and Children. Amsterdam: Elsevier.
3. Tanto, Chris. 2014. Kapita Selekta Kedokteran edisi 4 jilid kedua.
Media Aesculapius. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4. Rudijanto, Ahman. 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan
Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB. Perkeni.
5. Sylvia A.Price. 2002. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit edisi 6 jilid kedua. Jakarta: EGC.