Definisi Pterigium adalah lipatan berbentuk sayap/segitiga pada konjungtiva yang berupa jaringan fibrovaskular yang menginvasi kornea superfisial. Biasanya ditemukan di bagian nasal dan dapat bilateral. Epidemiologi Pterygium banyak terdapat pada orang dewasa, tetapi dijumpai pula pada anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1 Etiologi
Unknown, tetapi diduga merupakan fenomena iritatif
akibat: Sinar ultraviolet B Lingkungan dengan angin banyak, penuh sinar matahari, debu, atau berpasir. Faktor Risiko Peningkatan paparan cahaya termasuk tinggal di daerah subtropik dan tropis Pada pekerjaan dengan aktifitas di luar ruangan Predisposisi genetik untuk berkembangnya pterigium tampaknya muncul pada beberapa keluarga Patogenesis Ultraviolet adalah mutagenik untuk gen supresor tumor P53 pada stem sel basal limbus. Overekspresi sitokin seperti transforming growth factor (TGF- ) dan vascular endothelial growth factor (VEGF) peningkatan pengaturan kolagenase, adanya migrasi sel, dan angiogenesis. Perubahan patologi yang terjadi terdiri dari degenerasi elastoid kolagen, dan munculnya jaringan fibrovaskular subepitelial. Anamnesis keluhan berkisar dari tidak ada gejala sampai kemerahan yang tampak jelas, pembengkakan, gatal, iritasi dan kekaburan pandangan. ada pula yang datang dengan mengemukakan adanya sesuatu yang tumbuh di atas korneanya. Pemeriksaan Fisik Menunjukkan penebalan, berupa lipatan berbentuk segitiga yang tumbuh menjalar ke dalam kornea dengan puncak segitiganya di kornea, kaya akan pembuluh darah yang menuju ke arah puncak pterygium. Pemeriksaan Fisik Pada bagian puncak pterygium dini terlihat bercak- bercak kelabu yang dikenal sebagai pulau-pulau Fuchs. Garis Stocker (garis yang terpigmentasi oleh zat besi) dapat terlihat pada pterygium lanjut di kornea. Astigmatisma biasanya terjadi pada pterygium lanjut. Histopatologik Kerusakan epitel kornea dan membran bowman. Epitel yang ireguler dan degenerasi hialin dalam stromanya. Pada pewarnaan hematoksilin dan eosin tampak gambaran basofil Penatalaksanaan
Pada kelompok usia 20 40 tahun, terapi umumnya
dengan pembedahan karena pterigium pada kelompok usia ini cenderung progresif Pada kelompok usia diatas 40 tahun, pertumbuhan pterigium cenderung lambat dan dapat diobservasi jika belum mencapai pupil Pada keadaan inflamasi diberikan pengobatan untuk menekan peradangannya, umumnya dipakai 1% indometasin topikal. Diberikan 6 kali sehari pada 3 hari pertama, diikuti 4 kali sehari selama 11 hari berikutnya Jika pterygium membesar dan meluas sampai ke daerah pupil, lesi harus diangkat Terapi Pembedahan Indikasi eksisi pterigium termasuk: Ketidaknyamanan yang persisten Distorsi visual Pertumbuhan pterigium yang progresif (lebih dari 3-4 mm) ke sentral kornea atau visual aksis. Terbatasnya pergerakan bola mata Teknik Pembedahan Bare Sclera excision Excision with conjunctival closure Exicion with antimitotic adjunctive therapies Ocular surface transplantation techniques Bare Sklera Amnion membran transplantation Diagnosa Banding Pseudopterigium Konjungtiva Squamous Cell Carsinoma Komplikasi Mata merah atau iritasi Distorsi atau reduksi pandangan sentral Scarring kronik pada konjungtiva dan kornea Pterigium yang meluas yang mengenai otot ekstra okuler dapat menghambat pergerakan bola mata dan menyebabkan diplopia. Pada pasien yang belum di lakukan eksisi, scarring pada muskulus rektus media menyebabkan diplopia. Pada pasien pterigium yang sebelumnya sudah dilakukan eksisi, scarring dan disinsersi dari muskulus rektus media menyebabkan diplopia komplikasi Kekeringan lokal dan penipisan kornea Komplikasi post operatif Komplikasi yang paling sering muncul dari pembedahan pterigium adalah rekurensi post operatif. Angka kekambuhan dapat dikurangi dengan penggunaan konjungtival atau limbal autograft atau transplantasi membran amnion saat eksisi. Komplikasi post operatif Infeksi Reaksi pada bahan jahitan Lepasnya graft konjungtiva Scarring pada kornea Diplopia Post- operatif astigmatisma Perdarahan pada permukaan Komplikasi lanjut setelah radiasi beta dan mitomicin Scleral dan/atau penipisan kornea atau ektasia dapat muncul bertahun-tahun atau beberapa dekade setelah pengobatan. Granuloma episkleral dapat muncul 3 tahun setelah terapi Prognosis Prognosis kosmetik dan visual setelah eksisi pterigium adalah baik. Pada pasien dengan rekurensi pterigium dapat dilakukan eksisi ulang dan grafting dengan autograph konjungtiva dan limbal atau transplantasi membran amnion. Identitas pasien Nama : A Umur : 41 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Negeri Asal : Kerinci Keluhan Utama Kedua mata terasa perih sejak 6 bulan yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang 1. Kedua mata terasa perih, berair dan merah yang bertambah parah sejak 6 bulan yang lalu terutama jika terkena angin 2. Penglihatan tampak seperti berkabut sejak 1 tahun yang lalu, dan pasien merasakan adanya sensasi benda asing di kedua mata 3. Pasien bekerja sebagai petani yang sering terpapar sinar matahari. Riwayat penyakit dahulu Pasien pernah memakai kaca mata rabun jauh namun, 3 tahun terakhir tidak pernah dipakai lagi
Tidak pernah menderita trauma pada kedua mata
sebelumnya Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang menderita kelainan seperti ini. Status Ophtalmikus Status Ophtalmikus OD OS Visus tanpa koreksi 5/60 5/30 Visus dengan koreksi 5/5, S -1,25 5/5, S -1 Refleks fundus (+) (+) Silia/supersilia Madarosis(-), trikiasis(-) Madarosis(-), trikiasis(-) Palpebra superior Udem -, hiperemis Udem -, hiperemis Palpebra inferior Udem -, hiperemis - Udem -, hiperemis -
Aparat lakrimalis Normal Normal
Konjungtiva tarsalis Hiperemis(+), papil (-), folikel (-) Hiperemis (+), papil (-), folikel (-) Konjungtiva fornik Hiperemis (+), papil (-), folikel (-) Hiperemis (+), papil (-), folikel (-) Konjungtiva bulbi Hiperemis (+), papil (-), folikel (-) Hiperemis (+), papil (-), folikel (-) Terdapat massa putih di bagian Terdapat massa putih di bagian nasal, meluas ke kornea berbentuk nasal, meluas ke kornea berbentuk kerucut dengan puncak di kornea, kerucut dengan puncak di kornea, ukuran 1mm dari limbus ukuran 2mm dari limbus
Sclera Putih Putih
Kornea Bening, bagian nasal tertutup Bening, bagian nasal tertutup massa putih, ukuran 1mm dari massa putih, ukuran 2mm dari limbus limbus Kamera okuli anterior Cukup dalam Cukup dalam
Iris Coklat, rugae(+) Coklat, rugae(+)
Pupil Bulat,rf (+/+) Bulat, rf (+/+) Lensa Terdapat kekeruhan di bagian Kekeruhan di bagian posterior posterior Fundus: Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal -media -papil -pembuluh darah -retina -macula
Tekanan bulbus okuli N(palpasi) N(Palpasi)
Posisi bulbus okuli Orto Orto Gerakan bulbus okuli Bebas Bebas Pemeriksaan lainnya Gambar Pterigium Ocular Dextra Pterigium Ocular Sinistra Diagnosis Kerja Pterigium ODS Katarak senilis stadium insipien Anjuran Terapi Cendo Xitrol 1 tetes 4 kali sehari selama 7 hari Cendo Lyteers 1 tetes 6 kali sehari selama 7 hari