Anda di halaman 1dari 40

FISIOLOGI MATA

dr. Sri Wahyu Basuki, M.Kes

















()179
MATA
Mata adalah alat indra yang peka terhadap
cahaya
PEMBUNGKUS BOLA MATA
1. tunika fibrosasklera
dan kornea
2. tunika vascular
berpigmen koroid
dan badan siliaris dan
iris
3. tunika
nervosaretina
ORGAN MATA DAN FUNGSINYA
ORGAN LUAR ( ORGAN OKULI
ASESORIA ) FUNGSI
Bulu mata ( Siliae ) melindungi debu, keringat atau airdari dahi
Rongga mata ( Cavum Pelindung dalam dan belk
orbita )
Alis mata ( Supersilium ) Keringat, air hujan,sinar matahari berlb
Kelopak mata ( Palpebra ) Pelindungmenutup dan membuka
Kelenjar air mata ( Mebasahi dan lembabkan kornea
Aparatus lakrimalis )
Pergerakan mata
Otot mata ( musculus okuli
) mengontrol ketebalan dan ketipisan lensa,
Selaput bening mata ( iris dan ukuran pupil.
konjungtiva ) melindungi mata dan mencegah mata dari
kekeringan
ORGAN DALAM
Kornea
Sclera
Iris dan Pupil
Lensa
Retina
Koroid
Saraf optik
KORNEA
Kornea adalah bagian
depan mata yang tembus pandang
yang menutupi iris dan pupil.
Bila kornea disentuh maka kelopak
mata akan menutup secara refleks.
Kornea tidak memiliki pembuluh
darah
HUMOR AQUEOUS
Memberi nutrisi pada kornea
Aliran :
corpus siliaris 5 ml/harikamera okuli
posteriorpupilkamera okuli
anteriorkanalis schlemmpembuluh darah
IRIS DAN PUPIL
Iris adalah berwarna, membran membentuk
lingkaran ( bundar ) mengandung dilator
involunter dan otot otot spingter yang
mengatur ukuran pupil.
Pupil adalah ruangan ditengah tengah iris.
Ukuran pupil bervariasi dalam merespon
intensitas cahaya dan memfokuskan objek
(akomodasi) untuk memperjelas penglihatan,
pupil mengecil jika cahaya terang atau untuk
penglihatan dekat
PROTEKSI MATA
Alis
kelopak mata
kelenjar air mata.
Tulang orbita
APARATUS LAKRIMALIS
Kelenjar air mata

Duktus lakrimalis

sakus konjungtiva

depan bola mata

sudut tengah bola


mata

kanalis lakrimalis

duktus
nasolakrimaris

meatus nasalis
inferior
FUNGSI MATA
Menerima rangsangan berkas cahaya pada
retina dengan perantaraan serabut nervus
optikus
Menghantarkan rangsangan ini kepusat
penglihatan pada otak untuk ditafsirkan
MEKANISME PENGLIHATAN
Berkas cahayakorneahumor
aqueospupillensahumor vitrieosretinan
optikuskiasma optikustraktus/jaras optikustr.
genikulatuslobus occipital
PEMFOKUSAN CAHAYA
Pembelokan suatu berkas cahaya (refraksi)
suatu ketika cahaya mengenai permukaan
lengkung dengan densitas lebih besar, arah
refraksi tergantung pada sudut kelengkungan
DIPENGARUHI:
1. Perbedaan dentitas
2. Kelengkungan cahaya lewat mata
Panjang gelombang : 400-700nm
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
SIFAT LENSA
kelengkunganKornea konstan, lensa berubah
Lensa konveks (cembung) konvergensi /
penyatuan berkas cahaya
Lensa konkaf (cekung) divergensi
(penyebaran) berkas cahaya
AKOMODASI
Akomodasi adalah kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa
sehingga baik sumber cahaya dekat maupun jauh dapat
difokuskan di retina
Kontraksi otot siliaris, ligamentum suspensorium melemas &
tegangan pada lensa berkurang (lensa membulat & menguat)
MELIHAT JAUH
Simpatis
(kontrol pupilm) : dilatator/radial (iris)
kontraksimidriasis

m siliaris dilatasilig. Suspensorium


teganglensa menggepeng
MELIHAT DEKAT
Parasimpatis:
(kontrol pupil) : iris: m. kontriktor/sirkuler
kontraksimiosis
m. siliaris kontraksilig.suspensorius
lemaslensa mencembung
RETINA
bagian mata yang mengubah cahaya
menjadi sinyal syaraf.
memiliki sel fotoreseptor (sel batang dan
sel kerucut)yang menerima cahaya.
Fotoreseptor mengandung fotopigmen
Fotoreseptor membelakangi cahaya, cahaya
yang datang harus lewat sel-sel bagian
dalam
LAPISAN RETINA
EMPAT FOTOPIGMEN
Rodopsin (sel batang)tdk dpt bedakan
panjang gelabu-abu
Sel kerucut merah selektifwarna
Sel kerucut hijau
Sel kerucur biru
PERBEDAAN SEL KERUCUT DAN SEL BATANG

SEL KERUCUT SEL BATANG


Kepekaan << nyala saat Kepekaan >>
terang
Banyak di tengah Banyak di perifer
Tajam penglihatan >> Tajam penglihatan <<
Penglihatan warna dan Penglihatan gelap
terang
3 juta / mata 100 juta / mata
1 sel kerucut1 sel Banyak sel batang 1sel
ganglionkonvergensi << ganglion konvergensi >>
MEKANISME TERBENTUK POT AKSI
Exitasi sel Potensial aksi
cahaya
bipolar di sel ganglion

Perubahan
biokimiawi
NT inhibisi << Saraf optikus
pada
fotopigmen

Penutupan
GMP << kanal
CaCa<<

Penutupan
kanal hiperpolarisasi
NaNa<<
FOVEA PENGLIHATAN PALING TAJAM
Sel ganglionare dan bipolar tertarik ke
samping cahaya dpt langsung mengenai
fotoreseptor
Fotoreseptor hanya sel kerucut ( sel
kerucut>>peka daripada sel batang
ADAPTASI GELAP
Kepekaan
Fotopigmen
cahaya perlahan
dibentuk lagi
meningkat

Fotopigmen
Mulai dapat
(tms rodopsin) gelap
melihat gelap
terurai

Kepekaan sel
Rodopsin <<
batang <<<
(0,6%)
(3000x)
ADAPTASI GELAP
ADAPTASI TERANG
Waktu
gelap sebagian Kepekaan <<
pigmen terurai

Bayangan Penglihatan
Fotopigmen >>
putih warna kembali

Kepekaan >> cahaya


PENGLIHATAN WARNA
Putih campuran semua panjang gel
Hitam tidak ada cahaya
Buta warna tidak ada sel kerucut tertentu
EMETROP
Sumber jauh difokuskan di retina (makula
lutea) tanpa akomodasi
Sumber dekat difokuskan di retina dengan
akomodasi
VISUS
Tajam penglihatan
Visus sangat dipengaruhi :
sifat fisis mata (aberasi mata = kegagalan sinar utk
berkonvergensi/bertemu id titik identik)
besarnya pupil
komposisi cahaya
mekanisme akomodasi
elastisitas otot
faktor stimulus (warna yg kontras, besar kecilnya stimulus,
durasi, intensitas cahaya
faktor retina (semakin kecil & rapat sel kerucut), maka
semakin kecil minimum separabel (separable minimum)
RUMUS VISUS: dengan menggunakan
OPTOTYPE SNELLEN
d d = jarak antara alat dgn subyek yang
diperiksa
V = ------- V = visus (ketajaman penglihatan)
D D = jarak skala huruf yang masih
dapat dibaca oleh
Mata normal
Penglihatan normal = emetropi
KELAINAN REFRAKSI / AMETROPHIA

kelainan pembiasan sinar oleh media


penglihatan, sehingga bayangan benda
dibiaskan tidak tepat di daerah makula lutea,
tanpa bantuan akomodasi
miopia (rabun jauh)
hipermetropia (rabun dekat
astigmatisme
MIOPIA
keadaan yang ditandai dengan sinar datang
sejajar sumbu utama difokuskan di depan retina.
disebabkan oleh:
lengkung kornea berlebihan
sumbu bola mata terlalu panjang
posisi lensa terlalu ke depan
indeks bias terlalu besar
dikoreksi dengan lensa sferis negative/
cekung/koncaf terkecil yang memberikan
ketajaman penglihatan maximal.
HIPERMETROPIA
keadaan yang ditandai dengan sinar datang
sejajar sumbu utama difokuskan di belakang
retina. disebabkan oleh:
lengkung kornea kurang
sumbu bola mata terlalu pendek
posisi lensa terlalu ke belakang
indeks bias terlalu kecil
dikoreksi dengan lensa sferis positif /cembung /
konveks. terbesar yang yang memberikan tajam
penglihatan normal.
KELAINAN REFRAKSI
PRESBIOPIA
Sel-sel bagian tengah mata << nutrisi
dibanding bagian pinggir
Sel menjadi tuamatilensa
kakukelenturan berkurangdaya
akomodasi berkurang
KELAINAN

Anda mungkin juga menyukai