Kiki 1
Kiki 1
Sinusitis adalah peradangan pada satu atau lebih mukosa sinus paranasal. Penyakit
sinusitis selalu dimulai dengan penyumbatan daerah kompleks ostiomeatal (KOM)
oleh infeksi, obstruksi mekanis atau alergi, dan oleh karena penyebaran infeksi gigi.
Etiologi
Mayor Minor
Iritabilitas/Rewel
Gejala spesifik sinusitis maksila akut:
- Nyeri pada daerah rahang atas, dapat menimbulkan nyeri alih ke gigi dan gusi.
Nyeri dapat dipicu oleh batuk atau mengunyah.
- Nyeri tekan regio maksilaris
- Bengkak dan hiperemis pada pipi
- Keluar sekret dari hidung
- Pada rinoskopi anterior terlihat sekret pada meatus medius.
Pungsi sinus maksila Tindakan pungsi sinus maksila dapat dianjurkan sebagai
alat diagnostik untuk mengetahui adanya sekret di dalam sinus maksila dan jika
diperlukan untuk pemeriksaan kultur dan resistensi.
TRANSLUMINASI
Adalah pemeriksaan penerawangan sinus maksilaris dan
sinus frontalis yang dilakukan dikamar gelap, dengan
memakai lampu bertangkai panjang (Heyman) berkekuatan
6 volt
Cara melakukan:
Sinus Frontalis:
lampu ditekankan pada lantai sinus frontalis
lampu ditekankan ke arah media-superior
cahaya yang memancar ke depan, ditutup dengan tangan
kiri
Hasilnya bila sinus normal, maka di dinding depan akan
kelihatan terang
Transluminasi Sinus Frontalis
Sinus maksilaris
Cara 1:
mulut dibuka lebar-lebar
lampu ditekankan pada margo inferior orbita kearah
inferior
cahaya yang memancar ke depan, ditutup dengan
tangan kiri
Hasilnya:
bila sinus normal, maka Palatum durum homo lateral
tampak terang.
Transluminasi Sinus Maksilaris Cara 1
Cara 2:
mulut dibuka
kedalam mulut dimasukkan lampu yang
telah diselubungi tabung gelas
mulut ditutup rapat-rapat
cahaya yang memancar dari mulut dan
bibir atas ditutup dengan tangan kiri
Transluminasi Sinus Maksilaris Cara 2
Hasilnya:
pada sinus maksilaris normal, pada daerah dinding depan
dibawah orbita terlihat bayangan terang berbentuk seperti
bulan sabit.
Penilaian:
Pemeriksaan hanya mempunyai nilai bila ada perbedaan
antara kiri dan kanan.
Bila kedua sinus terang, kemungkinannya:
pada pria -> sinus normal
pada wanita -> sinus normal/keduanya berisi cairan
(karena tulang tipis)
Bila sama gelap, kemungkinannya:
pada pria - > sinus normal (karena tulang
tebal)
PUNGSI PERCOBAAN
Hanya untuk sinus maksilaris, menggunakan alat
pungsi yang disebut troicart dan dilakukan melalui
meatus inferior. Bila keluar nanah atau sekret
mukoid, dilanjutkan dengan tindakan irigasi sinus.
pembedahan
- antibiotik empirik : (2x24 jam). Antibiotik yang diberikan lini I yakni golongan penisilin
atau kotrimoksazol (diberikan selama 10-14 hari meskipun gejala klinik sudah hilang)
- obat dekongestan oral dan topikal
- mukolitik untuk memperlancar drainase
- analgetik untuk menghilangkan rasa nyeri
- Pada pasien atopi diberikan antihistamin.
- Terapi pembedahaan pada sinusitis akut jarang diperlukan, kecuali bila telah terjadi
komplikasi ke orbita atau intrakranial
Sinusitis kronik
Antibiotik diberikan sesuai dengan kultur dan uji sensitivitas. Antibiotik harus
dilanjutkan sekurang-kurangnya 10 hari. Drainase diperbaiki dengan
dekongestan lokal dan sistemik. Selain itu juga dapat dibantu dengan pungsi
dan irigasi sinus. Irigasi dan pencucian sinus ini dilakukan 2 kali dalam
seminggu. Bila setelah 5 atau 6 kali tidak ada perbaikan dan klinis masih tetap
banyak sekret purulen berarti mukosa sinus sudah tidak dapat kembali normal,
maka perlu dilakukan operasi radikal.