Anda di halaman 1dari 30

Arus Listrik

Kelompok 5

Hendri 8166176008
Nurmala 8166176014
Zahrani D. 8166176022
Arus
Listrik

Rapat
Arus
Menu
Hambatan
Resistivitas

Hukum
Ohm
Pengertian Arus Listrik

Dalam konduktor logam terdapat elektron-


elektron yang bebas dan mudah untuk
bergerak sedangkan pada konduktor elektrolit,
muatan bebasnya berupa ion-ion positif dan
negatif yang juga mudah bergerak. Bila dalam
konduktor ada medan listrik; maka muatan
muatan tersebut bergerak dan gerakan dari
muatan-muatan ini yang dinamakan arus
listrik. Arah arus listrik siperjanjikan searah
dengan gerakan muatan-muatan positif. Bila
medan yang menyebabkan gerakan-gerakan
muatan tersebut arahnya tetap; akan dihasilkan
arus bolak-balik secara harmonik, hasilkan arus
bolak-balik (AC- AlternatingCurrent).
Kuat arus (I) di definisikan sebagai : Jumlah muatan yang
mengalir melalui suatu penampang persatuan waktu. Karena
arah arus adalah searah dengan arah muatan positif, maka jumlah
muatan yang lewat adalah jumlah muatan positif.

dq
I (1)
dt
Dimana

dq jumlah muatan ( coumlomb)

dt selisih waktu (sekon)


i kuat arus ( ampere)
Ditinjau dari dari suatu konduktor dengan luas penampang A
dalam suatu interval dt; maka jumlah muatan yang lewat
penampang tersebut adalah jumlah muatan yang terdapat dalam
suatu silinder dengan luas penampang A, yang panjangnya V dt.

Gambar 1. Hubungan antara kuat arus dengan Vdt, dan A


Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya elektron,
ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan sebuah kesepakatan
yang dilakukan sebelum diketahui bahwa penyebab utama timbulnya
arus listrik adalah partikel bermuatan negatif (elektron bebas).

Gambar 2 : Arah arus listrik berlawanan dengan aliran electron

Jika kita memberikan medan listrik pada kawat tembaga misalnya,


maka elektron-elektron sesuai dengan hukum elektrostatik yang pernah
kita bahas, akan mengalami gaya Coulomb sebesar
akibatnya elektron akan mengalami percepatan mengikuti hukum Newton
:

F
a
mc
Jika waktu antar tumbukan adalah , maka kecepatan tumbukan
(atau kecepatan drfit) adalah :

vd a.
Jika kita substitusikan a dari persamaan (4) dan F dari persamaan
(5), maka dihasilkan
kecepatan
qc E arus listrik
vd . (drift velocity
mc
Rapat arus (J) (bahasa Inggris: current density) adalah aliran muatan pada
suatu luas penampang tertentu di suatu titik penghantar.Dalam SI, rapat arus
memiliki satuan Ampere per meter persegi (A/m2).

I J .dA
di mana {displaystyle I} adalah arus pada penghantar, vektor J adalah rapat
arus yang memiliki arah sama dengan kecepatan gerak muatan jika
muatannya positif dan berlawan arah jika muatannya negatif,
dan dA adalah vektor luas elemen yang tegak lurus terhadap elemen.[5] Jika
arus listrik seragam sepanjang permukaan dan sejajar
dengan dA maka J juga seragam dan sejajar terhadap dA sehingga
persamaan menjadi:
I J .dA J dA JA
maka
I
J
A
HAMBATAN/RESISTANSI R dan RESISTIVITAS

Hambatan listrik merupakan besaran yang menghalangi arus yang


mengalir dalam suatu penghantar listrik

Besarnya resistansi suatu bahan atau konduktor dengan luas


penampang A dan panjang l serta hambat-jenis (resistivitas)
adalah :

Gambar 4 : Sebuah Kawat dengan Luas Penampang A dan


Panjang l
1
R
A

dengan

R : Hambatan/resistansi (ohm)

: Hambatan jenis/Resistivitas (ohm. Meter)

l : panjang kawat (m)

A : luas penampang kawat (m2)


Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat
konduktivitas yang baik memiliki resistivitas yang sangat kecil, sedangkan
zat yang bersifat isolator sebalikya.

Tabel 1 Data beberapa sifat konduktifitas dan resistivitas Bahan


Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur (dipengaruhi
temperatur) dengan rumusan sebagai berikut :

R R0 .R0 (T T0 )

dengan :

R = resistansi pada temperatur T

R0 = resistiansi pada temperatur To(temperatur kamar)

=koefisien temperatur resistansi


Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur dapat
dilihat pada kurva berikut :

Kurva di atas merupakan kurva perubahan resistansi terhadap temperatur untuk


bahan tembaga dengan resistansi pada temperatur kamar 1,7 x10-8 dan koefisien
temperatur pada temperatur kamar 3,9 x 10-3C-1 Resistansi (juga resistivitas suatu bahan
akan meningkat dengan naiknya temperatur, dalam hal ini yang terjadi adalah kenaikan
temperatur membuat elektron bergerak lebih aktif dan lebih banyak tumbukan yang
terjadi sehingga arus listrik menjadi terhambat. Berikut ini data resistivitas untuk
beberapa bahan pada temperatur kamar (berkisar 20o C)
Tabel 2 Data resistivitas dan konstanta temperatrresistansi beberapa
bahan
Contoh :

Jika diketahui sebuah kawat logam dengan panjang 1 cm dan


diamter 5 mm serta resistivitasnya 1,76 x 10 -8 ohm.meter, berapakah
resistansi dari kawat tersebut ?

Jawab :

Menggunakan persamaan (8) :


l
R
A

dengan A adalah luas penampang lingkaran r2 sehingga

1 10 2
R 8
(1,76 x10 ) 4,5 x10 6
2r 2 3 2
2(3,14)( 2,5 x10 )
Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai hambatan adalah
resistor yang biasa dilambangkan dengan garis zigzag Besarnya nilai
resistansi dalam sebuah resistor biasanya ditunjukan oleh cincin-cincin
warna yang terdapat pada badan resistor tersebut, pada umumnya
sebuah resistor memiliki 4 cincin, meskipun kadang terdapat 5 cincin
atau bahkan 6 cincin. Namun di sini kita pakai resistor 4 warna. Warna-
warna tersebut adalah kode-kode yang manunjukan besaran-besaran tertentu
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 3 kode warna pada resistor


Dengan :
Cincin-1 : Digit pertama
Cincin-2 : Digit kedua
Cincin-3 : Faktor Pengali
Cincin-4 : Toleransi

Untuk resistor dengan 5 cincin, tiga warna pertama menunjukan digit


angka cincin keempat menunjukkan pengali, sedangkan digit kelima
mengindikasikan toleransi

Contoh :
Sebuah resistor menunjukkan warna-warna sebagai berikut :

Jawab :
Cincin-1 : merah benilai 2
Cincin-2 : biru bernilai 6
Cincin-3 : kuning bernilai 10000
Cincin-4 : emas bernilai 5 %
Sehingga nilai dari resistor tersebut
adalah : 620000 5% (Ramdahni,2005)
Pengaruh Hambatan Listrik Terhadap Jenis Bahan

Hambatan yang dimiliki oleh suatu bahan penghantar ternyata dapat


mempengaruhi kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut.
Hambatan yang besar pada suatu bahan menyebabkan bahan tersebut
sukar mengalirkan arus listrik, sedangkan bahan yang hambatannya kecil
akan lebih mudah mengalirkan arus listrik. Berdasarkan kemampuannya
dalam menghantarkan arus listrik, bahan dibedakan menjadi konduktor,
isolator, semi konduktor, dan super konduktor.

Konduktor

Bahan konduktor adalah bahan yang mudah mengalirkan arus karena


elektron-elektron di setiap atomnya tidak terikat kuat oleh inti atom
sehingga mudah bergerak atau berpindah. Dengan kata lain, bahan
konduktor adalah bahan yang memiliki hambatan kecil. Bahan yang
termasuk konduktor di antaranya adalah besi, baja, dan tembaga.
Isolator

Bahan isolator memiliki sifat yang berlawanan dengan bahan konduktor.


Bahan yang termasuk isolator sangat sulit, bahkan tidak bisa
mengalirkan arus listrik. Pada bahan isolator, elektron-elektron di setiap
atom pada bahan isolator terikat kuat oleh inti atom sehingga sangat
sukar untuk bergerak dan berpindah. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa bahan isolator memiliki hambatan yang sangat besar. Namun,
pada kondisi tertentu bahan isolator dapat berubah menjadi bahan
konduktor. Kondisi tersebut adalah ketika bahan isolator mendapat
tegangan yang sangat tinggi. Tegangan tinggi ini akan melepaskan
elektron dari ikatan dengan inti atom sehingga elektron pada bahan
isolator tersebut akan menjadi mudah bergerak dan berpindah. Bahan
yang tergolong isolator adalah kayu dan plastik
Semi Konduktor

Bahan semi konduktor adalah bahan-bahan yang kadang bersifat


isolator dan kadang bersifat konduktor. Yang termasuk bahan ini
adalah karbon, silikon, dan germanium.

Super Konduktor

Bahan super konduktor adalah bahan yang sangat kuat


mengalirkan arus. Ilmuwan yang pertama kali menemukan
bahan ini adalah tokoh yang berasal dari Belkita yang
bernama Kamerlingh Onnes pada 1991. Bahan yang beliau
temukan adalah raksa dan timah
HUKUM OHM

George (I), hambatan


Simon Ohm (R) dan beda
besar arus listrik yang mengalir
(1789-1854) potensial (V) melalui sebuah penghantar selalu
berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan
kepadanya
Sekarang pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan luas
penampang A.

Gambar 6 Kawat Konduktor dengan Panjang elemen volumedV

Arus didefinisikan sebagai banyaknya elektron yang


melalui sebuah konduktor tiap waktu (atau satu detik). Kita
hitung kuatarus yang mengalir pada panampang dengan volum
dV seperti pada gambar. Karena berbentuk silinder volume dari
dV adalah :

dV A.dl
karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan kecepatan Vd
dengan waktu 1 detik maka :

dl Vd .l Vd

Sehingga

dV A.Vd

sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV adalah

I A..Vd .n.qe

jika kita substitusikan persamaan persamaan (7) untuk vd, maka diperoleh :

q e 2 . .n
I
m
AE
(10)
e

yang berada dalam kurung pada persamaan (10) merupakan sifat bahan dan sering
disebut konduktivitas , sehingga :

I AE

karena E=V/l, maka :

AV
I
l
karena konduktivitas merupakan kebalikan dari resistivitas (=1/),
maka persamaan 11 menjadi :

A.V
I
.l
at au
V

.l
I

bagian di dalam kurung dari persamaan (8) kita ketahuisebagai R


V
(resistansi), sehingga I (12)
R

ini tidak lain merupakan hukum Ohm. Jika persamaan (12) dinyatakan
dalam :

V I .R
Contoh :
Pada gambar di bawah ditunjukkan salah satu cara
untuk menentukan hambatan sebuah resistor

Tentukanlah besarnya hambatan dengan mengunakan


hukum Ohm jika pada voltmeter terbaca 3 Volt sedangkan
pada amperemeter terbaca 2mA.

Jawab:
Pada voltmeter dianggap tidak mengalir arus listrik karena
hambatan dalamnya yang sangat besar dibanding R, sehingga
dapat kitaanggap aurs yang terbaca pada amperemeter adalah juga
arus yang mengalir pada resistor sehingga menurut hukum Ohm,
hambatan dapat dihitung menggunakan
persamaan :
RANGKAIAN (KOMBINASI) HAMBATAN

Rangkaian Seri dan Paralel

Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan,


seperti pada gambar berikut :

Rtotal R1 R2 R3 R4 R5
Rangkaian paralel untuk tiga resistor diilustrasikan sebagai berikut

Seperhambatan totalnya adalah :

1 1 1 1

Rtotal R1 R2 R3

atau :

R1 .R2 .R3
Rtotal
R2 .R3 R1 .R3 R1 .R2
Contoh :

suatu rangkaian hambatan dengan R1=R2=R3=R4=2:

Jawab :
Untuk menyelesaikan sebuah rangkaian hambatan yang terdiridari
seri dan parallel, dahulukan rangkaian parallel R2 dengan R3.
Hasil paralel R2 dan R3 :

R2 .R3 2.2
RP 1
R2 R3 22
Sehingga kita dapatkan rangkaian ekivalen sebagai berikut :

Ini merupakan rangkaian seri sehingga hambatan


penggantinya dapat diperoleh sebagai berikut :
Rt R1 R p R4 2 1 2 5
KESIMPULAN

Kuat arus (I) di definisikan sebagai : Jumlah muatan yang


mengalir melalui suatu penampang persatuan waktu.
Rapat arus (J) : current density) adalah aliran muatan pada
suatu luas penampang tertentu di suatu titik penghantar
Hambatan listrik merupakan besaran yang menghalangi arus
yang mengalir dalam suatu penghantar listrik
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus
listrik yang mengalir melalui sebuah penghantarselalu berbanding
lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya

Anda mungkin juga menyukai