Anda di halaman 1dari 25

Topik: Ketuban Pecah Dini

Tanggal (kasus): 07-11-2017 Presenter: dr. Arrasyid Lia Utami


Tanggal presentasi: 07-10-2017 Narasumber: dr.Panggayuh Sp.OG
Pendamping: dr. Neneng Tresna Imawati
dr. Agus Suprapto
Tempat presentasi: Ruang Kenari RS. TK.IV Dr. Bratanata Jambi

Obyektif presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka


Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi:
Paien masuk dengan keluhan susah BAB, dan kotoran BAB seperti tahi kambing sejak 2 Bulan Terakhir
Tujuan:
- Mampu mengenali Ketuban Pecah Dini dan terapi yang diberikan pada penderita.
Bahan bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas: Diskusi Presentasi dan Email Pos


diskusi

Data pasien: Nama: Ny. S No Registrasi: 29-73-82


Nama RS: Rumkit TK.IV Dr. Bratanata Jambi Usia: 31 th Terdaftar Sejak:
17-11-2017
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:
Subyektif
Pasien mengeluhkan keluar rembesan cairan dari jalan
lahir sejak 2 hari SMRS.

Obyektif
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Tampak kesakitan
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda vital
Nadi : 82 kali/menit, kualitas kuat
Suhu : 36,4C
SpO2 : 99%
Berat Badan : 65 Kg
d.Kepala
Kepala : Normosefali.
Rambut : Rambut berwarna hitam, tebal, distribusi
merata, tidak terdapat alopesia.
Mata :Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil isokor 3mm/3mm, reflek cahaya (+/+).
Telinga : Tidak ada kelainan
Hidung : Septum nasi tidak deviasi,secret (+).
Mulut : Tidak ada kelainan.
Lidah :Bentuk simetris, tidak tremor, tidak kotor,
warna merah keputihan.
Faring : Tidak tampak hiperemis, tidak edema, tidak
ada abses, tidak ada pseudomembran.
Tonsil :Warna merah muda, tidak hiperemis, tidak
ada abses/pseudomembran.

e. Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran Kelenjar


Tyroid (-), kaku kuduk (-) , massa (-)
f. Toraks
1. Pulmo
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ditemukan retraksi dinding dada.
Palpasi : Vokal fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi : Vesikule (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (+/+)
2. Cor
Inspeksi : Ictuscordis tidak terlihat
Palpasi : Tidak teraba adanya thrill, apeks tidak teraba
Perkusi : Batas kanan : ICS IV LPS kanan
Batas kiri : ICS V LMC kiri
Batas atas : ICS II LPS kanan
Auskultasi : Suara jantung normal, bising (-), gallop(-).
g. Abdomen
Inspeksi : Supel, Strie (+), dinding abdomen cembung
Palpasi : Abdomen Soepel, Hepar dan lien tidak teraba
Auskultasi : Bising usus ( + ) normal
Perkusi : Suara ketuk tympani
h. Genitalia eksterna
Labia mayora/minora : simetris
Pembengkakan kelenjar bartolini : tidak ada
Pengeluaran secret vagina : air-air berbau amis, dengan
volume + 50cc.

i. Ekstremitas
Ekstremitas atas : akral hangat, edema (-/-), CRT < 2 s.
Ekstremitas bawah : akral hangat, edema (-/-), CRT < 2 s.

Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Luar
Di jumpai adanya rembesan cairan pervaginam dengan jumlah + 50cc

Inspekulo
Portio : bulat
Oue : tertutup
Fluksus : rembesan cairan
Flour : (-)
Polip : (-)
Cavum Douglasi : Tidak menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin (07-11- 2017)
Pemeriksaaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 12,6 11-16 g/dL
Hematokrit 38,8 35-47 %
Leukosit 20,4 4-11 ribu/ul
Trombosit 291 150-450 ribu/ul
Eritrosit 4,95 4 -5.5 juta/ul
MCV/MCH/MCHC
MCV 79,6 80-100 Fl
MCH 25,7 26-34 Pg
MCHC 32.5 32-36 g/dl
RDW-CV 14,4 11-16 %
Mixed(EO/Mo/Ba) 9,5 3-10 %
Limfosit 10 20-40 %
Neutrofil 83 40-70 %
Assessment

Ketuban Pucah
Dini
dr. Arrasyid Lia Utami
A. Definisi

Ketuban pecah dini (KPD)


adalah pecahnya ketuban sebelum
dimulainya tanda tanda
persalinan, yang dapat terjadi pada
kehamilan preterm dan pada
kehamilan aterm.
Insiden

Insidensi ketuban pecah dini berkisar


8% -10%
antara 8 % sampai 10 % dari semua
kehamilan.

Pada kehamilan aterm insidensinya


6% - 19%
bervariasi antara 6% sampai 19 %.

Pada kehamilan preterm insidensinya 2


% dari semua kehamilan (Sualman,
2%
2009).
1. Belum 2.Defek
Defek 3.infeksi
infeksi
diketahui secara kromosom
kromosom (sampai
sampai 6565
%
pasti %).

Etiologi
10.Perubahan
pada selaput 4. Kelainan
ketuban secara kolagen
biomekanik
dan fisiologik

5.
9.Inkompete Disproporsi
nsi serviks sefalopelvik

8.Kehamilan 7. 6.Gemelli
Gemelli
preterm Hidramnion
Faktor Resiko

Penyakit berat pada ibu :


DM dan Hipertensi
Infeksi
Stres psikologi
Kelainan Bentuk uterus
Riwayat persalinan
Pemakaian obat narkotik
Perokok berat
Kekurangan tembaga dan asam
askorbit
Mendekati waktu persalinan infeksi dan inflamasi
faktor mekanik: trauma

Keseimbangan antara IL-1 dan prostaglandin


MMp dan TIMP-1
Ketuban pecah
Kolagenase jaringan
Degradasi proteolitik
matriks ekstraseluler dan
membran janin Selaput ketuban tipis
dan lemah Terjadi depolarisasi
kolagen pada selaput
korion/amnion
Pertumbuhan
abnormal selaput
ketuban

merupakan komponen
kolagen
Diagnosis
Anamnesis
Konfirmasi
Pemeriksaan diagnosa
Inspekulo untuk
melihat adanya
penumpukan cairan
di forniks posterior
untuk di periksa
lebih lanjut dengan
tes nitrazine(kertas
lakmus) dan ferning
USG abdomen
Amniosintesis
Protein C-reaktif
Laboratorium
Konservatif

Aktif

Anda mungkin juga menyukai