Anda di halaman 1dari 30

HOSPITAL STAFF

HEALTH AND SAFETY


Kuliah MMR 4 February 2016
dr Iman Permana, M.Kes, Ph.D
Pendahuluan
Kesehatan
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis
Kesehatan kerja (UU no 23/1992)
Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal.
Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja,
pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja.
Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
khususnya pasal 165 :
Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan peningkatan, pengobatan dan
pemulihan bagi tenaga kerja.
UU no 23/1992:
K3 dilakukan di tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan,
mudah terjangkit penyakit, atau mempunyai karyawan paling sedikit 10
(sepuluh) orang.
Rumah Sakit
RS sebagai tempat kerja khusus
industri yang terdiri dari:
banyak tenaga kerja (labor intensive),
padat modal,
padat teknologi, dan
padat pakar,
bidang pekerjaan dengan tingkat keterlibatan manusia yang
tinggi,
terbukanya akses bagi bukan pekerja Rumah Sakit dengan leluasa
serta kegiatan yang terus menerus setiap hari
Muncul terlambat dibandingkan industry lain
Karena focus yang lebih pada kuratif
K3 termasuk sebagai salah satu standar pelayanan yang
dinilai di dalam akreditasi Rumah Sakit, disamping
standar pelayanan lainnya (Kepmenkes 1087/2010)
KONSEP DASAR K3RS
upaya terpadu:
Pekerja Rumah Sakit,
pasien,
pengunjung/pengantar orang sakit
untuk menciptakan lingkungan kerja, tempat kerja
Rumah Sakit yang sehat, aman dan nyaman baik bagi
pekerja Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar
orang sakit maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar Rumah Sakit
Kepentingan K3RS

Tuntutan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan


yang terbaik
berkaitan dengan citra dan kelangsungan hidup Rumah
Sakit
Rumah Sakit kompetitif di era global;
Fakta dan Angka

WHO :
Dari 35 juta pekerja kesehatan :
3 juta terpajan patogen darah (2 juta terpajan virus HBV, 0,9 juta
terpajan virus HBC dan 170,000 terpajan virus HIV/AIDS).
Lebih dari 90% terjadi di negara berkembang.
812% pekerja Rumah Sakit, sensitif terhadap lateks.
Indonesia ??

65.4% CS suatu RS di Jakarta menderita Dermatitis Kontak


Iritan Kronik Tangan (2004)
17,7% perawat gangguan mental emosional di suatu Rumah
Sakit di Jakarta berhubungan bermakna dengan stressor
kerja.
Gaya berat yang ditanggung pekerja rata-rata lebih dari 20
kg. Keluhan subyektif low back pain didapat pada 83.3%
pekerja. Penderita terbanyak usia 30-49 : 63.3 %. (instalasi
bedah sentral di RSUD di Jakarta 2006).
Kapasitas Beban
kerja kerja

Lingkungan
kerja

KMK no 432/2007
Efeknya:
Kecelakaan kerja
Penyakit kerja
Gangguan lain: Penurunan produktifitas
Kelelahan
Ketidaknyamanan lain
Manajemen K3RS

Komitment dan Kebijakan


Dana
SDM dan organisasi
Kajian risiko secara kualitatif dan kuantitatif
Program kerja
Monev
Manajemen K3RS
Perencanaan
Identifikasi sumber bahaya
faktor biologi (virus, bakteri,jamur,parasit)
faktor kimia (antiseptik, reagent, gas anestesi)
faktor ergonomi (lingkungan kerja,cara kerja, dan posisi kerja yang
salah);
faktor fisik (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi);
faktor psikososial (kerja bergilir, beban kerja, hubungan sesama
pekerja/atasan)
Manajemen K3RS

Penilaian faktor risiko


Pengendalian faktor risiko:
Menghilangkan bahaya
Mengganti
Administrasi
Alat pelindung diri
Manajemen K3RS
Organisasi Pelaksana K3:
Rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur RS
Merumuskan kebijakan, perautar
Membuat program K3RS
Struktur
Model 1
Struktur dan bertanggung jawab pada direktur
Organisasi struktural yang terintegrasi kedalam komite yang sudah ada
Model 2
Organisasi fungsional
bertanggung jawab ke direktur
Manajemen K3RS
Kebijakan K3

Tinjauan
Perencanaan
ulang

Pengendalian Pelaksanaan
PENGENDALIAN
FAKTOR RISIKO

SURVAILANS DAN
MONITORING
Pengendalian faktor risiko
4 tahapan pengendalian
Pengelolaan komprehensif
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Survailans dan monitoring
Pemeriksaan pra kerja
Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan khusus
K3 Tempat Kerja

Promotif

Preventif

Kuratif

Rehabilitatif
Promotif

Gizi sehat
Olah raga
KIE
Preventif

Health risk assessment


Pemeriksaan tenaga kesehatan
Survailans dan analisis PAK
Pengendalian sumber bahaya
Penempatan karyawan sesuai kondisinya
Immunisasi
APD
Kuratif

Pengobatan dan perawatan


Gawat darurat
Merujuk
Rehabilitatif

Konseling psikologis
Protesa
Fisioterapi
No Bahaya potensial Lokasi Yang berisiko
1 FISIK Laundry, dapur, Pekerja yang ada
Bising CSSD, IPAL
Panas CSSD, dapur, Pekerja setempat
laundry,
incinerator
Radiasi X ray, unit gigi Radiografer,
petugas gigi
2 KIMIA Semua area CS, perawat
Disinfektan
Ethylene oxyde OK Dokter, perawat
Formaldehyde Lab, forensik Petugas lab, dan
forensik

Health risk assessment


Health risk assessment
No Bahaya potensial Lokasi Pekerja berisiko

3 BIOLOGIK IGD, OK, lab, Dokter, perawat,


Hep B, AIDS petugas lab

Tuberculosis Bangsal, lab, Dokter, perawat,


ruang isolasi petugas lab

4 ERGONOMIK Bangsal, gudang Perawat, petugas


Manual handling ybs
Postur yang salaha Semua area Semua karyawan

5 PSIKOSOSIAL Semua area Semua karyawan


Kerja bergilir, kerja berlebih,
ancaman fisik
SURVAILANS DAN MONITORING

Pemantauan kadar risiko yang ada


Di lingkungan
Pengukuran tingkat bahaya
Intensitas
frekuensi
Di individu
Pemeriksaan awal
Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan kesehatan sebelum
bekerja bagi SDM Rumah Sakit
(KMK 1087/2010)
Pemeriksaan fisik lengkap;
Kesegaran jasmani;
Rontgen paru-paru (bilamana mungkin);
Laboratorium rutin;
Pemeriksaan yang sesuai kebutuhan guna mencegah
bahaya yang diperkirakan timbul, khususnya untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Pemeriksaan kesehatan berkala
bagi SDM Rumah Sakit

Pemeriksaan berkala:
pemeriksaan fisik lengkap,
kesegaran jasmani,
rontgen paru-paru (bilamana mungkin)
laboratorium rutin,
serta pemeriksaan-pemeriksaan lain yang dianggap perlu;
Pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM Rumah Sakit
sekurang-kurangnya 1 tahun.
Pemeriksaan kesehatan khusus

Mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan


perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu;
Berusia di atas 40 (empat puluh) tahun
Wanita
Yang cacat
Yang berusia muda yang mana melakukan pekerjaan
tertentu;
Pustaka

UU no 23 tahun 1992
Tentang Kesehatan
Kepmenkes 1087 tahun 2010
Standar K3 di RS
Kepmenkes 432 tahun 2007
Pedoman Manajeman K3 di RS

Anda mungkin juga menyukai