Deskripsi Manfaat di ketahui jenis reservoir adalah untuk dapat diketahuinya proses massa lalu dan kondisi saat ini dan perlakuan saat akan datang dalam rangka proses ekploitasi panasbumi yang kemudian dapat diselaraskan dengan sistem peralatan produksi dalam rangka sustainable eklpotasi reservoir tersebut.
Jurusan Teknik Perminyakan 2
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Mhs mampu mengklasifikasikan jenis reservoir berdasarkan: a.Geologi. b.Jenis fluida Reservoir. c.Entalpi reservoir. d.Suhu reservoir.
Jurusan Teknik Perminyakan 3
Klasifikasi Reservoir Panasbumi Klasifikasi reservoir panasbumi dapat dibagi menjadi 5, yaitu : Berdasarkan sumber panas. Berdasarkan fasa fluida. Berdasarkan enthalpi Berdasarkan temperatur. Berdasarkan fluida
Jurusan Teknik Perminyakan 4
Berdasarkan sumber panasnya, reservoir panasbumi dibagi menjadi : geopressured system, hydrothermal system, magmatic system dan hot dry rock system.
Jurusan Teknik Perminyakan 5
Sistem Hidrothermal Sistem ini terdiri dari air dan atau uap bertemperatur tinggi yang tersimpan dalam batuan permeabel dan porous. Akibat sirkulasi secara konveksi, air dan atau uap akan mengalir melalui patahan-patahan atau rekahan dan tertrans-portasikan ke dekat permukaan, dimana gaya yang menyebabkan aliran ini adalah gaya apungan (buoyancy) gravitasi karena perbedaan densitas.
Hot water system biasanya ditemukan pada daerah-daerah
yang berbatuan sedimen permeabel dan batuan vulkanik, dan umumnya batuannya adalah granit. Indikasi sistim ini diketahui dengan melihat aktivitas vulkanik yang masih muda, kemudian aliran panas secara konduksi.
Jurusan Teknik Perminyakan 6
A.J. Ellis dan W.A.J. Mahon (1977) mengklasifikasikan hydrothermal system menjadi : 1.Cyclic system Aquifer ini berasal dari air meteorik selama periode yang panjang pada kedalaman formasi mengalami pemanasan dan keluar kepermukaan. Cyclic system harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Adanya formasi batuan yang menjamin sirkulasi air pada kedalaman tertentu. b. Adanya sumber panas. c. Tersedianya air dalam jumlah yang cukup d. Waktu yang cukup serta adanya daerah sirkulasi panas yang memungkinkan air terpanasi. e. Adanya struktur rekahan pada batuan sampai permukaan Jurusan Teknik Perminyakan 7 2.Mempunyai ciri khas tersendiri dan dapat diperkirakan mendekati Geopressure system. Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu : a.Sistem cekungan sedimen. Ciri khasnya adalah komposisi air formasinya sangat komplek karena adanya reaksi antar lapisan. Reservoir ini umumnya sangat dalam. b.Sistem metamorfik pada proses metamorfosa Diperkirakan ditemukan di beberapa lokasi seperti California yang ditemukan endapan air raksa sebagai petunjuk adanya daerah metamorfosa. Jurusan Teknik Perminyakan 8 Sistem Geopressured Geopressure reservoir biasanya ditemukan pada sedimentary basin yang cukup dalam, dimana sedimennya sangat kompak terjadi dalam waktu geologi yang panjang dan terdapat cap rock yang efektif seperti shale. Kompaksi yang melebihi keadaan normal akan menyebabkan keluarnya air dari pori- pori lempung.
Pada beberapa sistem geopressured, tekanan fluida
mendekati berat keseluruhan batuan penutup (lithostatic pressured). Sistem air dengan tekanan tinggi dapat disetarakan dengan gradien temperatur di atas batas normal karena bertambahnya kapasitas panas jenis batuan yang menekan air. Fluida geopressure biasanya mempunyai konsentrasi gas terlarut yang tinggi. Hampir seluruh sinclinal basin yang besar di dunia merupakan zona geopressure.
Jurusan Teknik Perminyakan 9
Sistem Magmatik
Sistem ini didapatkan pada kedalaman
minimal 3 kilometer di daerah vulkanik. Jika pemboran di daerah vulkanik dengan kedalaman 3 - 6 kilometer, akan diperoleh sumber panas dengan temperatur antara 650 - 1200 oC. Teknologi untuk menentukan lokasi, pengeboran dan memproduksikan cadangan belum dikembangkan.
Jurusan Teknik Perminyakan 10
Sistem Hot Dry Rock Sistem ini tidak mengandung air namun dapat diusahakan untuk produksi dengan kualitas yang baik. Pada sistem ini panas diambil dari batuan kristalin yang permeabilitasnya rendah yang disebut dengan hot dry rock Gambar 2.16 menerangkan skema dari sistem Hot Dry Rock. Panas ini menyebabkan terjadinya gradien geothermal sebesar 2 oC/100 m. Temperatur bumi atau gradien geothermal ini akan naik terhadap kedalaman. Namun teknologi yang ada sekarang belum mampu untuk mengeksploitasi sistem ini.
Jurusan Teknik Perminyakan 11
Gmb 2-16
Jurusan Teknik Perminyakan 12
Berdasarkan Fasa Fluida
Berdasarkan jumlah fasanya, reservoir
panasbumi dapat dikelompokkan menjadi reservoir satu fasa dan dua fasa. Klasifikasi reservoir panasbumi berdasarkan fasa fluida yang dihasilkan dapat dibagi menjadi : liquid dominated system, vapor dominated system dan superheated system.
Jurusan Teknik Perminyakan 13
Reservoir Satu Fasa Cair Reservoir ini mempunyai temperatur di bawah 250 oC dengan tekanan tidak terlalu tinggi karena reservoir ini sebagian tidak mempunyai cap rock yang dapat menahan temperatur dan tekanan serta air dari luar, sebagian lagi mempunyai cap rock namun air panas menjadi turun temperaturnya. Sehingga reservoir satu fasa (liquid system) dapat dibagi menjadi dua yaitu : sistem air hangat (warm water system) dan sistem air panas (hot water system). Jurusan Teknik Perminyakan 14 Sistem air hangat (warm water system). Temperatur berkisar antara 90 - 180 oC, pendidihan tidak akan terjadi sampai dieksploitasi. Penggunaannya untuk keperluan non-elektrik. Contoh sistem ini adalah di Tianjin (RRC) dan Waiwera (Selandia Baru).
Sistem air panas (hot water system).
Fluida reservoir ini berupa air panas secara keseluruhan akan tetapi pendidihan terjadi setelah eksploitasi secara ekstensif. Temperaturnya berkisar antara 200 - 250 oC. Temperatur tersebut kadang-kadang terjadi pendidihan yang disebabkan kandungan gas di reservoir yang bersangkutan. Contoh sistem ini adalah di Achuachapan, Salton Sea dan Krafla.
Jurusan Teknik Perminyakan 15
Reservoir Dua Fasa
Reservoir sistem dua fasa berisi campuran air dan
uap. Apabila produksi air lebih banyak daripada uap disebut liquid dominated system, apabila sebaliknya disebut vapour dominated system.
Jurusan Teknik Perminyakan 16
Liquid Dominated System Pada sistem ini uap yang keluar adalah uap basah. Uap ini dihasilkan oleh proses flashing pada saat tekanan turun dalam sumur ataupun dalam reservoir. Dalam reservoir dua fasa bagian terdalam terdapat lapisan cairan panas pada keadaan netral. Temperatur bervariasi antara 220 300 oC. Oleh karena itu untuk sistem ini fluida reservoir masih berwujud air panas, seperti pada Gambar 2.17. Jurusan Teknik Perminyakan 17 Gmb 2-17
Jurusan Teknik Perminyakan 18
Vapour Dominated System Pada sistem ini tekanan tidak terlalu tinggi namun masih di atas tekanan atmosfer jadi memungkinkan fluida ini seluruhnya menjadi uap. Terdapat pada bagian atas lapisan dua fasa.ada bagian ini fasa cair sangat jarang, menyebar luas dan immobile (Gambar 2.18). Contoh sistem ini adalah Larderello dan Amiata (Italia), Kamojang. Temperatur fluida berkisar antara 250-320 oC. Pada kondisi ini gradien temperatur akan relatif tetap setelah mencapai titik didihnya, sehingga fluida yang terdapat pada reservoir sudah berwujud uap seperti pada Gambar 2.19.
Jurusan Teknik Perminyakan 19
Gmb 2-18
Jurusan Teknik Perminyakan 20
Gmb 2-19
Jurusan Teknik Perminyakan 21
Enthalpi Rendah Sumur-sumur reservoir panasbumi adakalanya memproduksi fluida hanya satu fasa saja, yaitu air panas. Ini dikarenakan suhu reservoir tidak mencapai titik didih fluida pada tekanan tertentu. Biasanya sumur jenis ini tidak dimanfaatkan sebagai pembangkit karena hanya menghasilkan air panas, sedangkan untuk menggerakkan turbin membutuhkan fluida satu fasa yaitu uap (steam), jadi biasanya dimanfaatkan sebagai sarana pengeringan hasil pertanian, kolam mandi air panas, pemanas ruangan, dan lain sebagainya.
Jurusan Teknik Perminyakan 22
Enthalpi Menengah Reservoir jenis ini memiliki suhu melebihi titik didih fluida pada kondisi reservoir, tetapi dalam perjalanannya ke permukaan mengalami penurunan tekanan dan temperatur, oleh karena itu setelah keluar dari sumur produksi menghasilkan fluida dua fasa (uap dan air) namun fasa cairnya lebih besar prosentasenya dibanding dengan fasa uapnya, atau disebut juga sebagai liquid dominated. Contoh dari lapangan panasbumi enthalpi menengah seperti Dieng (Liquid Diminated System).
Jurusan Teknik Perminyakan 23
Enthalpi Tinggi Lapangan panasbumi yang menghasilkan uap panas kering (superheated steam) dan reservoir sistem vapour dominated disebut sebagai lapangan yang menghasilkan fluida dengan enthalpi tinggi. Suhu reservoir yang melebihi titik didih dari air pada tekanan tertentu sehingga air yang ada di reservoir berubah fasa menjadi uap. Fluida tersebut diproduksikan lewat sumur produksi dalam kondisi satu fasa uap, namun apabila mengalami penurunan tekanan yang cukup berarti maka fluida dapat berubah menjadi dua fasa dengan prosentase uap yang lebih besar dari fasa cairnya. Jurusan Teknik Perminyakan 24 Berdasarkan Temperatur Pembagian reservoir jenis ini berdasarkan suhu reservoir
Jurusan Teknik Perminyakan 25
Semi Thermal Field Reservoir semi thermal mempunyai temperatur sampai 100 oC dengan kedalaman antara 1 - 2 km. Panas reservoir ini tidak cukup tinggi karena sebagian besar tidak mempunyai cap rock sehingga fluida mudah menerobos ke permukaan.
Thermal gradient dan kedalaman aquifer yang permeabel
pada semithermal field seharusnya cukup untuk menimbulkan arus sirkulasi konvektif, tetapi suhu bagian atas reservoir tidak mungkin lebih dari 100 oC karena tidak adanya cap rock untuk menekan hingga terjadi pressure build-up di atas tekanan atmosfer dan mungkin karena tercampur dengan air tanah yang dingin dari aquifer yang dangkal.
Jurusan Teknik Perminyakan 26
Hyper Thermal Field Hyperthermal field membutuhkan lima unsur dasar yaitu : sumber panas, bed rock, aquifer atau zona permeabel, sumber air dan cap rock. Hyper thermal reservoir dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu : Dry Hyperthermal dan Wet Hyperthermal Field berdasarkan fasa fluidanya.
Jurusan Teknik Perminyakan 27
Wet Hyper Thermal Field Wet hyperthermal field menghasilkan campuran air panas dan uap, maka variabel tekanan kepala sumur (WHP) dan temperatur kepala sumur (WHT) serta enthalpi dan kwalitas fluida saling bergantung. Fluida yang terproduksi (uap dan air) pada suatu sumur dipengaruhi oleh tekanan kepala sumurnya dan juga tergantung pada suhu dan tekanan reservoir serta permeabilitasnya, maka setiap sumur memiliki suatu sifat aliran tersendiri. Kharakteristik dari setiap sumur tidak tetap dan produksinya selalu cenderung menurun sebagai fungsi dari waktu.
Jurusan Teknik Perminyakan 28
Dry Hyper Thermal Field Reservoir ini mempunyai temperatur sangat tinggi, namun tekanannya tidak setinggi tekanan pada wet hyperthermal yang memungkinkan air dalam reservoir jenis ini berubah menjadi uap seluruhnya. Jika terjadi hubungan antara permukaan dengan reservoir melalui lubang bor, maka sebagian uap jenuh akan berubah menjadi uap superheated. Uap dari lapangan ini agak superheated maka tidak ada hubungan antara WHP dan WHT, serta enthalpi merupakan fungsi dari WHP dan WHT ini
Jurusan Teknik Perminyakan 29
Berdasarkan Fluida Berdasarkan jenis fluidanya, reservoir panasbumi terdiri dari Chloride water, Carbonate Water, Sulphate Water. Giggenbach (1991) mengilustrasikan jenis fluida panasbumi dalam bentuk segitiga yang dikenal dengan segitiga Giggenbach. Penentuan jenis fluida dengan menggunakan segitiga Giggenbach (Gambar 2.20) yaitu dengan mengeplot besarnya prosentase kandungan Cl, SO4, dan HCO3 sehingga didapatkan satu titik. Titik tersebut adalah titik dmana jenis fluida termasuk.
Jurusan Teknik Perminyakan 30
Gmb 2-20
Jurusan Teknik Perminyakan 31
Chloride Water Garam terlarut dalam air ini umumnya berupa sodium dan potassium chloride walaupun kadang-kadang ditemukan calcium dalam konsentrasi yang kecil. Air ini juga mengandung silika dalam konsentrasi yang tinggi, dan terdapat pula dalam konsentrasi yang cukup berarti seperti sulfat, bicarbonate, fluoride, ammonia, arsenic, lithium, rubidium, calcium dan asam borate.
Perbandingan chloride dan sulfat biasanya cukup tinggi dan
pH berkisar dari daerah yang asam sampai ke daerah yang cukup basa (pH 5 9 ). Gas yang terlarut dalam air ini terutama karbondioksida dan hydrogen sulfide. Air ini seringkali didapatkan di daerah-daerah yang terdapat spring (mata air) atau daerah yang ada aktivitas geyser dan daerah yang banyak terdiri dari batuan volkanik dan sedimen.
Jurusan Teknik Perminyakan 32
Carbonate Water Air panas yang mengandung chloride dengan kadar yang rendah dapat terjadi dekat permukaan di daerah vulkanik dimana uap yang mengandung karbondioksida dan hydrogen sulfide mengembun ke dalam aquifer. Pada kondisi yang diam air bereaksi dengan batuan mengahasilkan larutan bicarbonate atau bicarbonate sulphate dengan pH netral.
Jurusan Teknik Perminyakan 33
Sulphate Water Acid sulphate water mengandung chloride dengan kadar yang rendah dan dapat terbentuk pada daerah vulkanik, dimana uap dibawah 400oC mengembun ke permukaan air. Hidrogen sulfide dari uap kemudian teroksidasi menjadi sulphate. Acid sulphate water didapat di daerah-daerah dimana uap akan naik dari air bawah tanah dengan temperature tinggi dan di daerah vulkanik, pada fasa pendinginan hanya karbondioksida dan gas sulfur tetap akan naik bersama uap melalui batuan. Unsur-unsur yang terdapat dalam air ini biasanya lepas dari dinding-dinding batuan disekelilingnya.
Jurusan Teknik Perminyakan 34
Ringkasan Materi Reservoir panasbumi yang memiliki nilai komersiel adalah reservoir yang dangkal temperatur tinggi (>225 oC), entalpi tinggi (1800 kj/kg) dan lebih disukai fluida memiliki keasaman mendekati netral (chlorite water), pada reservoir yang dangkal biaya (pemboran murah), pada suhu dan entalpi tinggi menunjukkan potensi reservoir besar dan pada fluida dengan pH mendekati netral menunjukkan problem produksi tidak terlalu besar sehingga dapat menekan biaya operasional.
Jurusan Teknik Perminyakan 35
Referensi Sumber bahan 1.Reservoir geothermal, Mc Kibbin. 2.Geothermal Reservoir Enggineering Malcom Grant. 3.Geothermal Energy Christoper Armstead. 4. Geothermal Fluid, Springer Verlaag.