Anda di halaman 1dari 36

Reservoir Panasbumi

(6132112
Pertemuan Ke-4
Jenis Reservoir Panasbumi

Eko widi P
ekowidip@yahoo.com

Jurusan Teknik Permiyakan 1


Deskripsi
Manfaat di ketahui jenis reservoir adalah
untuk dapat diketahuinya proses massa lalu
dan kondisi saat ini dan perlakuan saat akan
datang dalam rangka proses ekploitasi
panasbumi yang kemudian dapat
diselaraskan dengan sistem peralatan
produksi dalam rangka sustainable eklpotasi
reservoir tersebut.

Jurusan Teknik Perminyakan 2


Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Mhs mampu mengklasifikasikan jenis
reservoir berdasarkan:
a.Geologi.
b.Jenis fluida Reservoir.
c.Entalpi reservoir.
d.Suhu reservoir.

Jurusan Teknik Perminyakan 3


Klasifikasi Reservoir Panasbumi
Klasifikasi reservoir panasbumi dapat dibagi
menjadi 5, yaitu :
Berdasarkan sumber panas.
Berdasarkan fasa fluida.
Berdasarkan enthalpi
Berdasarkan temperatur.
Berdasarkan fluida

Jurusan Teknik Perminyakan 4


Berdasarkan sumber panasnya, reservoir
panasbumi dibagi menjadi :
geopressured system,
hydrothermal system,
magmatic system dan
hot dry rock system.

Jurusan Teknik Perminyakan 5


Sistem Hidrothermal
Sistem ini terdiri dari air dan atau uap bertemperatur tinggi
yang tersimpan dalam batuan permeabel dan porous.
Akibat sirkulasi secara konveksi, air dan atau uap akan
mengalir melalui patahan-patahan atau rekahan dan
tertrans-portasikan ke dekat permukaan, dimana gaya
yang menyebabkan aliran ini adalah gaya apungan
(buoyancy) gravitasi karena perbedaan densitas.

Hot water system biasanya ditemukan pada daerah-daerah


yang berbatuan sedimen permeabel dan batuan vulkanik,
dan umumnya batuannya adalah granit. Indikasi sistim
ini diketahui dengan melihat aktivitas vulkanik yang
masih muda, kemudian aliran panas secara konduksi.

Jurusan Teknik Perminyakan 6


A.J. Ellis dan W.A.J. Mahon (1977) mengklasifikasikan
hydrothermal system menjadi :
1.Cyclic system
Aquifer ini berasal dari air meteorik selama periode yang
panjang pada kedalaman formasi mengalami pemanasan
dan keluar kepermukaan. Cyclic system harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
a. Adanya formasi batuan yang menjamin sirkulasi air pada
kedalaman tertentu.
b. Adanya sumber panas.
c. Tersedianya air dalam jumlah yang cukup
d. Waktu yang cukup serta adanya daerah sirkulasi panas
yang memungkinkan air terpanasi.
e. Adanya struktur rekahan pada batuan sampai permukaan
Jurusan Teknik Perminyakan 7
2.Mempunyai ciri khas tersendiri dan dapat
diperkirakan mendekati Geopressure system.
Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu :
a.Sistem cekungan sedimen.
Ciri khasnya adalah komposisi air formasinya
sangat komplek karena adanya reaksi antar
lapisan. Reservoir ini umumnya sangat dalam.
b.Sistem metamorfik pada proses metamorfosa
Diperkirakan ditemukan di beberapa lokasi
seperti California yang ditemukan endapan air
raksa sebagai petunjuk adanya daerah
metamorfosa.
Jurusan Teknik Perminyakan 8
Sistem Geopressured
Geopressure reservoir biasanya ditemukan pada sedimentary
basin yang cukup dalam, dimana sedimennya sangat kompak
terjadi dalam waktu geologi yang panjang dan terdapat cap
rock yang efektif seperti shale. Kompaksi yang melebihi
keadaan normal akan menyebabkan keluarnya air dari pori-
pori lempung.

Pada beberapa sistem geopressured, tekanan fluida


mendekati berat keseluruhan batuan penutup (lithostatic
pressured). Sistem air dengan tekanan tinggi dapat
disetarakan dengan gradien temperatur di atas batas normal
karena bertambahnya kapasitas panas jenis batuan yang
menekan air. Fluida geopressure biasanya mempunyai
konsentrasi gas terlarut yang tinggi. Hampir seluruh sinclinal
basin yang besar di dunia merupakan zona geopressure.

Jurusan Teknik Perminyakan 9


Sistem Magmatik

Sistem ini didapatkan pada kedalaman


minimal 3 kilometer di daerah vulkanik. Jika
pemboran di daerah vulkanik dengan
kedalaman 3 - 6 kilometer, akan diperoleh
sumber panas dengan temperatur antara
650 - 1200 oC. Teknologi untuk menentukan
lokasi, pengeboran dan memproduksikan
cadangan belum dikembangkan.

Jurusan Teknik Perminyakan 10


Sistem Hot Dry Rock
Sistem ini tidak mengandung air namun dapat
diusahakan untuk produksi dengan kualitas yang
baik. Pada sistem ini panas diambil dari batuan
kristalin yang permeabilitasnya rendah yang
disebut dengan hot dry rock Gambar 2.16
menerangkan skema dari sistem Hot Dry Rock.
Panas ini menyebabkan terjadinya gradien
geothermal sebesar 2 oC/100 m. Temperatur bumi
atau gradien geothermal ini akan naik terhadap
kedalaman. Namun teknologi yang ada sekarang
belum mampu untuk mengeksploitasi sistem ini.

Jurusan Teknik Perminyakan 11


Gmb 2-16

Jurusan Teknik Perminyakan 12


Berdasarkan Fasa Fluida

Berdasarkan jumlah fasanya, reservoir


panasbumi dapat dikelompokkan menjadi
reservoir satu fasa dan dua fasa. Klasifikasi
reservoir panasbumi berdasarkan fasa fluida
yang dihasilkan dapat dibagi menjadi :
liquid dominated system, vapor dominated
system dan superheated system.

Jurusan Teknik Perminyakan 13


Reservoir Satu Fasa Cair
Reservoir ini mempunyai temperatur di
bawah 250 oC dengan tekanan tidak terlalu
tinggi karena reservoir ini sebagian tidak
mempunyai cap rock yang dapat menahan
temperatur dan tekanan serta air dari luar,
sebagian lagi mempunyai cap rock namun
air panas menjadi turun temperaturnya.
Sehingga reservoir satu fasa (liquid system)
dapat dibagi menjadi dua yaitu : sistem air
hangat (warm water system) dan sistem air
panas (hot water system).
Jurusan Teknik Perminyakan 14
Sistem air hangat (warm water system).
Temperatur berkisar antara 90 - 180 oC, pendidihan
tidak akan terjadi sampai dieksploitasi. Penggunaannya
untuk keperluan non-elektrik. Contoh sistem ini adalah
di Tianjin (RRC) dan Waiwera (Selandia Baru).

Sistem air panas (hot water system).


Fluida reservoir ini berupa air panas secara keseluruhan
akan tetapi pendidihan terjadi setelah eksploitasi secara
ekstensif. Temperaturnya berkisar antara 200 - 250 oC.
Temperatur tersebut kadang-kadang terjadi pendidihan
yang disebabkan kandungan gas di reservoir yang
bersangkutan. Contoh sistem ini adalah di Achuachapan,
Salton Sea dan Krafla.

Jurusan Teknik Perminyakan 15


Reservoir Dua Fasa

Reservoir sistem dua fasa berisi campuran air dan


uap. Apabila produksi air lebih banyak daripada uap
disebut liquid dominated system, apabila sebaliknya
disebut vapour dominated system.

Jurusan Teknik Perminyakan 16


Liquid Dominated System
Pada sistem ini uap yang keluar adalah uap
basah. Uap ini dihasilkan oleh proses
flashing pada saat tekanan turun dalam
sumur ataupun dalam reservoir. Dalam
reservoir dua fasa bagian terdalam terdapat
lapisan cairan panas pada keadaan netral.
Temperatur bervariasi antara 220 300 oC.
Oleh karena itu untuk sistem ini fluida
reservoir masih berwujud air panas, seperti
pada Gambar 2.17.
Jurusan Teknik Perminyakan 17
Gmb 2-17

Jurusan Teknik Perminyakan 18


Vapour Dominated System
Pada sistem ini tekanan tidak terlalu tinggi namun
masih di atas tekanan atmosfer jadi memungkinkan
fluida ini seluruhnya menjadi uap. Terdapat pada
bagian atas lapisan dua fasa.ada bagian ini fasa
cair sangat jarang, menyebar luas dan immobile
(Gambar 2.18). Contoh sistem ini adalah
Larderello dan Amiata (Italia), Kamojang.
Temperatur fluida berkisar antara 250-320 oC.
Pada kondisi ini gradien temperatur akan relatif
tetap setelah mencapai titik didihnya, sehingga
fluida yang terdapat pada reservoir sudah berwujud
uap seperti pada Gambar 2.19.

Jurusan Teknik Perminyakan 19


Gmb 2-18

Jurusan Teknik Perminyakan 20


Gmb 2-19

Jurusan Teknik Perminyakan 21


Enthalpi Rendah
Sumur-sumur reservoir panasbumi adakalanya
memproduksi fluida hanya satu fasa saja, yaitu air
panas. Ini dikarenakan suhu reservoir tidak
mencapai titik didih fluida pada tekanan tertentu.
Biasanya sumur jenis ini tidak dimanfaatkan
sebagai pembangkit karena hanya menghasilkan air
panas, sedangkan untuk menggerakkan turbin
membutuhkan fluida satu fasa yaitu uap (steam),
jadi biasanya dimanfaatkan sebagai sarana
pengeringan hasil pertanian, kolam mandi air
panas, pemanas ruangan, dan lain sebagainya.

Jurusan Teknik Perminyakan 22


Enthalpi Menengah
Reservoir jenis ini memiliki suhu melebihi titik
didih fluida pada kondisi reservoir, tetapi dalam
perjalanannya ke permukaan mengalami
penurunan tekanan dan temperatur, oleh karena itu
setelah keluar dari sumur produksi menghasilkan
fluida dua fasa (uap dan air) namun fasa cairnya
lebih besar prosentasenya dibanding dengan fasa
uapnya, atau disebut juga sebagai liquid
dominated. Contoh dari lapangan panasbumi
enthalpi menengah seperti Dieng (Liquid Diminated
System).

Jurusan Teknik Perminyakan 23


Enthalpi Tinggi
Lapangan panasbumi yang menghasilkan uap panas
kering (superheated steam) dan reservoir sistem
vapour dominated disebut sebagai lapangan yang
menghasilkan fluida dengan enthalpi tinggi. Suhu
reservoir yang melebihi titik didih dari air pada
tekanan tertentu sehingga air yang ada di reservoir
berubah fasa menjadi uap. Fluida tersebut
diproduksikan lewat sumur produksi dalam kondisi
satu fasa uap, namun apabila mengalami
penurunan tekanan yang cukup berarti maka fluida
dapat berubah menjadi dua fasa dengan prosentase
uap yang lebih besar dari fasa cairnya.
Jurusan Teknik Perminyakan 24
Berdasarkan Temperatur
Pembagian reservoir jenis ini berdasarkan
suhu reservoir

Jurusan Teknik Perminyakan 25


Semi Thermal Field
Reservoir semi thermal mempunyai temperatur sampai 100
oC dengan kedalaman antara 1 - 2 km. Panas reservoir ini
tidak cukup tinggi karena sebagian besar tidak mempunyai
cap rock sehingga fluida mudah menerobos ke permukaan.

Thermal gradient dan kedalaman aquifer yang permeabel


pada semithermal field seharusnya cukup untuk menimbulkan
arus sirkulasi konvektif, tetapi suhu bagian atas reservoir
tidak mungkin lebih dari 100 oC karena tidak adanya cap rock
untuk menekan hingga terjadi pressure build-up di atas
tekanan atmosfer dan mungkin karena tercampur dengan air
tanah yang dingin dari aquifer yang dangkal.

Jurusan Teknik Perminyakan 26


Hyper Thermal Field
Hyperthermal field membutuhkan lima
unsur dasar yaitu : sumber panas, bed rock,
aquifer atau zona permeabel, sumber air
dan cap rock. Hyper thermal reservoir dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
Dry Hyperthermal dan Wet Hyperthermal
Field berdasarkan fasa fluidanya.

Jurusan Teknik Perminyakan 27


Wet Hyper Thermal Field
Wet hyperthermal field menghasilkan campuran air
panas dan uap, maka variabel tekanan kepala
sumur (WHP) dan temperatur kepala sumur (WHT)
serta enthalpi dan kwalitas fluida saling
bergantung. Fluida yang terproduksi (uap dan air)
pada suatu sumur dipengaruhi oleh tekanan kepala
sumurnya dan juga tergantung pada suhu dan
tekanan reservoir serta permeabilitasnya, maka
setiap sumur memiliki suatu sifat aliran tersendiri.
Kharakteristik dari setiap sumur tidak tetap dan
produksinya selalu cenderung menurun sebagai
fungsi dari waktu.

Jurusan Teknik Perminyakan 28


Dry Hyper Thermal Field
Reservoir ini mempunyai temperatur sangat tinggi,
namun tekanannya tidak setinggi tekanan pada wet
hyperthermal yang memungkinkan air dalam
reservoir jenis ini berubah menjadi uap seluruhnya.
Jika terjadi hubungan antara permukaan dengan
reservoir melalui lubang bor, maka sebagian uap
jenuh akan berubah menjadi uap superheated. Uap
dari lapangan ini agak superheated maka tidak ada
hubungan antara WHP dan WHT, serta enthalpi
merupakan fungsi dari WHP dan WHT ini

Jurusan Teknik Perminyakan 29


Berdasarkan Fluida
Berdasarkan jenis fluidanya, reservoir panasbumi
terdiri dari Chloride water, Carbonate Water,
Sulphate Water. Giggenbach (1991)
mengilustrasikan jenis fluida panasbumi dalam
bentuk segitiga yang dikenal dengan segitiga
Giggenbach. Penentuan jenis fluida dengan
menggunakan segitiga Giggenbach (Gambar 2.20)
yaitu dengan mengeplot besarnya prosentase
kandungan Cl, SO4, dan HCO3 sehingga didapatkan
satu titik. Titik tersebut adalah titik dmana jenis
fluida termasuk.

Jurusan Teknik Perminyakan 30


Gmb 2-20

Jurusan Teknik Perminyakan 31


Chloride Water
Garam terlarut dalam air ini umumnya berupa sodium dan
potassium chloride walaupun kadang-kadang ditemukan
calcium dalam konsentrasi yang kecil. Air ini juga
mengandung silika dalam konsentrasi yang tinggi, dan
terdapat pula dalam konsentrasi yang cukup berarti seperti
sulfat, bicarbonate, fluoride, ammonia, arsenic, lithium,
rubidium, calcium dan asam borate.

Perbandingan chloride dan sulfat biasanya cukup tinggi dan


pH berkisar dari daerah yang asam sampai ke daerah yang
cukup basa (pH 5 9 ). Gas yang terlarut dalam air ini
terutama karbondioksida dan hydrogen sulfide. Air ini
seringkali didapatkan di daerah-daerah yang terdapat spring
(mata air) atau daerah yang ada aktivitas geyser dan daerah
yang banyak terdiri dari batuan volkanik dan sedimen.

Jurusan Teknik Perminyakan 32


Carbonate Water
Air panas yang mengandung chloride
dengan kadar yang rendah dapat terjadi
dekat permukaan di daerah vulkanik dimana
uap yang mengandung karbondioksida dan
hydrogen sulfide mengembun ke dalam
aquifer. Pada kondisi yang diam air bereaksi
dengan batuan mengahasilkan larutan
bicarbonate atau bicarbonate sulphate
dengan pH netral.

Jurusan Teknik Perminyakan 33


Sulphate Water
Acid sulphate water mengandung chloride dengan
kadar yang rendah dan dapat terbentuk pada
daerah vulkanik, dimana uap dibawah 400oC
mengembun ke permukaan air. Hidrogen sulfide
dari uap kemudian teroksidasi menjadi sulphate.
Acid sulphate water didapat di daerah-daerah
dimana uap akan naik dari air bawah tanah dengan
temperature tinggi dan di daerah vulkanik, pada
fasa pendinginan hanya karbondioksida dan gas
sulfur tetap akan naik bersama uap melalui batuan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam air ini biasanya
lepas dari dinding-dinding batuan disekelilingnya.

Jurusan Teknik Perminyakan 34


Ringkasan Materi
Reservoir panasbumi yang memiliki nilai komersiel
adalah reservoir yang dangkal temperatur tinggi
(>225 oC), entalpi tinggi (1800 kj/kg) dan lebih
disukai fluida memiliki keasaman mendekati netral
(chlorite water), pada reservoir yang dangkal biaya
(pemboran murah), pada suhu dan entalpi tinggi
menunjukkan potensi reservoir besar dan pada
fluida dengan pH mendekati netral menunjukkan
problem produksi tidak terlalu besar sehingga dapat
menekan biaya operasional.

Jurusan Teknik Perminyakan 35


Referensi
Sumber bahan
1.Reservoir geothermal, Mc Kibbin.
2.Geothermal Reservoir Enggineering
Malcom Grant.
3.Geothermal Energy Christoper
Armstead.
4. Geothermal Fluid, Springer Verlaag.

Jurusan Teknik Perminyakan 36

Anda mungkin juga menyukai