KELOMPOK 4
Bayu Ragel
Cahaya Ningsih
Ravide Lubis
Winda Styani Yuliawati
Hukum Snell
Jalur Gelombang untuk Model Homogen Lateral
Kurva Travel Time dan Delay Time
Zona Kecepatan Rendah
Ringkasan Persamaan Ray Tracing
Spherical-Earth Ray Tracing
The Earth-flattening Transformation
Ray Nomenclature
4.1 Hukum Snell
Gelombang bidang yang menyebar pada suatu medium
dengan kecepatan v, yang memotong bidang horizontal,
Muka gelombang saat t=t1 dan t=t1+t dipisahkan oleh s
panjang lintasannya. Sudut gelombang dari arah vertikal
disebut incidence angel. Sudut ini berelasi dengan s
terhadap jarak muka geombang di permukaan, x, oleh
Gambar 4.3
Hal ini juga berlaku untuk gradien kecepatan yang berubah
secara kontiniu (Gambar 4.3). Jika slowness di permukaan
menjadi u0 dan sudut takeoff menjadi 0, maka:
Gambar 4.4 Kurva travel time untuk model dengan peningkatan kecepatan
terhadap kedalaman. masing-masing titik pada kurva dihasilkan dari jalur
sinar yang berbeda, kemiringan kurva waktu tempuh, dT/dX, merupakan
parameter gelombang.
Slowness vektor s tidak hanya diselesaikan pada arah horizontal
tapi juga pada arah vertikal atau yang sering disebut slowness
vertikal. Besarnya adalah
Dalam cara yang sama, persamaan untuk travel time t(p) adalah:
sehingga
Persamaan diatas adalah travel time dari sumber ke titik balik,
sehingga total travel time nya T(p) adalah :
dan
4.3 kurva travel time dan delay time
Ingat !
Dalam hal ini turunan dX/dp negatif. Ketika dX/dp <0, cabang
dari kurva waktu tempuh ini adalah prograde. karena adanya
perubahan kecepatan didalam Bumi, dX/dp>0, gelombang
akan kembali pada diri mereka sendiri:
Jika sebuah titik pada kurva travel time t(x) pada jarak X dan
waktu T (Gambar 4.7). persamaan garis singgung ke kurva
travel tme adalah t = T + p(x - X). Pada x=0, t=T-pX = (p),
sehingga intercept garis adalah (p) sedangkan slopenya
adalah p. Kemiringan terhadap kurva p adalah
Gambar 4.7 Waktu tunda, (p) = T - pX, diberikan oleh garis singgung
dengan kurva perjalanan waktu.
dengan demikian
Kemiringan kurva (p) adalah -X. Karena X 0, kurva (p)
selalu menurun. Turunan kedua adalah
dan
4.7 The Earth-flattening transformation
Turunan untuk T(p), X(p), dan (p) semua diasumsikan
gelombang merambat dalam bumi yang datar, lapisan homogen,
kurva travel time berbentuk garis lurus dan tidak ada gelombang
yang meninggalkan sumber dengan sudut lebih dari 90 karena
akan kembali ke permukaan. Meskipun dalam bentuk bumi
spheris yang homogen, setiap gelombang akan kembali ke
permukaan dan kurva travel time tidak lurus. Kurva di bumi
spheris dapat disimulasikan dalam bumi datar jika gradien
kecepatan dikenalkan dalam half-space. Variable kedalaman
baru, zf didefinisikan:
Dimana r adalah jarak dari pusat bumi dan a adalah jari-jari
bumi=6.371 km. catat bahwa r=a-zs dimana zs adalah
kedalaman di spheris-earth. Jari-jari r=a (di permukaan) sesuai
dengan kedalaman di flat-earth z=-a ln(a/a)=0, ketika jari-jari
r=0, dengan kedalaman yang tak terbatas. Perubahan
kecepatannya adalah