Anda di halaman 1dari 55

BAB V

POLARISASI
A. Pengenalan

Kita telah belajar pada Bab sebelumnya bahwa medan listrik dan medan magnet dalam
gelombang datar elektromagnetik tegak lurus terhadap arah penyebaran ẑ . Ada dua arah
melintang, x̂ dan ŷ , dan bidang dengan satu orientasi yang berkenaan dengan x̂ dan
ŷ adalah tidak terikat pada mereka yang mempunyai suatu orientasi yang berbeda 90
derajat. Salah satunya bisa karena itu memiliki berbagai jumlah (amplitudo) dari bidang
pada setiap dua arah melintang dan berbagai fase relative yang mungkin. Hubungan
spesifik antara amplitudo dan fase dari dua bidang melintang yang bebas disebut
keadaan polarisasi.
Ketika gelombang elektromagnetik menabrak (dan berinteraksi dengan) unsur,
sering terjadi bahwa keadaan polarisasi yang berbeda dari peristiwa radiasi tidak
berinteraksi dengan material dengan cara yang sama. Sebagai contoh, kita mungkin
menemukan sebuah material dimana partikel bermuatannya bebas bergerak di sepanjang
x̂ tetapi tidak bisa bergerak sama sekali di sepanjang ŷ . Dalam kasus tersebut, Ex
dapat bekerja pada partikel bermuatan, tapi Ey tidak bisa. Kemudian energi gelombang
elektromagnetik yang digabungkan dengan Ex bisa berkurang dengan diubah kedalam
bentuk energi kinetik partikel bermuatan dan kemudian karena benturan-benturan
partikel diubah kedalam bentuk energi panas, dimana amplitudo Ey tidak terpengaruh.
Atau sebagai gantinya mungkin hanya terjadi bahwa fase dari Ex digeser relatif terhadap
Ey itu, tanpa pengurangan energi (yaitu, tanpa penurunan amplitudo Ex). Dalam semua
kasus serupa tentang interaksi asimetris, keadaan polarisasi dari radiasi elektromagnetik
dimodifikasi atau diubah oleh interaksi itu. Fakta ini memiliki banyak konsekuensi
penting. Dengan mempelajari efek tentang material yang mudah dipahami pada suatu
berkas masuk dari polarisasi yang tak dikenal, keadaan polarisasi dapat ditentukan.
Sebaliknya, dengan mengukur perubahan dari polarisasi yang tak dikenal dengan sebuah
material, seseorang dapat mempelajari sesuatu tentang material. Sebagai contoh, arah
medan magnet dalam lengan spiral “kita” dari galaksi kita saat ini sedang dipetakan
dengan mengukur arah polarisasi dari gelombang radio dari sumber extragalactic sebagai
fungsi arah dari sumber dan panjang gelombang radiasi [G.L. berge and G.A. Seielstad,
Scientific American p. 46, (Juni 1965)].
Adalah penting untuk mengetahui bahwa konsep dari polarisasi hanya
diaplikasikan pada gelombang-gelombang yang memiliki sekurang-kurangnya dua “arah
polarisasi” bebas. Pertimbangkan, sebagai contoh, sebuah gelombang suara yang
menyebar di udara sepanjang ẑ . Suatu ketika seseorang mengetahui frekuensi,
amplitudo, dan fase konstan dari gelombang itu, di sana tidak tertinggal apapun untuk
ditetapkan. Kita tahu bahwa perpindahan udara dalam sebuah gelombang suara adalah
sepanjang penyebaran arah – gelombang adalah gelombang longitudinal. Bagaimana pun
kita tidak bisa dengan biasa mengatakan bahwa gelombang-gelombang ini “berpolarisasi
secara longitudinal”; ini akan menjadi istilah yang lemah. Kita mencadangkan istilah
keadaan polarisasi untuk menguraikan gelombang dimana terdapat sedikitnya dua
alternatif arah polarisasi. Dalam kasus gelombang suara pada benda padat atau
gelombang pada slinky, terdapat tiga kemungkinan keadaan polarisasi – satu arah
polarisasi longitudinal dan dua arah polarisasi tranversal yang bisa diperoleh. Dalam
kasus serupa, salah satunya dapat memiliki gelombang yang berpolarisasi secara
longitudinal atau dua gelombang berbeda yang berpolarisasi transversal (atau sebuah
superposisi umum dari ketiga polarisasi).

B. Gambaran Keadaan Polarisasi

Semua gelombang yang kita pelajari terdiri dari beberapa besaran fisika dimana
perpindahan dari nilai keseimbangannya berubah terhadap posisi dan waktu. Perpindahan
dapat nyatakan dengan sebuah vektor Ψ(x,y,z,t). kita pada umumnya belajar tentang
gelombang datar dimana Ψ memiliki bentuk Ψ(z,t), dimana z diukur sepanjang arah
penyebaran. (di sini kita menggolongkan kedua gelombang tegak dan gelombang
berjalan.) Jumlah ∂Ψ(z,t)/∂t dan ∂Ψ(z,t)/∂z biasanya merupakan jumlah dengan sifat fisis
paling menarik. Kita telah melihatnya sebagai kasus untuk gelombang pada tali dan
untuk gelombang suara, dimana pada tia-tiap kasus Ψ(z,t) menunjukkan perpindahan
partikel-partikel dari medium yang bergerak dari posisi keseimbangannya.
Untuk gelombang datar yang menyebar sepanjang ẑ , kita dapat menulis
perpindahannya sebagai
Ψ(z,t) = x̂ Ψx(z,t) + ŷ Ψy(z,t) + ẑ Ψz(z,t). (1)
Dalam kasus gelombang transversal pada tali, Ψ hanya memiliki komponen x dan y.
gelombang seperti itu disebut memiliki polarisasi transversal. (Nyatanya, salah satunya
juga dapat memiliki gelombang longitudinal pada tali yang terdiri dari gaya tegang yang
bervariasi dan kecepatan longitudinal dari partikel-partikel pada tali.) Untuk gelombang
suara di udara, perpindahan Ψ adalah sepanjang penyebaran arah ẑ . Ini semua disebut
gelombang-gelombang longitudinal tapi tidak biasanya diistilahkan dengan polarisasi
longitudinal. (Nyatanya, terdapat kemungkinan untuk memiliki gelombang suara
transversal di dalam sebuah tabung. Gelombang transversal ini dapat dibentuk seperti
gelombang longitudinal yang tidak menuju ke bawah tabung tapi agak sedikit
melambung dari satu sisi tabung ke sisi lain. Jaringan arah penyebarannya adalah di
sepanjang tabung, tapi osilasi udara memiliki komponen-komponen transversal seperti
halnya komponen-komponen longitudinal.) Dalam kasus gelombang datar
elektromagnetik, perpindahan Ψ adalah transversal pada ẑ , seperti yang kita lihat pada
Bagian 7.5. Kita menemukan di sana bahwa E dan B selalu transversal pada ẑ untuk
gelomabang datar di ruang vacum. (Ini memiliki kemungkinan untuk memiliki
komponen longitudinal dari E dan B jika, sebagai contoh, gelombang dikurung dalam
suatu pemandu gelombang atau rongga.)

Polarisasi gelombang transversal. Mulai sekarang kita hanya akan mengkaji gelombang
transversal dari format
Ψ(z,t) = x̂ Ψx(z,t) + ŷ Ψy(z,t). (2)
Kita akan memiliki dua contoh fisika dalam pikiran pada diskusi yang meliputi: pertama
adalah gelombang-gelombang transversal pada tali yang diregangkan atau pada slinky;
yang lain adalah gelombang datar elektromagnetik dalam ruang vacum. Untuk
gelombang pada tali, Ψ(z,t) akan menunjukkan perpindahan transversal seketika itu juga
pada tali dari posisi seimbangnya. Besaran fisika yang menarik lainnya adalah kecepatan
transversal ∂Ψ/∂t dan gaya transversal –T0 ∂Ψ/∂z yang digunakan oleh tali di sebelah kiri
posisi z pada tali itu menuju ke kanan z. Ini bisa diketahui jika Ψ(z,t) diketahui. Untuk
gelombang datar elektromagnetik, Ψ(z,t) akan menunjukkan medan listrik transversal
E(z,t). Besaran fisika lainnya yang menarik adalah medan magnet transversal B(z,t), yang
diketahui jika E(z,t) diketahui. Sebagai contoh, kita selalu bisa memecahkan suatu bentuk
umum E(z,t) ke dalam suatu superposisi dari gelombang berjalan yang berjalan pada
kedua arah + z dan – z. Simbol E+ menunjukkan bagian E dikontribusikan oleh
gelombang berjalan pada arah + z dan E- menunjukkan bagian yang dikontribusikan oleh
gelombang berjalan pada arah –z, kita dapat menulisnya
E(z,t) = E+(z,t) + E-(z,t). (3)
Kemudian dari pembahasan kita tentang gelombang berjalan (Bag. 7.4) kita tahu bahwa
medan magnet B+ yang sesuai dengan E+ sama dengan z × E+, dan medan magnet B-
yang sesuai dengan E- sama dengan –z × E-. Dengan demikian medan magnet yang
sesuai dengan superposisi Pers. (3) adalah
B(z,t) = ẑ × [E+(z,t) – E-(z,t)].
(4)
Kami tidak akan membuat penggunaan yang lebih jelas dari Pers. (4) ini. Kami hanya
diharapkan untuk menunjukkan kepada anda (atau mengingatkan anda) bahwa B
diketahui secara otomatis (dengan pengertian bahwa persamaan Maxwell adalah
“otomatis”) sekali E diketahui (umpamakan kita tahu bahwa kita memiliki gelombang
datar dalam ruang hampa).

Muatan titik efektif. Gambaran fisika lainnya yang sangat membantu dalam kasus
gelombang datar elektromagnetik adalah yang dihasilkan jika kita berpikir tentang
gelombang datar yang telah dipancarkan oleh osilasi harmonis muatan titik pada
koordinat awal, yang diasumsikan menjadi pergi cukup jauh gelombang yang
diradiasikan merupakan gelombang datar untuk sebuah perkiraan yang cukup baik. Jika
perpindahan transversal mendadak dari muatan q di artikan sebagai
Ψ(t) = x̂ x(t) + ŷ y(t) = x̂ x0 cos (ωt + φ1) + ŷ y0 cos (ωt + φ2), (5)
Kemudian kita mengetahui dari diskusi kita tentang radiasi dari muatan titik (Bag. 7.5)
bahwa medan listrik E(z,t) diberikan oleh
qa  (t ' )
E(z,t)  
rc 2
 (t ' )
q

zc 2
 = -ω2Ψ, kita memiliki
Dengan demikian, karena 
 z
q 2   t  
E(z,t) q  (t ' )
2
 c
 2

zc zc 2
Dengan demikian, ketika kita mengkaji perjalanan datar gelombang elektromagnetik, kita
bisa berpikit tentang Ψ(z,t) ketika menandakan medan listrik E(z,t); dengan alternatif,
kita boleh bisa memikirkannya ketika menandakan (terkecuali dari sebuah perbandingan
tetap yang diketahui qω2/zc2) perpindahan dari muatan positif q pada waktu perlambatan
yang lebih awal t’= t – z/c. Sekali pun E(z,t) tidak benar-benar dihasilkan muatan q
tunggal, kita dapat “menemukan” muatan q, mendefenisikannya dengan Pers. (6).
(Kekurangan beberapa pengetahuan jelas tentang sumber radiasi, kami tidak bisa
mengatakan bahwa radiasi tidak dihasilkan oleh muatan titik efektif q.)

Polarisasi linear. Dalam kasus gelombang transversal (gelombang datar elektromagnetik


dan gelombang transversal pada tali), jika perpindahan adalah sebuah osilasi balikan, dan
maju sepanjang garis melintang yang telah ditetapkan menuju ẑ , gelombang disebut
berpolarisasi linear. Ada dua arah transversal yang bebas. Arah ini bisa diambil sebagai
x̂ dan ŷ . mari kita kaji nilai tetap dari z. Kemudian kita tidak perlu menetapkan apakah
kita berhadapan dengan gelombang tegak atau gelombang berjalan atau kedua-duanya;
yaitu, kita tidak perlu menetapkan fase relatif antara osilasi-osilasi pada nilai z yang
berbeda, karena mulai sekarang kita hanya mengkaji nilai tunggal z. Kemudian osilasi
yang sesuai dengan polarisasi linear gelombang datar bisa memiliki salah satu bentuk

Ψ(t) = x̂ A1 cos ωt, (7)


Ψ(t) = ŷ A2 cos ωt, (8)

Dimana kita sudah menahan z dari notasi dan menetapkan tetapan fase itu pada nol.
Lebih umumnya, kita dapat memiliki sebuah osilasi yang berpolarisasi linear di
sepanjang garis yang bukan x̂ atau pun ŷ . Osilasi seperti itu dapat selalu ditulis sebagai
sebuah superposisi dari dua osilasi bebas yang berpolarisasi linear yang diberikan oleh
Pers. (7) dan (8), dimana komponen x dan y dari superposisi memiliki fase konstan yang
sama (atau selain itu fase konstan yang dibedakan oleh π):
Ψ(t) = x̂ A1 cos ωt + ŷ A2 cos ωt, (9)
Yaitu
Ψ(t) = ( x̂ A1 + ŷ A2) cos ωt, (10)
Vektor x̂ A1 + ŷ A2 memiliki besar dan arah yang tidak terikat pada waktu. Karena itu
Ψ(t) seperti yang diberikan Pers. (10) terdiri dari sebuah osilasi sepanjang sebuah garis
tetap. Amplitudo A dari osilasi diberikan oleh
2 2
A A1  A2 (11)

arah dari Ψ(t) adalah (untuk polarisasi linear) selalu sepanjang  ê atau (setengah
putaran kemudian) sepanjang  ê , dimana ê merupakan vektor unit
A1 A
eˆ  xˆ  2 yˆ (12)
A A
kita dapat melihat bahwa e merupakan vektor unit:

eˆ  eˆ 
 A1 xˆ  A2 yˆ  2
A2
2 2
A1 xˆ  xˆ  A2 yˆ  yˆ  2 A1 A2 xˆ  yˆ

A2
2 2
A A
 1 2 2 =1 (13)
A
perpindahan Ψ(t) untuk sebuah gelombang yang berpolarisasi linear (pada z tetap)
ditunjukkan dalam Gambar 8.1.

A2

x
A1

Gambar 8.1 Polarisasi Linear. Perpindahan


Ψ(t) untuk z tetap, diberikan oleh Pers. (9)
dan (10), osilasi harmonis sepanjang garis
ditandai dengan kepala panah ganda.
Polarisasi linear gelombang tegak. Anggap kita ingin menguraikan sebuah polarisasi
linear “murni” gelombang tegak yang memiliki simpul dalam Ψ pada (sebagai contoh) z
= 0. Kemudian kita hanya mengalikan perpindahan polarisasi linear itu untuk z tetap
[diberikan oleh Pers. (10)] dengan sin kz:
 ( z , t )  ( xˆA1  yˆ A2 ) sin kz cos t. (14)
Polarisasi linear gelombang berjalan. Dalam tujuan untuk menguraikan sebuah
gelombang berjalan yang menyebar (sebagai contoh) pada arah +z, kita hanya menukar
ωt dengan ωt – kz dalam perpindahan polarisasi linear untuk z tetap:
 ( z , t )  ( xˆA1  yˆA2 ) cos(t  kz ).
(15)
Polarisai melingkar. Jika perpindahan dalam gelombang transversal merupakan gerak
dalam sebuah lingkaran, gelombang disebut berpolarisasi melingkar. Pertama-tama kita
mengkaji, sebuah nilai tetap z. Kita tidak (masih) menetapkan apakah gelombang
menyebar sepanjang + ẑ atau sepanjang – ẑ (atau bahkan apakah mereka gelombang
berjalan). Jika ibu jari tangan kananmu menunjuk sepanjang + ẑ ketika jari-jari
mengerut dalam arah rotasi, kemudian osilasi disebut berpolarisasi melingkar sepanjang
+ ẑ . (Dengan cara yang sama, kita menggunakan aturan tangan kanan untuk
menggambarkan polarisasi melingkar sepanjang – ẑ .) sebuah osilasi yang berpolarisasi
melingkar sepanjang + ẑ dapat dinyatakan sebagai suatu superposisi dari sebuah osilasi
yang berpolarisasi linear sepanjang x̂ dan osilasi yang berpolarisasi linear sepanjang ŷ
dengan amplitudo yang sama dengan osilasi sepanjang x̂ . Ambil sumbu x,y,z untuk
menjadi (seperti biasa) sebuah set pemakaian tangan kanan dari sumbu, dengan demikian

x̂  ŷ = ẑ , kita melihat bahwa, untuk polarisasi melingkar sepanjang + ẑ , osilasi x̂

mendahului ŷ sebesar 90 derajat;


 
Ψ(t) = x̂ A cos ωt + ŷ A cos  t  
 2

= x̂ A cos ωt + ŷ A sin ωt. (16)


Dengan cara yang sama, untuk polarisasi melingkar sepanjang – ẑ , osilasi x̂ tertinggal
dari osilasi ŷ sebesar 90 derajat:
 
Ψ(t) = x̂ A cos ωt + ŷ A cos  t  
 2

= x̂ A cos ωt - ŷ A sin ωt. (17)

Berdasarkan pembahasan kita tentang gelombang datar elektromagnetik (Bagian


7.4), gelombang datar yang berpolarisasi melingkar membawa momentum sudut J = ±
(W/ω) ẑ , dimana W adalah energi dan ω adalah frekuensi sudut. Lambang dari
momentum sudut adalah sama seperti pemikiran tentang rotasi medan. Dengan demikian
momentum sudut adalah sepanjang +z untuk polarisasi melingkar sepanjang + ẑ dan
momentum sudut sepanjang – ẑ untuk polarisasi melingkar sepanjang –z. (Dalam
diskusi kita sejauh ini, ẑ merupakan arah tetap dalam ruang. Diskusi di atas
berpengaruh untuk kedua arah penyebaran gelombang berjalan; ini juga berpengaruh
untuk gelombang-gelombang tegak.) Gelombang yang berpolarisasi melingkar pada
seutas tali atau slinky juga membawa momentum sudut, tentunya.
Perpindahan Ψ(t) untuk osilasi yang berpolarisasi melingkar pada z tetap
ditunjukkan dalam Gambar 8.2.

Gambar 8.2 Polarisasi


melingkar. (a) Polarisasi
melingkar dan momentum
sudut sepanjang + ẑ ,dimana
ẑ tetap dalam ruang dan
bebas dari penyebaran arah.
(b) Polarisasi melingkar dan
momentum sudut sepanjang - ẑ

(a) (b)

Gelombang tegak yang berpolarisasi melingkar. Sebuah gelombang tegak yang


terpolarisasi melingkar dengan polarisasi (dan momentum sudut) sepanjang + ẑ
dihasilkan dengan mengalikan osilasi yang terpolarisasi melingkar yang sesuai untuk z
tetap [diberikan oleh Pers. (16)] dengan sebuah fungsi sinusoidal dari z. Dengan
demikian, untuk sebuah gelombang tegak dengan sebuah simpul pada z = 0 (sebagai
contoh) dan polarisasi melingkar sepanjang + ẑ , kita memiliki
   
 ( z , t )   xˆ cos t  yˆ cos t   A sin kz.
  2 

(18)
Gelombang berjalan yang terpolarisasi melingkar. Sebuah gelombang berjalan yang
terpolarisasi melingkar dengan polarisasi melingkar (dan momentum sudut) sepanjang +
ẑ lebih mudah diperoleh dengan menukar ωt dengan ωt – kz (untuk penyebaran
sepanjang + ẑ ) dalam osilasi yang terpolarisasi melingkar diberikan oleh Pers. (16):
   
 ( z , t )  A xˆ cos[t  kz ]  yˆ cos  t    kz  . (19)
  2 
Dengan cara yang sama, jika kita menginginkan sebuah gelombang menyebar sepanjang
– ẑ , kita menukar ωt dengan ωt + kz; jika kita menginginkan sebuah gelombang dengan
momentum sudut sepanjang – ẑ , kita mulai dengan osilasi yang terpolarisasi melingkar
yang diberikan oleh persamaan (17) dan membuat penukaran yang sama dari ωt oleh ωt
– kz atau ωt + kz.

Aturan tangan untuk gelombang berjalan yang terpolarisasi melingkar. Anggap kita
memiliki sebuah gelombang berjalan yang terpolarisasi melingkar yang menyebar dalam
arah + ẑ . Anggap momentum sudutnya juga dalam arah + ẑ , dan karena itu pemikiran
tentang rotasi medan (untuk gelombang elektromagnetik) atau perpindahan (untuk
gelombang pada slinky) adalah sepanjang + ẑ seperti diberikan oleh aturan tangan
kanan. Ini secara alamiah disebut seperti sebuah polarisasi yang “memakai tangan
kanan”; kami akan menyebut perjanjian itu perjanjian momentum sudut. Berdasarkan
perjanjian momentum sudut, sebuah gelombang berjalan yang terpolarisasi melingkar
disebut memakai tangan kanan jika momentum sudut nya sepanjang arah penyebaran dan
disebut memakai tangan kiri jika momentum sudutnya berlawanan dengan arah
penyebaran. Perjanjian itu adalah, bagaimana pun, berlawanan terhadap perjanjian yang
biasa digunakan dalam ilmu optik. Sebagai contoh, ini berlawanan dengan perjanjian
yang digunakan untuk label polarisasi melingkar dalam alat-alat optikmu sebagai
“pemakaian tangan kiri”. Perjanjian ilmu optik dapat disebut “perjanjian bentuk skrup”
atau hanya perjanjian skrup. Kebenarannya dapat diperoleh dengan mengkaji
pemancaran polarisasi melingkar gelombang berjalan pada slinky yang kamu goyang.
Anggap kamu menggoyangkan salah satu ujung slinky dalam suatu gerak melingkar
yang cepat yang searah jarum jam seperti yang terlihat dari sudut pandangmu. Sebuah
paket gelombang yang terpolarisasi melingkar berjalan menuruni slinky jauh dari kamu.
Konsep rotasinya adalah searah jarum jam; momentum sudutnya adalah sepanjang arah
penyebaran. Gelombang memakai tangan kanan dengan perjanjian momentum sudut.
Sekarang “hentikan geraknya” dengan sebuah pemotretan mental, dan lihat pada bentuk
slinky seketika itu juga. Apakah ini aturan skrup tangan kanan atau aturan skrup tangan
kiri? Penjanjian optik nya adalah untuk membiarkan aturan tangan dari skrup digunakan
untuk nama aturan tangan dari polarisasi. Sayanganya, aturan tangannya adalah aturan
skrup tangan kiri! (Untuk melihatnya, pikirkan tentang gerak tanganmu dan slinky
sebagai gelombang yang akan dipancarkan. Bayangkan bentuk wujud slinky saat ini
dekat dengan tanganmu. Slinky yang sedikit mengalir turun dari tanganmu memiliki
posisi sudut sekarang yang sesuai dengan posisi sudut tanganmu pada waktu yang sedikit
lebih awal – ini meninggalkan posisi tanganmu sekarang. Slinky bahkan lebih jauh
mengalir turun semakin tertinggal, karena gelombangnya dipancarkan lebih awal. Seperti
kamu maju lebih jauh ke arah muara pada waktu tetap, kamu sedang mencari sebuah
aturan skrup tangan kiri.) Dengan demikian perjanjian skrup menetukan label dengan
kebalikan aturan tangan untuk yang menentukannya dalam perjanjian momentum sudut.
Perjanjian momentum sudut lebih mudah untuk dipahami. Perjanjian optik dengan
mudah diingat dengan mengingat bahwa ini bersifat skrup.
Hal ini akan memberikan pelajaran untuk memiliki pengalaman terukur dari
polarisasi-polarisasi transversal yang berbeda dengan memainkan slinky. Untuk
menghasilkan gelombang tegak, ikatkan salah satu ujung pada sebuah kutub telepon dan
goyangkan ujung yang lain. Untuk meninirukan sebuah ujung “bebas”, ikatkan satu
ujung slinky sekitar 30 kaki pada tali, dan ikatkan ujung tali yang lain ke kutub.
Polarisasi linear atau melingkar dari gelombang tegak mudah dihasilkan. Gelombang
harmonik berjalan sulit untuk dihasilkan, karena tidaklah mudah untuk mengakhiri slinky
dengan sebuah penyesuaian impedansi beban yang memberi hambatan. [Saya curiga
bahwa kombinasi dari seutas tali yang panjang (untuk ujung “bebas”) dengan styrofoam
yang sesuai (“tanpa berkumpul”) piston atau dayung yang menggerakkan ember pada air
dapat dibuat bekerja.] Bagaimana pun, salah satunya bisa lebih mudah mengirimkan
sebuah denyut atau paket gelombang menuruni slinky dan mengikutinya sebagai
refleknya pada ujung-ujung tetap atau terikat.
Properti keadaan polarisasi transversal. Dengan memainkan slinky atau dengan
mempelajari persamaan di atas, kamu dapat memastikan properti keadaan polarisasi
berikut (yang berpengaruh untuk gelombang datar elektromagnetik juga):
1. Dalam gelombang yang berpolarisasi melingkar, perpindahan pada z tetap menuju
nol dua kali per putaran.
Dalam sebuah gelombang tegak, semua menuju nol secara serentak.
Dalam sebuah gelombang berjalan, semua titik mengalami gerak yang sama
seperti yang lainnya, tapi dengan fase pergantian yang bersesuaian dengan
penyebaran waktu dari gelombang antara titik-titik.
2. Dalam sebuah polarisasi melingkar gelombang tegak atau berjalan, perpindahan
pada z tetap memiliki besar yang konstan.
Jika slinky membawa sebuah gelombang berjalan yang berpolarisasi melingkar,
pemotretan pada waktu tetap t akan menunjukkan slinky menjadi dalam bentuk
sebuah penarik gabus.
Jika sebagai gantinya slinky membawa sebuah gelombang tegak yang
berpolarisasi melingkar, slinky dengan sepenuhnya akan selalu berada dalam
sebuah wahana. Pemotretan tunggal tidak dapat membedakan bentuk ini dari 2
bentuk lainnya yaitu yang merupakan polarisasi linear gelombang tegak atau yang
merupakan polarisasi linear gelombang berjalan. (Pemotretan kedua diambil
sedikit terlambat, dikombinasikan dengan pemotretan pertama, akan mengatakan
pada kita mana dari ketiga kemungkinan ini yang akan terjadi.)
3. Refleksi pada pemberhentian paket gelombang berjalan slinky dengan polarisasi
melingkar sepanjang + ẑ (arah yang tetap di dalam ruang) memberikan refleksi
gelombang dengan polarisasi melingkar sepanjang arah yang sama. Ini adalah
benar untuk refleksi dari kedua ujung tetap atau bebas (atau beberapa jenis beban
lainnya). Dengan demikian pengertian tentang rotasi yang berkenaan dengan arah
tetap ẑ dilindungi dibawah refleksi. Ini mengikuti langsung dari konservasi
momentum sudut. Sebuah ujung tetap atau bebas dari slinky tidak bisa
menggunakan tenaga putaran mana pun, dan karena itu momentum sudut yang
berkenaan dengan sumbu ẑ tetap dilindungi di bawah refleksi. Tentu saja, aturan
tangan dipesan karena penyebaran arah dipesan di atas refleksi. Radiasi
elektromagnetik memiliki sifat yang sama seperti slinky. Dengan ini kita bisa
mengartikan bahwa pemikiran tentang rotasi yang berkenaan dengan arah tetap
ẑ dari polarisasi melingkar cahaya atau gelombang mikro atau radiasi
elektromagnetik lainnya tidak dapat ditukar dengan refleksi sejauh 180 derajat,
tapi aturan tangan, yaitu pengertian rotasi yang berkenaan dengan arah
penyebaran, di simpan. Faktanya bahwa aturan tangan tentang cahaya yang
disimpan di bawah refleksi bukanlah hal baru untuk kamu. Kamu tahu bahwa jika
kamu melihat tangan kananmu pada cermin, ini kelihatan seperti tangan kiri. Hal
itu sepertinya tidak benar-benar berhubungan dengan pemeliharaan konsep
tentang rotasi dari cahaya yang dipolarisasikan melingkar yang berkenaan dengan
arah tetap ẑ , tapi faktanya ini berhubungan. Keduanya dapat dipikirkan sebagai
hasil dari konservasi momentum transversal untuk ẑ dalam interaksi gelombang
dengan medium refleksinya, yaitu dinding dalam kasus slinky atau elektron-
ekeltron dari cermin dalam kasus radiasi elektromagnetik. ( Bagaimana pun, lihat
Home Exp. 8.27.)

Gambar 8.3 Polarisasi umum. Amplitudo untuk gerak y diambil menjadi dua kali untuk gerak x. gerak y
meninggalkan gerak x dengan fase indikasi konstan, dimana φ1 – φ2.

Polarisasi transversal-polarisasi elips umum. Pada z tetap, sebuah osilasi umum yang
dipolarisasikan transversal memiliki bentuk x̂ ŷ ẑ
Ψ(t) = x̂ A1 cos (ωt + φ1) + ŷ A2 cos (ωt + φ2). (20)
jika φ2 sama dengan salah satu antara φ1 atau φ ± π, kita memiliki polarisasi linear. Jika
φ2 adalah φ1 – ½ π dan A2 sama dengan A1, kita memiliki polarisasi melingkar sepanjang
+ ẑ . Jika φ2 adalah φ1 + ½ π dan A2 sama dengan A1, kita memiliki polarisasi melingkar
sepanjang – ẑ . Untuk kasus umum dimana A1 dan A2 tidak sama dan φ2 dan φ1 bernilai
sembarang, perpindahan Ψ melukiskan sebuah jalur elips. Kita dapat melihatnya sebagai
berikut: sebut Ψx dan Ψy dengan nama x dan y.
Kemudian x adalah A1 cos (ωt + φ1) dan y adalah A2 cos (ωt + φ2). Tambahkan masing-
masing cosinus ini , dengan demikian x adalah sebuah kombinasi linear yang pasti dari
cos ωt dan sin ωt, dan y adalah kombinasi linear lainnya. Sekarang selesaikan kedua
persamaan linear ini untuk sin ωt dan cos ωt. Kamu kemudian akan menemukan bahwa
sin ωt dan cos ωt masing-masingnya merupakan sebuah (berbeda) kombinasi linear dari
x dan y. Sekarang tambahkan kuadrat dari sin ωt dan cos ωt. Hasilnya (yang sama
dengan 1) adalah sebuah ekspresi kuadrat yang meliputi x2, y2, dan xy. Ekspresi seperti ini
disebut bagian berbentuk kerucut. Jika nilai yang mungkin dari x dan y memiliki besar
yang dibatasi (seperti yang dilakukannya di sini), bagian kerucut merupakan sebuah
elips. (Lihat Prob. 8.1.) Dalam gambar 8.3 kita menunjukkan apa yang terjadi ketika kita
menukar-nukar fase relatif φ1 – φ2 dalam pers. (20). [Kamu bisa mendemonstrasikan efek
dari fase relatif pada polarisasi dengan menggunakan pita kertas kaca tipis yang bersih.
Lihat Home Exp. 8.16.]

Notasi kompleks. Ketika terdapat beberapa fase konstan dalam sebuah superposisi
gelombang, kadang-kadang merupakan suatu kemudahan untuk menggunakan bilangan
kompleks. Kami akan mengilustrasikan ini dengan mengkaji sebuah gelombang
elektromagnetik harmonic berjalan yang menyebar dalam arah + ẑ :
E(z,t) = x̂ Ex(z,t) + ŷ Ey(z,t)
= x̂ E1 cos (kz – ωt – φ1) + ŷ E2 cos (kz – ωt – φ2) (21)
Medan lisrik yang diberikan oleh persamaan (21) lebih mudah dilihat sebagai bagian
nyata dari fungsi gelombang kompleks berikut:
Ec(z,t) = ei(kz – ωt)( x̂ E1e-iφ1 + ŷ E2e-iφ2). (22)
Fakta bahwa pangkat i(kz – ωt) dapat difaktorkan dari ekspresi komplit untuk Ec kadang-
kdang dapat membantu dalam mengevaluasi ekspresi yang meliputi superposisi dari
beberapa gelombang yang berbeda-beda. Kami akan selalu kembali pada medan listrik E
yang sebenarnya sebelum menerapkan berbagai hasil pada sebuah situasi fisika. (Tidak
ada 1 dalam persamaan Maxwell’s; tidak ada semacam pemikiran seperti sebuah
medan listrik memiliki kekuatan  1 volt/cm.) x̂ ŷ ẑ
Fungsi gelombang kompleks dan amplitudo kompleks. Jumlah kompleks Ec, dimana
bagian riil-nya adalah medan listrik E, dapat dipikirkan sebagai sebuah superposisi,
Ec(z,t) = A1 Ψ1(z,t) + A2 Ψ2(z,t), (23)
dimana
Ψ1(z,t) = x̂ ei(kz – ωt) ,
Ψ2(z,t) = ŷ ei(kz – ωt) , (24)
A1 = E1e-iφ1 , A2 = E2e-iφ2 (25)

Fungsi gelombang orthonormal. Fungsi gelombang Ψ1 dan Ψ2 mendasari sebuat


himpunan lengkap dari fungsi gelombang orthonormal. Kata sifat “lengkap” berarti
bahwa semua gelombang harmonic berjaln dapat diperluas dalam suatu superposisi dari
Ψ1 dan Ψ2 dengan koefisien kompleks konstan yang sesuai A1 dan A2. kata sifat
“orthonormal” berarti bahwa salah satunya memiliki
Ψ1*. Ψ1 = Ψ2*. Ψ2 = 1, Ψ1*. Ψ2 = Ψ2*. Ψ1 = 0, (26)
dimana tanda bintang menandakan konjugasi kompleks (yaitu menukar i dengan –i).
Dengan demikian kita memiliki
Ψ1*. Ψ1 = [ x̂ e-i(kz – ωt)] . [ x̂ ei(kz – ωt)] = x̂ . x̂ = 1.
Ψ1*. Ψ2 = [ x̂ e-i(kz – ωt)] . [ ŷ ei(kz – ωt)] = x̂ . ŷ = 0.
Karena kondisi secara orthonormal, Pers. (26), kuadrat nilai mutlak dari vektor
kompleks Ec memiliki sebuah ungkapan yang sangat sederhana:
E c   Ec *   E c 
2

  A1 * 1 *  A2 * 2 *   A1 1  A2 2 

(27)
2 2
 A1  A2
2 2
 E1  E2 .

Waktu rata-rata aliran energi dalam notasi kompleks. Hitungan standar dari sebuah
detektor photomultiplier dalam sebuah berkas cahaya dari gelombang elektromagnetik
berjalan adalah sesuai terhadap waktu rata-rata aliran energi dari berkas cahaya. Lebih
tepatnya untuk frekuensi sudut ω sebuah detektor dengan area A dan efisiensi konversi
photokatoda e akan memiliki sebuah hitungan rata-rata standar R (dalam satuan dari
hitungan per detik) diberikan oleh
S
R  A  e, (28)

dimana waktu rata-rata aliran energi (dalam ergon/cm2 dtk) adalah
c
S  E2 , (29)
4
dan
E2   xˆE x  yˆ E y 
2

2 2
 Ex  Ey
1 2 1 2 (30)
 E1  E 2 .
2 2
Faktor ½ pada baris terakhir hasil Pers. (30) dari waktu rata-ratanya di atas kuadrat
osilasi harmonik diberikan oleh Pers. (21).
Dengan perbandingan dari Pers. (27) dan (30) kita melihat bahwa jika kita ingin
bekerja dengan besaran kompleks Ec yang bagian riil-nya adalah medan listrik E, kita
dapat menghasilkan ungkapan tepat untuk waktu rata-rata aliran energi jika kita
menggunakan setengah kuadrat besar rata-rata dari Ec dalam tempat kuadrat waktu rata-
rata dari E:
E = Re Ec ≡ real part of Ec(31)
1 2
E2  E c , (32)
2
dimana
2 2
E 2  Ex  Ey ,
2 2 2 (33)
Ec  E xc  E yc .

Gambaran lengkap lainnya dari cahaya yang dipolarisasikan. Keadaan polarisasi yang
paling umum dapat digambarkan sebagai sebuat superposisi dari gelombang dengan
polarisasi linear sepanjang x̂ dan sepanjang ŷ . Tentu saja terdapat sebuah bilangan tak
terhingga dari arah (yang ditetapkan dalam kerangka inersia) yang bisa kita jadikan
pilihan untuk x̂ . Dengan demikian terdapat sebuah bilangan tak terhingga dari
gambaran polarisasi linear yang bisa digunakan. Dalam notasi kompleks, kita dapat
mengatakan (dengan sangat fantasi) bahwa terdapat sebuah bilangan tak terhingga dari
himpunan lengkap fungsi gelombang orthonormal Ψ1 dan Ψ2 yang dapat digunakan untuk
membentuk dasar untuk sebuah superposisi (dengan koefisien kompleks) yang diberikan
Ec. Sebagai contoh, anggap bahwa vektor satuan ê1 dan ê 2 dihasilkan dari x̂ dan ŷ
asal kita dengan memutar x̂ dan ŷ melalui sudut φ dalam arah putaran dari x̂ menuju
ŷ ). Kemudian kamu bisa lebih mudah menunjukkan bahwa
ê1 = x̂ cos φ + ŷ sin φ, ê 2 = - x̂ sin φ + ŷ cos φ. (34)
Himpunan lengkap dari fungsi gelombang orthonormal bersesuaian dengan gambaran
polarisasi linear dengan polarisasi linear sepanjang ê1 dan ê 2 yang diberikan oleh
Ψ1 = ê1 ei(kz – ωt) , Ψ2 = ê 2 ei(kz – ωt) (35)
kamu bisa lebih mudah mencek untuk melihat bahwa Ψ1 dan Ψ2 memenuhi kondisi
orthonormal, Pers. (26).

Gambaran polarisasi melingkar. Suatu keadaan polarisasi umum dari gelombang


harmonik berjalan dapat juga digambarkan sebagai suatu superposisi dari aturan tangan
kanan dan aturan tangan kiri komponen-komponen yang dipolarisasikan melingkar yang
sesuai dengan amplitudo dan fase konstan. Sebagai contoh, sebuah gelombang yang
dipolarisasikan melingkar sepanjang x̂ dapat ditulis dalam kedua bentuk yang sama
E = x̂ A cos (kz – ωt) (36)
atau
A   
E=  xˆ cost  kz   yˆ cos  t    kz  
2  2 

A   
  xˆ cost  kz   yˆ cos  t    kz   (37)
2  2 
(Istilah dalam ŷ memiliki amplitudo yang sama dan perbedaan fase 180 derajat; mereka
jumlahkan menuju no.) Gambaran dari E yang diberikan oleh Pers. (36) adalah sebuah
gambaran polarisasi linear dengan amplitudo A. Gambaran dari E yang diberikan oleh
Pers. (37) adalah sebuah superposisi dari komponen-komponen yang dipolarisasikan
melingkar yang memiliki momentum sudut sepanjang + ẑ dan – ẑ dan masing-
masingnya memiliki amplitudo ½ A. ungkapan kompleks yang sejalan dengan Pers. (36)
dan (37) adalah sebagai berikut:
Ec = A x̂ ei(kz – ωt) (38)
dan
Ec = ½ A[ x̂ ei(kz – ωt) + ŷ ei(kz –[ ωt – (π/2)])]
+ ½ A[ x̂ ei(kz – ωt) + ŷ ei(kz –[ ωt + (π/2)])] (39)
sekarang kita menggunakan fakta
 
e i ( / 2 )  cos  i sin  i, (40)
2 2
 
e i ( / 2)  cos  i sin  i
2 2
untuk menulis Pers. (39) dalam bentuk pendek
Ec = ½ A[( x̂ + i ŷ )ei(kz – ωt)] + ½ A[( x̂ - i ŷ )ei(kz – ωt)] (41)
kita sekarang bisa mendefenisikan sebuah himpunan lengkap dari fungsi gelombang
orthonormal yang berpolarisasi melingkar sebagai
 xˆ  iyˆ  i  kz t 
   e (42)
 2 

 xˆ  iyˆ  i  kz t 
   e
 2 

kamu bisa lebih mudah mencek bahwa Ψ+ dan Ψ- adalah orthonormal, yaitu bahwa kita
memiliki
 *  =  *  = 1;  *  =  *  = 0 (43)

Kemudian keadaan polarisasi yang paling umum untuk gelombang harmonic berjalan
dapat ditulis dalam bentuk
Ec(z,t) = A+ Ψ+ + A- Ψ-, (44)
dimana A+ dan A- merupakan konstanta kompleks. Untuk kasus spesial polarisasi linear
yang bersesuaian dengan Pers. (38), kita melihat bahwa A+ dan A- adalah
1
A+ = A- = A. (45)
2

Hitungan standar waktu rata-rata R untuk photomultiplier dalam sebuah berkas


cahaya dari gelombang harmonic berjalan dapat diungkapkan dalam istilah dari koefisien
kompleks dari banyak himpunan lengkap fungsi gelombang. Dengan demikian sebagai
ganti dari penggunaan gambaran polarisasi linear x̂ , ŷ [lihat Pers. (28) melalui (33)],
kita dapat menggunakan gambara momentum sudut + ẑ ,- ẑ :
S
R  A  e, (46)

dimana A merupakan area (bukan amplitudo), e adalah efisiensi dan
c
S  E2 , (47)
4
1 2
E2  Ec ,
2 (48)
2 2 2 2
Ec  A   A   A  A .
Kami akan jarang menggunakan fungsi gelombang kompleks. Tujuan utama kita
memperkenalkannya di sini adalah untuk memudahkan penyesuaian ulang mental yang
diperlukan ketika kamu belajar fisika quantum dalam Vol. IV. (Fungsi gelombang
digunakan dalam fisika kuantum selalu mendekati kompleks. Akar rata-rata dari -1
tampak dengan tegas dalam persamaan gelombang mekanika kuantum.)

C. Produksi dari Gelombang Transversal yang Dipolarisasikan

Dalam bagian ini kita akan menguji beberapa metode untuk menghasilkan keadaan
polarisasi yang diinginkan. Kontrol dari polarisasi adalah paling mudah ketika kamu
mengontrol proses radiasi, menggoyangkan slinky atau pemancara gelombang
elektromagnetik dari sebuah antena rancanganmu sendiri. Bagaimana pun mungkin akan
terjadi bahwa kamu tidak memiliki kendali atas proses radiasi. Dalam kasus ini, apakah
kamu memulai dengan cahaya dari sebuah bola lampu listrik atau matahari, masalahnya
adalah untuk memilih bagaimana pun juga sebuah keadaan polarisasi yang diinginkan
dari komplikasi superposisi yang ada dari keadaan yang berbeda. Barangkali komponen-
komponen polarisasi yang tak diinginkan dapat diserap dengan selembar polaroid. Atau
barangkali kamu dapat menyusun untuk memantulkan cahaya dengan pemantulan sepele
dari komponen-komponen polarisasi yang tak diinginkan dan kemudian hanya melihat
pada radiasi yang dipantulkan. Jenis pemantulan selektif ini merupakan apa yang
membuat langit biru terpolarisasi dan apa yang membuat cahaya dipantulkan dari air atau
kaca atau beton atau polarisasi sebuah lutut.

Polarisasi dengan pemancaran selektif. Ketika kamu menggoyangkan slinky, kamu


mengendalikan keadaan polarisasi gelombang dengan mengendalikan arah goyangan.
Dengan cara yang sama, gelombang radio atau gelombang mikro yang dipancarkan oleh
sebuah antena memiliki polarisasi yang tergantung pada gerak elekton-elektron dalam
antena. Jika antena merupakan suatu potongan kawat lurus yang normal terhadap ẑ ,
elektron-elektron berosilasi sepanjang goyangan kawat garis listrik dari gaya dalam arah
itu, dan gelombang elektromagnetik yang disebarkan sepanjang ẑ dipolarisasikan secara
linear dengan medan listrik yang sejejar terhadap antena. Elektron-elektron yang
diradiasikan dalam arah penyebaran lainnya dipolarisasikan secara linear sepanjang arah
proyeksi dari antena tegak terhadap arah penyebaran. Jika terdapat satu antena lurus
sepanjang x̂ dan yang lain sepanjang ŷ , dan jika mereka dijalankan oleh arus yang
sama yang memiliki fase yang sama, radiasinya disebarkan sepanjang ± ẑ , akan menjadi
terpolarisasi linear sepanjang arah 45 derajat antara x̂ dan ŷ . Jika arus x sama dalam
amplitudo terhadap arus y tapi mendahuluinya sebesar 90 derajat dalam fase, radiasi
elektromagnetik yang diradiasikan sepanjang salah satu antara sumbu + ẑ atau – ẑ akan
menjadi terpolarisasi secara melingkar dengan momentum sudut sepanjang + ẑ . Radiasi
yang dipancarkan sepanjang + ẑ akan menggunakan aturan tangan kanan (dengan
perjanjian momentum sudut); dan yang diradiasikan sepanjang – ẑ akan memakai aturan
tangan kiri. Radiasi tidak dapat dibeda-bedakan (pada jarak yang cukup lebar) dari yang
akan dihasilkan oleh sebuah osilasi tunggal “muatan titik yang sama” q menggambarkan
sebuah gerak melingkar
Ψ = A[ x̂ cos ωt + ŷ sin ωt], (49)
dimana amplitudo A (dan fase konstan) dari gerak melingkar q berhubungan dengan
radiasi medan listrik yang terpolarisasi melingkar oleh Pers. (6), Bag. 8.2. Polarisasi dari
radiasi yang dipancarkan dalam banyak arah dari sistem ini yang terdiri dari dua antena
hanya apakah salah satunya akan didapatkan dari gerak polarisasi dari pancaran radiasi
pada satu arah sistem dua antenna, hanya satu yang akan mendapat gerak dari muatan
titik yang ekivalen dengan persamaan (49). Dari titik observasi umum, proyeksi gerak
melingkar dari muatan ekivalen terlihat seperti gerak elips. Jadi polarisasi untuk arah
pancaran pancaran umum adalah elips. Sebagai contoh, untuk emisi pada arah tegak lurus
z, polarisasinya adalah linear. Hal ini sesuai dengan bahasan tentang muatan titik radiasi
(bagaian 7.5) dengan dua syarat: (i) kita harus cukup jauh dari antena sehingga kita dapat
mengabaikan daerah dekat medan, (ii) antena harus sebanding dengan panjang
gelombang, sehingga hanya satu muatan ekivalen yang menjelaskan gerak semua
elektron di antena. (untuk antena, panjang gelombang elektron dari bagian berbeda
antena memberikan fase berbeda, ini diambil lebih dari satu muatan ekivalen dan kita
sebut radiasi multipole, yang berlawanan dengan radiasi dipole yang menunjukkan osilasi
harmonis muatan).

Polarisasi dengan penyerapan selektif


Jika kita mulai dengan peryataan umum polarisasi, satu cara untuk menghasilkan
polarisasi adalah membuang komponen yang tidak diinginkan pada gelombang untuk
membuatnya bekerja ”gerak bagian”, sementara komponen pentin tidak. Sebagai contoh,
anggap gelombang pada slinki, z horizontal sepanjang slinki, y vertikal dan x horizontal.
Pengurangan massa vertikal mendorong batang, piston bergerak menekan air di tempat
air. Piston akan digerakkan oleh komponen y dari getaran. Jika kita mulai dengan
memasukkan gelombang pada x dan y bergetar dalam jumlah yang sama, getaran y akan
segera diuapkan mengeluarkan energi yang diubah menjadi panas pada air dalam tempat
air (anggap kita tidak memperbaruinya dengan getaran).

Gulungan kawat
Pada gelombang mikro, kita dapat menyempurnakan penyrapan selektif oleh
gulugan kawat konduksi sejajar sepanjang bidang y, seperti ditunjukkan gambar 8.4.
anggap medan listrik dalam radiasi gelombang mikro memiliki komponen x dan y. Kita
boleh menganggap efek kawat pada dua komponen dapat dipisahkan. Pertama, anggap
komponen y sepanjang kawat, medan listrik dari radiasi pergerakan elektron sepanjang
kawat. Kawat (terbuat dari tembaga atau perak atau konduktor logam yang lain)
bertindak sebagai tahanan beban. Konduksi elektron mencapai kecepatan terminal pada
saat yang sebanding dengan periode gelombang mikro (misalnya gelombang mikro yang
kita miliki dengan frekuensi 1000 Me). Medan listrik disebabkan oleh elektron, elektron
memindahkan energinya pada kisi-kisi tembaga yang bertabrakan. Tembaga juga
beradiasi. Tembaga memberikan radiasi di depan arah interferensi berlawanan dengan
radiasi dan menghapuskannya menjadi nol.

Gambar 8.4 Gulungan kawat menyerap gelombang mikro E sepanjang y.


Pada arah berlawanan, radiasi dari gerak elektron sepanjang y memberikan gelombang
pantul.(sesungguhnya, hanya sebagian kecil energi dari radiasi E sepanjang y yang
diubah menjadi panas pada kawat. Hampir semuanya dipantulkan ke belakang searah z).
Gulungan kawat mengabaikan komponen y.

Sekarang fikirkan apa yang terjadi sepanjang x. Elektron tidak bergerak bebas
sepanjang x, karena elektron tidak dapat keluar dari kawat. Sebagai ganti mencapai
kecepatan terminal (jika elektron bergerak sepanjang y), elektron membangun muatan
permukaan sepanjang +x dan –x pada tepi kawat. Ketika bidang muatan permukaan sama
dengan penghambat medan (di dalam kawat), elektron akan berhenti bergerak. Ini terjadi
pada waktu yang sebanding dengan periode gelombang mikro. Elektron selalu dalam
ekuilibrium statis (atau mendekati) dengan tanpa kecepatan atau percepatan. Elektron
tidak menyerap energi, tidak beradiasi. Akibatnya komponen radiasi x tidak berpengaruh.
Ini mungkin terpikir oleh anda, muatan permukaan juga akan dibangun pada +y ujung
kawat. Bagaimana pun juga, nilai medan dari muatan akhir (yang dijaga untuk
menghambat medan sepanjang y di dalam kawat) dpat membuat sam kecilnya dengan
yang kita harap dalam daerah tarikan (dekat pusat gulungan) dengan membuat kawat
cukup panjang searah sumbu y.
Untuk sinar tampak dengan   5.10 5 cm, tidak mudah untuk membuat
konduksi sejajar kawat pada jarak kurang dari  . Namun ini akan terjadi!

Polaroid
Tahun 1938 Edwin H.Land menemukan polaroid yang berkelakuan seperti kisi
kawat. Pada proses pembuatannya, sebuah plastik yang terdiri dari rantai karbon dengan
bidang yang besar pada satu arah. Ini merupakan barisan molekul. Selanjutnya, lembaran
menurun ke dalam sebuah kotak yang berisi larutan iodin. Iodin menyerang ke rantai
panjang hidrokarbon dan menyediakan elektron konduksi yang dapat bergerak sepanjang
rantai tetapi tidak tegak lurus pada rantai. Sebuah ’kawat’ efektif sepanjang rantai
hidrokarbon. Komponen medan listrik sepanjang kawat akan terserap, komponen yang
tegak lurus akn ditransmisikan dengan sangat lemah. [Analogi sederhana dari tali dan
barisan pagar kadang-kadang digunakan sebagai tanda dari gulungan kawat dalam
gelombang elektromagnetik. Tali berada antara pagar. Gelombang diserap jika kecepatan
perpindahan dari tali ditrnsmisikan ke arah slat kecepatan transmisi dari gelmbang pada
tali disamakan dengan medam magnetik dalam gelombang elektromagnetik. Diingatkan
medan magnetik yang ditransmisikan pada kawat terserap yaitu medan listrik paralel
pada penyerapan kawat. Ini bukan mnemonik yang sangat baik karena kita harus
mengingat bahwa kecepatan pindah (dari komponen pindah dari tegangan) yang
membuat tali memukul slats dan satu lagi kita harus mengingat analogi dari kecepatan
tali pada medan magnetik dibandingkan medan listrik (yang dianologikan ke tegangan
pindah). Mnemonic memerlukan ingatan yang lebih banyak dari keterangan sederhana].
Lembaran polaroid yang memiliki sumbu (terletak pada lembaran) yang disebut
sumbu dari tranmisi mudah. Jika E sepanjang sumbu, sumbu cahaya ditransmisikan
ditransmisikan dengan penyerapan yang sangat kecil. Jika E tegak lurus dari sumbu
transimisi mudah, cahaya hampir semuanya diserap. Sumbu transmisi mudah adalah
tegak lurus dengan artah bidang potong plastik yang tegak lurus kawat.
Ketika anda melihat pada lembaran kertas putih sambungan sebuah lempeng
polaroid, kertas terlihat abu-abu. Ini karena setengah sinar yang datang dari kertas
diserap oleh polaroid, sehingga kertas secara alami terlihat lebih gelap. Dengan kata
lain,lempeng dari cellophane bening (atau plastik bening) mentransmisikan hampir
semua sinar yang datang padanya.
Kotak alat optik anda memiliki lima potongang warna abu-abu dari plastik. Ambil
dan perhatikanlah sati di antaranya adalh potongan polarizer lingkaran (akan
didiskusikan kemudian), empat potongan yang lain dari polaroid HN-32 polarizer linear,
sebaliknya disebut polaroid sederhana (akan didiskusikan sekarang). Polarizer lingkaran
dapat dijelaskan sebagai berikut: letakkan uang logam atau dolar(atau logam berkilat
lain) pada meja. Sinar dari potongan plastik abu-abu pada puncak uang logam . lihat uang
logam melalui plastik. Sekarang jentikkanlahplastik ke atas dan lihat kembali. Apakah
uang logam akan terlihat sama? Jika iya, berarti bukan lingkaran polarizer. (Pertunjukan
yang menarik oleh polarizer lingkaran akan didiskusikan). Perhatikan cahaya lampu pijar
dari dua sisi polaroid, dengan polaroid saling bersuperposisi tatap muka dan dekat
dengan mata anda. Putar satu polaroid relatif terhadap yang lain. Keika sinar dasar
dimatikan, polaroid akan menyilang. Transmisi yang mudah adalah 90 0 satu sama lain.
Ketika sumbu sejajar, hampir semua sinar yang didapat dari polaroid pertama
juga didapat polaroid kedua. Ideal, satu mendapatkan nilai pengikut, sinar dari lampu
pijar ’tidak terpolarisasi’ artinya hanya sebagai intensitas banyak dengan polarisasi linear
sepanjang arah transmisi x, seperti sepanjang arah transmisi tegak lurus y (dimana x dan
y mewakili arah polarisasi sinar). Jika polaroid pertama memiliki penyepadanan
impedansi sempurna non reflektif pada kedua permukaannya dan jika rantai hidrokarbon
sejajar sempurna, dan jika pertengahan cukup untuk menyerap sempurna komponen
polarisasi yang tidak diinginkan, 50% dari intensitas sinar lampu pijar akan
ditransmisikan. Bagaimana pun juga, tak ada lapisan nonreflektif pada polaroid. Oleh
karena itu kira-kira 4% intensitas hilang pada setiap permukaan. (Indeks refraksi plastik

sama dengan kaca yakni 1.5. oleh karena itu intensitas pantulan   n  1 /  n  1  2  0.04
pada setiap permukaan. Kita dapat mengabaikan efek interfernsi antara dua permukaan .
kita merata-ratakan di atas pita warna. Total intensitas yang hilang 8%). Jika rantai
hidrokarbon berjajar sempurna, tidak ada lagi yang hilang. Seperti polaroid dengan label
HN-46, maksudnya 46% dari keadaan cahaya tak terpolarisasi ditransmisikan. Polaroid
anda berlabel HN-32 maksudnya sekitar 32% intensitas dari 100% yang alami
ditransmisikan oleh polaroid pertama. Artinya sekitar 64% dari komponen penting tidak
terpolarisasi pada transmisi cahaya(kurang dari 10-4 intensitas dari komponen lain
ditransmisikan menjadi spektrum warna). Jika polaroid sejajar dengan yang pertama,
akan ditransmisikan 64%dari intensitas, karena cahaya memiliki arah polarisasi yang
tepat untuk ditransmisikan. Nilai intensitas dari polarisasi linear HN-32 paralel adalah
I out  I in  0.32  0.64  0.21I in (50)
jika Iin adalah intensitas dari cahaya tak terpolarisasi.

Gambar 8.5 Polarizer sempurna. Sumbu untuk transmisi mudah dari E adalah sepanjang
e. Ell , komponen E yang sejajar dengan e yang ditransmisikan. Komponen lain E+
diserap sempurna.

Polarizer sempurna- Hukum Malus


Oleh polarizer sempurna akan kita artikan HN-50. (Ini tidak ada, tetapi lebih
mudah untuk didiskusikan dibandingkan polaroid lain). Kita anggap semua intensitas
hilang dipantulkan pada permukaan. Kita anggap komponen tidak penting diserap
sempurna dan komponen penting (E sejajar sumbu yakni yang tegak lurus rantai
hidrokarbon) ditransmisikan sempurna. Jika polarisasi cahaya linear adalah garis normal
sepanjang z dengan perpindahan medan listrik E dan jika e adalah arah transmisi dari
polarizer sempurna, kemidian hanya komponen amplitido (E.e)e yang ditransmisikan.
Transmisi fluks energi Iout kurang dari fluks Iin dengan faktor (E.e)2/(E2):
Iout=Iin cos2  I in (E.e)2, (51)
dimana E  E/ E adalah vektor satuan sepanjang arah E. Persamaan (51) sering
disebut hukum Malus. Lihat gambar 8.5
Dua polaroid berturut-turut No 1 dan 2 dengan sumbu e1 dan e2 900 satu sama lain
disebut “polaroid bersilang”. Polaroid pertama mentransmisikan E sepanjang e, dan
polaroid kedua menyerap sempurna medan ini. Tidak ada cahay yang ditransmisikan
melewati polaroid kedua. Bagaimanapun juga, jika ada tiga polaroid yang diletakkan
antara polaroid bersilang, transmisi medan tidak akan nol, disediakan e3 bukan sepanjang
e1 ataupun e2. Lihat masalah 8.3. jadi anda dapat membuktikannya dengan potongan
polaroid dari kotak optikmu.

Polarisai oleh hamburan tunggal


Pada musim panas terlihat langit berwarna biru karena potongan polaroid
menutupi matamu sehingga kamu dapat melihat areal luas langit. Putar polaroid dan
amati untuk minimum yang terlihat gelap yang melintasi langit. Cahaya datang dari
bagian langit dengan polarisasi kuat. Ukuran (perkiraan) sudut antara garis yang
menghubungkan kepala anda dengan matahari dan daerah polarisasi paling besar dari
langit biru. (Anda akan menemukan sudut sekitar 900). Tentukan arah dari polarisasi
(Anda dapat menentukan sumbu transmisi dari polaroid dengan melihat sumber
polarisasi yang diketahui. Untuk contoh, lihat pantulan cahaya dari jendela atau kaca atau
lantai plastik. Seperti yang kita tunjukkan sebelumnya, pantulan cahaya dipolarisasi
sejajar oleh permukaan rata katakanlah lantai).
Penjelasan untuk polarisasidari langit biru adalah sebagai berikut: pilih z sebagai
arah dari perambatan cahaya matahari yang diberikan oleh molekul udara(lihat gambar
8.6). Medan listrik dalam cahaya matahari tidak terpolarisasi.(Anda boleh
membutikannya dengan membuat sebuah lubang kecil pada potongan kertas karton,
pegang karton sehingga cahayamatahari membuat sebuah titik terang pada lantai yang
datang dari lubang, tutup lubang dengan potongan polaroid, dan lihat variasi intensitas
dari titik pada lantai. Jangan melihat ke matahari!)

Gambar 8.6. Polarisasi oleh hamburan tunggal. Sumbu y dipilih untuk bidang dari z dan
x. Pengamat melihat gerak proyeksi penuh dari elektron sepanjang x, tetapi dia melihat
amplitudo proyeksi sepanjang y yang hanya bagian cos 0scdari gerak nyata y. Pada
 sc  90 0 , hamburan radiasi 100% terpolarisasi sepanjang x.

Elektron di molekul udara bergerak sedikit seperti osilator yang digerakkan oleh cahaya.
Dia berosilasi dalam superposisi dari gerak sepanjang x dan y (arah perpindahan pada z).
Osilasi elektron terradiasi pada semua arah, tatapi tidak meradiasi bersamaan dalam
semua arah. Dari bahasan bagaian 7.5 kita ketahui bahwa amplitudo dan arah polarisasi
dari medan listrik diradiasikan oleh titik muatan osilasi tunggal yang sebanding dengan
proyeksi amplitudo dari gerak osilasi seperti dihat pengamat yang melihat terhadap
radiasi muatan osilasi. Amplitudo proyeksi dari gerak kita artikan amplitudo komponen
vektor gerak elektron yang tegak lurus arah r dari muatan osilasi pada pengamat. Jika r
adalah sepanjang y, kemudian pengamat hanya melihat komponen x dari gerak elektron.
Dia mengobservasi radiasi yang 100% polarisasi linear sepanjang x. Intensitas hanya
setengahnya jika dia melihat di belakang sepanjang sumbu z dan dapat melihat gerak x
dan y dari elektron. (Dlam contoh kita sulit untuk melihat arah di belakang sepanjang z,
karena kita buta terhadap matahari. Tetapi anda dapat melihat dengan variasi sudut dan
melihatnya. Jika anda melihat dekat matahari, langit kelihatan tak terpolarisasi. Ini juga
disebabkan jika anda melihat cahaya pada sudut hamburan besar (mendekati 1800 yang
dapat anda atur) untuk mendapatkan (bisa melihatnya). Proses polarisasi ini
diilustrasikan seperti gambar 8.6.
Lebah tidak membutuhkan polaroid untuk mendeteksi polarisasi dari langit biru,
mereka menggunakannya untuk navigasi. Beberapa orang (tetapi saya tidak) juga dapat
mendeteksi polarisasi tanpa polaroid, mereka melihat ”sikat Haidinger”.

Depolarisasi oleh hammburan berganda.


Pantulan cahaya kebiruan yang kita lihat pada sorotan lampu sorot ”dari sisi”
yang biasa menembus (yakni kabut) udara dipolarisasi oleh mekanisme yang sama pada
langit biru. Jika udara berkabut, sorotan lampu sorot menyorot putih malahan dari biru,
ketika cahaya tidak terpolarisasi. Tak ada cahaya matahari terpolarisasi ketika
dipantulkan dari awan putih, dari gula, atau dari lembaran kertas putih. Walaupun
hamburan tunggal pada sudut dapat memberi polarisasi hamburan cahaya yang kuat, ini
tidak berarti banyak hamburan akan lebih baik! Jika kamu pantulkan cahay dengan sudut
yang tepat pada potongan kaca, anda mendapatkan 100% polarisasi linear cahaya (ini
akan didiskusikan pada paragraf berikut). Tetapi jika anda menggosokkankaca ke dalam
tepung, cahaya yang datang dari mata anda ke bagian permukaan yang diberikan akan
mendapat banyak pantulan dan aknan menembus amt dalam ke lantai kelas. Sebagai hasil
yang anda lihat pada vibrasi elektron dalam semua arah (pindah ke gatis penglihatan).
Jika elektron tereksitasi oleh radiasi yang datang padanya dari benyak arh di smping satu
yang alami dari sumber cahaya. Elektron digerakkan oleh cahaya yang memiliki daya
tembus kecil, memiliki beberapa waktu pantulan dan bekerja pada arah belakang. Anda
dapat menentukan demonstrasi menarik dari efek depolarisasi oleh hamburan berganda
dengan memasukkan potongan kertas lilin biasa antara dua polaroid menyilang. Kertas
lilin hampir depolarisasi sempurna mempolarisasikan cahaya yang dihasilakn oleh
polaroid pertama. Fakta bahwa kertas lilin dalah hamburan berganda cahaya dapat
ditunjukkan oleh percobaan sederhana dengan melapisi kertas lilin pada kertas cetak. Jika
kertas sangat dekat ke cetakan anda dapat dengan mudah melihat huruf hitam. Jika kertas
lilin digerakkan satu inci di atas kertas, huruf akan menjadi kabur, yang tidak dapat
dibedakan. Untuk memahaminya, pikirkan ”cahaya gelap” dari huruf pada kertas ke mata
anda sebagai sorotan lampu senter-sorotan ini dpat didifusikan oleh kertas lilin.
Percobaan lain yang baik adalah mengambil sorotan lampu senter yang disinarkan ke
kertas lilin. Lihat ukuran dari titik yang ditransmisikan saat anda menggerakkan lampu
senter jauh dan lebih jauh di belakang kertas lilin. Potongan kaca bersih atu plastik
bukanlah hambuaran berganda cahaya ( anda bisa membacanya atau tidak pada kertas
cetak) dan tidak akan depolarisasi
.
Polarisasi oleh faktor pantulan-sudut Brewster.
Lihat pantulan dari lembaran kaca jendela atau dari permukaan air. Uji polarisasi
dari pantulan cahaya dengan potongan polaroid. Anda akan menemukan sudut datang
sekitar 560 (ukur dari sinar datang terhadap garis normal bidang untuk kaca dengan
indeks n  1.5 atau sudut datang 530 untuk air dengan indeks n  1.33 ). pantulan
cahaya adalah 100% polarisasi linear sejajar dengan bidang. Sudut istimewa dari sinar
datang disebut sudut Brewster. (Jika anda dengan tepat menuju polaroid dan mendekat ke
satu mata untuk melihat rentangan berkas sudut, anda akan melihat pita dari ”punahan”
berpusat pada sudut Brewster).
Untuk berbagai sudut datang, sudut datang dan sinar bias dinamakan  1 dan  2 ,
dihubungakan oleh hukum Snell:
n1 sin  1  n2 sin  2 (52)
Sinar datang dan sinar bias membuat sudut terhadap garis normal. (Ini disebut hukum
dari faktor pantulan). Sudut istimewa dari sinar datang  1 yaitu untuk  1   2 adalah 900,
dengan sinar bias (yakni transmisi) seperti gambar 8.7. Arah osilasi dari elektron pada
kaca melintang ke arah sinar transmisi (jika arah dari gaya penggerak). Untuk beberapa
sudut datang, komponen dari gerak elektron tegak lurus pada bidang datang (tegak lurus
bidang kertas, gambar 8.7) tampak dengan sempurna jiak pengamat melihat pada sinar
pantul (radiasi cahaya oleh elektron penggerak dalam kaca), jika komponen gerak ini
tagak lurus terhadap arah perambatan elektron ke pengamat (yakni arah sinar pantul).
Bagaimanapun juga, komponen gerak elekton melapisi bidang datng tidak tegak lurus
arah sinar pantul. Hanya komponen garak yang diproyeksikan tegak lurus sinar pantul
mengkontribusi radiasi pantulan. Sudut datang Brewster, komponen dari gerak elektro
pada bidang datang dengan tepat sepanjang garis dari elektron terhadap pengamat dan
sinar pantul tidak ada mengkontribusi. Cahaya pantul ini adalah polarisasi sempurna
yang tegak lurus terhadap bidang datang. Dari gambar 8.7 kita lihat kondisi yang
menghubungkan  1   2 sama dengan 900. Dari persamaan (4) diberikan [gunakan
n1  1, n 2  n dan sin  2 =sin (900-  1 ) atu cos  1 ]

tan 1  n ,  1 = sudut Brewster. (53)

Gambar 8.7. Sudut Brewster. Sudut digambarkan dangan tepat untuk kaca ( n  1.5 ),
sinar pantul 100% dipolarisasikan tegak lurus terhadap bidang datang, yakni bidang
datang dan garis normal (titik lingkaran menunjukkan polarisasi medan listrik masuk
atau ke luar kertas).

Hubungan fase untuk faktor pantulan cahaya


Hubungan fase antara sinar datang, transmisi dan pantul adalah menarik, seperti
ditunjukkan gambar 8.8. hubungan fase dapat dipahami sebagai berikut: gelombang
transmisi selalu sefase dengan gelombang datang. Kita dapat memahami dengan
menganalogikannya dengan gelombang pantul dan transmisi pada kawat. Gelombang
datang dilengkapi dengan gaya penggerak dan menghasilkan gelombang transmisi
dengan koefisien transmisi positif, karena gaya penggerak yang disediakan gelombang
datang sama dengan gaya penggerak alami yang dihasilkan oleh gelombang datang.
(Untuk bahasan yang lebih kuantitatif dari pantulan dan transmisi pada bidang normal,
lihat bagian 5.3). Gelombang transmisi utama dari sumber cahaya asli, tetapi juga dengan
bagian radiasi elektron penggerak pada kaca. Gelombang pantul adalah seluruhnya
radiasi dari elektron bergerak. Kita tahu bahwa bidang normal koefisien pantulan untuk
medan listrik (dari udara ke kaca) adalh negatif (lihat bagian 5.3). Kita juga tahu bahwa
pantulan medan listrik harus dari superposisi dari kontribusi yang sebanding dengan
gerak proyeksi elektron sepertidilihat pengamat yang melihat cahaya pantul.

Gambar 8.8. Hubungan fase sinar pantul dari kaca (a)  1 kurang dari sudut Brewster, (b)
 2 besar dari sudut Brewster( titik berarti E ke luar kertas, silang berarti E masuk kertas
dan panah pada bidang kertas menunjukkan E sepanjang panah)

Gerak pada elektron adalah bergantung pada transmisi medan listrik.Dimanapun semua
hubungan fase pada keadaan normal tidak berlaku jika kita mengatakan bahwa untuk
peristiwa cahaya dari udara kekaca,penyerapan yang terlihat pada peristiwa refleksi sinar
datang setiap amplitudo adalah negatif pada proyeksi amplitudo dari medan
transmisi,sebagai proyeksi garis lurus untuk garis penyerapan pada
pandangan.pernyataan ini tidak hanya berlaku untuk keadaan normal tetapi juga berlaku
untuk semua sudut yang terbentuk.Ini berlaku untuk sudut Brewster’s dan ini juga
berlaku pada fase relatif untuk semua sudut(untuk intensitas approximat).Kamu dapat
dengan mudah membuktikan fase relatif dalam persamaan 8.8 menggunakan dua potong
kepingan dan satu kaca mikroskop.(lihat percobaan rumah 8.26).

Hubungan intensitas pada refleksi sinar specular.Kita tidak akan dapat memperoleh
hubungan ini.menggunakan poalr dan seperangkat komponen kaca mikroskop,kamu
dapat dengan mudah membuktikan bahwa peristiwa polarisasi linear tegak lurus terhadap
bidang pada peristiwa refleksi dengan pertambahan intensitas.sudut bertambah dari 0
derajat(keadaan normal)sampai 90 derajat(keadaan berimpitan).pada keadaan
normal,sekitar 4% intensitas berefleksi pada sebuah permukaan;kira-kira dua kali
pemantulan dari kaca mikroskop yang mempunyai dua permukaan.Pada keadaan
berimpitan,100% sinar dipantulkan.Untuk komponen polar pada plat intensitas refleksi
dari 2 permukaan pada kaca menurun dari kira-kira 8% pada keadaan normal sampai
nolpada sudut Brewster’s(56 derajat)dan secara berangsur-angsur meningkat sampai
100% pada keadaan berimpitan.lihat percobaan rumah 8.26.

Jendela brewster pada sebuah laser.satu aplikasi yang menarik pada sudut Brewster
adalah desain pada sebuak kaca gelas yang memiliki 100% transmisi,yang disebut
Jendela Brewster.Jika kamu mempunyai peralatan atau komponen yang dapat
mengirimkan sebuah sinar datang pada kaca jendela.pada keadaan normal hanya sekitar
92% intensitas transmisi pada jendela kaca(berkurang sekitar 4 % setiap permukaan).Ini
juga mungkin dapat terjadi dibeberapa situasi,tetapi tidak pada sebuah gas laser dengan
kaca dibawah jendela dimana satu yang mungkin terjadi 100 perjalanan pada jendela;ini
terjadi karena 0,92 sampai 100 daya adalah hanya sekitar 0.0003.Unsur polarisasi yang
tegak lurus terhadap plat pada peristiwa refleksi parsial dan transmisi parsial.setelah
sebuah angka besar pada peristiwa transmisi yang terjadi pada jendela hampir berpindah
dari sinarb refleksi.Dilain pihak,komponen keping paralel darim plat pada peristiwa
transmisi koefisien refleksi adalah nol pada sudut Brewster’s.Batas hasil adalah hampir
setengah sinar terbuang sama sekali,hampir setengah lagi bertahan dan sinar beremisi
dengan laser 100% polarisasi linear.gas laser dapat ditemukan disekitar beberapa jurusan
fisika biasanya memiliki Brewster window.seperti sebuah laser,pengujian peristiwa
polarisasi pada keluaran dengansebuak kepingan dari tiang.operasi pada sebuah jendela
Brewster diilustrasikan pada gambar 8.8
Peristiwa polarisasi pada pelangi.kejadian yang berkesan pada peristiwa polarisasi pada
langit biru adalah peristiwa polarisasi pada pelangi.Hal ini merupakan sebuah latihan
yang menarik untuk mencoba memprediksikan apakah polarisasi radial atau polarisasi
tangensial(dengan busur)Jika kamu tidak dapat menunggu hujan turun untuk
membuktikan prediksimu,dapatkan sebuah pipa air di taman dan tunggu matahari
bersinar(atau menggunakan sebuah sinar pada malam hari).Untuk menjelaskan
bagaimana pelangi bekerja.lihat M.Minnaert,light and colour(penerbit
Inc,Newyork,1954)

D. Refraksi ganda
Pada bab 8.3 kita telah mempelajari bagaimana untuk mengubah peristiwa polarisasi
sebuah sinar pada gelombang elektromagnetikdengan arti apakah merupakan peristiwa
absorbsi atau peristiwa refleksi(dengan pengertian bahwa satu komponen polarisasi
menyerap atau memantulkan).Pada bab ini kita dapat mempeljari bagaimana mengubah
keadaan polarisasi dengan mengubah fase relatif pada dua komponen.
Kertas kaca.Ambil dua keping tiang dan tonggak.sekarang lepaskan plat bias pada kertas
kaca antara polar bersialngan.Sekarang apa yang terjadi pada sinar!.Kertas kaca adalah
transparan sempurna,dengan tanpa keadaan “gelap” pada polroid,kita tahu bahwa kertas
kaca tidak dapat menyerap sinar.hanya dengan cara itu dapat mengubah peristiwa
poalrisasi cahaya ke fase relatif pada komponen polatrisasi yang berbeda.
Sekarang putaran kepingan pada kertas kaca antara plat,jaga plat
bersialngan.Kamu akan mendapatkan besar antara dua sudut adalah 90 derajat(dalam
1800putaran).Dimana kertas kaca mempunyai pengaruh besar dan untuk besar apitnya
900 kertaskaca tidak membawa pengaruh.Jadi kertas kaca mempunyai dua ketentuan
yang bergantung pada keadan dan pada fase relatif pada komponen polarisasi yang
berbeda pada sinar.
Untuk memperlihatkan bahwa tida semua plastik transparan mempunyai sesuatu
yang khas,ditemukan suatu kepingan pada peralatanrumah yang terbuat dari plasti(seperti
Saran Wrap)atau suatu kepingan polietilen elastikyang digunakan untuk pengering
pakaian.Uji ini diantara dua polar bersilangan.Kamu akan dapat menemukan sedikit
pengaruh(disini akan ada beberapa pengaruh,tetapi akan berpengaruh sedikit pada kertas
kaca).Bawa sebuah kepingan pada plastik elastis(seperti Saran Wrap)dan bidang
kepingan.Letakkan palastik diantara polar bersilangan dengan bidang pada 450kesumbu
pada polar bersilangan.kamu sekarang akan memperoleh pengaruh osilasi yang sangat
besar.
Disini akan dijelaskan tentang sifat elastis Saran Wrap.Sebelum elastis,panjang
molekul organis pada plastik di sebuah lapisan-lapisan pada semua
bagian.Bagaimanapun,molekul cendrung untuk lurus dan meluruskan setelah
elastis.Elektron tunggal,panjang molekul organik rantai mempunyai
perbedaan”ketetapan”.untuk getaran sepanjang rantai hidrokarbon sebagai perbandingan
dengan getaran dalam bidang tegak lurus.Jadi dielektrik tetap adalah berbeda untuk dua
keadaan,dan indeks refraksi adalah berbeda untuk dua keadaan.

Sumbu lambat dan sumbu cepat.disini ada dua aturan,aturan bidang dan aturan garis
tegak lurus(dan letak plat pada layer),disebut sumbu optik.sumbu optik menghasilkan dua
peristiwa refleksi(untuk E lurus sepanjang sumbu optik)disebut sumbu lambat.(angka
besar pada peristiwa refleksi fase yang berkecepatan lambat).sumbu optik lain disebut
sumbu cepat.Kita akan menyebut gabungan dua keadaan ini ini pada peristiwa refleksi
ηs>ηf.Lembaran kertas kaca atau plastik atu material lain memiliki keadaan yang disebut
dengan palat penghambat.
Sekarang mari periksa pengaruh sebuah plat penghambat pada perjalanan
gelombang elektromagnetik.pertama mari kembali pada peristiwa medan listrik didalam
sumbu orthogonal sepanjang sumbu ês ≡≡ x dan sumbu cepat êf ≡≡ y ,anggap bahwa
disini z =∆z,setelah kita vakumkan.Anggap bahwa peristiwa osilasi pada medan listrik
dan peristiwa gelombang pada z=0 diberikan dengan bagian real pada besaran kompleks.
Ec(0,t)= e
i t
 xA e
s
is
 yA f e if 
Amplitudo As dan Af dan fase konstan φs dan φf adalah kita dapatkan ketika kita
kembali menyelesaikan persoaln medan listrik kadalam komponen polarisasi linear
sepanjang dan (amplitudo dan fase konstan adalah sembarang,persamaan
(54)menunjukan sebuah peristiwa polarisasi umum).Sekarang pertimbangkan gelombang
transmisi kedalam palat penghambat,antara z=0 dan ∆z.Kita abaikan beberapa
kehilangan refleksi pada permukaan pertama dan kemudian mengganti ωt-kz dalam
persamaan (54).Tetapi kita harus ingat bahwa k sama untuk E sepanjang untuk E
sepanjang .Jadi,ingat kembali bahwa k sesuai dengan indeks refraksi dan ini diberikan
dengan ηω/c,kita mendapat bagian dalam dari plat penghambat
Ec(z,t)= e
it
 xAs
i s
e  insz / c  yA f e if e  inf z / c 

Fase pelatif penghambat.dari waktu yang dibutuhkan untuk gelombang menyebar keluar
dari plat pada z =∆z,setiap komponen mengalami suatu fase penghambat relatif untuk
fase .ini berlaku jika plat mengalami kevakuman(dengan n=1)untuk komponen s,disini
diberikan dengan (ηs-1)ω∆z/c .
Dengan cara yang sama, kita mempunyai
z
Perlambatan fasa dari E f relative pada ruang hampa  ( n f  1) . (57)
c
Pengurangan dari persamaan (57) dari persamaan (56), kita temukan keterlambatan itu di
pada fase E s relatif terhadap E f .
Perlambatan fasa dari E s relatif terhadap
z
E f  (ns  n f )
c
z
(58)
 (n s  n f )2 ,
vac

Di mana  vac adalah panjang gelombang di dalam ruang hampa.

Plat seperempat-gelombang. mempertimbangkan contoh yang berikut, yang dapat


membantu kamu menyimpan tanda lurus. Umpamakan peristiwa cahaya linear terkutub
mempunyai E sepanjang yang 45 derajat garis antara ê s dan ê f .Kemudian As dan
A f adalah sama, dan  s dan  f adalah sama. Umpamakan ketebalan plat demikian

hingga komponen yang lambat akan mengalami keterlambatan siklus relatif terhadap
komponen yang cepat/rapat, itu mengalami suatu perlambatan fasa  / 2 relatif terhadap
komponen yang cepat/rapat itu. Plat Keterlambatan seperti itu disebut plat seperempat-
gelombang. Gelombang yang muncul di belakang plat mempunyai amplitudo sama untuk
yang lambat dan komponen cepat/rapat, dan komponen yang cepat/rapat memimpin yang
lambat 90 derajat pada fase. Ini artinya kita mempunyai lingkaran cahaya yang
dipolarisasikan, dengan pengertian itu perputaran dari ê f ke arah ê s hasil ini
tersseandainyat oleh Persamaan (55). Ini ditunjukkan Gambar 8.10.

(a) (b)
Gambar. 8.10. Lempeng seperempat-gelombang. Peristiwa polarisasi cahaya linier E
pada 45 derajat masing-masing poros optik. (a) Masukan. (b) Keluaran. Hasil ini
diperoleh untuk arah perkembangan baik ke dalam maupun ke luar dari catatan/kertas.
Memperoleh tanda yang lurus/langsung adalah rumit untuk pemahaman kamu
terhadap plat keterlambatan. Di sini ada yang mengutarakan argumentasi lain yang dapat
membantu meyakinkan kamu bahwa pengertian perputaran adalah suatu yang
ditunjukkan gambar 8.10 untuk plat seperempat-gelombang. Jika komponen keduanya
dari polarisasi adalah dalam ruang hampa, kemudian di setiap penempatan z dan waktu t
goyangan sepanjang x̂ dan goyangan sepanjang ŷ kedua-duanya sesuai dengan waktu
emisi/pancaran yang diperlambat lebih awal yang sama di sumber cahaya. Dua polarisasi
komponen ini kini dilewati suatu papan dengan n s lebih besar dari n f . Di keluaran
papan, nilai spontan dari E s harus mampu memancarkan pada suatu waktu yang
diperlambat lebih awal dibanding nilai spontan yang bersama E f di tempat yang sama
( punggung papan). Ini adalah sebab perjalanan gelombang yang membawa E s telah
menempuh perjalanan jarak yang sama ketika membawa E f , tetapi itu pada kecepatan
fase lebih lambat; oleh karena itu harus telah memulai lebih cepat. Seperti itu E f
kemajuan dalam fase goyangan disbanding E s , dan seperti itu E f mempimpin E s
hubungan fase ini digambarkan gambar 8.11.
Gambar. 8.11. Perlambatan relatif fasa dari komponen polarisasi cepat dan lambat.
Bilangan bulat memberi waktu emisi/ pancaran itu pada sumber cahaya. Di masukan plat
keterlambatan, dua komponen polarisasi dinyatakan mempunyai waktu emisi/ pancaran
yang sama. Di keluaran, komponen yang lambat memancarkan pada lingkaran 10 hadir
pada waktu yang sama komponen yang cepat memancarkan pada lingkaran 13.
komponen yang cepat mempimpin komponen yang lambat oleh tiga lingkaran penuh

Kekayaan plat keterlambatan. Kamu perlu meyakinkan diri kamu kebenaran statemen
yang berikut dan " aturan." (Kamu mestinya tidak menghafalnya. Kamu perlu
memahaminya dengan baik itu dengan melupakan jawaban dan gambarnya kapan saja
kamu ingin.)
(i) Suatu plat setengah-gelombang (sama dua kali tebal seperti suatu plat seperempat-
gelombang) cahaya terkutub linear ke dalam cahaya terkutub linear, dengan arah
polarisasi keluaran memperoleh dari masukan nya dengan cerminan/pemantulan di dalam
salah satu sumbu optik. (Kita hampir tidak pernah terkait dengan poros x, yang mana
dengan fase yang absolut. Kita tidak memperhatikan tanda minus di dalam arah
amplitudo). Itu adalah, suatu plat setengah-gelombang membalikkan tanda yang relatif
komponen yang linier peristiwa amplitudo.
(ii) Suatu plat setengah-gelombang mengkonversi lingkaranan cahaya kanan yang
dipolarisasikan ke dalam lingkaranan cahaya kiri yang dipolarisasikan dan sebaliknya.
(iii) Suatu plat seperempat-gelombang mengkonversi cahaya terkutub linear dengan
polarisasi berbaring di suatu tempat antar ê s dan ê f ke dalam cahaya terkutub
keeliptikan dengan pengertian perputaran dari ê f ke ê s . Jika peristiwa polarisasi ada di
45 derajat ke ê s dan ke ê f , polarisasi keluaran adalah lingkaranan. (Mencatat: makna
ini bahwa jika kita berputar pada polarisasi linear Ein di Gambar 8.10 oleh 90 derajat,
keluaran akan berputar pada frekwensi  pengertian berlawanan ditunjukkan pada
gambar 8.10. Untuk menggunakan "aturan" ini, hanya membalikkan tanda perjanjian itu
pada satu atau yang lain dari ê f atau ê s pada Gambar 8.10, sehingga Ein akan lagi
terletak diantara ê s dan ê f vektor. Kemudian aturan erputaran keluaran adalah dari ê f
ke ê s .
(iv) Suatu plat seperempat-gelombang mengkonversi lingkaranan cahaya yang
dipolarisasikan ke dalam cahaya terkutub linear. Untuk memperoleh suatu aturan
sederhana, pengertian perputaran peristiwa lingkaranan cahaya yang dipolarisasikan
adalah dari poros cepat/rapat kepada poros lambat. Kemudian plat seperempat-
gelombang mengkonversi lingkaranan cahaya itu yang dipolarisasikan ke dalam
polarisasi linear pada 90 derajat kepada arah berbaring di tengah antar ê s dan ê f .
(getaran f telah mengalirkan fase oleh ¼ lingkaranan. Setelah plat seperempat-
gelombang, ia mempimpin dengan ½ lingkaranan).
(v) Suatu plat keterlambatan tidak punya pengaruh pada atas status polarisasi secara
linier mempertentangkan cahaya masuk dengan E sepanjang yang manapun ê s atau ê f .
(vi) Suatu keterlambatan plat tidak bisa mengkonversi "tidak dipolarisasikan" cahaya
( dimana kamu mendapatkan secara langsung dari suatu bola lampu atau matahari) ke
dalam cahaya yang dipolarisasikan. Kita akan belajar cahaya tak terpolarisasi di dalam
sesi 8.5. Untuk sekarang, kita hanya berkata untuk cahaya tak terpolarisasi "acak"
hubungan fase antara x dan y komponen ketika kamu di rata-rata di atas interval waktu
pengamatan. Pergeseran fasa yang relatif diperkenalkan oleh keterlambatan plat masih
meninggalkan hubungan x dan y fase sama acak seperti sebelumnya, yaitu., jika  x dan
 y secara acak terkait, maka adalah  x dan  y   .

(vii) Suatu lingkaranan polarisator diperoleh jika kita membuat "menyelipkan" dengan
merekatkan jadi satu (secara langsung) suatu potongan Polaroid dan suatu potongan plat
seperempat-gelombang dengan sumbu optik nya pada 45 derajat kepada easy-
transmission arah Polaroid itu. Cahaya tak terpolarisasi harus peristiwa pada permukaan
Polaroid dari sandwich itu.
(viii) Suatu lingkaranan polarisator yang menghasilkan lingkaranan cahaya kanan yang
dipolarisasikan akan memancarkan dengan 100% efisiensi ( pelalaian kerugian kecil oleh
cerminan/pemantulan) lingkaranan cahaya kanan yang dipolarisasikan bergerak
berlawanan (yaitu peristiwa pada permukaan plat seperempat-gelombang sandwich). Itu
akan dengan sepenuhnya menyerap lingkaranan peristiwa cahaya yang dipolarisasikan
pada plat seperempat-gelombang. (Fakta ini mudah diingat oleh analogi dengan suatu
mati dan suatu sekrup. Suatu mati adalah suatu yang silindris " tak terkutub" tangkainya
adalah suatu sekrup kanan akan juga " memancarkan" suatu sekrup kanan di dalam arah
kebalikan, tetapi itu akan dengan sepenuhnya membasmi suatu ulir-sekerup kiri yang
bergerak kebalikan.) Fakta ini mempunyai konsekwensi menarik. Antar home Exp. 8.18.
Kita tengah mempertimbangkan plat keterlambatan dibuat dengan meregangkan
suatu set plastik dalam satu arah. Itulah apa yang (kita harap) kamu lakukan atas suatu
potongan Saran Wrap. Itu adalah jalan Korporasi Polaroid membuat plat seperempat-
gelombang dan plat setengah-gelombang yang adalah tercakup di kotak ilmu optik mu.
Begitulah caranya kertas kaca tipis memperoleh kekayaan nya (itu muncul antara alat
penggulung yang menekannya dan barisab molekul itu). Suatu potongan gelas/kaca
jendela yang biasa adalah isotropis dan tidak memperlihatkan apapun bias ganda (yaitu.,
tidak punya poros berhubung dengan mata). Hanya jika kamu memperhatikan suatu
potongan kaca tebal bening ditekankan antara polaroid silang, kamu akan lihat ringan
dipancarkan dalam beberapa tempat. Kaca tameng adalah yang sangat ditekankan dan
memperlihatkan pola teladan bias ganda menarik. Plastik yang menarik segi tiga dan
pertunjukan hidangan/pinggan yang indah tekanan diwarnai mempola ketika ditaruh
antara polaroid silang. Efek Warna adalah sebagian tiba kepada variasi indeks bias
dengan warna (yaitu., dengan panjang gelombang), tetapi kebanyakan mereka adalah
dalam kaitan dengan variasi pergeseran fasa dengan panjang gelombang.
Material yang paling dari kristal/jernih memperlihatkan bias ganda. Jika (seperti
ia meregangkan plastik) mereka hanya mempunyai satu arah takisotropan, mereka
disebut berporos tunggal. Arah sepanjang poros takisotropan disebut "yang luar biasa"
arah. Yang lain dua arah yang tegaklurus kepada poros takisotropan disebut arah "biasa".
Bersesuaian indeks pembiasan disebut ne dan no ( e untuk yang luar biasa dan o untuk
yang biasa) untuk medan elektrik sepanjang arah e dan o. Poros Takisotropan dapat yang
manapun suatu poros cepat/rapat atau suatu poros lambat, tergantung pada struktur kristal
itu. Tabel 8.1 memperlihatkan beberapa contoh, dengan indeks pembiasan untuk cahaya
o
panjang gelombang 5890 A (cahaya menguning yang dipancarkan oleh atom sodium).

Table 8.1. beberapa kristal poros tunggal.


Material ne no
Kuarsa 1.553 1.544
kalsit 1.486 1.658
Es 1.307 1.306
Keaktifan optis. Di sini ada suatu eksperimen rumah menarik. Isi suatu gelas/kaca atau
guci bottomed (bukan plastik) dengan sekitar dua inci Karo sirop jagung (yang diperoleh
di manapun gudang/toko bahan makanan). Yang ditaruh Suatu sumber cahaya di bawah
guci, suatu potongan Polaroid di bawah guci, dan satu di atas itu. Sekarang periksa sirop
itu. Kamu akan lihat efek warna indah. Sekarang menyelidiki menurut banyaknya:
Gunakan agar-agar hijau atau yang merah menyaring kotak ilmu optikmu dalam rangka
bekerja dengan suatu rombongan panjang gelombang yang kecil. (Kamu boleh
memperhatikan suatu bola lampu yang menggunakan Edmund ke kisi difraksi mu dari
kotak ilmu optik dengan saringan yang manapun atau ke luar untuk lihat rombongan
warna macam apa yang kamu guna) tukar-tukar kedalaman sirop itu. Kamu perlu
temukan bahwa sisa cahaya terkutub linear secara linier mempertentangkan, hanyalah
arah polarisasi diputar oleh sekitar 30 derajat searah jarum jam (seperti anda menghadapi
yang ringan itu) saban inci sirop. Peristiwa ini disebut keaktifan optis.
Di sini adalah penjelasan itu. Cahaya terkutub linear yang diproduksi oleh
Polaroid yang pertama adalah superposisi dari sejumlah kebenaran kanan- dan kiri
lingkaranan cahaya yang dipolarisasikan ( lihat Gambar. 8.12):

E c  E 0 xˆe it 
E0
2
  E

xˆe it  yˆ e i  t  (1 / 2 )   0 xˆe it  yˆ e i  t  (1 / 2 ) 
2

(59)
Gambar 8.12. Osilasi polarisasi linear dari amplitude. E 0 adalah superposisi bagian kiri

1
dan kanan lingkaran polarisasi setiap osilasi memiliki amplitude E 0 . Arah dari
2
polarisasi linear tergantung pada fase dari superposisi komponen lingkaran.

Gula Molekul mempunyai suatu struktur seperti bentuk sekerup. Semua molekul gula
dibuat dari jagung yang mempunyai ulinan yang sama. Suatu garis sinyal selenoid
mempunyai ulinan yang sama apakah dipandang dari pertama akhir atau lain. Oleh
karena itu solusi acak yang diorientasikan gula molekul mempunyai suatu ulinan
netto/jaring seperti molekul yang individu. Oleh karena struktur yang seperti sekerup
molekul, solusinya gula mempunyai indeks pembiasan yang berbeda untuk bergerak
dengan polarisasi lingkaran kanan. Secara linier komponen yang polarisasi mengangkat
fase lain. Suatu sedikit perhatian dan suatu sket perlu meyakinkan kamu bahwa arah
perputaran polarisasi linear adalah sama sebagai arah perputaran komponen lingkaranan
yang cepat/rapat (yang cepat/rapat disebut yang satu dengan indeks bias yang lebih
kecil). Di sini adalah bahan pemikseandainyan: Apa yang terjadi jika kita mengirimkan
melalui suatu solusi gula, mencerminkannya dari suatu cermin, dan mengirimkannya
kembali melalui solusi dalam arah kebalikan? Apakah perputaran dapat digandakan?
Atau apakah itu dikembalikan ke nol?

Penemuan besar pertama Pasteur's. Penemuan besar pertama Louis Pasteur's adalah
bahwa cuka racemic, suatu format yang non-aktip dari cuka tartaric, adalah suatu sama
campuran kiri dan cuka tartaric kanan. Ia berhasil menggantikan dan mengenali di bawah
suatu mikroskop yang kanan dan kiri kristal di dalam campuran yang racemic, dan ia
memisahkan kristal itu ke dalam dua bawasir yang menggunakan suatu tweezer bagus.
Ketika air dihancurkan, satu gundukan berputar wahana cahaya yang dipolarisasikan ke
arah yang sama seperti halnya cuka tartaric alami yang diproduksi oleh buah anggur.
Gundukan lain berputar polarisasi itu oleh suatu jumlah sama dengan arah kebalikan.
Semacam itu cuka tartaric belum pernah dilihat di dunia sebelumnya!
Seorang diri yang diamati dari molekul organik seperti bentuk sekerup dibuat
oleh organisma hidup sekarang ini niscaya suatu kunci rahasia pokok untuk tidak
perjalanan sejarah evolusi mempertahankan hidup planet kita. Semua hadir DNA
molekul (bahan hidup) adalah garis sekerup/spseandainyal selenoid kanan! Mengapa?
Oleh karena kesempatan asli? Apakah samudra sekali ketika berisi sejumlah yang sama
dari kanan dan kiri DNA primitif? Apakah DNA yang kanan belajar bagaimana cara
menghabiskan itu kiri sesama? Tidak ada orang mengetahui, masih.
Cerminan/Pemantulan metalik. Setelah mengamati polarisasi yang kuat (yang mana
adalah 100% pada Sudut Brewster) yang diperoleh oleh pantulan biasa dari suatu bahan
dielektrik seperti gelas/kaca atau air, seseorang metemukannya sesuatu suatu goncangan
ketika mencari polarisasi atas cerminan/pemantulan dari cermin silvered atau aluminized
biasa (atau lain. seperti itu silvery-looking unsur, ketika krom mobil memangkas atau
suatu meja ditikam dengan pisau) untuk menemukan nol polarisasi. Itu adalah sebab
suatu silver-looking metal mencerminkan polarisasi kedua-duanya hampir dengan
sepenuhnya. Itu adalah kenapa pemandangan seperti perak itu akan bersifat lebih gelap
jika adalah pertentangan dengan mencerminkan lebih sedikit terang satu polarisasi
dibanding lain. (Untuk melihat ini, tempatkan suatu cermin seperti perak di samping
suatu potongan gelas/kaca dan memperhatikan kedua-duanya dekat penjuru/sudut
Brewster's untuk gelas/kaca itu. yang ditaruh sesuatu yang gelap di bawah gelas/kaca.)
Fakta bahwa suatu potongan yang berkilauan dari metal tidak menghasilkan cahaya yang
dipolarisasikan dari cahaya tak terpolarisasi mestinya tidak memimpin kita juga dengan
tergesa-gesa untuk percaya bahwa ia tidak punya efek pada cahaya yang dipolarisasikan.
Betapapun, suatu potongan kertas kaca tipis tidak menghasilkan cahaya yang
dipolarisasikan dari cahaya masuk tak terkutub. Itu persisnya apa suatu potongan dari
metal berkilauan mengerjakan. Kamu dapat memverifikasi ini adalah mudah berdasarkan
eksperimen yang mana kamu mengkonversi cahaya terkutub linear ke dalam lingkaranan
cahaya yang dipolarisasikan oleh cerminan/pemantulan metalik. Antar home Exp. 8.28.

8.5 Luas bidang, Waktu Lekat, dan Polarisasi


Di bagian ini yang akan kita diskusikan adalah polarisasi cahaya yang dipancarkan oleh
atom. Kita akan menggunakan suatu gambaran klasik dari suatu elektron suatu inti berat.
Dalam gambaran ini, elektron bergerak-gerak dan memancarkan gelombang
elektromagnetis klasik, sama halnya jika atom adalah suatu antena radio kecil. Gambaran
klasik ini menghilangkan "graininess" tentang emisi/pancaran cahaya, yaitu.,
menghilangkan fakta bahwa cahaya dipancarkan dalam " gumpalan" satuan energi dalam
cahaya yang disebut poton. Terkecuali bahwa, gambaran yang klasik memberi banyak
hasil yang sama seperti halnya teori kuantum canggih. Perbedaan yang utama adalah
bahwa teori yang klasik kita berpikir tentang gelombang elektromagnetis ketika
membawa suatu fluks tenaga berlanjut, sedangkan teori kuantum yang kita pelajari
bahwa fluks tenaga tidaklah berlanjut. Bagaimanapun, Persamaan maxwell (penyamaan
dari teori elektromagnetik klasik) memberi ramalan yang benar untuk perubahan terus
menerus tenaga rerata. Yang secara sederhana kita berpikir tentang yang elektris dan
medan magnet penyinaran elektromagnetik sebagai hal "terukur", dengan lapangan
mereka yang memberi "yang nyata" rapat energi di gelombang itu. Teori kuantum
menginterpretasikan kembali rapat energi yang klasik sebagai hal yang rata-rata jumlah
kali satuan energi dalam cahaya energi satu satuan energi dalam cahaya. ( Ketika rata-
rata jumlah satuan energi dalam cahaya di dalam volume ditentukan kurang dari
kesatuan, itu disebut kemungkinan menemukan satu satuan energi dalam cahaya). Kamu
akan belajar teori kuantum di dalam Volume IV. Kita hanya memberimu keterangan ini
agar meyakinkan kamu bahwa hasil yang akan diperoleh dengan suatu gambaran klasik
masih mengecek teori kuantum, setelah penafsseandainyan kembali fluks tenaga yang
pantas sebagai energi satuan energi dalam cahaya kali perubahan kemungkinan terus
menerus.

Atom klasik yang memancarkan radiasi polarisasi. Mari kita mempertimbangkan atom
klasik tunggal terletak di x  y  z  0 . Elektron mungkin bergerak kesana kemari adalah
ˆ, y
suatu superposisi yang di isyaratkan sepanjang x ˆ , dan ẑ . Peninjau dari pancaran

cahaya diposisikan di suatu tempat jauh sekali pada atas positif Z poros. Hanya
komponen x dan y dari gerakan elektron yang berperan untuk gelombang elektromagnetis
di amati (cahaya).
Andaikan bahwa pada t  0 elektron digaseandainyahkan ke dalam getaran,
barangkali oleh suatu benturan. Setelah t  0 elektron bergetar dengan bebas pada suatu
frekuensi awal  0 . Status Polarisasi radiasi yang dipancarkan tergantung pada
amplitudo x dan y komponen gerakan dan di isyaratkan pada fase yang relatif x dan y.
Elektron tidak bergetar untuk selamanya. Dia kehilngan energi akibat radiasi, dengan
suatu waktu luruh  (waktunya energi yang berkurang dengan suatu faktor e, juga
disebut umur rerata). Setelah beberapa berarti hidup, elektron telah hilang kebanyakan
dari energi nya, dan radiasi yang berikut nya adalah sepele. Sepanjang waktunya (tentang
order  ) bahwa itu menyebar, x dan y, gerakan mempertahankan fase relatif. (Mereka
kedua-duanya bergerak-gerak dengan frekwensi yang sama, dan kita mengasumsikan
atom itu tak terganggu interval ini). Oleh karena itu polarisasi radiasi yang dipancarkan
adalah tetap pada interval waktu ini.
Pada suatu waktu kemudiannya atom boleh mengalami suatu benturan detik, lagi
menggerakkan elektron itu ke dalam suatu gerakan adalah suatu superposisi goyangan
sepanjang xˆ , yˆ , dan ẑ , semua dengan frekuensi awal yang sama  0 , dan dengan
amplitudo dan tetapan fase yang tergantung pada keadaan benturan itu. Jika atom di
dalam suatu gas dan dibom dari semua sisi, kita boleh berasumsi bahwa pada pada
kenyataannya tidak ada korelasi antara amplitudo x dan y dan menggunakan fase
eksitasi berurutan. Oleh karena itu status polarisasi radiasi memancar sepanjang interval
waktu yang kedua (tentang order  ) berikut eksitasi yang kedua tidak membawa
hubungan apapun untuk dipancarkan mengikuti eksitasi yang pertama.

Status jangka waktu polarisasi. Sekarang kita mengseandainya bahwa sebagai ganti satu
atom yang mempunyai banyak atom di gerakkan pada saat tertentu. Mereka semua
terletak pada suatu daerah kecil dekat x  y  z  0 , dan peninjau ke luar pada poros z
terlihat suatu gelombang elektromagnetis yang adalah suatu superposisi yang
dipancarkan oleh satu atom itu. Mari kita sebut dengan nama "saat tertentu" suatu
interval waktu yang yang mana adalah pendek/singkat dibandingkan dengan rata-rata
waktu luruh  tetapi meskipun demikian berisi banyak goyangan pada frekwensi 0 .

Seandainya peninjau itu menguraikan radiasi dalam kaitan dengan amplitudo untuk E x
dan untuk E y dan fase yang relatif antara E x dan E y . Pada "saat tertentu", E x
adalah suatu superposisi yang terkontribusi dari semua atom yang menyebar pada saat
tertentu. Yang sama adalah untuk benar E y . Semua atom bergerak-gerak dengan
frekwensi dominan yang sama  0 , tetapi dengan tetapan fase dan amplitudo berbeda.
Oleh karena itu superposisi E x mempunyai frekwensi dominan  0 dan mempunyai
amplitudo dan tetapan fase yang tergantung pada tetapan fase dan amplitudo itu dari
semua penyokong atom. (Statemen yang sama untuk E y ). Selama kapan saja interval
lebih pendek dibandingkan dengan  , semua atom yang sedang bergetar kehilangan
hanya suatu pecahan yang kecil dari energi nya, dan mereka memelihara tetapan fase
yang sama itu. Oleh karena itu amplitudo dan tetapan fase superposisi yang memberi E x
(atau E y ) jangan berubah pada hakekatnya selama suatu interval waktu yang
pendek/singkat dibandingkan dengan  . Status polarisasi total gelombang
elektromagnetis tetap adalah suatu interval waktu yang pendek/singkat dibandingkan
dengan  . Khususnya, fase yang relatif E x dan E tinggal tetap. Sekarang seandainya
y

kita menantikan beberapa berarti  , dan kemudian memeriksa kembali status polarisasi
itu total gelombang. Setelah suatu interval dari banyak berarti hidup, atom yang sedang
menyebar (pada awal interval) sudah menjadi nol dan telah digantikan oleh atom baru.
(Itu tidak berarti pecahan "baru" atom adalah atom tua yang telah diperbaharui kembali).
Gerakan atom yang baru tidak punya korelasi dengan apa yang ada pada kaum tua, kalau
tidak kita boleh mengasumsikan untuk kesederhanaan bahwa rata-rata energi eksitasi
adalah sama untuk atom yang baru perihal kaum tua. Ketika kita menambahkan itu
komponen x dari radiasi semua atom, kita mendapatkan komponen x E x dari total
gelombang. Itu perlu mempunyai amplitudo yang sama sebagai E x memperoleh dari
kaum tua satuan atom. Hanyalah tetapan fase E x yang baru dengan sepenuhnya tak di
dapat dari tetapan fase kaum tua E x . Statemen yang sama memegang untuk E y .
Lagipula, karena fase yang relatif gerakan x dan y yang baru satuan atom tidak
mempunyai korelasi dengan tahap yang relatif x dan y mengisyaratkan untuk kaum tua
menetapkan, kita lihat fase yang relatif E x dan E y " mengapung" di dalam suatu yang
tak dapat di ramalkan dan cara "acak” dari waktu ke waktu interval bandingkan dengan
.
Kita sudah mengandainya bahwa elektron itu di dalam atom bergerak-gerak
dengan bebas selama waktu luruh  . Kita juga telah mengandainya bahwa atom itu
istirahat. Kemudian Spektrum Fourier dari radiasi yang dipancarkan oleh atom tunggal
mempunyai suatu luas bidang  adalah tentang sama dengan  1 . (Tipikal berarti
waktu luruh adalah sekitar 10-8 detik untuk atom yang memancarkan cahaya, kelihatan,
memberi suatu luas bidang 108 rad/sec). Di dalam suatu tabung pelepasan gas atom
tidaklah hanya pada posisi diam perjalanan pada percepatan order 10 5 cm/sec. Percepatan
ini memberi suatu pergeseran Doppler, tergantung tanda apakah atom bergerak ke arah
atau menjauh dari peninjau itu. Doppler "meluaskan" memberi suatu luas bidang yang
lebih besar dari "yang awal" lebar  1 oleh suatu faktor order 100. Lagipula, benturan
sering memperpendek proses radiasi itu di depan atom pasti mempunyai suatu
kesempatan untuk membusuk. Dalam kasus luas bidang adalah lebih lanjut meningkat
dengan "pelebaran benturan".

Waktu Lekat. Ketika semua faktor “frekwensi yang meluaskan" telah diperhitungkan,
kita akhirnya tiba di luas bidang  , yang mungkin jauh lebih besar dibanding  1 . di
dalam kasus, waktu selama yang mana status polarisasi mungkin mempertimbangkan
dengan kasar tetap bukanlah waktu luruh yang alami  tetapi adalah apa yang kita sebut
waktu lekat itu t coh yang diberi oleh
1
t coh  (60)
v
Kita dapat memahami Persamaan. ( 60) sebagai berikut. Status polarisasi tinggal sangat
utama tanpa perubahan sepanjang fase yang relatif E x dan E y mengapung dengan
suatu jumlah yang kecil dibandingkan dengan 2 . Oleh karena itu waktu lekat t coh
diberi aproksimasi pada saat itu bahwa itu mengambil frekwensi yang minimum dan
yang maksimum untuk lepas dari fase oleh
t coh  2 , (61)
Yang mana adalah sama dengan Persamaan. ( 60).
Fakta bahwa ada suatu luas bidang terbatas tidak perlu berarti bahwa polarisasi
itu akan berubah setelah suatu interval waktu order ( v) 1 . Sebagai contoh, mungkin
ada suatu potongan Polaroid antara atom menyebar dan meninjau itu. Di dalam kasus,
komponen x dan y radiasi yang dilihat oleh peninjau memelihara suatu hubungan fase
tetap, walaupun luas bidang itu komponen x dan y adalah tidak lagi "mandiri". Polaroid
mempunyai, maka untuk mencapai puncak, "yang diuji" komponen x dan y radiasi
peristiwa dan pada manapun saat tertentu mempunyai "yang terpilih untuk transmisi"
hanya bagian-bagian dari peristiwa komponen x dan y yang mana di superposisikan
dengan hubungan fase yang sesuai untuk memandu elektron itu di dalam Polaroid
sepanjang arah yang mudah, garis melintang kepada "memasang kawat". Yang bagian-
bagian dari peristiwa x dan y radiasi yang mempunyai suatu fase yang memandu elektron
"sepanjang kawat" telah diserap.
Di sini adalah contoh lain. Seandainya kita mempunyai dua pelepasan gas serupa
cahaya sumber yang memberi terang frekwensi dominan yang sama  0 , luas bidang
sama, dan yang sama rata-rata intensitas. Dengan suatu papan gelas/kaca yang pantas
atau "half-silvered" cermin, kita dapat membuat suatu pengaturan. Seperti itu yang
sumber keduanya nampak seperti kepada peninjau untuk yang disuperposisikan di atas
sekali satu sama lain (yaitu., gambaran mereka adalah disuperposisikan). Dari sumber
masing-masing berakhir pergi  z arah kepada peninjau itu. Sekarang kita menaruh
suatu potongan Polaroid di atas sumber masing-masing, sehingga satu sumber memberi
radiasi secara linier sepanjang x, dan lain memberi radiasi secara linier sepanjang y
(setelah berkas cahaya kedua-duanya akhirnya pergi ke arah + z). Jika peninjau membuat
suatu pengukuran polarisasi selama suatu interval waktu yang pendek/singkat
bandingkan dengan waktu lekat itu ( v) 1 , ia akan temukan beberapa polarisasi
menyatakan yang dinyatakan terbatas. Jika ia menantikan suatu interval waktu
bandingkan dengan ( v) 1 dan pengukuran yang lain buatan polarisasi, ia akan
temukan suatu polarisasi yang menyatakan bahwa dengan sepenuhnya dihubungkan
dengan pengukuran yang sebelumnyanya. Sebetulnya, peninjau akan metemukannya
sangat utama mustahil untuk menciri radiasi ini dari yang jadilah akan mendapatkan
dengan pemindahan salah satu dari sumber dan pada waktu yang sama memindahkan
potongan Polaroid dari sumber yang sisanya itu.

Menggambarkan Radiasi tak terpolarisasi. Kita kini disiapkan untuk mengatakan apa
yang dimaksud dengan cahaya "tak terkutub". Cahaya yang dipolarisasikan adalah
cahaya dimana dua komponen polarisasi (x dan y) dipancarkan "dengan bebas" (yaitu.,
tidaklah terkunci di dalam fase, seperti oleh suatu potongan Polaroid) dan amplitudo
siapa dan fase relatif untuk dua polarisasi komponen telah terukur oleh suatu teknik yang
rata-rata di atas suatu interval waktu dibandingkan dengan waktu lekat ( v) 1 . Tidak
ada seperti "pada hakekatnya" cahaya tak terpolarisasi. Semua kamu harus mengubah
"tak terkutub" cahaya ke dalam "polarisasi komplit" cahaya adalah untuk menemukan
suatu teknik yang mengijinkan kamu untuk mengukur polarisasi itu di depan fase
mempunyai suatu kesempatan untuk mengapung.

Pengukuran polarisasi. Suatu uraian yang kwantitatif "jumlah polarisasi", yang berarti
jumlah itu berkorelasi antara fase dan amplitudo yang seandainya sepanjang interval
pengukuran, dapat diberi sebagai berikut: Seandainya kita menghadirkan status polarisasi
oleh E1, E 2,1, dan 2 yang seketika/spontan di dalam penyajian polarisasi linear, di
mana E adalah yang riil bagian dari
E c  e i (0t  k0 z ) ( xˆE1e i1  yˆ E 2 e i 2 ) (62)

Kita bisa tulis ini sebagai superposisi Fourier dari persisnya selaras yang menduduki
suatu rombongan frekwensi kecil: tetapi kita dapat berpikir tentang Persamaan. (62)
sebagai suatu yang selaras dengan frekwensi dominan  0 dan dengan amplitudo dan
tetapan fase E1, E 2,1, dan 2 bukanlah tetap pada waktunya tetapi bertukar pelan-pelan
(dalam beberapa cara tak dapat diramalkan).
Sekarang mari kita lihat bagaimana cara menyatakan E1, E 2,1, dan 2 dalam kaitan
dengan pengukuran intensitas saja. (Kita menggunakan intensitas kata itu sebagai
sinonim untuk fluks tenaga). Itu adalah macam pengukuran yang adalah paling mudah
untuk membuatnya. Kita bayangkan kita mempunyai Polaroid dan Plat seperempat-
gelombang dan juga suatu photomultiplier yang mana dapat kita mengukur fluks foton
itu (jumlah satuan energi dalam cahaya setiap area unit setiap waktu unit) karena susunan
bersifat percobaan. Rata-Rata fluks foton adalah sebanding kepada fluks tenaga yang
klasik itu. Rata-Rata fluks tenaga klasik adalah sebanding dengan rata-rata di atas satu
siklus penyiku medan elektrik itu. Kita mengasumsikan kita mempunyai suatu
photomultiplier dengan suatu photocathode dari area yang dikenal dengan efisiensi
pendeteksian dan bahwa kita dapat menentukan penyiku yang time-averaged medan
elektrik di dalam peristiwa berkas cahaya ringan pada atas photocathode itu.

Waktu Pengukuran. yang dibiarkan T jadilah total jangka waktu dari semua pengukuran
mulai diuraikan; kita akan menyebutnya waktu pengukuran. Itu adalah waktu selama
yang akan kita tentukan semua tetap E1, E 2,1, dan 2 . Kita ingin melengkapi
pengukuran itu sebelum status polarisasi mempunyai suatu kesempatan untuk berubah.
Oleh karena itu kita berasumsi bahwa waktu pengukuran itu adalah kecil dibandingkan
dengan waktu lekat ( v) 1 . Uraian kita sepertinya adalah suatu eksperimen yang agak
tidak tergesa gesa yang mengambil "sepanjang hari" yang tidak perlu. Kita perlu (melalui
latihan kecerdikan/akal bulus cukup) bisa menyusun berbagai hal sedemikian sehingga
kita mengukur segalanya secara serempak. Di dalam kasus, pembatasan yang dasar pada
atas waktu pengukuran T harus merupakan yang sebagai penolong memecahkan waktu.
Jika instrumen adalah suatu khas photomultiplier, waktu resolusi adalah sekitar 10 -8
detik. Oleh karena itu kita harus bisa mengukur "yang seketika/spontan" polarisasi untuk
radiasi dengan waktu lekat lebih panjang dibanding 10-9 detik, katakan 10-8 detik.

Empat pengukuran yang tetap. Kita harus meninggalkan sesuatu untuk mengadakan
percobaan. Oleh karena itu tidak harus menetapkan persisnya bagaimana ia untuk
memenuhi pengukuran itu (sekarang untuk diuraikan) di dalam suatu waktu T memesan
10-8 detik. Di sini kemudian (tidak tergesa gesa) untuk menemukan empat prosedur tetap
yang menguraikan berkas cahaya cahaya, memberi bahwa kita telah mengetahui arah dan
frekwensinya. Kita berasumsi bahwa kita mempunyai tambahan terhadap dikalibrasinya
photomultiplier suatu Polaroid sempurna (atau suatu dikalibrasi) dan suatu plat
seperempat-gelombang. Prosedurnya adalah mengikuti:
1. Ditaruh Polaroid di depan photomultiplier. Pilih kampak garis melintang x̂ dan ŷ .
berputar poros dari transmisi untuk x̂ . Mengukur itu time-averages satuan energi dalam
cahaya yang menghitung tingkat tarip. Hasil memberi
2 1 2
Ex  E1 (63)
2
2. Perputaran Polaroid ke ŷ dan mengukur rata-rata hitung. Ini memberi
2 1 2
Ey  E2
2
(64)
3. Perputaran Polaroid 45-derajat arah antara x̂ dan ŷ . Disebut arah ini ê . Kemudian
kita mempunyai panah/garis vektor unit ê diberi oleh
xˆ  yˆ
eˆ  (65)
2
Komponen medan elektrik yang dipancarkan oleh Polaroid adalah produk titik ê dengan
bidang peristiwa E. Menggunakan komplek E c , kemudian kita mempunyai Persamaan (
65) dan ( 62)
E  E 
eˆ  E c ( z , t )  e i  0t  k 0 z   1 e i1   2 e i 2 (66)
 2  2
Fluks foton yang dipancarkan sekarang memberi suatu pengukuran
1 1 2 1 2 
 eˆ  E  2   E1  E 2  E1 E 2 cos(1   2  (67)
2 2 2 
2 2
Karena kita menentukan E1 dan E 2 ( E1 dan E 2 adalah angka-angka riil positif)

dari Persamaans (63) dan (64), kita lihat Persamaan itu (67) memberi kita cos 1   2  .
Kita masih memerlukan sin(1   2 ) untuk mengajak fase yang relatif. (Kita
tidaklah pada umumnya tertarik akan fase yang absolut). Untuk mendapatkannya kita
menggunakan plat seperempat-gelombang itu:
4. Meninggalkan Polaroid itu sepanjang ê pada 45-derajat ke x̂ dan ŷ . Kemudian
Persamaan (66) memberi bidang yang dipancarkan itu. Sekarang
memasukkan/menyisipkan suatu plat seperempat-gelombang di depan Polaroid dengan
poros lambatnya sepanjang x̂ atau ŷ . Karena terbatas, seandainya poros yang lambat

1
ŷ . Kemudian E c oleh Persamaan (62) mempunyai  2 yang digantikan oleh  2   .
2
( Juga, keduanya 1 dan  2 sudah memperoleh suatu yang tetap tak menarik perhatian,
yang mana kita jatuh). Sebagai konsekwensi, eˆ  E c Persamaan (66) mempunyai  2

1
digantikan oleh  2   . Sekarang mengukur fluks foton itu di belakang sistem plat
2
seperempat-gelombang Polaroid. Perubahan terus menerus diberi oleh suatu ungkapan

1
seperti Persamaan (67) dengan  2 yang digantikan oleh  2   . Kita menentukan
2
1 1 2 1 2 
 eˆ  E  2   E1  E 2  E1 E 2 sin  1   2   (68)
2 2 2 

Dengan begitu kita sudah dengan sepenuhnya menentukan E1 , E 2 dan 1   2 dengan


pengukuran yang diwakili oleh Persamaan (63), (64), (67), dan (68). Ini adalah hasil
pengukuran yang mendapatkan waktu T adalah pendek/singkat dibandingkan dengan
waktu lekat.
Ketika kita menyebutkan lebih awal, jika berkas cahaya cahaya dihubungkan suatu
polarisator (seperti suatu potongan Polaroid atau suatu polarisator lingkaran) sebelum itu
menjangkau pendeteksi peralatan, kemudian waktu lekat polarisasi tidak pendek/singkat
seperti ( v) 1 . Sebagai gantinya, waktu lekat polarisasi adalah tanpa batas (sedikitnya
jika tak seorangpun memindahkan potongan Polaroid). Kemudian kamu dapat membuat
pengukuran yang tidak tergesa gesa yang dengan uraian di atas; kamu dapat juga
menggunakan mata mu sebagai ganti suatu photomultiplier. Kamu perlu praktek
menggunakan kotak ilmu optik mu untuk menentukan status polarisasi itu suatu sumber
cahaya dari polarisasi yang tak dikenal. Jika sumber secara linier polarisasi atau
lingkaran polarisasi atau berbentuk lonjong polarisasi dan mempunyai waktu lekat lebih
panjang dibanding minoritas beberapa menit mengambil kamu untuk membuat
pengukuran, kemudian kamu dapat dengan sepenuhnya menentukan status polarisasi itu
menggunakan mata mu, suatu Polaroid, dan suatu plat seperempat-gelombang. (Kamu
dapat juga menggunakan polarisator yang lingkaran dan suatu plat setengah-gelombang).
Uraian kami suatu pengukuran polarisasi yang umum jadilah lebih umum
dibanding adalah perlu banyak kasus praktis. Sebagai contoh, jika cahaya ternyata
menghasilkan polarisasi sepanjang arah garis melintang tertentu, dan ini digunakan arah
Cartesian umum x̂ dan ŷ . Secepat kamu temukan bahwa cahaya secara linier
polarisasi, kamu akan secara alami mengorientasi x̂ sepanjang arah polarisasi. Di dalam
kasus ini, fase yang relative 1   2 adalah tidak relevan, karena amplitudo sepanjang
ŷ adalah nol. Dengan cara yang sama, jika kamu menemukan contoh bahwa cahaya
lingkaran polarisasi dan adalah kanan, kemudian itu untuk menggunakan penyajian
polarisasi linear (yang digunakan uraian yang umum di atas) untuk menguraikan cahaya
itu.

Polarisator lingkaran. Polarisator lingkaran di dalam kotak ilmu optik mu adalah suatu
sandwich terdiri dari suatu potongan dari polarisator linier yang ditempelkan ke suatu
plat seperempat-gelombang. Poros yang mudah dari Polaroid adalah pada 45 derajat
sumbu optik plat seperempat-gelombang itu. "Masukan" akhir adalah permukaan linear-
polarizer sandwich itu. Akhir Keluaran adalah gelombang seperempat. Jika kamu
bersinar cahaya tak terpolarisasi dari suatu bola lampu di akhir masukan, kamu
mendapatkan ke luar left-handed cahaya (dengan konvensi ilmu optik yang aneh).
Dengan begitu polarisator telah menyerap semua cahaya kalau tidak sesuai dengan
memberi isyarat masuk kepada elektron lingkaran yang akan terlihat berlawanan arah
jarum jam kepada kamu ( ika kamu bisa melihatnya) seperti anda lihat di bola lampu itu.
Jika kamu menambahkan plat setengah-gelombang mu di belakang akhir keluaran, kamu
akan mengkonversi ini left-handed (sekrup) cahaya ke dalam cahaya kanan. Jika sebagai
gantinya kamu biarkan left-handed cahaya mencerminkan pada near-normal
menyinggung/mengenakan dari suatu cermin, kamu akan mengkonversinya ke cahaya
kanan.
Kamu dapat menggunakan polarisator lingkaranmu "mundur yang dijalankan"
sebagai suatu penganalisis. Itu kemudian "lewat" cahaya dengan ulinan yang sama bahwa
itu menghasilkan (ketika dijalankan "maju"); menyerap ringan dengan ulinan kebalikan.
Kita dapat memahami ini sebagai berikut. Perlambatan fasa komponen polarisasi linear
yang lambat relatif terhadap komponen linier yang cepat adalah tidak terikat pada arah
dari lintang untuk plat seperempat-gelombang itu. Ketika polarisator yang lingkaran
dijalankan pemain depan, polarisator yang linier yang diikuti oleh hasil plat seperempat-
gelombang polarisasi lingkaran dengan E berputar dari fˆ ke arah ŝ . jika cahaya ini
dicerminkan dari suatu cermin, itu berlanjut untuk berputar ke arah yang sama berkenaan
dengan suatu poros memperbaiki ruang (dengan kekekalan momentum sudut). Ketika itu
lewat punggung melalui plat seperempat-gelombang, perlambatan fasa berproses sama
dengan dulu dan dengan begitu memberi suatu tambahan 90 derajat ke fase cahaya
menjangkau polarisator yang linier yang bepergian arah kebalikan. Itu berarti cahaya itu
secara linier berpolarisasi pada 90 derajat dengan arah yang aslinya sepanjang poros yang
mudah polarisator yang linier, sebab satu komponen linier telah menderita suatu
pembalikan tanda relatif terhadap lain. Cahaya kemudian diserap. Itu menjelaskan
mengapa suatu cermin atau potongan yang berkilauan dari permukaan metal " hitam"
( benar-benar adalah biru tua) ketika kamu meletakkan polarisator yang lingkaran pada
dengan masukan berakhir naik. Cermin membalikkan ulinan itu. Dengan cara yang sama,
manapun (sekrup) kanan cahaya diserap oleh polarisator mu yang menghasilkan left-
handed (sekrup) cahaya ketika [itu] adalah peristiwa pada [atas] keluaran menghadapi.
Pada sisi lain, jika left-handed (sekrup) ringan adalah peristiwa pada [atas] wajah
keluaran dari mu left-handed polarisator, komponen yang linier sepanjang poros plat
seperempat-gelombang mempimpin itu komponen fˆ . Plat seperempat-gelombang
mengurangi petunjuk laju-awal ini dari 90 derajat ke nol. Seperti itu, ketika cahaya
menjangkau polarisator yang linier, dan komponen fˆ linier adalah di dalam fase, dan
cahaya dengan sepenuhnya dipancarkan melalui/sampai polarisator yang linier. Itu
muncul secara polarisasi linier dan dengan semua dari intensitasnya.
Di sini adalah suatu contoh: Umpamakan kamu memperhatikan suatu sumber
cahaya melalui suatu polaroid; perputaran Polaroid itu tentang baris hasil penglihatan
tidak ada variasi di dalam intensitas. Kemudian seandainya kamu memperhatikannya
melalui left-handed polarisator (mundur yang dijalankan) intensitas di dalam tanpa
perubahan. (Apa yang bisa kamu simpulkan pada langkah ini?). Kemudian kamu
menaruh plat setengah-gelombang mu antara sumber dan left-handed polarisator dan
mengulangi pengukuran yang terakhir; cahaya dengan sepenuhnya diserap. Kesimpulan:
itu adalah left-handed lingkaranan cahaya yang dipolarisasikan.

Plat seperempat-gelombang dan plat setengah-gelombang. Ambil salah satu dari


potongan kedua dari plastik yang bersih dari kotak ilmu optik mu. Memegangnya secara
langsung dengan suatu potongan Polaroid, dengan tepi nya pada 45 derajat kepada tepi
Polaroid. Periksa kedua-duanya pada suatu bola lampu atau langit, dengan Polaroid ke
arah sumber itu. Tempatkan suatu Polaroid di sebelah lain detik/second plastik yang jelas
bersih itu. Putar Polaroid yang kedua. Sekarang mengulangi eksperimen itu dengan
potongan plastik lain. Yang mana plat seperempat-gelombang dan yang mana adalah plat
setengah-gelombang? Ulangi eksperimen itu dengan tepi plastik yang jelas bersih yang
paralel kepada tepi polaroid itu.
Label pada atas lembar keterlambatan gelombang seperempat dari potongan mu telah
memotong tidak katakan "memperlambat gelombang seperempat" sebagai gantinya
katakan "nilai keterlambatan adalah 140  20m ". Satu m adalah suatu millikron
 10 3  10 6 meter  10 7 cm  10 A
 . Dengan begitu keterlambatan adalah

 .
1400 A Itu adalah satu panjang gelombang seperempat adalah
4  1400 A  (yang mana adalah hijau. Itu adalah beberapa pecahan lain
  5600 A

suatu panjang gelombang jika panjang gelombang adalah lain yang 5600 A
 . Mari kita

mencoba untuk memahami label apa yang berarti. Perlambatan fasa yang relative 
antara dan komponen fˆ yang melintasi suatu plat keterlambatan ketebalan z dan
dengan indeks n s dan n f adalah

  2  n s  n f  z (69)

Untuk suatu plat seperempat-gelombang, perlambatan fasa sesuai dengan ¼ lingkaran,

1
yaitu., untuk  lingkaran. Dengan begitu suatu plat seperempat-gelombang harus
2
mempunyai

n s  n f  z 
1
 (70)
4
1
Label menunjukkan bahwa (n s  n f )z itu adalah 0 "keterlambatan yang mengenai
4
ruang", tidak terikat pada  (kebanyakan dari cakupan yang kelihatan). Ini hanya berarti
bahwa aproksimasi baik n s  n f adalah tidak terikat pada panjang gelombang. Karena
suatu (kelihatan) panjang gelombang, dengan begitu mempunyai
 5600 A

 
2 
(71)
Dengan cara yang sama plat setengah-gelombang mempunyai nilai keterlambatan
280  20m .

Cahaya yang tak terpolarisasi. Jika kamu menggunakan kotak ilmu optik mu untuk
menentukan polarisasi cahaya dari suatu bola lampu, kamu akan temukan bahwa
polarisator yang linier memberi variasi di dalam intensitas untuk setiap sudut; tidak
adakah variasi di dalam intensitas ketika suatu plat seperempat-gelombang dimasukkan
antara sumber dan polarisator itu. Dalam kaitan dengan x, y penyajian polarisasi linear
Persamaan (63), (64), (67), dan (68), fakta ini mengandaikan (kita menggunakan
“menghalangi" di atas jumlah yang terukur untuk mengingatkan kita bahwa pengukuran
Fase penghambat pada Es bergantung pada kevakuman=(ηs-1)ω∆z/c
Selama “pengukuran waktu”T)
1 2 1 2
E1  E 2
2 2
1 1 2 1 2 
=  E1  E 2  E1 E 2 cos( 1   2 )
2 2 2 
1 1 2 1 2 
=  E1  E 2  E1 E 2 sin( 1 2 ) 
2 2 2 
Dengan kata lain,untuk beberapa pilihan pada x dan y,waktu rata-rata pada Ex 2
sama dengan waktu rata-rata pada Ey2 waktu rata-rata pada cos( φ1-φ2 )dan pada
sin( φ1-φ2 ) adalah nol.sekarang tentu disini bukan sudut φ1-φ2 dengan sifat bahwa
sinus dan cosinus adalah nol.hal yang penting dengan persamaan (72) adalah turunan
,yang menunjukan waktu rata-rat dibawah waktu T dengan alasan fase relatif berharga
nol untuk waktu rata-rata cosinus dan untuk waktu rata-rata sinus adalah fase relatif yang
mempunyai simpangan acak sepanjang waktu T selama kita melakukan pengukuran .ini
memiliki harga antara –π dan +π (fase relatif terdefinisi dibawah interval 2 ).sinus
maupun xosinus berharga positif dan negatif dan rat-rata bernilai nol.
Jika kita dapat mengukur pada waktu kurang dari 10 -10sec(untuk tipe dopler
sumber gas),kita akan menemukan hasil yang sangat berbeda.Kita akan menemukan sinar
polarisasi penuh pada beberapa “saat”dimana satu waktu benyak mengalami osilasi tetapi
berbanding kecil dengan waktu koheren.

Polarisasi parsial. Jika T tidak kecil atu tidak besar dengan waktyu
koheren,radiasi ini disebut dengan polarisasi parsial.Hal ini,dimana ada beberapa
perbedaan yang membedakan antar hasil dari empat pengukuran intensitas yang
diberikan
.Dimana banyak perbedaan satu langkah yang dapat menunjukan fakta bahwa
peristiwa polarisasi dibawah waktu T.Sebagai contoh,hal ini dapat didefinisikan sebagai
“polarisasi fraksi P”dengan
P2 ≡  sin( 1   2 )   cos( 1   2 )
2 2

Dimana sin(  2 ) dan cos(    2 ) adalah mempunyai arti dari pengukuran
intensitas yang dihasilkan dari persamaan (63),(64),(67),dan(68).Jika T berbanding kecil
dengan waktu kaheren,didapat P adalah 1.Jika T berbanding besar dengan waktu
koheren,didapat P adalah nol.Untuk T tidak besar dan kecil,P berada diantara 0 dan
1.Tentu P tidak berlaku untuk semua keadaan,syarat ini berlaku utuk semua 4
pengukuran.

Soal dan percobaan rumah


8.1 Kerjakanlah dengan benar langkah garis besar dari persamaan 20 bagian 8.2,untuk
membuktikan persamaan 20 mewakili sebuah perpindahan (t)pada bidang elips.
8.2 Sinar bukan polar dari sebuah mercury membebaskan pipa melewati lapangan
hijau,yang berisolasi digaris hijau.celah dan lensa dari sebuah balok paralel
menyebar disumbu +z.balok itu berada pada z=0 pada saat z=100 foto multiplier
menghitung foton dari kotak.waktu rata-rata adalah 64 permenit.R=64
a.kita masukkan plat seperempat gelombang dengan sumbu sepanjang pada
z=10.berapa sekarang nilai R
b.Kita masukkansebuah polar linear dengan transmisi sepanjang sumbu( x + y )/ 2
pada z=20.sekarang berapa R.(catatan:kita tetap memasukkan soal ini,z terletak
dalam garis lurus)
c.Kita menjumlahkan sebuah plat setengah gelombang dengan sumbu sepanjang
pada z=40.berapa R.
8.3 Penyebaran sinar polar pada intensitas Io(intensitas berarti fluks energi persatuan
luas perwaktu).ini sesuai dengan sebuah photo multiplier menghasilkan arus untuk
sinar yang diberi frekuensi).peristiwa ini terjadi pada polar tunggal.tunjukan bahwa
hasil intensitas adalah ½ Io
8.4 sinar polar linear dengan polarisasi menunjuk sudut θdari adalah peristiwa yang
terjadi pada polar pada sepanjang sumbu.polar pertama mengikuti polar kedua
dengan sepanjang sumbu yang ditunjukan pada proses peristiwa polarisasi
cahay.tunjukan bahwa jika intensitas awal adalah Io,intensitas yang dihasilkan adalah
Io cos 4θ
8.5 penyebaran sinar polarisasi pada intensitas Io adalah peristiwa yang terjadi dalm
apitan tiga polar.polar petama dan ketiga adalah berlawanan dengan sumbu 900.polar
yang berada ditengah membentuk sudut θ dengan sumbu pada polar pertama.tunjukan
bahwa intensitas yang dihasilkan adalah ½ Io cos2θsin2θ
8.6 Sebuah angka besar N+1 pada polar adalah susunan sebuah lapisan.sudut pada sumbu
setiap polar adalah sudut konstan α lebih besar daripada sudut apitnya.demikian juga
poalr ketiga pada sudut θ=Nα dari polar pertama .Ambil N untuk menjadikan lebih
besar dari nilai tarikan pertama pada kekuatan (pengembangan Taylor’s)
 2 
jawab,I=Io 1   higher  orderterm 
 N 

Artinya bahwa peristiwa ini terjadi jika θ sebesar 900 jadi polar petama dan terakhir
berlawanan.Intensitas yang dihasilkan adalah sama dengan intensitas awal jika kita
mempunyai polar tengah.Kita dapat memutar”lemah”pada bidang polarisasi dan ini
tidak hilang!.Demikian juga,jika kita memasukkan angka besar pada polr
(menggunakan hasil bersih dengan indeks yang sama sebagai polar,juga untuk
memperkecil pantulan).
Selain itu jalan untuk memperoleh”aktifitas cahay macroscopis”adalah dengan
memutar senapan pada timah.bidang polarisasi pada microwave akan berputar.
8.7 Andaikan kamu mempunyai polar linear yang terjadi pada sinar dengan polarisasi
sepanjang .kamu menginginkan sinar polarisasi linear dengan polarisasi pada 30 0
terhadap x.sepanjang
e=xcos 300+y sin 300
Bagaimana kamu dapat menghasilkan medan transmisi(a)dengan nilai pada bebrapa
intensitas;(b)tanpa kekurangan intensitas dan tanpa menggunakan polar yang mana
saja?
8.8 Apakah intensitas transmisi untuk sinar tanpa polar dari intensitasIo pada peristiwa
polar menyilang dengan plat setengah gelombang diantaranya,(a)ketika bidang
hambat sumbu cahaya(dikatakan sumbu lambat) adalah paralel pada sumbu satu
poalar;(b) Ketika plat gelombang cahaya adalah pada 450 kesuatu sumbu?
8.9 Jawablah semua pertanyaan dalam soal 8.,tetapi menggunakan sebuah plat setengah
gelumbang?

Anda mungkin juga menyukai