Anda di halaman 1dari 35

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

GERAK OSILASI SEDERHANA


Gerak osilasi sederhana adalah gerak lurus yang
persamaan gerak

y Asin( t 0 )

memenuhi

[1 ]

Tampak pada gambar 1, simpangan y berubah-ubah secara periodik


(bolak-balik). Contoh gerak osilasi adalah gerak bandul matematik dan
gerak beban yang terikat pada pegas.
t

Gambar 1

Sesungguhnya gerak osilasi dapat juga dibayangkan sebagai proyeksi


pada sumbu y dari gerak pertikel yang sedang bergerak melingkar
dengan kecepatan sudut .
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Gambar 2 memperlihatkan sebuah partikel bergerak melingkar yang


sedang berada di titik b, perhatikan proyeksinya pada sumbu y dan
pemetaannya pada grafik gelombang sinus. Dapatlah dibayangkan
bahwa proyeksi partikel pada sumbu y adalah gerak osilasi.
y

t
b

b
Gambar 2

Pada persamaan [1] di atas, argumen (t + ) disebut fasa, sedangkan y


menyatakan simpangan, A menyatakan amplitudo, menyatakan
frekuensi sudut, t menyatakan waktu, dan menyatakan fasa awal.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

GEJALA GELOMBANG
Sebuah gelombang dicirikan oleh adanya perambatan energi melalui
suatu medium tetapi medium itu sendiri tidak ikut merambat, Contohnya
adalah gelombang tali,gelombang air, gelombang suara.
Untuk mengamati gelombang tali dapat dilakukan dengan mengikatkan
tali pada paku di tembok, kemudian ujung yang lain digerakkan naikturun. Gambar 3 menggambarkan sebuah gelombang tali. Bila pada
suatu tempat pada tali itu kita tandai, misalnya dengan mengecatkan
warna putih. ternyata tanda putih itu hanya bergerak naik-turun saja,
tidak bergerak sesuai arah perambatan gelombang.

Gambar 3

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Demikian pula titik-titik yang lain pada tali, sebuah titik yang semula
diam tiba-tiba bergerak naik-turun seakan ada yang menggerakkan.
Siapa yang menggerakkan?
Ternyata titik itu digerakkan oleh titik disebelahnya yang melakukan
gerakan naik-turun lebih dahulu, demikian seterusnya setiap titik akan
menularkan gerakan naik-turun pada titik sebelahnya. Jadi tali dalam
hal ini sebagai medium tidak bergerak dalam arah perambatan
gelombang tetapi hanya bergerak naik-turun saja akibat tertular gerak
naik-turun titik sebelahnya. Karena gerak naik-turun adalah suatu
energi mekanik maka proses menularkan gerak naik-turun adalah
proses memindahkan energi dari satu titik ke titik sebelahnya.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

PERSAMAAN GELOMBAMG
Perhatikanlah gambar 4 di bawah ini yang menggambarkan sebuah
gelombang tali. Misalkan, gelombang tersebut merambat pada arah
kekanan dengan kecepatan rambat v.
y

xb
yb

Gambar 4

Keadaan tertentu dari suatu titik pada tali disebut fasa misalnya titik a
keadaannya berada pada simpangan nol, akan bergerak ke bawah, dan
jaraknya dari pusat koordinat adalah -xa. Sedangkan titik b keadaannya
berada pada simpangan yb, akan bergerak ke atas dan jaraknya dari
sumber adalah xb . Fasa dapat dinyatakan dengan satuan sudut.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Memang pada lazimnya fasa dinyatakan dengan sudut. Nah, bagaimana


menyatakan fasa dalam satuan sudut?
Perhatikan gambar 4 dimana sebuah titik pada gelombang dapat
dipandang sebagai proyeksi sebuah titik yang bergerak pada lingkaran
dengan kecepatan sudut tetap dengan jejari A, ketika kedudukan titik
pada lingkaran berada pada sudut tertentu, sudut inilah yang digunakan
sebagai besaran fasa (dihitung dari sumbu x positip).
Banyaknya perioda yang terbentuk dalam waktu satu sekon disebut
frekuensi dinotasikan f. Ini semua berarti harus berlaku

f 1 / T
v / T f
Bila dikaitkan kembali dengan gambar 4 maka satu perioda adalah
ditempuhnya satu lingkaran penuh oleh satu titik pada lingkaran, ini berarti
frekuensi adalah jumlah putaran yang ditempuh suatu titik pada lingkaran
itu dalam waktu satu sekon, sehingga
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

2 f 2 / T
Setiap titik pada tali akan mempunyai kedudukan / simpangan y sebagai
fungsi dari x dan t yaitu

y( x,t ) sin(kx t o )
atau

y( x,t ) cos(kx t ' o )


Bila gelombang merambat kekiri maka

y( x,t ) sin( kx t o )
atau

y( x,t ) cos ( kx t ' o )


Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

PRINSIP SUPERPOSISI
Argumen dari sin atau cos diatas yaitu (kxt+o) merupakan satuan
sudut, inilah yang dinamakan fasa. k dinamakan tetapan gelombang
(k=2/), o disebut fasa awal atau fasa ketika x=0 dan t=0 disebut juga
tetapan fasa.
Dua buah gelombang atau lebih dapat berada pada (lokasi) medium
yang sama, bentuk gabungan dari beberapa gelombang pada sebuah
lokasi dinamakan superposisi dari beberapa gelombang tersebut.
Misalnya pada seutas tali, ujung yang satu (kiri) menjadi sumber
gelombang, ujung yang lain (kanan) menjadi sumber gelombang yang
lain, kedua gelombang akan menjalar pada tali yang sama, bentuk
gabungan dari kedua gelombang yang kebetulan saling berlawanan arah
ini disebut superposisi gelombang.

Gambar 5a

Gambar 5b

Gambar 5c

Departemen Sains

Gambar 5d

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Gambar 5c di atas memperlihatkan hasil superposisi maksimum dari


dua buah pulsa gelombang yang bertabrakan dari kiri dan kanan.
Perhatikan, Setelah bertabrakan kedua pulsa berpisah, seperti yang
terlihat pada gambar 5d.
Kata superposisi disini dapat diperluas artinya yaitu: suatu operasi
penjumlahan yang bersifat linier atau dalam hal ini penjumlahan biasa.
Artinya hasil akhir dari gabungan beberapa gelombang yang berada pada
suatu lokasi yang sama adalah penjumlahan biasa dari beberapa
gelombang tersebut. Untuk contoh tali diatas misalnya gelombang dari
kiri adalah y1(x,t) sedang yang dari kakan y2(x,t) maka hasil superposisi
keduanya adalah

yR ( x,t ) y1 ( x, ) y2 ( x,t )
N buah sirine yang yang masing-masing menghasilkan gelombang y1,
y2, y3, ,yN akan menghasilkan superposisi gelombang diudara:

yR y1 y2 y3 ... yN
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Untuk kasus dua buah gelombang dengan frekuensi, dan fasa awal
sembarang tetapi amplitudo sama, misalnya

y1 A sin ( kx 1t o1 )

y2 A sin (kx 2t o 2 )
maka hasil penjumlahan yR=y1+y2 dapat diselesaikan dengan
menggunakan aturan penjumlahan sin:

sin B sin C 2 sin 1 2 (B C ) cos 1 2 (B C )


Sedangkan untuk kasus gelombang-gelombang yang frekuensi () dan
tetapan gelombangnya (k) sama tetapi fasa awal dan amplitudo
sembarang dapat dilakukan dengan teknik fasor, misalnya

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

y1 A1 cos( kx t o1 )
y2 A2 cos( kx t o 2 )

y3 A3 cos( kx t o 3 )
.
.
.

yN AN cos( kx t oN )
maka langkah-langkah untuk mendapatkan yR =y1 +y2 +y3 ++yN
adalah sebagai berikut:

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Hasil penjumlahan N buah gelomang tersebut adalah


yR = AR cos (kx-t+ R) sehingga yang harus di cari adalah AR dan R.
Hitung AR dan R dengan cara:

AR

A cos
i 1

oi

A sin
i 1

A sin

R tan 1

i 1
N

i 1

oi

A cos
i

oi

oi

Departemen Sains

1/ 2

Hand Out Fisika I (FI-1113)

GELOMBANG BERDIRI
Perhatikan gambar 6 dibawah ini. Pada gambar tersebut, sebuah pulsa
gelombang pada tali yang menjalar kekanan akan dipantulkan oleh dinding
tembok, hasil pemantulan adalah sebuah pulsa yang bergerak kekiri dengan
fasa berlawanan, ini terlihat dari kedudukan puncak pulsa pantulan yang
berlawanan dengan puncak pulsa sebelumnya, sehingga beda fasa kedua
pulsa tersebut sebesar 180o.
Bila yang dikrimkan bukan pulsa tetapi gelombang (terus-menerus) yang
merambat kekanan maka gelombang tersebut juga akan dipantulkan oleh
dinding. Hasil pemantulan tersebut akan merambat kekiri dengan fasa yang
berlawanan.

yd

yp

Gambar 6

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Sebut saja gelombang yang merambat kekanan sebagai gelombang


datang (yd) dan gelombang yang merambat kekiri sebagai gelombang
pantul (yd).

y d A sin (kx t )

y p A sin (kx t 180 o )


Kedua gelombang ini akan bertabrakan (bersuperposisi) sehingga
menghasilkan gelombang yR

yR yd y p
Dengan menggunakan rumus penjumlahan sinus

sin B sin C 2 sin 1 2 ( B C ) cos 1 2 ( B C )


maka didapat
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

y R 2 A cos kx sin t
yR ini disebut sebagai gelombang berdiri yang berbeda dengan
gelombang biasa (berjalan). Persamaan yR tersebut dapat dituliskan

yR A' sin t

dimana

A' 2 A cos( kx )

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Dalam hal ini terlihat yR adalah sebuah osilator harmonik yang tersebar
sepanjang sumbu-x atau semua titik pada tali merupakan osilator
harmonik yang independen dan amplitudo A merupakan fungsi x karena

A' 2 A cos( kx )
hal ini menunjukkan juga bahwa pada

x ( n 1 2 ) / k A' 0
artinya akan ada titik-titik tertentu di sepanjang tali yang amplitudo
osilatornya nol.
Tabel dibawah ini menunjukkan perbedaan antara gelombang berdiri dan
gelombang berjalan.
Gelombang Berdiri

Gelombang Berjalan

Amplitudonya bervariasi

Aplitudo konstan

Ada titik-titik yang amplitudonya nol

Tak ada titik yang amplitudonya nol

Tidak ada perambatan

Ada perambatan

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

INTERFERENSI
TEORI HUYGENS

Cobalah anda ganggu air di bak dengan cara mencelupkan tangan


ditengah bak tersebut, maka terlihat riak air yang melingkar dan menjuhi
tangan anda. Lingkaran riak air yang terlihat adalah muka gelombang.
Teori Huygens menyatakan bahwa setiap titik pada muka gelombang
merupakan sumber gelombang baru. Teori ini dapat menjelaskan
berbagai gelala gelombang seperti interferensi, difraksi, dan lain-lain.
PERCOBAAN YOUNG

Gejala interferensi adalah gejala superposisi juga yaitu bertemunya dua


atau lebih gelombang pada lokasi tertentu. Biasanya interferensi terjadi
pada gelombang-gelombang yang menyebar seperti gelombang suara
dan gelombang cahaya. Gambar di bawah ini menggambarkan
interferensi gelombang cahaya, eksperimen ini dikenal dengan
percobaan Young.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Pada percobaan Young, gelombang-gelombang yang berinterferensi


didapatkan dari celah-celah (biasanya dua celah) yang dibelakangnya
diberikan sebuah sumber gelombang yang didapat dari sebuah celah.
Katakan gelombang yang datang dari celah pertama adalah galombang
y1(x,t), sedang gelombang yang kedua adalah y2(x,t), sedangkan
gelombang sumber adalah ys(x,t). Sumber S adalah lampu.
Gelombang ys(x,t) ketika sampai pada kedua celah akan menjadi dua
buah sumber gelombang baru y1(x,t) dan y2(x,t) (berdasarkan prinsip
Huygens), kedua gelombang baru ini akan koheren artinya beda fasa
antara kedua gelombang selalu tetap.
y1
S

r1
ys

Y2

r2
p

Gambar 7

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Kedua gelombang di titik p ditulis

y1 A sin( kr1 t )

y2 A sin( kr2 t )
sedangkan fasanya masing-masing

1 kr1 t
2 kr2 t
sehingga beda fasanya

k r1 r2 kr
Karena biasanya jarak antar celah (d) jauh lebih kecil dari jarak
celah ke layar maka selisih jarak r dapat didekat dengan r d sin

k r1 r2 kr kd sin
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Hasil superposisi yR=y1+y2 di titik P akan maksimum bila beda fasa

n 2
dimana n=0,1,2,3, , dan akan minimum bila

(2m 1)
dengan m=1,2,3,
Tinjaulah kasus interferensi maksimum, sehingga berlaku

karena

maka

kd sin n2

k 2 /
sin (m 1 2 ) / d
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Sesunguhnya dalam percobaan Young ini akan teramati


interferensi dilayar berupa garis-garis terang gelap di layar,
terang menunjukan telah terjadi interferensi maksimum, dan
gelap menunjukan adanya interferensi minimum di lokasi
layar tersebut.

pola
garis
garis
(titik)

DIFRAKSI
Coba lakukan percobaan berikut: Suruh teman anda masuk ke
kamar sehingga takterlihat oleh anda tetapi pintu tetap terbuka,
lalu lakukan pembicaraan dengannya. Ternyata anda dan teman
anda masih dapat saling mendengar suara lawan bicara, artinya
gelombang bunyi dapat berbelok melalui pintu hinga sampai ke
pendengar! Inilah salah satu gejala difraksi.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

DIFRAKSI OLEH CELAH TUNGGAL


Bayangkan sebuah percobaan dimana sebuah berkas cahaya jatuh
pada sebuah celah yang lebarnya W, celah ini ibaratnya pintu dan
berkas cahaya adalah suara. Bagaimana pola cahaya pada layar
setelah melalui celah?

Menurut teori Huygens setiap titik pada muka gelombang yang


sampai di celah akan menjadi sumber gelombang baru yang tak
berhingga jumlahnya. Sekarang persoalannya dapat dipandang
sebagai interferensi gelombang oleh N celah, dimana N=takberhingga.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

gambar 7
Pola difraksi pada layar dapat dilihat pada gambar 7 diatas. Jika jarak
layar L cukup jauh terhadap celah maka lebar pola terang di layar
adalah W=2L/w
POLARISASI
Lakukanlah percobaan berikut:
Ikatkan ujung sebuah tali yang cukup panjang pada sebuah tiang lalu
tarik, ujung yang lain dipegang dan buatlah sebuah gelombang vertikal
dengan menggerakkan tangan naik-turun (vertikal). Karena tangan
anda bergerak dalam arah vertikal maka gelombang yang terjadi adalah
gelombang yang berpolarisasi linier vertikal (kata linier karena
gerakan tangan anda embuat garis lurus dan vertikal).
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Sekarang buat gelombang dengan cara menggerakkan tangan


horisontal maka gelombang yang terjadi adalah sebuah gelombang
dengan polarisasi linier horisontal.
Sekarang lakukan gerakan tangan, mula-mula seperti percobaan
diatas yaitu dengan menggerakkan tangan lurus naik-turun vertikal,
kemudian gerakan naik-turun tersebut diubah arahnya dari vertikal
agak sedikit miring kekanan secara kontinu, lalu ubah sedikit demi
sedikit arah kemiringan sehingga membuat satu lingkaran penuh.
Ulangi terus sampai gelombang tali yang terjadi terlihat melingkarlingkar seperti terlihat pada gambar dibawah, Polarisasi yang terjadi ini
disebut polarisasi lingkaran.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Sebuah cahaya (foton) dapat memiliki salah satu jenis polarisasi: Linier,
Lingkaran, atau bahkan Elips. Tetapi seberkas cahaya lampu atau
matahari yang terdiri dari milyaran foton dan masing-masing foton
memiliki jenis polarisasinya sendiri sehingga secara total berkas cahaya
matahari
polarisasinya
adalah
acak
atau
sering
disebut
takterpolarisasi.
Seberkas cahaya matahari yang takterpolarisasi dapat disaring (difilter)
sehingga didapatkan polarisasi linier, filter tersebut dinamakan polaroid.
Lihat gambar 10
Cahaya takterpolarisasi

Cahaya terpolarisasi
polaroid
gambar 10

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Arah polarisasi dari berkas yang telah terpolarisasi adalah vertikal, hal ini
karena arah filter (polaroid) adalah vertikal, tepatnya arah sumbu mudah
atau sumbu lolos polaroid adalah vertikal.
Untuk kasus gambar 10, Intensitas berkas terpolarisasi adalah 50% dari
berkas takterpolarisasi.
Jika sekarang berkas terpolarisasi difilter lagi maka intensitas keluaran dari
polaroid adalah I=Im cos2 , dimana Im adalah intensitas berkas
terpolarisasi sebelum melewati polaroid, I adalah intensitas berkas
terpolarisasi setelah melewati polaroid, adalah sudut relatip antara sudut
mudah dengan berkas terpolarisasi sebelum melewati polaroid.
Persamaan diatas disebut persamaan hukum Malus .
Seberkas cahaya matahari yang takterpolarisasi dapat juga disaring
dengan cara memantulkan cahaya matahari pada medium yang lebih padat
(dari udara) dengan sudut pantul sedemikian sehingga jumlah sudut pantul
dan sudut biasnya adalah 90o, sudut pantul tersebut dinamakan sudut
Brewster.
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

EFEK DOPLER
peluru

Senapan mesin

Target

Gambar 11

Misalnya sebuah senapan mesin dapat mengeluarkan peluru secara


teratur dengan frekuensi fs=200 peluru per menit, jika target bergerak
kekanan atau senapan bergerak kekiri maka frekuensi tembakan yang
dirasakan target akan berkurang.
Sebaliknya terget akan merasakan frekuensi tembakan bertambah jika
Target bergerak kekiri atau senapan bergerak kekanan. Hal yang sama
akan terjadi jika senapan sekarang kita ganti dengan sumber gelombang
suara: Target (pengamat) akan merasakan frekuensi bertambah jika
pengamat bergerak kekiri atau sumber bergerak kekanan, hal sebaliknya
berlaku. Hal ini dinyatakan dalam persamaan dopler :
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

fp

v vp
v vs

Jika pengamat berada di sebelah kiri sumber maka persamaan dopler


menjadi

fp

v vp
v vs

Dimana v adalah kecepatan bunyi diudara, fs frekuensi sumber, fp


frekuensi yang dirasakan pengamat arah kekanan positip, dan kekiri
negatip.
INTENSITAS GELOMBANG BOLA
Gelombang bola mempunyai muka gelombang berupa permukaan bola.
Ketika muka gelombang mengembang dari r1 ke r2 , dari sumber yang
terletak di pusat bola maka luas permukaan berubah dari 4r12 ke 4r22.
Jika kita anggap tidak ada energi yang hilang dalam perjalanan
gelombang, maka energi yang dipindahkan persatuan waktu dari r1 ke r2
haruslah tetap sama dangan daya P, sehingga
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

P 4 r12 I1 4 r22 I2 I
Jadi kita peroleh hubungan

I1 : I2

1
1
:
r12 r22

Karena intensitas gelombang sebanding


dengan
kuadrat
amplitudonya maka amplitudo gelombang sferis haruslah sebanding
dengan 1/r. Jadi dapat kita tuliskan fungsi gelombang bola sebagai

y ( ym / r )sin( kr t )
INTENSITAS GELOMBANG BUNYI
Gelombang bunyi adalah gangguan tekanan udara yang merambat.
Persamaan gelombang tekanan adalah sebagai berikut:

P ( k 0 v 2 ym ) sin( kx t )
dimana o rapat jenis gas dalam keadaan setimbang, ym amplitudo
simpangan molekul udara . Jadi amplitudo gelombang tekanan adalah
Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

Pm k 0 v 2 ym
Intensitas gelombang bunyi dinyatakan
2
pm
I
2v 0

Seringkali intensitas bunyi dinyakan dalam decibell (dB) yang


dinyatakan dengan

B 10 log

I
I0

Dimana Io merupakan itensitas referensi yang besarnya 10-12


watt/m2 yaitu kira-kira sebesar ambang pendengaran manusia.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Grafik persamaan gerak y(t) dari sebuah osilator adalah seperti
pada gambar dibawah ini:
y (m)
3/2

0,1

-0,2

Tentukan : a) Persamaan gerak y(t) osilator tersebut


b) Jika osilator tersebur berupa gerak beban m Kg
yang terikat pada ujung pegas dengan tetapan
pegas k N/m, tentukan perbandingan k/m.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

2. Tiga buah gelombang :

y1 5 cos (5 x 100t ),

y 2 5 cos (5 x 100t 30 o )

.
a). Gambarkan diagram fasor untuk ketiga gelombang tersebut
b). Tentukn persamaan yR dimana yR=y +y2+y3
c). Tentukan y4 dimana ytoy =(yR+y4) minimum.
y 3 5 cos (5 x 100t 60 )
o

3. Sebuah gelombang tali dibangkitkan oleh osilator y=0,1 sin


(100t+30o) yang terletak di koordinat x=0. Gelombang yang
dihasilkan merambat kekiri. Jika tegangan tali T=10N dan rapat
massa tali =5 gr/cm. Tentukan
a). Panjang gelombang yang terjadi
b). Persamaan gelombang tali

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

4. Ada dua buah antena T (pemancar) dan R (penerima). R menerima


gelombang y1 langsung dari P dan gelombang pantul y2 . Jika =1
cm, tentukan jarak TR terpendek agar
T
10
m

y1

R
y2

10
m

a). Pada R terjadi interferensi max


b). Pada R terjadi interferensi min

5. Sebuah celah tunggal dengan lebar W=1 cm, Pada jarak 5 m dari celah
terdapat layar, diharapkan pada layar didapatkan terang pertama
dengan lebar W=20 cm.
a). Berapa panjang gelombang yang harus digunakan
b). Sebuah titik P di layar sejauh 12 cm dari pusat layar. Jika intensitas
di pusat layar 100 mWatt/cm2, berapakah intensitas di titik P.

Departemen Sains

Hand Out Fisika I (FI-1113)

6. Sebuah bandul matematis, pajang talibandulnya 5 m. Persamaan


gerak bandul jika bandul matematis dibawa ke planet dengan
tetapan grafitasinya 50% dari grafitasi dibumi adalah (pd t=0
simpangan bandul nol dan akan kekanan, amplitudo 1,5m):

7. Sebuah tali dengan ujung terikat dikanan, gelombang datang


dihasilkan dari kiri dengan persaman y 0,1sin(10x 100t )
yang
bersuperposisi dengan gelombang pantulnya, gelombang resultan
antara gelombang datang dan gelombang pantul adl

8.
y2

y1
p

Pada percobaan young, jarak antar celah


d=1 cm, jarak antara celah dengan layar
L=4m, jarak op 4 cm. Jika persamaan
y1 0,1sin( kx t / 3)
maka persamaan y2
adl ( 1cm)
Departemen Sains

Anda mungkin juga menyukai